Anda di halaman 1dari 23

PENGELOLAAN PENDIDIKAN

INKLUSIF DI JAWA TIMUR

Ahsan Romadlon Junaidi

Kasi Kurikulum Bidang PK-PLK


Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Data Penyandang Disabilitas Di Jawa Timur
Jumlah ABK di Jatim: 53.344

8,5 %
ABK Tidak Sekolah
55.3 % ABK di SLB
36.2 %
ABK di Sekolah
Inklusif

Sumber: Dinas Sosial Provinsi Jatim dan Dapodik


SEBARAN SEKOLAH INKLUSI TAHUN 2017

10

15 Ket SD
12
: SM
5 2 P
SM
Lembaga

6 7 5 A
Jumlah

0 SM
4 3 K
1 10
6

40 2
1
34 35
4 31
2
2 0 2 01
23 24
2 2 2 01
10 1 2 1 1
14 1 1 01 10 0
13 2 1 11
10 0 8 11 10 9 1 0 8 01
010 0 7 6 7 1
0 11 01 5 110 0 0 5 4 0 3 0 0 10 2
2 2 01 01 1 1 2 3 3 2 30 01 2 2 2 01 0 3
Kab/Kota
KONDISI PENDIDIKAN INKLUSIF
DI JAWA TIMUR
D. 2. JUMLAH PESERTA DIDIK INKLUSIF (GRAFIK)

Chart Title
3500

3000 2011
2012
2500
2013
2000
2014
1500
2015
1000 2016
500 2017

0
TK INKLUSI SD INKLUSI SMP INKLUSI SMA INKLUSI SMK INKLUSI
Penetapan SMA dan SMK Negeri
Penyelenggara PI
• Tahun 2017/2018 ditetapkan 88 lembaga;
sebagai tindak lanjut “rintisan” yang dilakukan
oleh Kab/Kota.

• Tahun 2018/2019 ditambah menjadi 110


lembaga SMA dan SMK Negeri penyelenggara
PI; merespon pengembangan PI di SMP oleh
Kab/Kota.
PPDB bagi PDBK
• PDBK mengikuti jalur khusus secara offline, disebut
“Jalur Inklusi”.
• PDBK dengan kondisi berat disarankan ke SLB;
• PDBK melampirkan hasil asesmen awal;
• Diprioritaskan pada PDBK yang dekat tempat
tinggalnya dg. Sekolah.
• PDBK tanpa hambatan kecerdasan dan akan lanjut
ke PT disarankan ke SMA Inklusif.
• Pagu PDBK adalah maksimal 5 dalam satu rombel
dengan tidak lebih dua jenis ketunaan, atau
menyesuaikan dg. Kemampuan sekolah.
Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
PDD Tanpa Hambatan Kecerdasan PDD Disertai Hambatan Kecerdasan
Tunanetra (Low vision dan Buta) Tunagrahita (contoh :down syndrome)
Tunarungu Tunadaksa sedang (contoh: sebagian dari
CP)
Tunadaksa Autis (ASD yang low function)
Tunalaras (social and emotional Tunanetra dan tunarungu yang memiliki
disorder) hambatan kecerdasan
Kesulitan belajar khusus (learning Tunaganda (tunagrahita berat yang
disability) disertai dengan dua atau lebih ketunaan
lain)
Autis (ASD yang high function)
Lambat Balajar (slow learner/
borderline)
Hiper aktif dan kurang perhatian
(ADHD)
Guru Pembimbing Khusus
Permendiknas No. 70 tahun 2009 Pasal 10

Pemerintah kabupaten/kota wajib menyediakan paling


sedikit 1 (satu) orang guru pembimbing khusus pada
satuan pendidikan yang ditunjuk untuk
menyelenggarakan pendidikan inklusif.

Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif


yang tidak ditunjuk oleh pemerintah kabupaten/kota
wajib menyediakan paling sedikit 1 (satu) orang guru
pembimbing khusus.
Permendikbud No. 46 Th 2016
Tentang Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik

Mulai TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB.


Permendikbud No. 17 Th 2016
Tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan
Profesi dan Tambahan Penghasilan bagi Guru
dan PNS Daerah.
PP No. 19 Th 2017
Tentang Perubahan atas PP No. 74 tahunn 2008
Tentang Guru

Insentif bagi GPK Non PNS
• Tahun 2018 dialokasikan insentif (transport) 250
rb per bulan untuk GPK non PNS.
• Setiap lembaga dialokasikan dua GPK Non PNS.
• Alokasi 196 guru; data yang masuk baru 107.
• Persyaratan:
- Guru Non PNS
- S1 PLB atau S1 Pendidikan
- Mendapat tugas sebagai GPK dr Kepala
Sekolah
UN bagi Peserta Didik Disabilitas
• Pasal 7 ayat (2) Permendikbud No. 4 tahun 2018 Tahun :
“ Peserta didik pada SMPLB dan SMALB tidak wajib
mengikuti UN”.
• Pasal 9 ayat (2) dan (3) Permendiknas No. 70 Th. 2009
“Peserta didik yang mengikuti pembelajaran berasarkan
kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan standar
nasional pendidikan atau di atas standar nasional pendidikan
wajib mengikuti ujian nasional”.
“Peserta didik yang memiliki kelainan dan mengikuti
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang
dikembangkan di bawah standar pendidikan
mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan”.
...
• Diperjelas dalam Surat Edaran Dirjen
Dikdasmen Nomor : 1730/D.D66/PD/2018
tanggal 23 Februari 2018, Perihal : Penilaian
Hasil Belajar Bagi Peserta Didik Berkebutuhan
Khusus
Penilaian Peserta Didik berkebutuhan
khusus di Sekolah penyelenggara inklusi
• Pada dasarnya penilaian hasil belajar bagi peserta
didik berkebutuhan khusus yang menempuh
pendidikan di sekolah umum/kejuruan mengikuti
ketentuan yang berlaku di SD, SMP, dan SMA/SMK;
• Peserta didik berkebutuhan khusus di SMP dan
SMA/SMK dapat mengikuti UN sesuai ketentuan
yang berlaku di sekolah umum/kejuruan.
• Peserta didik berkebutuhan khusus yang memiliki
hambatan intelektual tidak wajib mengikuti UN.

• Peserta didik berkebutuhan khusus yang
memiliki hambatan intelektual mengikuti US
di SD dan mengikuti USBN di SMP dan
SMA/SMK dengan kisi-kisi dan naskah soal
yang disiapkan pleh satuan pendidikan.
• Sebagai bahan acuan, Dinas Pendidikan
Provinsi Jatim menyiapkan kisi-kisi bagi PDBK
yang memiliki hambatan kecerdasan di SD,
SMP, SMA/SMK inklusif.
PENYUSUNAN KISI-KISI
• Kisi-kisi US bagi PDBK dengan Hambatan
Kecerdasan di SD, SMP, SMA dan SMK Inklusi.
No Mata Pelajaran SD SMP SMA dan SMK
1. IPA V V -
2. Matematika V V V
3. Bahasa Indonesia V V V
4. IPS V V -
5. PKN V V V
6. Bahasa Inggris - V V
7. Sejarah Indonesia - - V
Pengaturan Khusus
Merujuk pada POS UN pada Bab XV, Pengaturan khusus atau
layanan khusus salah satunya diberikan kepada disabilitas
tunanetra, tunarungu, tunalaras, dan tunadaksa.
• Peserta UN tunanetra dapat memperoleh naskah soal UN
dalam huruf Braile; atau mengerjakan soal UN dengan
pendamping pembaca soal terlatih yang telah mendapat
persetujuan tertulis oleh Panitia UN Tingkat Satuan
Pendidikan;
• Peserta UN tunarungu akan mendapat naskah soal tertulis
sebagai pengganti soal Listening Comprehension (LC) untuk
Bahasa Inggris;
• Peserta UN tunadaksa mendapat bantuan dari
pendampingnya yang telah mendapat persetujuan tertulis
oleh Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan.
Ijazah bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Nomor :


2951/D.D6/HK/2017 tanggal 2 Mei 2017, perihal
Ijazah Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di
Satuan Pendidikan Umum
• Peserta didik berkebutuhan khusus yang
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan umum
memperoleh ijazah yang dikeluarkan oleh kepala
satuan pendidikan dimana peserta didik belajar.
• Blangko ijazah bagi peserta didik berkebutuhan
khusus sama dengan peserta didik lainnya.

• Ijazah yang diperoleh peserta didik berkebutuhan
khusus dapat digunakan untuk melanjutkan ke
satuan pendidikan dan jenjang yang lebih tinggi.
• Untuk mengantisipasi pertanyaan masyarakat
dan atau lembaga pengguna terkait dengan
kekhususan peserta didik, maka kepala satuan
pendidikan umum membuat surat keterangan
bahwa peserta didik tersebut adalah peserta
didik berkebutuhan khusus dengan
mencantumkan jenis hambatan sebagai
keterangan tambahan dari ijazah dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai