kaporit udara
Koagulasi
Air baku Netralisasi pH Aerasi Flokulasi
Sedimentasi
■ Netralisasi adalah mengatur tingkat keasaman air agar menjadi netral (pH 7-8) dengan
membubuhkan kapur kedalam air
■ Fungsi pemberian kapur, disamping untuk menetralkan air baku juga untuk membantu
efektifitas proses selanjutnya
■ Pembubuhan kapur sebanayak 60-80 gram pada setiap 550 liter air baku
■ jika menggunakan kaporit sebagai desinfekan, dibubukan secara bersamaan dengan
larutan kapur. Kaporit yang dibubuhkan sebanyak 1-2 gram untuk 500 liter air baku.
2. Aerasi
■ Aerasi adalah proses pengontakan udara dengan air baku agar kandungan zat besi dan
mangan yang ada dalam air membentuk senyawa yang dapat diendapkan
■ Selain itu aerasi juga dapat menghilangakan gas-gas beracun seperti H2S, methan, CO2,
dll.
■ pH air sangat berpengaruh dalam proses ini, proses oksidasi berjalan efektif apabila pH
air lebih dari 7
3. Koagulasi/flokulasi
■ Koagulasi adalah proses pembubuhan bhan kimia air agar kotoran dalam air dapat
tersuspensi missal zat warna organic, lumpur halus, dll.
■ Cara yang paling mudah dan murah adalah membubuhkan tawas atau alum
■ Pembubuhan tawas dengan cara melarutkan sejumlah tawas dalam air kemudian diaduk
dengan cepat selama +- 2menit. Setelah itu kecepatan pengadukan dikurangi dan
didiamkan beberapa saat agar terbentuk flok.
4. Sedimentasi
■ Pada tahapan ini air didiamkan sampai gumpalan kotoran mengendap semua (+45-60
menit)
■ Edapan yang terkumpul didasar tangki dapat dibersihkan dengan membuka kran
penguras yang terdapat di bawah tangki
5. Filtrasi
Pada proses sedimentasi tidak smua kotoran dapat terendapkan, hanya kotoran yang
berukuran besar yang dapat mengendap sedangakan kotoran yang berbentuk butiran halus
masih melayang-laying dakam air
Penyaringan dilakukan dengan cara mengalirkan air ke bak penyaringan yang terdiri saringan
pasir , kerikil, arang, dan ijuk.
Sumber: Said dan Wahjono. 1999. Pengolahan Air Sungai/Gambut Sederhana. Jakarta:
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
B. Pengolahan air tanah