Rafika Afkariana B. (H75217062) Letak & Kondisi Geografis
Luas wilayah Provinsi Papua Barat mencapai 97.024,27
Km². Terbagi menjadi 12 kabupaten dan 1 kota, yang terdiri atas 175 Distrik dan 1.927 desa. Provinsi Papua Barat secara astronomis terletak pada 24°-132° Bujur Timur dan 0°-4° Lintang Selatan, tepat berada di bawah garis khatulistiwa dengan ketinggian 0-100 meter dari permukaan laut. Wilayah Provinsi Papua Barat terdiri dari 7,95% merupakan puncak gunung, 18,73% berada di lembah. Wilayah lain lebih dari separuhnya adalah tanah lapang. Seluruh wilayah kabupaten/kota di Papua Barat berbatasan dengan laut. Slide Title
• Make Effective Presentations
• Using Awesome Backgrounds • Engage your Audience • Capture Audience Attention Upaya Konservasi Konservasi Sumber Sumber Daya Air di di Papua Barat Barat
A. Pembangunan Sarana Irigasi
• Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan
pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian dan kebutuhan manusia, yang berfungsi untuk mengaliri lahan dan menampung air di saat hujan dan mengalirkan air pada saat kemarau agar persediaan air tetap tersedia. • Di Papua barat sendiri, pembangunan Jaringan-jaringan irigasi di berbagai kabupaten yang merupakan proyek Pemprov Papua Barat tahun 2015 telah terealisasikan. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengairi area persawahannya. B. Pembagunan Bendung dan Bendungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong pengembangan pembangunan dan rehabilitasi bendungan dan jaringan irigasi di Papua Barat. Sebab provinsi tersebut memiliki tingkat curah hujan tertinggi di Indonesia sehingga cocok digunakan sebagai wilayah yang mendukung kegiatan pertanian. Hampir seluruh wilayah Papua Barat memiliki kelas curah hujan tipe III, dengan curah hujan sekitar 2000 s.d. 3000 mm/tahun. Untuk merealisasikan kegiatan tersebut,BWS Papua Barat di dukung oleh Kementerian PUPR membangun Bendung Wariori dan Bendung Aimasi di Kabupaten Manokwari. Bendung Wariori menyediakan air irigasi untuk mengairi Daerah Irigasi (DI) Wariori mencapai 3.450 hektar. Sedangkan, Bendung Aimasi menyediakan air irigasi bagi lahan seluas 1.700 hektar. Kedua bendung tersebut dibangun guna mendukung program swasembada pangan dengan meningkatkan produksi beras, pengendalian daya rusak air, dan konservasi. Sementara itu, di Kabupaten Manokwari Selatan dibangun Bendung DI. Oransbari yang dibangun sebagai penunjang program ketahanan pangan serta mengoptimalisasi lahan persawahan. Bendung Oransbari dapat mengairi areal persawahan potensial seluas 3.016 hektar, dimana saat ini sudah berfungsi mengairi 700 Ha persawahan yang dikelola oleh sebanyak 450 petani. Pembuatan SPAM
• Saat ini pembangunan SPAM Regional Papua
Barat di Sungai Warsamson untuk memenuhi kebutuhan air bersih Kota dan Kabupaten Sorong telah selesai dan sudah dilakukan uji coba. SPAM Regional Papua Barat ini, diperkirakan dapat menyuplai air sebanyak 210 liter per detik dengan asumsi dapat memenuhi kebutuhan 17.000 sambungan rumah masyarakat kota dan kabupaten Sorong. Pendayagunaan Sumber Daya Air Pemanfaatan rumput Vetiver • Rumput vetiver di papua barat digunakan sebagai fitoremediasi pada badan air sungai yang tercemar karena memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyerap polutan. Selain mencegah erosi dan mengontrol sedimen, vetiver juga toleran terhadap logam berat seperti Cd, Cr, Ni, Cu, Pb, and Hg. Oleh karena itu, rumput vetiver dapat direkomendasikan sebagai salah satu jenis tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai media untuk meminimalisir pencemaran di sungai. Pengendalian daya rusak air
A. Pembangunan Infrastruktur Pengaman Pantai
• Pembangunan seawall berbentuk Buis beton tumbuk dan pasangan batu Kali yang berdiri kokoh dan membentang sepanjang 450 m di sekeliling pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Waigeo Selatan Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat ini Bertujuan sebagai pengaman pesisir pantai yang mengalami erosi dan mengakibatkan abrasi pantai. B. Membangun tanggul di sekitar bantaran sungai. • TERIMA KASIH..