Anda di halaman 1dari 24

Esensi Ajaran Islam

Apa itu Esensi?

Apa Esensi Tembok? Apa Esensi Kayu?

Semen Carbon

Pasir Tembok
≠ Kayu Hidrogen

Batu Oksigen

Hal mendasar pada tembok Hal mendasar pada kayu


Yang apabila tidak ada
maka
≠ Yang apabila tidak ada
maka

Tembok tidak ada atau Kayu tidak ada atau


Tak dapat sebut tembok Tak dapat sebut kayu
Esensi = Dzat = Inti = Batasan = Syarat
Defenisi Esensi?
 Esensi : jawaban dari pertanyaan apa itu?
 Esensi : hal mendasar pada sesuatu yang apabila hilang
maka sesuatu itu tidak lagi dapat disebut sebagai sesuatu
itu atau
 Esensi : hal mendasar pada sesuatu yang membedakan
sesuatu itu dengan selain dirinya.
Mis: Apa Esensi air? Adalah Benda cair yng tersusun dari
unsur Hidrogen (H) dan Oksigen(O).
H & O adalah unsur mendasar pada air yang apa bila hilang
maka air tidak dapat lagi disebut sebagai air atau air tidak
lagi dapat di bedakan dengan selainnya.
Apa itu Islam?
Asal kata istilah Islam
1. Secara etimologi Islam berasal dari kata aslama yang artinya Selamat.
Lantas apa pengertian selamat itu?
a. Selamat bisa bermakna mereka yang telah sampai pada tujuan
akhir. Selamat dalam pengertian ini lawan dari pengertian kata sesat.
Mis: kita mengatakan seseorang selamat bila ia telah sampai pada
tujuannya.
b. Selamat juga dapat bermakna tercapainya kesempurnaan.
Mis: selamat kita memberikan pada mereka yang mendapat sarjana atau
juara.
c. Selamat bisa juga dalam makna: mereka yang terhindar dari
bahaya/kecelakaan/kehancuran.
2. Juga bisa kata Islam dari kata Taslim yang berarti tunduk atau taat.
Jadi Apa Defenisi Islam itu?

Secara Etimologi
Islam adalah: Sampainya pada tujuan akhir
kesempurnaan serta terhindarnya dari kecelakaan
melalui suatu ketaatan atau ketundukan tertentu.

Secara Terminologi
Islam adalah: Pergerakan menuju dan
sampainya pada
Yang Mahasempurna sebagai tujuan akhir.
Bukti Keislaman Alam
Makro & Mikro
Argumen Gerak: Sebuah Dalil Filosofis

Debu menjadi Kertas menjadi Arang

Menjadi Menjadi
Realitas Realitas Realitas
aktual Potensial aktual

Munuju
Menuju
Titik Tujuan Titik berangkat Titik Tujuan

Gerak menjadi berlaku pada seluruh realitas yang memiliki potensi


Misalnya Gerak pada :
1. Tambang-tambang Seperti dari Kertas ke Debu ke Tanah
2. Tumbuhan-tumbuhan seperti dari biji ke Tunas ke Pohon
3. Binatang-binatang seperti dari telur ayam ke DOC ke Ayam dewasa
4. Manusia seperti dari Zigot ke janin ke bayi
Apa itu Gerak?
Gerak : aktualitas potensi secara perlahan
(bukan lambat) karena faktor eksternal. Biasa
juga
Gerak : perpindahan dari satu bentuk ke
bentuk lain secara perlahan (bukan lambat)
karena faktor eksternal.
Gerak Aksiden & Substansi.
Gerak terjadi pada tataran aksiden, Gerak terjadi pada tataran substansi
Seperti: 1. Secara horisontal, seperti:
1. Pada kualitas mis: dari kecut ke Pada benda mati ke benda mati,
manis mis: kayu ke arang atau secara atau
2. Pada kuantitas, mis: dari hijau ke 2. Secara vertikal seperti:
kuning. Pada benda mati ke benda
3. Pada Posisi, mis: dari duduk ke hidup,
berdiri. mis: Pada tumbuhan dari biji kacang
4. Pada spasi, mis: dari satu titik ke ke tunas.
titik lain. Pada binatang dari telur ke
ulat atau
Pada manusia dari Zigot ke
janin.
Fitrah Sebuah Dalil Psikologis:

Persepsi Akal
Wujud Akli

FItrah Persepsi Khayal Wujud Malakuti

Wujud Materi
Persepsi Inderawi

Kecenderungan
pada:
Kesempurnaan,
kebenaran,
Keestetikaan
Keetisan
dll
Apa itu Esensi Islam

nc a pai
ju /me
menu Dzat
a ka n
er Yang Mahasempurna
:G
Islam

Esensi Islam:
1. Ma’rifatullah dengan Allah
2. Ma’rifati Nabi dengan akhlak
3. Ma’rifati Syariat dengan ketetapan
Allah dan RasulNya
Ma’rifatullah dengan Allah

Pandangan Ahli Sunnah Pandangan Ahli Bait

Dzat ≠ Sifat ≠ Perbuatan Dzat ═ Sifat ═ Perbuatan


Tauhid Dzat
1. Dzat Tuhan itu “satu” yang Tak Tersusun
Kaidah Filosofis: “Setiap yang tersusun pasti memiliki sebab yakni Penyusunya”
Air

Hidrogen Hidrogen

Bukti Air

Oksigen Oksigen

Air tersusun maka Air punya Bila kedua Unsur hilang


sebab yakni kedua unsurnya maka Air akan tiada juga

Jadi:
Jika Tuhan Tersusun Tuhan Maka Tuhan bersebab

Sementara
Setiap yang bersebab pastilah bukanlah Tuhan

Mahasuci Dzat Allah dari ketersusunan dari apapun


2. Tuhan itu “satu” yang Tidak lebih dari “satu”
Jika Dzat Lebih dari satu Misalnya Air & Batu Maka:

1. Keduanya masing-masing terbatas. 2. keduanya masing-masing tersusun


Bukti: Bukti:
Sama-sama Unsur sama-sama
Krn Air bkn Batu maka air dibatasi oleh Batu Benda mati Universal Benda mati

Air = Bkn Batu Batu = Bkn Air Air ≠ Batu

Unsur
punya Cair Partikular punya Padat
Krn Batu bkn Air maka Batu dibatasi oleh air

Kaidah Akal: Kaidah Akal:


Setiap yang terbatas mesti berawal Setiap yang tersusun mesti bersebab
Setiap yang berawal mesti tercipta Setiap yang bersebab mesti bkn Tuhan
Setiap yang tercipta mesti bukan Tuhan

Kesimpulan:
Bila Dzat Tuhan Lebih dari satu (tidak Ahad) maka:
1. Dzat Tuhan menjadi terbatas & pastilah bukan Tuhan
2. Dzat Tuhan menjadi bersebab & pastilah bukan Tuhan

Mahasuci Allah dari keterbatasan dan ketersusunan.


Tauhid Dzat dalam Timbangan
Al-Qur’an, lihat ayat:
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Q.s 112:1
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan
Dia.“ Q.s. 112:4
Tauhid Sifati
Hubungan Beda: Hubungan Sama:
Dua Pahaman/nama yang saling menolak Dua Pahaman/nama yang saling
yang lain dan masing-masing memiliki Dzat melingkupi dan memiliki satu Dzat

Setiap Api = Bukan Es Api Setiap Insan = Manusia


Setiap Es = Bukan Api
Es Insan = Manusia Setiap Manusia = Insan
Manusia = Insan

Dua Dzat yang masing-masing memiliki nama Sebuah Dzat memiliki dua nama

Setiap Rahman = Rahim


Setiap Rahim = Rahman
Rahman = Rahim

Satu Dzat yang memiliki dua nama


Sifat Jalaliyah & Jamaliyah
Allah
Dalam arti Vertikal/Gradasi
Dalam arti Horisontal/Seimbang Jalaliyah=Transendental yakni: sifat yang tak tersangkakan
Jalaliyah = Jamaliyah
Misal: Mahapenyiksa & Mahapenyayang
Misal: Menyiksa = Penyayang Jamaliyah = Imanen yakni: sifat yang tersangkakan
Jamaliyah = Jalaliyah
Misal: Penyiksa & Penyayang
Misal: Penyayang = Penyiksa

Mahaperkasa Mahalembut
Transendent
Mahapenyiksa Mahapenyayang

Jalaliyah Jamaliyah

Perkasa Lembut
Imanen
Penyiksa Penyayang
Tauhid Salbiyah
 Allah tidak disifati berjasad  Allah Tidak Menyatu dengan
 Sebab: setiap yang berjasad tersusun dari apapun.
bagian-bagian sementara setiap yang tersusun  Sebab menyatu dalam dua arti: 1. majazi. Yakni
mesti bersebab sesuatu bersatu (menjadi) yang lain kecuali
 Allah tidak bertempat hancur, mis: kertas dapat bersatu (menjadi)
tanah kecuali hancur. 2. Hakikih yakni: dua
 Sebab: setiap yang bertempat 1. bisa di dalam sesuatu dapat menjadi satu (wujud baru) kecuali
atau 2. Bisa di luar. hilang perbedaan diantara mereka, mis: hidrogen
Bila di dalam tempat maka 1. ia lebih kecil dari & oksigen yang menyatu menjadi Air (wujud
tempatnya. 2. ia tak lain adalah materi. baru).
Bila di luar tempat (misalnya di atas) maka 1. ia
pastilah didahului oleh tempatnya. 2. bila
 Allah tidak merasa senang
tempatnya adalah kursi berarti ia tersifati lemah. maupun susah
 Allah bukanlah wadah  Sebab sesuatu dapat dikatakan merasa hanya
bila ia terpengaruh oleh sesuatu selain dirinya.
 Sebab setiap wadah selalu berubah mengikuti
perubahan yang diwadahi.  Allah tidak Dholim
 Allah tidak dapat di inderai  Sebab sesuatu berbuat dholim karena ia: 1. Jahil
(tidak berilmu). 2. Lemah/Takut. 3. terlalu ingin.
 Sebab setiap yang terinderai pastilah bersifat
aksiden. 4. anenia egoisme.
Tauhid Sifati Dalam Timbangan Al-
Qur’an Lihat Ayat:
 Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan, Q.s. 37:159
 Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa
yang mereka katakan. Q.s.37:180
 Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari (dosa)[ 1].
Q.s. 37:160.

1. yg dimaksud dengan hamba-hamba Allah yang disucikan


lihat Q.s. 33:33
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
dari kamu, hai ahlul bait[2] dan membersihkan kamu sebersih-
bersihnya.
2. Yg dimaksud dengan ahlul bait adalah keluarga rasullah
SAW
Tauhid Perbuatan

 Mengakui bahwa Allah pencipta segalanya.


 Mengakui bahwa hanya ada satu perbuatan
yakni perbuatan yaitu : perbuatan Allah.

A = bukan B B = bukan A A=B

Bila ada dua pelaku yakni A & B maka: Bila demikian adanya yakni:
 Eksistensi A sekaligus merupakan Eksistensi A = B & B = A maka:
pembatas Eksistensi B &  Eksistensi A tidak membatasi B
 Eksistensi B sekaligus merupakan  Eksistensi B tidak membatasi A
pembatas Eksistensi A
Dalil Tauhid Perbuatan lihat ayat:
 Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan
tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang
melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar.
(Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk
memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan
kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.
Q.s. 8:17
 Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah."
Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-
pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai
kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka
sendiri?." Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat
melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah
mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat
menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa
menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta
segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa."
Q.s. 13:16
Mengenal Rasul Dengan Akhlaknya
 Nabi penegak keadilan
 Nabi Pemilik akhlak agung Q.s 68:4
 Nabi representasi manusia suci
 Nabi merupakan suritauladan
Mengenal Hakikat Syariat
Sumber Syariat adalah Al-Qur’an & Sunnah
 Syariat adalah ketetapan Allah & Rasul-Nya
 Syariat adalah bertindak seperti Rasul seperti Allah
 Bersyariat sama dengan menjadi Allah
Wa’alaikum salam wr, wb

Anda mungkin juga menyukai