Anda di halaman 1dari 30

MENULIS

ARTIKEL
Erwin Kustiman

Bandung, 21 Agustus 2013


Konvergensi! Konvergensi?
Istilah
• Konvergensi: penggabungan atau pengintegrasian media-
media yang ada (multiplatform) untuk digunakan dan
diarahkan ke dalam satu titik tujuan.
• Platform/channel: Saluran media yang digunakan (cetak/print,
online, tv, dll).
• Newsroom; mengacu pada dua pengertian:
1) Secara fisik mengacu pada ruang atau arsitektur tempat
awak media bekerja membuat content media
(berita/artikel/foto, dll).
2) Jaringan inter/intranet yang merupakan sebuah sistem
manajemen konten media (content management system).
Karakteristik Media Cetak
1. Mendorong orang untuk berinteraksi dengan aktif berpikir dan mencerna secara
reflektif dan kreatif, sehingga lebih berpeluang membuka dialog dengan
pembaca/ masyarakat konsumennya. Mengulas permasalahan secara lebih
mendalam dan lebih spesifik.
2. Media cetak, baik koran atau majalah relatif lebih jelas siapa masyarakat
konsumennya. Dengan demikian koran atau majalah lebih mewakili opini
kelompok masyarakat tertentu. Target audience-nya lebih jelas.
3. Kritik sosial yang disampaikan melalui media cetak harus lebih berbobot atau
lebih efektif karena diulas secara lebih mendalam dan menampung sebanyak
mungkin opini pengamat serta aspirasi masyarakat pada umumnya.
4. Media cetak lebih bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana, bisa disimpan
(dikliping), bisa dibaca kapan saja, tidak terikat waktu.
Surat Kabar

 Produk jurnalistik: Berita (berita


langsung/straight news,indepth,
investigative, dll.); feature, tajuk
rencana, pojok.
 Nonjurnalistik (artikel/tulisan
opini, surat pembaca, essay, karya
sastra (puisi/cerpen, cerbung),
iklan).
 Foto jurnalistik (foto berita dan
foto human interest)
Karakteristik Online
 Media online lebih cepat dalam mempublikasikan laporan., real time. Tetapi, memiliki sifat
itu bukan berarti tidak dapat menghasilkan mutu. Bukan berarti selalu harus menabrak kaidah
jurnalistik dan lain sebagainya. Untuk memenuhi kecepatan, lalu mengambil risiko salah
informasi. Karena dalam pikiran pengelolanya, toh, nanti bisa diralat kembali. Ini yang sering
dipahami sebagian wartawan online.
 Kekuatan berikutnya ialah kedalaman laporan. Mesti diperhatikan bahwa telah terjadi
pengertian yang salah kaprah bahwa mengelola media online itu hanya melulu harus running
news. Hanya sepotong-potong dan selesai di situ. Itu kesalahan persepsi. Justru online media
ini memiliki karakter yang sedemikian rupa tidak terbatas oleh space.
 pengelola media maupun wartawan yang bekerja di media online ada baiknya tidak berhenti
hanya dengan memenuhi unsur 5 W + 1 H. Tetapi, mereka mesti membuat laporan-laporan
yang investigatif, menyeluruh dan utuh.
 Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang
membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya
ketimbang jurnalisme di media tradisional.
Karakteristik Online
 Kekuatan terbesar dari jurnalisme online adalah aspek
interaktivitas. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat
pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan
informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini
berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara
efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk
mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas
-bahkan sama sekali berbeda.
Berita
 Berita (news) adalah
laporan mengenai suatu
peristiwa atau kejadian
yang terbaru (aktual);
laporan mengenai fakta-
fakta yang aktual, menarik
perhatian, dinilai penting,
atau luar biasa.
Rumus Berita: 5W + 1H

What: Peristiwa apa yang


terjadi?
Who: Siapa yang terlibat
dalam peristiwa itu?
Where: Di mana terjadi
peristiwa itu?
When: Kapan terjadi
peristiwa?
Why: Mengapa terjadi
demikian?
How: Bagaimana terjadinya?
Gaya Piramida Terbalik
Feature (Tulisan Khas)

 Patricia A. William: tulisan yang


membahas aspek menarik atau
aspek lain dari suatu berita
 Atar Semi: tulisan tentang
sesuatu yang berkaitan dengan
berita, yang disajikan dengan
gaya khas, sehingga
mengandung nilai berita dan
nilai estetik
Persamaan Berita & Feature

 Diambil dari peristiwa


nyata (faktual),
berdasarkan fakta
sebenarnya.
 Dekat dengan pembaca
 Menarik perhatian
pembaca
Perbedaan Berita dengan Feature
 Berita terikat rumus 5W + 1H, sedangkan
Feature tidak
 Berita disusun dengan pola piramida terbalik,
Feature tidak seperti itu.
 Berita menggunakan bahasa lugas dan
langsung, Feature memerhatikan keindahan
bahasa (ada unsur sastra).
OPINI/ARTIKEL

 Buah pikir penulis tetapi bukan imajinasi. Bahan bisa berdasar


hasil penelitian, karya ilmiah, pengamatan lapangan, berita
yang sudah mengemuka di media massa, dan sebagainya.
 Berisi masalah dan cara pemecahannya.
 Tulisan tetap dimulai dari yang penting menuju yang tidak
penting kemudian ditutup ending.
 Tidak perlu menyebut sumber, kecuali ada pokok pikiran
dikutip dari sumber lain. Tidak perlu catatan kaki. Penyebutan
sumber bisa di dalam kurung, tetapi sebaiknya langsung
dalam kalimat.
Kriteria pemuatan artikel/opini/feature dari penulis

 Pengetahuan ihwal kriteria artikel yang layak muat


sangat diperlukan. Sebetulnya hal itu bisa dipelajari
sendiri dengan cara mencermati artikel-artikel yang
sudah dimuat.
 Coba perhatikan, kira-kira apa yang menarik dari
artikel yang sedang Anda baca itu sehingga dimuat
di suratkabar?
Fungsi artikel
 Penafsir dan penerjemah berita.
 Wahana diskusi dan sosialisasi gagasan.
 Kontribusi publik dalam mencari solusi.
 Sarana aktualisasi diri.
 Sarana eksistensi diri.
Membidik Pembaca:
Pilih Topik Menarik

 Tulisan ilmiah populer Anda dedikasikan untuk


pembaca awam. Bukan “expert” yang memang
berkecimpung di bidangnya.
 Posisikan diri Anda pada pembaca. Pikirkan,
mengapa Anda perlu membagi ilmu Anda? Apa
yang membuat pembaca dapat tertarik dengan
tulisan Anda?
Substansi tulisan
 Aktual dan atau kontroversial
 Mengandung unsur “kebaruan” (orisinal)
 Materi yang dibahas menyangkut kepentingan masyarakat luas
 Topik yang dibahas tidak bertentangan dengan aspek etis, sosiologis,
yuridis, dan ideologis.
 Ditulis dengan bahasa baku, mudah dicerna dan komunikatif.
 Mencerminkan visi dan sikap penulis sebagai intelektual
 Singkat, utuh, tuntas
 Memenuhi kualifikasi teknis/administratif dan kebijakan redaksional
media bersangkutan.
Sistematika penulisan
 Pendahuluan, Isi, Kesimpulan
 Komposisi artikel (unity, coherence, emphasis).
 Gaya penulisan, jangan “academic heavy”
 Bahan pendukung (Gambar, foto, infografik,
ilustrasi, tabel, dll.)
Membuat Judul
 “Provokatif” (membangkitkan minat baca) tetapi
tidak absurd.
 Singkat dan padat (langsung ke pokok masalah,
tegas, lugas).
 Relevan (sesuai topik bahasan).
 Fungsional (setiap kata memiliki makna mandiri).
 Informal (bukan skripsi/kertas kerja).
 Bahasa baku.
Mulailah dari sekarang!
 1. Mempelajari teori menulis baru praktik;
 2. “Learn the hard way” atau menulis dulu teori
belakangan.

 Berdasarkan pengalaman sendiri, juga merangkum


pengalaman orang lain, cara kedua lebih
memunculkan hasil!
Learning by doing!
 Menulis akan terasa mudah kalau kita tidak terlalu terikat
pada aturan orang lain.”
 Apa yang ingin kita tulis, tulis saja. Sama dengan gaya kita
menulis buku diary.
 Topik tulisan tanggapan tentang fenomena sosial yang terjadi
saat ini.
 Menumbuhkan sikap rendah hati sekaligus kompetitif.
 BANYAK MEMBACA TULISAN/ARTIKEL ORANG yang
sudah dimuat. Resapi tutur bahasanya. Teliti cara
pengungkapan idenya.
Bahasa

 Singkat, Padat, Jelas, namun Colourful.

“Manjakan Pembaca, Jangan Sampai Mereka


Mengerutkan Dahi!”

“Jika Bisa dengan Kalimat Pendek, Mengapa


Harus Kalimat Panjang??”
Media Guidance
 Setiap media mensyaratkan panjang tulisan yang
berbeda.
- Kompas : 3.000 – 3.500 karakter
(850 – 1000 kata, atau 3 – 3,5
halaman kuarto 1,5 spasi)
- “PR” 3.500 – 5.000 karakter
Pra-Penyerahan
 Artikel harus dalam bentuk siap di-print dengan
spasi ganda. Di akhir paragraph cantumkan
gambaran penulis seperti: title akademis, fakultas,
dan predikat lain yang menunjukkan otoritas dan
kredibilitas penulis tentang topik yang ditulisnya.
 Cantumkan nomor rekening
Administratif

 Foto kopi identitas (KTP/SIM)


 Alamat jelas, no tlp.
Kompensasi
 Media massa besar memberikan honorarium
menarik bagi artikel opini yang dimuat. Namun ada
juga media yang tidak menawarkan honor, tetapi
media memberikan kebanggaan bagi si penulis
(pride of authorship).
Pengiriman
 Untuk mengejar aktualitas, kirim melalui pos kilat,
diantar langsung, via-faksimil atau e-mail.
 Perhatikan eksklusifitas pengiriman (submission
exclusivity): Kirim hanya ke satu media saja dan
tunggu dalam beberapa waktu sebelum dikirim ke
media yang lain.
Follow-up
 Media bukan “journal reviewer”. Redaktur bisa
menelepon penulis jika dalam tulisan itu ada yang
perlu ditambahkan, tetapi sangat jarang meminta
ditulis ulang. Redaktur tidak akan menelepon jika
artikel tersebut ditolak.
 Yang terpenting sejak awal dibaca, tulisan harus
aktraktif!
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai