Anda di halaman 1dari 20

Pencemaran Laut

(Konteks dan Pengertian)

ILMU KELAUTAN – FAKULTAS SAINTEK


UIN SUNAN AMPEL
2018
Miller (2004)

Pencemaran adalah sebarang penambahan pada


udara, air dan tanah, atau makanan yang
membahayakan kesehatan, ketahanan atau kegiatan
manusia atau organisme hidup lainya.
Undang-Undang No 23 tahun 1997

Pencemaran adalah masuknya atau


dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan tersebut
tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya.
Kantor Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup (1991)

Pencemaran laut adalah masuknya zat atau energi


secara langsung maupun tidak langsung oleh
kegiatan manusia ke dalam lingkungan laut termasuk
daerah pesisir pantai, sehingga dapat menimbulkan
akibat yang merugikan baik terhadap sumberdaya
alam hayati, kesehatan manusia, gangguan terhadap
kegiatan di laut, termasuk perikanan dan
penggunaan lain-lain yang dapat menyebabkan
penurunan tingkat kualitas air laut serta
menurunkan kualitas tempat tinggal dan rekreasi.
Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Pencemaran laut adalah dimasukkannya


substansi atau energi ke dalam lingkungan laut oleh
manusia secara langsung atau tidak langsung yang
mengakibatkan terjadinya pengaruh yang merugikan
seperti merusak sumberdaya hidup, bahaya pada
kesehatan manusia, gangguan terhadap kegiatan
kelautan diantaranya perikanan, rusaknya kualitas
air, dan pengurangan pada keindahan dan
kenyamanan.
Diskusi

Cara bahan pencemar masuk ke lingkungan


Lokasi sumber pencemaran pesisir dan laut
Jenis polutan
Berdasarkan sebaran sumber masuknya limbah ke
dalam kawasan pesisir dan laut
Distribusi polutan ke lingkungan laut
Bahan pencemar pada perairan laut ditinjau dari
daya urainya
Dampak pencemaran laut
Cara bahan pencemar masuk ke lingkungan

Secara alami, misalnya karena gunung meletus atau


gelombang tsunami yang membawa polutan ikutan
Melalui kegiatan manusia (atau diistilahkan
anthropogenic), misalnya kecelakaan kapal tanker
yang menyebabkan pencemaran minyak tumpah ke
laut, atau pembuangan bahan hasil pengerukan
pelabuhan yang menyebabkan kekeruhan air laut.
Lokasi sumber pencemaran pesisir dan laut

Laut (atau disebut marine based pollution),


misalnya pembuangan limbah cair dari anjungan
pengeboran minyak lepas pantai
Daratan (atau disebut land-based pollution),
misalnya aliran limbah cair dan sampah dari sungai-
sungai perkotaan pantai
Jenis polutan

energi
substansi
Jenis polutan: Energi

Energi yang dapat mencemari laut dapat berupa: (1)


energi radiasi nuklir dan (2) energi panas.
Contoh pencemaran dalam kategori pencemaran
energi adalah pembuangan limbah nuklir dan
pembuangan air pendingin mesin (cooling water)
yang memiliki energi panas yang relatif besar
(ditandai dengan suhu yang lebih tinggi daripada
suhu lingkungan laut).
Jenis polutan: Substansi

 polutan fisik, yaitu polutan yang keberadaannya atau


karakter fisiknya menyebabkan pencemaran. Contohnya
adalah padatan tersuspensi pada kegiatan pengerukan
pelabuhan atau pada proses sedimentasi di muara sungai,
dan zat pewarna atau bahan organik yang mengubah warna
atau bau perairan
Jenis polutan: Substansi

 polutan kimia, yaitu polutan yang memiliki struktur kimia tidak stabil
dan cenderung bereaksi dengan zat lain. Polutan ini dikategorikan
menjadi dua jenis, yaitu organik (yang tersusun utamanya oleh atom C,
H dan O, misalnya pestisida, pupuk, minyak, limbah makanan dan
minuman) dan jenis anorganik (misalnya asam, alkali dan logam-
logam berat dari industri konstruksi baja dan tambang mineral).
Jenis polutan: Substansi

 polutan biologis, yaitu polutan yang berupa makhluk hidup,


misalnya mikroorganisme dari limbah domestik berupa
pembuangan sanitasi atau tinja (biasa disebut juga dengan
sewage) dan dari industri pengolahan makanan.
Berdasarkan sebaran sumber masuknya limbah ke dalam
kawasan pesisir dan laut

Point sources (sumber titik), yaitu sumber pencemaran


yang dapat diketahui dengan jelas lokasinya, misalnya
sumber pencemaran dari instalasi pembuangan pabrik
atau industri dan tumpahan minyak yang terjadi karena
kecelakaan kapal tanker atau pengeboran minyak di laut;
Non point sources (sumber bukan titik), yaitu sumber
pencemar yang tidak terlokalisir secara definitif, misalnya
buangan rumah tangga yang tidak terintegrasi di kawasan
pesisir, limbah dari lahan pertanian, sedimentasi dari
aliran yang berasal pegunungan serta bahan pencemar
lain yang sulit dilacak sumbernya.
Distribusi polutan ke lingkungan laut

proses fisika, seperti pengenceran, sedimentasi oleh


gaya gravitasi, transportasi oleh arus dan difusi
molekuler ataupun turbulen,
proses kimia, seperti reaksi kimia dengan zat lain
atau terurai oleh oksidasi oksigen,
proses biologi seperti terlibat dalam jejaring
makanan ekosistem laut.

sifat polutan dan kondisi lingkungan laut dimana


polutan masuk ke dalamnya.
Bahan pencemar pada perairan laut ditinjau dari daya urainya

Senyawa-senyawa konservatif, merupakan senyawa-


senyawa yang dapat bertahan lama di dalam suatu
perairan sebelum akhirnya mengendap ataupun
terabsorbsi oleh adanya berbagai reaksi fisik dan kimia
perairan, misalnya logam berat, pestisida, atau deterjen.
Senyawa-senyawa non konservatif, merupakan senyawa
yang mudah terurai dan berubah bentuk di dalam suatu
badan perairan, misalnya senyawa-senyawa organik
seperti karbohidrat, lemak, dan protein yang mudah
terlarut menjadi zat-zat anorganik oleh mikroba.
Dampak pencemaran laut

sumberdaya hidup, seperti fitoplankton, ikan,


kerang, terumbu karang dan hutan bakau,
kesehatan manusia,
kegiatan kelautan, seperti industri perikanan dan
industri ekowisata laut,
keindahan dan kenyamanan, seperti rusaknya
kawasan pesisir dan laut akibat perubahan warna
dan bau.
Apakah kemudian kita harus berusaha
menghentikan atau melarang seluruh praktek
pembuangan atau masuknya limbah ke laut?
Pengelolaan pencemaran pesisir dan laut lebih
dimaksudkan untuk mengendalikan jenis dan
besaran polutan yang boleh dan tidak boleh
dibuang ke pesisir dan laut dengan memperhatikan:
sifat polutan,
dampaknya terhadap lingkungan,
kesesuaian kondisi lokasi,
cara pembuangannya, dan
persyaratan relevan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai