CONTROL PLAN
Oleh
Heru Susanto, SE.MM
10 – 50 %
WORLD-BANK
KOMITMEN
FEE
KKN DI BIDANG PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
Dikuatkan oleh data dari:
PRAKTEKNYA
MANUSIA SOSBUD
Perceived
Opportunity
Fraud
Fraud
Triangle
Triangle
Pressure Rationalization
Public official,
public and
business
people
commitment
Pre-emptive
To minimize Indonesia
activities that’s Free Prosperity of
Preventive Island of
vulnerable to From Indonesians
Integrity
corrupt Corruption
practices
Repressive
Strategies to
control
corruption
Gambaran Intensitas Kegiatan Memerangi
Korupsi Pada Masa Mendatang
Intensitas
Repressive
Periode
MENGAPA PREVENTIF ?
• Jika telah terjadi, korupsi mengakibatkan
kerugian keuangan yang besar
• Recovery atas uang negara yang dikorupsi
sangat kecil
• Kasus korupsi, merusak reputasi baik institusi
maupun individu
• Proses litigasi menyita waktu dan biaya, baik
bagi aparat hukum maupun calon tersangka
• Semakin lama kejadian korupsi tidak
terungkap semakin memberi peluang pelaku
korupsi untuk menutup-nutupi tindakannya
dengan kecurangan yang lain
APA FCP ?
8 UNSUR COSO
• Organisasi • Control Environment
• Kebijakan • Risk Assessment
• Perencanaan • Control Activities
• Prosedur • Information and
• Pencatatan Communications
• Pelaporan • Monitoring
• Pembinaan Personil
• Review Intern
KETERKAITAN POSISI
– PAK SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
• Lebih spesifik – lebih lengkap – lebih probable
• Lebih luas mencakup eksternal/lingkungan
11/12/20 22
UNCAC 2003
UU No.7 Tahun 2006
PENURUNAN
TINGKAT
KORUPSI
SECARA
PROGRAM NASIONAL
PENCEGAHAN WILAYAH
DAN BEBAS Indikator:
PENGENDALIAN KORUPSI Meningkatnya
KORUPSI Indeks Persepsi
Korupsi (IPK)
Indonesia
SASARAN AKHIR
AREA BEBAS KORUPSI DGN CAKUPAN YANG LUAS
“dalam jangka panjang, keberhasilan pemberantasan ini
akan lebih bergantung pada keberhasilan mengurangi
peluang korupsi, mengekang pembenaran dan
menghambat niat”
TAHAPAN FCP
DIAGNOST
SOSIALIS IC
ASI ASSESSM
ENT
EVALUA
SI BIMTEK
FRAMEWORK FCP
FRAUD
COMMUNITY REPORTING
RISK
AWARENESS SYSTEM
ASSESMENT
3. Community Awareness:
Kepedulian pegawai
Kepedulian pelanggan & masyarakat
Perlindungan pelapor
Framework FCP
4. Reporting System:
Sistem pelaporan kejadian fraud
Prosedur investigasi
STRUKTUR
PERTANGGUNGJAWABAN
KEPEDULIAN PEGAWAI
KEPEDULIAN
PELANGGAN & MASYARAKAT
PERLINDUNGAN PELAPOR
PENGUNGKAPAN KPD
PIHAK EKSTERNAL
PROSEDUR INVESTIGASI
STANDAR
PERILAKU & DISIPLIN
Kebijakan Anti Fraud
• Secara jelas mengkomunikasikan nilai-nilai
organisasi dan kegiatan utama (core business).
• Mengartikulasikan komitmen pimpinan terhadap
prinsip-prinsip di atas.
• Berdasarkan pada filosofi manajemen risiko.
Potensi Korupsi dalam Pelaksanaan Tugas
Utama
• Berisi respon yang layak terhadap ancaman
yang telah diidentifikasikan. Tindakan Organisasi
dalam menangani Fraud
• Perangkat Pendukung Kebijakan Terintegrasi (9
Atribut Program Pencegahan Korupsi).
Struktur Pertanggungjawaban
– Setiap tingkatan manajemen dan mereka perlu
dibuat peduli bahwa tanggungjawab ini
melekat pada posisi mereka dalam hal
pencegahan dan pendeteksian fraud.
– Pada berbagai tingkatan manajemen
tanggungjawab tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
• Pada tingkat stratejik, tanggungjawab manajemen
untuk mencegah dan mendeteksi fraud harus
tercermin pada rencana organisasi, rencana
manajemen, dan manual operasi.
• Pada tingkat operasional, tanggungjawab
manajemen untuk mencegah dan mendeteksi fraud
harus dicantumkan dalam uraian tugas, edaran, dan
prosedur.
Penilaian Risiko Fraud
• Manajemen harus memutuskan bagaimana harus
mengelola risiko.Kajian atas risiko fraud menghasilkan
profil risiko dan informasi yang diperlukan untuk
menyikapi fraud dengan cara yang hemat.
• Kajian risiko kejadian korupsi akan mencakup elemen
berikut :
– Mengidentifikasi fungsi-fungsi utama
– Mengkaji dan merangking sifat dan luasnya kerentanan fraud
setiap bidang/fungsi
– Mengidentifikasi bentuk ancaman fraud pada setiap bidang/fungsi
– Mengkaji probabilitas kejadian ancaman yang teridentifikasi
• Manajemen harus selalu mengupdate informasi berkaitan
dengan risiko fraud.
Kepedulian Pegawai
• Pegawai mengetahui lebih banyak dari siapapun
bilamana terdapat kesenjangan, kelemahan dan
kegagalan dalam sistem organisasi.
• Untuk dapat secara aktif dan positif memberi
kontribusi pada pengendalian fraud, pimpinan
dan staf perlu :
– Mendorong kultur tempat bekerja yang etis.
– Memahami nilai dan pentingnya personil.
– Memberi kontribusi pada pengendalian atas fraud.
– Mengembangkan pemahaman tentang praktik, sistem,
dan pengendalian yang baik.
– Menjaga praktek terbaik mencegah fraud.
– Mewaspadai tipe kecurangan yang berbeda-beda di
tempat kerja dan bagaimana mendeteksinya.
Kepedulian Pelanggan dan
Masyarakat
• Komunikasi atas informasi mengenai
tindakan yang diharapkan dilakukan dalam
hal terdapat fraud yang diidentifikasi
• manfaat serta peningkatan kinerja sebagai
hasil pengendalian atas fraud bila terdapat
informasi dari masyarakat.
Sistem Pelaporan Fraud
• Pemberi informasi kemungkinan merasa
kurang nyaman membuat laporan dimana
tidak ada sarana untuk melakukannya.
HASIL
EVALUASI
FRAUD
RISK KUESIONER
ASSESSMENT (Q1 & Q2)
PENDEKATAN EVALUASI
PROGRAM EVALUASI
Simpulan hasil penilaian dengan
menggunakan PE dikategorikan menjadi 3, yaitu :
Eksistensi Implementasi
Simpulan
Ada Tidak Ada Ya Tidak
= Memadai
= Cukup Memadai
= Tidak Memadai
FRAUD RISK ASSESSMENT
Q1 bandingkan Q2
GAMBARAN HASIL EVALUASI FCP
Catatan:
••Memerangi
Memerangifraud
fraudsistemik
sistemikdengan
denganpola
polayang
yang
sistematis
sistematisdengan
denganmenggunakan
menggunakanatribut-atribut
atribut-atribut
yang
yangspesifik
spesifikyang
yangmerupakan
merupakanpendalaman
pendalamanatau atau
penguatan
penguatandari
darisistem
sistemtata
tatakelola
kelolasetiap
setiap
organisasi
organisasipemerintah
pemerintah