Anak Bronco
Anak Bronco
DIAGNOSA BRONKHOPNEUMONIA
Disusun Oleh :
Siswantoro 1130119004
Yuly Sukmawati 1130119014
Pengertian
Bronchopneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagaian bawah
yang mengenai parenkim paru. Bronchopneumonia adalah radang paru-paru
yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan
adanya bercak-bercak Infiltrat (Whalley and Wong, 1996).
Etilogi
• Bronchopenomonia yang disebabkan oleh virus, yaitu Respiratory syntical
virus, virus influenza, virus sitomegalik dan ada juga yang disebabkan
oleh jamur, yaitu Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas,
Blastomices Dermatides, Cocedirides Immitis, Aspergillus Sp, Candinda
Albicans, Mycoplasma Pneumonia. Aspirasi benda asing.
• Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya Bronchopnemonia adalah daya
tahantubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein
(MEP), penyakit menahun, pengobatan antibiotik yang tidak sempurna.
Patofisiologi
Bronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan
oleh virus penyebab Bronchopneumonia yang masuk ke saluran pernafasan
sehingga terjadi peradangan broncus dan alveolus. Inflamasi bronkus
ditandai adanya penumpukan sekret, sehingga terjadi demam, batuk
produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran kuman sudah mencapai
alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolaps alveoli, fibrosis,
emfisema dan atelektasis. Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan
jalan napas, sesak napas, dan napas ronchi.
WOC
Gejala Klinis
• Bonkopneumonoia biasa nya di dahului oleh infeksi saluraran nafas
bagian atas selama beberapa hari. Suhu biasa nya mencapai 39-40°c. Anak
sangat gelisah, dispea, pernafasan cepat dan dangkal disertai dengan
pernafasan cuping hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut. Batuk
biasa nya tidak di jumpai di awal penyakit, anak akan mendapatkan batuk
setelah beberapa hari, dimna pada awlanya berupa batuk kering kemudian
menjadi batuk produktif.
Penatalaksaan medis
• Oksigen 1-2L/menit
• IVFD dekstose 10%: nad 0,9 %: 3:1 + kcl 10 mEq/500 ml cairan ,jumlah
cairan sesuai BB, kenaikan suhu ,status dehidrasi.
• jika sesk terlalu hebat ,bisa di berikan makanan enteral bertahap melalui
selang nasogastrik dengan feeding drip
• koreksi ganguan asam basa elektrolit
ASUHAN KEPERAWATAN
BAB III
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS ANAK
J. Data Penunjang
o Laboratorium Tidak ada Tidak ada
o Radiologi Tidak ada Tidak ada
K. Terapi/ Obat - obatan OBH -Ambroxol
(dari pertama
masuk ruangan
sampai hri
selasa)
Rabu-sabtu
-Inj.Ampicillin
350 gram / 8 jam
/iv
-chloramfenicol
200gr/8 jam/IV
- Ambroxol 40gr
3x1 + salbutamol
c. Penciuman : normal
PEMERIKSAAN FISIK d. Peradangan : tidak dijumpai
e. Fungsi Penciuman : normal
1. TB/BB :83 cm/10,5 kg
5. Mulut
2. Kepala a. Bau :(-)
b. Mukosa gusi : merah
a. Bentuk : normal
c. Peradangan : tidak dijumpai
b. Rambut : normal, tidak kering d. Gigi : kurang baik
e. Perdarahan : tidak dijumpai
f. Kebersihan : ya
3. Mata g. Pungsi pengecapan : di jumpai
h. Kemampuan menelan : aktif
a. Pupil : normal
6. Gigi
b. Seklera : anemis a. Jumlah : 28
o ibu mengatakan An.Agil batuk jalan nafas tidak efektif NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Ds: Penumpukan secret di Bersihan jalan nafas
berdahak.
o ibu mengatakan An.Agil batuk jalan nafas tidak efektif
Do: berdahak.
o RR : 36 x/i Do:
o RR : 36 x/i
o Wheezing (+)
o Wheezing (+)
o Sianosis (-) o Sianosis (-)
(1:1)
Ds:
2. Proses inflamasi Hipertermi
o Klien terpasang O2 1-2L/menit o Ibu ps mengatakan An. Agil demam
Do:
o Temp : 38,5 ° C
Ds:
2. Proses inflamasi Hipertermi o Mengigil (-)
o Ibu ps mengatakan An. Agil demam o Kejang (-)
Ds:
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret di
tandai dengan batuk produktif.
• Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi di tandai dengan lemah &
pucat.
• Kurang volume cairan tubuh berhubungan dengan dehidrasi di tandai dengan
Integritas kulit.
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
N DIAGNOSA RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
O KEPERAWATA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
N
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan o kaji frekuensi / kedalaman o Melihat adanya gerakan dada asimetris.
nafas tidak efektif. perawatan selama 3x 24 jam dan gerakan dada. o Melegakan jalan nafas.
Bersihan jalan nafas kembali efektifo Anjurkan ibu memberikan
dgn kriteria hasil : sekret dapat posisi senyaman mungkin.o Memperbaiki keefektifan upaya batuk.
keluar. o Observasi karekteristik o Membantu meringan kan batuk pasien.
batuk.
o Berikan Expectoran 3x1
sehari .
2. Hipertermi. Setelah dilakukan tindakan o Kaji perubahan vital sign. o Untuk mengetahui perubahan terhadap demam.
perawatan selama 3x 24 jam o Anjurkan berikan o Untuk menurunkan demam.
hipertermi teratasi dgn kriteria
paracetamol 3x1 sehari. o Menurunkan demam dan melancarkan sirkulasi darah.
hasil: suhu tubuh kembali normal.
o Berikan konpress air hangat.o Membantu pengeluaran keringat.
o Anjurkan pasien untuk
beristirahat.
2. Hipertermi. Setelah dilakukan tindakan o Kaji perubahan vital sign. o Untuk mengetahui perubahan terhadap demam.
perawatan selama 3x 24 jam o Anjurkan berikan o Untuk menurunkan demam.
hipertermi teratasi dgn kriteria
paracetamol 3x1 sehari. o Menurunkan demam dan melancarkan sirkulasi darah.
hasil: suhu tubuh kembali normal.
o Berikan konpress air hangat.o Membantu pengeluaran keringat.
o Anjurkan pasien untuk
beristirahat.