Anda di halaman 1dari 11

e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017

PEMBINAAN DAN PROSES KREATIF PENCIPTAAN MUSIKALISASI


PUISI OLEH TEATER SOLAGRACIA SMAN 1 NEGARA

I Kadek Yogi Periawan, Gede Gunatama, Nengah Suandi

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: yogiperiawan028@gmail.com, gede.gunatama@undiksha.ac.id,


nengah_suandi@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Jenis pembinaan musikalisasi puisi di Teater
Solagracia SMA Negeri 1 Negara, (2) Proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia
SMA Negeri 1 Negara, dan (3) Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan pembinaan musikalisasi puisi di
Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah pembina dan anggota Teater Solagracia SMAN 1 Negara. Objek penelitian
ini adalah pembinaan dan proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi. Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah (1) Jenis
pembinaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara, yaitu prapembinaan,
pembinaan orientasi, pembinaan kecakapan, pembinaan penyegaran, dan pembinaan lapangan. (2)
Proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMAN 1 Negara dilakukan dengan
beberapa tahap, yaitu pemilihan puisi, penciptaan musikalisasi puisi, penentuan dan pengkolaborasian
penggunaan alat musik, mengolah dan memadukan variasi vokal, menentukan dan mengembangkan
karakter gaya pemanggungan, dan pemilihan kostum. (3) Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan
pembinaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara yaitu terjadi pada kendala
nonteknis berupa keterbatasan waktu latihan dan padatnya kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah.

Kata kunci: pembinaan, proses kreatif, musikalisasi puisi.

ABSTRACT

This research aimed to describe (1) Types of musical poetry training in Solagracia Theatre of SMA Negeri
1 Negara, (2) The creative process of creating musical poetry at Solagracia Theatre at SMA Negeri 1
Negara, and (3) The obstacles faced during the guidance of musical poetry in theater Solagracia at SMA
Negeri 1 Negara. This research was descriptive qualitative research. The subject of this research was the
supervisor and member of Solagracia Theatre at SMAN 1 Negara. The object of this research was the
pattern of supervised and the creative process of the creation of musical poetry. The method used to
collect data in this research was observation and interview method. The result of this research are (1)
Types of musical poetry training in Solagracia Theatre of SMA Negeri 1 Negara, namely pre-guidance,
orientation guidance, skill guidance, refresher guidance, and field guidance. (2) The creative process of
the creation of musical poetry in Solagracia Theatre at SMAN 1 Negara country is performed with several
steps such as the selection of poetry, the creation of musical poetry, determination and collaboration of
the use of musical instruments, process and integrate vocal variety, define and collaborate the character
of staging style, and the costume selection. (3) The obstacles encountered during the implementation of
supervising musical poetry in Solagracia Theatre at SMA Negeri 1 Negara is nontechnical problems in
terms of limited training time and the intensity of activities of the students inside and outside the school.

Key words: Creative process, musical poetry, training

1
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017

PENDAHULUAN Membina dalam Kamus Besar Bahasa


Perkembangan zaman menuntut Indonesia (2011) berarti membangun atau
manusia untuk berpikir lebih kreatif mendirikan. Maka, pembinaan dapat
mengikuti alur dari perkembangan yang diartikan sebagai sebuah cara, proses untuk
terjadi di dunia. Ketika zaman sudah memperbaharui, menyempurnakan. Bisa
berkembang, banyak hal yang dituntut juga diartikan sebagai usaha, tindakan yang
untuk lebih maju. Pertunjukan seni menjadi dilakukan secara efisien dan efektif untuk
titik tengah terlihatnya suatu perkembangan memperoleh hasil yang lebih baik. Dalam
yang menonjol akhir-akhir ini. Bentuk hal ini yang diperbaharui atau
pagelaran seni memang banyak ragam dan disempurnakan adalah orang yang dibina
jenisnya. Salah satunya yaitu jenis agar menjadi orang yang lebih bermanfaat
pagelaran seni pada bidang sastra yaitu dari sebelumnya.
musikalisasi puisi yang sangat terlihat Kualitas pembina dalam membina
perkembangannya. Saat ini, musikalisasi sangat memengaruhi hasil musikalitas puisi
puisi sedang gencar-gencarnya mengalami yang dihasilkan. Fenomena tentang kualitas
peningkatan minat pada bidang pendidikan pembinaan di sekolah-sekolah terlihat jelas
dan masyarakat umum. Banyak sekolah pada suatu pementasan yang dihasilkan
maupun masyarakat umum yang sedang anak didik si pembina. Dari hasil
giat menekuni sastra seperti musikalisasi wawancara yang peneliti lakukan dengan
puisi. Kegiatan ini menjadi salah satu berbagai peserta, kebanyakan peserta
bentuk kegiatan apresiasi sastra di musikalisasi puisi mengatakan bahwa
Indonesia. Sama halnya dalam memang sudah ada pembina yang
mengapresiasi puisi yaitu bertujuan untuk ditetapkan di sekolah. Namun, dalam
menghasilkan musikalisasi puisi yang baik proses penciptaan musikalisasi puisi, siswa
dan utuh sesuai dengan makna puisi yang tidak mendapatkan suatu pembinaan yang
ada di dalamnya. baik melainkan siswa berproses tanpa
Menurut Salad (2015), apresiasi didampingi pembina. Terlihat jelas bahwa
puisi dimaksudkan sebagai ragam kegiatan pembina di sekolah tersebut melimpahkan
untuk mengenal dan memahami puisi. segala tanggung jawab kepada siswa dan
Apresiasi puisi dapat dilakukan melalui tidak memposisikan perannya sebagai
berbagai cara dan pendekatan yang pembina. Guru tidak memiliki suatu
memungkinkan para peserta didik, anggota keterampilan dalam membina musikalisasi
kelompok atau komunitas seni memiliki puisi. Dari permasalahan tersebut, akar dari
kesempatan untuk memperoleh wawasan pentingnya penelitian yang peneliti lakukan
mengenai hakikat dan makna puisi. yaitu guna memberikan suatu solusi kepada
Musikalisasi puisi banyak menarik perhatian guru atau pembina yang belum memiliki
dunia pendidikan. Pada kurikulum 2013 keterampilan dalam hal menciptakan
sekarang, musikalisasi puisi telah musikalisasi puisi.
dimasukkan ke dalam kurikulum Kreativitas dapat dikatakan sebagai
pembelajaran di sekolah. Hal ini menjadi suatu kemampuan unik, suatu kemampuan
suatu tuntutan para pendidik khusunya guru berpikir dalam memecahkan masalah
Bahasa Indonesia untuk dapat atau mampu secara serentak/simultan/divergen dan
dalam membina musikalisasi puisi di bertentangan dengan kemampuan berpikir
sekolah. Secara langsung, musikalisasi konvensional. Harymawan (1988: 176)
puisi telah menjadi hal penting dalam dunia menjelaskan bahwa suatu pekerjaan kreatif
pendidikan untuk dipelajari. adalah pekerjaan yang hanya dilakukan
Kehadiran musikalisasi puisi di satu kali sehingga mempunyai momen. Dari
bidang pendidikan menuntut guru di sekolah momen itulah suatu pekerjaan yang
akan pentingnya keterampilan seorang guru dilakukan pembina dan peserta didik bisa
dalam membina musikalisasi puisi. dilihat kualitasnya.

2
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017

Biasanya kreativitas justru akan mengetahui bagaimana cara membina serta


menyimpang saat dilakukan psikometrik menciptakan musikalisasi puisi yang
yang baku (Harjaningrum, dkk, 2007). Ini berkualitas. Sehingga penulis sangat
berarti, siswa dan guru harus saling mengisi bersemangat untuk melakukan penelitian
dalam proses kreatif penciptaan tentang bagaimana pembinaan dan proses
musikalisasi puisi guna mencapai hasil yang kreatif penciptaan musikalisai puisi yang
maksimal. Peran guru sebagai pembina baik dilakukan.
sekaligus fasilitator, sedangkan siswa Pembinaan dan proses kreatif yang
merupakan orang yang mengalami proses. bisa dikatakan berhasil itu terlihat pada
Hal ini ditunjukkan pada keterampilan guru kelompok musikalisasi puisi teater
dalam membina musikalisasi puisi. Ketika Solagracia SMA Negeri 1 Negara. Sekolah
seorang pembina sudah memiliki tersebut menunjukkan suatu kualitas yang
kemampuan yang baik dalam membina, melampaui standar sederajatnya maupun di
musikalisasi puisi yang diciptakan tentu atasnya. SMA Negeri 1 Negara telah
memiliki kualitas yang baik. banyak meraih prestasi dalam ajang
Pada saat ini, sekolah sangat perlombaan musikalisasi puisi. Kembali
memerlukan seorang pembina yang dapat dilihat pada 2 orang pembina yang berperan
membina musikalisasi puisi. Bukan hanya penting pada teater Solagracia SMA Negeri
sekadar memberitahukan, tetapi mampu 1 Negara. Guru pembina di sekolah sebagai
menjadikan anak didiknya layaknya fasilitator dan evaluator sekaligus
seseorang yang sudah menjalani proses penanggung jawab mengenai segala hal
pembinaan. Melalui pembinaan musikalisasi yang diperlukan Teater Solagracia. Selain
puisi, anak didik akan mendapatkan itu, Teater Solagracia juga memiliki
pengawasan serta wawasan dalam pembina di luar sekolah. Pembinanya
berproses kreatif menciptakan musikalisasi adalah seorang sastrawan yang sangat
puisi. Artinnya bahwa seorang anak didik berpengaruh besar pada perkembangan
memang benar-benar menguasai apa yang sastra khususnya pada bidang musikalisasi
ingin dicapaikan dalam proses pembinaan puisi di Bali.
tersebut. Tidak seperti fenomena group Nanoq da Kansas seorang
musikalisasi puisi yang tidak mendapatkan sastrawan yang kini masih aktif dalam dunia
pembinaan dengan baik dalam proses sastra sekaligus menjadi seorang pembina
kreatifnya, sehingga hasilnya tidak sastra di sekolah maupun komunitas sastra
memuaskan. di Bali. Saat ini, Nanoq da Kansas sedang
Sesuai dengan kondisi riil di aktif membina salah satu komunitas sastra
lapangan, sebagian besar guru pembina di Kabupaten Jembrana yaitu Komunitas
musikalisasi puisi di sekolah minim Kertas Budaya. Selain itu, beliau juga
kualitasnya untuk bisa dikatakan sebagai sedang aktif membina beberapa teater
seorang pembina. Fenomena seperti itu sekolah di Kabupaten Jembrana. Misalnya
telah banyak ditemukan di sekolah-sekolah. Teater Tanpa Nama SMA Negeri 2 Negara,
Di perguruan tinggi pun masih banyak Teater Solagracia di SMA Negeri 1 Negara,
fenomena seperti itu. Kualitas musikalisasi Teater Kemarin Sore SMK N 3 Negara, dan
puisi yang dihasilkan antara peserta Teater Kemuning SMA Negeri 2 Mendoyo.
Sekolah Menengah Atas dengan perguruan Nanoq da Kansas juga pernah menduduki
tinggi saat ini cenderung kualitasnya hampir peran yang sangat penting di teater Angin
sama. Selain itu, sebagian guru di sekolah Denpasar. Selain aktif dalam bidang
kebanyakan tidak bisa membina dan pembinaan sastra, Nanoq da Kansas saat
menciptakan musikalisasi puisi, sehingga ini aktif dalam dunia kepenulisan puisi,
harus mencari pembina di luar sekolah. cerpen, serta karya sastra lainnya. Dari
Secara umum, hal tersebut menunjukkan hasil pencapaian yang diraih SMA Negeri 1
bahwa belum banyak orang yang Negara serta kualitas pembinanya, peneliti

3
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017

melihat suatu pembinaan dan proses kreatif proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi
yang baik dilakukan serta perlu diterapkan di Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara.
dalam proses penciptaan musikalisasi puisi. (3)Untuk mendeskripsikan kendala-kendala
Melihat fenomena tentang yang dihadapi saat pelaksanaan pembinaan
pembinaan yang terjadi, kiranya penting musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA
dilakukan suatu penelitian mengenai Negeri 1 Negara.
pembinaan dan proses kreatif penciptaan
musikalisasi puisi Teater Solagracia SMAN METODE PENELITIAN
1 Negara. Pentingnya penelitian ini Rancangan penelitian yang digunakan
dilakukan tentunya akan bermanfaat bagi dalam penelitian ini adalah rancangan
sekolah, perguruan tinggi, maupun deskriptif kualitatif. Rancangan penelitian
masyarakat umum yang ingin mempelajari deskriptif kualitatif ini digunakan untuk
bagaimana menyiapkan pembinaan dan mendeskripsian jenis pembinaan
proses kreatif yang baik dalam menciptakan musikalisasi puisi di Teater Solagraca SMA
musikalisasi puisi. Negeri 1 Negara, proses kreatif serta
Sebelum penelitian ini direncanakan, kendala kendala yang terjadi pada saat
peneliti menemukan hasil penelitian lain penciptaan musikalisasi puisi di SMA Negeri
terkait pembinaan dan proses kreatif karya 1 Negara.
sastra. Penelitian tersebut dilakukan oleh Subjek dalam penelitian ini adalah
Ketut Adi Bawana (2016) yang berjudul pembina dan anggota musikalisasi puisi
“Proses Produksi Pementasan Drama Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara.
“Teater Angin” SMA Negeri 1 Denpasar”. Objek penelitian ini adalah pembinaan dan
Penelitian sejenis kedua dilakukan oleh proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi.
Trisnawati Asri Okaria dan Dr. Hj. Warih Untuk mendapatkan data yang akurat,
Handayaningrum, M.Pd. (2016) yang maka digunakan metode pengumpulan data
berjudul “Proses Penggarapan Musikalisasi dalam penelitian meliputi: (1) metode
Puisi “Di Beranda” oleh Pelangi Smada Di observasi, digunakan untuk memperoleh
SMAN 2 Bangkalan”. Selanjutnya, data mengenai jenis pembinaan yang
Penelitian sejenis lainnya dilakukan oleh dilakukan pada saat menciptakan
Endang Suhendar (2011) yang berjudul musikalisasi puisi. Selain itu, metode ini
“Pembelajaran Musikalisasi Puisi dengan juga peneliti gunakan untuk mengamati
Metode Kontekstual pada Siswa Kelas IX proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi
SMP Perkappen Pangheotan Tahun yang dilakukan oleh Teater Solagracia SMA
Pelajaran 2011/2012”. Negeri 1 Negara. Dalam proses observasi,
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menggunakan teknik dokumentasi
adapun rumusan masalah yang dikaji dalam untuk menguatkan data yang didapatkan
penelitian ini, yaitu: (1) Apa saja jenis dengan cara mendokumentasikan kegiatan
pembinaan musikalisasi puisi di Teater proses kreatif penciptaan musikalisai puisi
Solagracia SMA Negeri 1 Negara. (2) teater solagracia SMA Negeri 1 Negara.
Bagaimana proses kreatif penciptaan (2) metode wawancara, digunakan
musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA untuk untuk mewawancarai orang-orang
Negeri 1 Negara. (3) Apa saja kendala- yang terlibat dalam penciptaan musikalisasi
kendala yang dihadapi saat pelaksanaan puisi Teater Solagracia SMA Negeri 1
pembinaan musikalisasi puisi di Teater Negara, yaitu pembina dan anggota
Solagracia SMA Negeri 1 Negara. musikalisasi puisi Teater Solagracia SMA
Dari rumusan masalah yang diangkat, Negeri 1 Negara. Orang-orang di atas
penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu: (1) diwawancara untuk memperoleh data
Untuk mendeskripsikan jenis pembinaan mengenai jenis pembinaan, proses kreatif
musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA dan kendala-kendala yang dihadapi pada
Negeri 1 Negara. (2)Untuk mendeskripsikan

4
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017

saat berproses dalam penciptaan Perkenalan puisi sangat diperlukan


musikalisasi puisi di SMA Negeri 1 Negara. sebelum mentransformasikan puisi menjadi
Dalam penelitian ini, peneliti musikalisasi puisi. Puisi sebagai dasar
menggunakan metode deskriptif kualitatif ekspresi dalam berkreasi menciptakan
sebagai metode analisis data. Analisis data musikalisasi puisi. Salad (2015)
dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak menyatakan bahwa musikalisasi puisi tidak
sebelum memasuki lapangan, selama di mungkin terlaksana tanpa adanya puisi.
lapangan, dan setelah selesai di Berdasarkan hal itu, untuk menjadikan puisi
lapangan,”(Sugiyono, 2007). Teknik analisis ada, tentu pelaku musikalisasi puisi harus
data deskriptif kualitatif dapat dibagi diperkenalkan di awal pada kegiatan
menjadi empat langkah: identifikasi data, prapembinaan, sebelum menciptakan
klasifikasi data, penyajian data, dan musikalisasi puisi. Hal itulah yang menjadi
penarikan simpulan. dasar ketika memulai pembinaan
Pertama, Reduksi data adalah memilih musikalisasi puisi, pembina memang harus
data yang diperlukan dan menyisihkan data memperkenalkan puisi kepada peserta
yang tidak diperlukan mengenai pembinaan didiknya. Selain perkenalan puisi, temuan
dan proses kreatif penciptaan musikalisasi yang peneliti dapatkan yaitu mempolakan
puisi. Kedua, dilakukan pengklasifikasian jenis pembinaan yang dilakukan yaitu
data atau pengelompokan data sesuai dimulai dari pembinaan orentasi,
dengan sub-sub masalah yang telah pembinaan kecakapan, pembinaan
dikemukakan dalam rumusan masalah. penyegaran, dan pembinaan lapangan.
Pengelompokan data ini memudahkan 2. Pembinaan Orientasi
peneliti untuk melanjutkan analisis jenis Proses mengenal puisi juga
pembinaan dan proses kreatif penciptaan dilakukan pada pembinaan orientasi, tetapi
musikalisasi puisi sesuai dengan penelitian lebih mendalam dari pada prapembinaan.
yang dilakukan. Ketiga adalah penyajian Seperti bagaimana cara membaca puisi
data dan keempat pengambilan simpulan dengan ekspresi sesuai dengan karakter
yakni peneliti merumuskan simpulan puisi. Salad (2015) menyatakan bahwa
berdasarkan data yang diperoleh dan bagian pokok dalam musikalisasi puisi ialah
menyajikan secara deskriptif kualitatif yakni bagaimana cara terbaik untuk
menyajikan temuan di lapangan dengan menyuarakan, mengucapkan, atau
kata-kata. memusikalisasikan susunan huruf dan kata
dari sebuah teks puisi. Berdasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN pernyataan itu, olah vokal serta penjiwaan
harus dibina dan dilatih agar bisa dikatakan
Jenis Pembinaan layak sebagai pembaca puisi dalam
1. Prapembinaan musikalisasi puisi.
Kegiatan prapembinaan dilakukan Pembinaan orientasi pada
sebelum melakukan kegiatan pembinaan pembacaan puisi sangat baik diterapkan di
musikalisasi puisi. Langkah awal yang awal kegiatan yang sasarannya adalah
dilakukan sebelum menuju pembinaan pelaku musikalisasi puisi yang baru pertama
musikalisasi puisi pada Teater Solagracia kali berproses. Sesuai dengan pendapat
yaitu mengajak siswa untuk membaca dan Mangunhardjana (dalam Kurniawan, 2013)
mengenal puisi. Puisi dijadikan sebagai yang menyatakan bahwa pembinaan
media pengenalan sebelum melakukan orientasi (orientation training program)
pembinaan. Berbagai macam puisi dan diadakan untuk sekelompok orang yang
sastrawan, diperkenalkan kepada kepada baru masuk dalam suatu bidang hidup dan
pelaku musikalisasi seperti contohnya, kerja. Orientasi menjadi kegiatan awal untuk
memperkenalkan puisi Chairil, Sapardi belajar membaca, menafsirkan, dan
Djoko Damono, dan sastrawan lainnya. menginterpretasi puisi yang sasarannya

5
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017

merupakan pelaku musikalisasi puisi yang menyanyikan puisi yang disamping itu
baru pertama kali mengikuti proses memiliki tujuannya untuk kegiatan
pembinaan. penyegaran.
3. Pembinaan Kecakapan 5. Pembinaan Lapangan
Pembinaan kecakapan dilakukan Dalam kegiatan pembinaan
dengan mengasah kembali segala lapangan musikalisasi puisi, pembina
kemampuan dan kecakapan yang dimiliki mengajak kelompok musikalisasi puisi
anggota musikalisasi puisi agar dapat Teater Solagracia untuk mengisi acara pada
dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. kegiatan-kegiatan tertentu, mengikuti
Sesuai dengan pendapat Mangunhardjana workshop, dan perlombaan.
(dalam Kurniawan, 2013) yang menyatakan Mangunhardjana (1989) dalam Kurniawan
bahwa pembinaan kecakapan (skill training) (2013) menyatakan tujuan pembinaan
diadakan untuk membantu para peserta lapangan yaitu untuk menempatkan para
guna mengembangkan kecakapan yang peserta dalam situasi nyata, agar mendapat
sudah dimiliki atau mendapatkan pengetahuan dan memperoleh pengalaman
kecakapan baru yang diperlukan untuk langsung dalam bidang yang diolah dalam
pelaksanaan tugasnya. pembinaan.
Hal mengenai kecakapan dan Sesuai dengan pernyataan Salad
penjiwaan memang perlu diasah atau (2015) bahwa proses pengembangan
dibina, karena usia anak muda yang secara khusus dapat dilaksanakan melalui
jumlahnya belasan tahun atau masih workshop, diskusi, dan pendalaman
tergolong anak SMA sangat rentan pada terhadap wacana estetik musikalisasi puisi.
emosi. Kadang kala, apabila sudah merasa Konsep dalam menerjunkan pelaku
hebat terhadap kemampuan atau skill yang musikalisasi ke lapangan memang baik
dimiliki, mereka akan lepas kontrol dari dilakukan dalam mengembangkan serta
penjiwaan. Nanoq da Kansas selaku membina mental untuk berinteraksi
pembina sangat tepat melaksanakan langsung dengan masyarakat.
pembinaan kecakapan berupa mengasah Pembina tidak menerapkan
kembali kemampuan atau skill yang dimiliki pembinaan pengembangan kepribadian
anggota kelompok musikalisasi puisi Teater dalam hal membina musikalisasi puisi
Solagracia SMA Negeri 1 Negara. Teater Solagracia. Mangunhardjana (dalam
4. Pembinaan Penyegaran Kurniawan, 2013) menyatakan bahwa
Dalam pembinaan penyegaran, Pembinaan pengembangan kepribadian
pelaku musikalisasi puisi diajak untuk berguna untuk membantu para peserta,
bernyanyi. Dari hasil observasi, pembina agar mengenal dan mengembangkan diri
lebih sering menyuruh anggota kelompok menurut gambaran atau cita-cita hidup yang
musikalisasi puisi Teater Solagracia untuk sehat dan benar.
menyanyikan Puisi. Puisi yang dinyanyikan Dari pernyataan di atas,
bisa dari karya orang lain atau karya sendiri. seharusnya pembina menerapkan
Mangunhardjana (dalam Kurniawan, 2013) pembinaan pengembangan kepribadian.
menyatakan bahwa dalam pembinaan Untuk mencapai keberhasilan dalam
penyegaran biasanya tidak ada penyajian berproses, anggota tentunya harus dibina
hal yang sama sekali baru, tetapi sekadar melalui sikap. Dalam musikalisasi puisi,
penambahan cakrawala pada pengetahuan kedisiplinan menjadi modal utama untuk
dan kecakapan yang sudah ada. menghasilkan karya yang berkualitas. Baik
Sesuai dengan pernyataan di atas disiplin dalam bersikap maupun disiplin
bahwa dalam pembinaan penyegaran dalam melahirkan suatu karya sastra. Maka
musikalisasi puisi Teater Solagracia dari itu, pembina seharusnya menerapkan
memang tidak ada penyajian hal yang baru. pembinaan pengembangan kepribadian
Masih dalam proses bernyanyi seperti

6
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017

secara tetap dalam pembinaan musikalisasi Latihan vokal yang baik jelas membantu
puisi. proses penggarapan musikalisasi puisi
pada pencarian nada. Salad (2015)
Proses Kreatif menyatakan bahwa vokalisasi memiliki
1. Proses Pelatihan fungsi untuk menghantarkan emosi,
Pada tahap proses pelatihan perasaan, pikiran dan pencitraan, serta
dilakukan dua macam kegiatan yang unsur-unsur lain yang terkandung dalam
berhubungan dengan persiapan penciptaan teks puisi kepada audiensi sesuai
musikalisasi puisi. Kegiatan proses penafsiran dan penghayatan pelakunya.
pelatihan tersebut berupa pemilihan puisi Apabila vokal pelaku musikalisasi puisi
dan penciptaan musikalisasi puisi. Dalam sudah tergolong baik, maka proses
kegiatan pemilihan puisi, pembina pencarian nada tentu akan berjalan lancar.
mengajak anggota kelompok musikalisasi Kualitas musikalisasi puisi yang diciptakan
puisi untuk menginterpretasi serta dipengaruhi oleh sebagian besar kualitas
mengapresiasi puisi secara bersama-sama. vokal penyanyi.
Masing-masing kepala menyampaikan Secara keseluruhan, tahap dari
argumennya. Salad (2015) menyatakan penciptaan musikalisasi puisi yang
bahwa sebelum proses musikalisasi puisi dilakukan Teater Solagracia SMAN 1
dilaksankan, diperlukan adanya kegiatan Negara memiliki persamaan dengan
untuk mencari, memilih, dan menentukan penelitian sejenis proses penggarapan
satu atau dua puisi sesuai keperluannya. musikalisasi puisi “Di Beranda” oleh Pelangi
Penelitian Bawana (2016) juga melakukan Smada di SMAN 2 Bangkalan. Proses
proses pemilihanyaitu pada naskah drama penggarapan musikalisasi puisi “Di
yang nantinya dijadikan sebagai bahan Beranda” meliputi pemilihan puisi, pemilihan
acuan dasar untuk memproduksi bentuk dan konsep musikalisasi puisi,
pementasan drama, sedangkan data yang penafsiran puisi, pembagian larik puisi
peneliti dapat pada proses kreatif untuk dibaca dan dinyanyikan, dan
penciptaan musikalisasi puisi yaitu penggarapan musik. Namun, proses kreatif
melakukan pemilihan puisi untuk dijadikan penciptaan musikalisasi puisi Teater
sebagai musikalisasi puisi. Solagracia tidak melakukan proses
Kegiatan pemilihan puisi yang pembagian larik puisi yang akan dibaca dan
dilakukan Teater Solagracia sesuai dengan dinyanyikan. Hal ini dapat dijadikan sebagai
pendapat di atas yang menggunakan cara proses tambahan pada penciptaan
mengumpulkan puisi terlebih dahulu dan musikalisasi puisi. Proses pemilihan puisi,
mengadakan seleksi. Seleksi pemilihan pemilihan bentuk dan konsep musikalisasi
puisi dilakukan dengan cara penguatan puisi, penafsiran puisi, dan penggarapan
berupa tafsir yang diperkuat dengan musik dilakukan pada ketiga tahap yang
argumen masing-masing anggota sampai peneliti dapatkan di Teater Solagracia yaitu
mendapat suatu kesepakatan. Argumen pada tahap pelatihan, penetapan, dan
anggota tentang kelayakan puisi yang pengembangan.
dijadikan untuk musikalisasi puisi disepakati Kembali pada pembahasan peneliti
secara bersama dengan persetujuan tentang proses penciptaan musikalisasi
pembina. Gambaran umum mengenai sifat puisi. Kegiatan proses penciptaan berupa
puisi didiskusikan secara bersama antara memproses sebuah puisi menjadi
anggota dengan pembina. Cara pemilihan musikalisasi puisi dan membuat sebuah
puisi ini tetap digunakan selama proses nada dasar pada lagu. Konsep lagu
penciptaan musikalisasi puisi. ditentukan pada saat proses pelatihan.
Proses penciptaan musikalisasi Penentuan konsepsi atau ragam
puisi, pembina memulai dengan pelatihan musikalisasi puisi dan nada juga dilakukan
pada vokal pelaku musikalisasi puisi. sesuai kemampuan pembina. Irama yang

7
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017

digunakan dalam pembuatan musikalisasi dua hal yaitu penentuan alat musik dan
puisi Teater Solagracia cenderung nada pengkolaborasian penggunaan alat musik.
mars. Salad (2015) menjelaskan bahwa secara
Penciptaan musikalisasi puisi umum, proses penentuan sangat berkaitan
dilakukan dengan pencarian kunci dasar. dengan tiga hal. Pertama, menetapkan
Selama pencarian kunci dasar gitar, konsepsi musikalisasi puisi yang akan
anggota Teater Solagracia kadang kala dijadikan landasan dalam berkreasi. Kedua,
mengalami kendala. Permasalahan yang menetapkan bentuk, model, jenis ekspresi
terjadi berkaitan dengan kelancaran pelaku musikalisasi puisi yang akan
musikalisasi puisi dalam berpikir kreatif. dicapai/diwujudkan. Ketiga, menetapkan
Guilford (1950) menyatakan bahwa instrumen atau alat-alat musik yang akan
kelancaran merupakan salah satu indikator digunakan untuk mengubah
yang paling kuat dari berpikir kreatif, karena komposisi/aransemen musik.
semakin banyak ide maka semakin besar Dibandingkan dengan teori proses
kemungkinan yang ada untuk memperoleh penetapan musiakalisasi puisi, proses
sebuah ide, maka semakin besar kreatif Nanoq da Kansas selaku pembina
kemungkinan yang ada untuk memperoleh musikalisasi puisi Teater Solagracia
sebuah ide yang signifikan. memiliki proses yang mengkhusus. Pada
Dari pernyataan di atas, kelancaran proses penentuan difokuskan pada
dalam berpikir kreatif menjadi hal utama pemilihan instrumen atau alat-alat musik
dalam proses kreatif. Keinginan untuk saja. Kegiatan penetapan konsepsi, model,
mencari kadang kala menumbuhkan benih bentuk, serta jenis ekspresi musikalisasi
kreatif ke dalam pikiran. Apabila tidak ada lebih ditekankan pada proses pelatihan
keinginan untuk mencari, maka tidak akan yaitu pada penciptaan musikalisasi puisi
menemukan suatu kepuasan dalam sebelum proses penentuan.
berkreasi. Seperti halnya anggota Teater Proses penentuan dilakukan dengan
Solagracia yang sulit untuk menemukan menetapkan instrumen atau alat-alat musik
kunci dasar lagu dan pembina ikut yang akan digunakan untuk mengubah
mencarikan kunci dasar gitar. komposisi/aransemen musik. Penentuan
Secara langsung, anggota alat musik ini dipilih secara bersama antara
musikalisasi puisi Teater Solagracia dibantu pembina dengan anggota musikalisasi
dan diberikan kesempatan untuk berproses puisi Teater Solagracia. Kebutuhan alat
dalam penciptaan lagu. Pembina sudah musik dipilih secara bersama-sama
menyatakan apabila pelaku musikalisasi dengan cara menyesuaikan bentuk, jenis,
puisi diberikan aransemen lengkap, maka dan sifat puisi. Bentuk, jenis, dan sifat
hal itu sama saja akan memanjakan puisi yang paling sering dipilih yaitu puisi
anggota atau tidak memberikan anggota yang bersifat pemberontakan. Kebutuhan
ruang untuk berproses kreatif. Senada musikal instrumental dominan pada alat
dengan pernyataan Tangdilintin (1984) yang musik perkusi. Selain nyaman bermain
menyatakan bahwa pembina adalah pada instrumen perkusi, kelompok
seorang pendamping, yang karenanya tidak musikalisasi puisi Teater Solagracia juga
boleh menggiring kaum muda ke arah yang ingin membangun suasana musik yang
sesuai selera dan kebutuhannya sendiri, khas sekaligus menunjukkan karakter
atau ke arah suatu kepentingan golongan musik yang sedang dianut.
tertentu dalam masyrakat. Nanoq da Kansas selaku pembina
musikalisasi puisi Teater Solagracia selalu
2. Proses Penentuan memberikan arah dalam proses pemilihan
Proses penentuan pada penciptaan alat musik. Dari cara memainkan serta
musikalisasi puisi Teater Solagracia meliputi variasi yang nantinya akan ditampilkan
dipersiapkan pada proses penentuan.

8
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017

Berbagai cara dalam pengkolaborasian proses pengembangan ini cukup lama.


penggunaan alat musik ditentukan oleh Pengembangan yang dilakukan pembina
pembina. Hal-hal seperti fungsi alat musik dimulai dari, yaitu (1) pengolahan variasi
dikolaborasikan dalam memainkannya. vokal dasar dengan vokal tambahan
Drum yang biasanya dipukul kemudian lainnya, dan (2) memadukan variasi yang
digesek. Hal lain mengenai diciptakan sesuai dengan kemampuan
pengkolaborasian alat musik gitar juga vokal pemain. Pembina melakukan
dilakukan seperti menggesek gitar tanpa pembagian, pemilihan, serta penentuan
menggunakan kunci gitar sehingga vokal sesuai karakter suara yang dimiliki
menghasilkan suara seperti alat musik anggota musikalisasi puisi Teater
perkusi. Solagracia dalam proses pengembangan.
3. Proses Pengembangan Dalam hal ini, pembina mengambil alih
Proses pengembangan dilakukan fungsi pembagian vokal pada tahap
pembina untuk menemukan bentuk pengembangan.
perwujudan secara keseluruhan dari Proses pengembangan lainnya juga
musikalisasi puisi. Pembina melakukan dilakukan seperti penentuan karakter,
proses pengembangan pada setiap style/gaya pemanggungan dan kostum juga
kelompok musikalisasi puisi dalam perlu dilakukan pada penciptaan
mengolah variasi vokal dan melahirkan musikalisasi puisi. Sesuai dengan pendapat
karakter, style, serta gaya tertentu yang Danardana (2013) menyatakan,
berbeda dengan kelompok lain. Pada musikalisasi puisi pada hakikatnya adalah
tahap pengembangan yang dilakukan kolaborasi apresiasi seni, antara musik,
pembina, yaitu mengenai finishing. puisi, dan pentas. Melalui musikalisasi puisi,
Penambahan suara 2 dan suara 3, serta seseorang tidak hanya mendapat
penambahan vokal latar. Penumpukan kesempatan mengapresiasi puisi dan
vokal juga pembina lakukan dengan cara musik, tetapi juga mendapat kesempatan
menggabungkan vokal dasar, suara 2, dan mengekspresikan apresiasinya itu di depan
suara 3 dalam waktu atau tempo yang khalayak.
berbeda. Ketukan antara vokal dasar Dari pernyataan di atas, ketika
dengan suara 2 bisa sama bisa tidak. sudah mengapresiasi puisi menjadi
Variasi vokal Ini disesuaikan dengan musikalisasi puisi, pelaku musikalisasi puisi
kemampuan dan keterampilan pelaku harus mempersiapkan segala hal yang
musikalisasi puisi yaitu anggota Teater berkaitan seni pemanggungan. Ketika
Solagracia dalam mengolah nada vokal. musikalitas yang diciptakan sudah baik dan
Suhendar (2012) menyatakan indah, dibarengi dengan seni
bahwa, kemampuan eksplorasi vokal harus pemanggungan yang apik, kualitas
mencapai taraf keseimbangan antara musikalisasi puisi yang ditampilkan tentu
suara (vokal) manusia dan instrumen. akan mendapatkan apresiasi yang baik dari
Dalam dunia musik vokal mencakup vokal penonton. Penampilan mengenai gaya
manusia dan vokal instrumen. Indikasi pemanggungan dan pilihan kostum akan
tinggi rendah suara adalah penciptaan menambah kesan pada musikalisasi puisi
jenis suara dan tekanan nada eksplorasi yang ditampilkan.
karakteristik nada. Pernyataan itu
menggambarkan bahwa pengolahan vokal Kendala yang Dihadapi
tersebut harus dilakukan dengan menjaga Kendala yang terjadi dalam
nada dasar tanpa menghancurkan variasi pelaksanaan pembinaan dan proses kreatif
antara vokal dasar, vokal tambahan penciptaan musikalisasi puisi Teater
lainnya, dan musik. Memadukan variasi Solagracia di SMAN 1 Negara yaitu terjadi
vokal dengan musik yang dibuat agar pada kendala nonteknis. Kendala tersebut
padu. Waktu yang dibutuhkan dalam berupa keterbatasan waktu pada pertemuan

9
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017

latihan. Kendala yang terjadi dikarenakan dengan cara mengumpulkan beberapa


padatnya kegiatan di sekolah maupun di puisi, kemudian memilih puisi dengan cara
luar sekolah. Adapun cara pembina dalam diskusi, mempertahankan argumentasi
mengatasi kendala yang terjadi, yaitu tentang puisi yang digunakan pada proses
dengan berusaha memenejemen waktu dasar ekspresi musikalisasi puisi. Pada
kegiatan di sekolah dan di luar sekolah proses penciptaan musikalisasi puisi
dengan baik. Selain itu, pembina selalu dilakukan dengan penetapan Irama serta
berkompromi dengan anggota kelompok konsep lagu. Pada proses penentuan
musikalisasi puisi Teater Solagracia. dilakukan bebearapa kegiatan yang meliputi
Memaksimalkan anggota yang bisa hadir dua hal yaitu penentuan alat musik dan
untuk latihan. pengkolaborasian penggunaan alat musik.
Pada proses terakhir, yaitu pengembangan.
SIMPULAN DAN SARAN Hal ini dilakukan dengan cara , yaitu (1)
Berdasarkan hasil dan pembahasan pengolahan variasi vokal dasar dengan
yang dipaparkan pada Bab IV, dapat vokal tambahan lainnya, (2) memadukan
disimpulkan beberapa hal mengenai variasi yang diciptakan sesuai dengan
penelitian ini. Hal-hal tersebut adalah kemampuan vokal pemain, (3) penentuan
sebagai berikut. dan pengembangan karakter, style, dan
Jenis pembinaan musikalisasi puisi gaya pemanggungan, dan (4) pemilihan
yang dilakukan oleh Teater Solagracia kostum.
SMAN 1 Negara, yaitu (1) Prapembinaan, Kendala yang terjadi dalam
berupa memperkenalkan serta membaca pelaksanaan pembinaan dan proses kreatif
puisi dan memilih serta mempolakan jenis penciptaan musikalisasi puisi Teater
pembinaan yang akan dilakukan pada saat Solagracia di SMAN 1 Negara yaitu terjadi
proses pembinaan. (2) Pembinaan pada kendala nonteknis. Kendala tersebut
orientasi, dilakukan dengan proses berupa keterbatasan waktu pada pertemuan
mengenal dan membaca puisi, namun lebih latihan. Kendala yang terjadi dikarenakan
mendalam dari pada proses prapembinaan, padatnya kegiatan di sekolah maupun di
(3) Pembinaan kecakapan, dilakukan luar sekolah. Adapun cara pembina dalam
dengan kembali mengasah kemampuan mengatasi kendala yang terjadi, yaitu
atau skill yang dimiliki anggota kelompok dengan berusaha memenejemen waktu
musikalisasi puisi Teater Solagracia SMA kegiatan di sekolah dan di luar sekolah
Negeri 1 Negara, (4) Pembinaan dengan baik. Selain itu, pembina selalu
penyegaran, dilakukan dengan kegiatan berkompromi dengan anggota kelompok
bernyanyi dan kegiatan evaluasi atas apa musikalisasi puisi Teater Solagracia.
yang ditampilakn, (5) Pembinaan lapangan, Memaksimalkan anggota yang bisa hadir
dilakukan dengan menempatkan para untuk latihan.
peserta dalam situasi nyata berupa Berdasarkan pemaparan hasil
mengajak anggota Teater Solagracia untuk penelitian dan simpulan, saran yang dapat
menyanyikan puisi, mengisi acara, dan disampaikan dalam penelitian ini adalah
menempatkan dirinya sebagai seseorang sebagai berikut. (1) Saran untuk Pembina
yang ditonton. Musikalisasi Puisi Teater Solagracia, Nanoq
Proses kreatif penciptaan da Kansas selaku pembina di luar sekolah
musikalisasi puisi di Teater Solagracia harus memberikan serta memasukkan
SMAN 1 Negara dilakukan dengan 3 tahap, pembinaan kepribadian secara tetap dalam
yaitu (1) proses pelatihan, (2) proses proses pembinaan penciptaan musikalisasi
penentuan, dan (3) proses pengembangan. puisi untuk meningkatkan disiplin pribadi.
Pada proses pelatihan dilakukan dengan Pembina di sekolah Ni Putu Eva
kegiatan memilih puisi dan menciptakan Wahyuningsih harus ikut belajar dalam
musikalisasi puisi. Pemilihan puisi dilakukan proses penciptaan musikalisasi puisi.

10
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017

Keterbatasan pengetahuan serta wawasan Harjaningrum, Agnes Tri, dkk. 2007.


pembina di sekolah dalam membina Peranan Orangtua dan Praktisi dalam
musikalisasi puisi dapat diatasi dengan ikut Membantu Tumbuh Kembang Anak
belajar dengan pembina di luar sekolah. Berbakat Melalui Pemahaman Teori
Alangkah lebih baiknya lagi apabila dan Tren Pendidikan. Jakarta: Prenada
pembina di sekolah secara langsung Media Group.
memberikan pembinaan dan proses kreatif Kurniawan, Ginanjar Yugo. 2013. “Survei
penciptaan musikalisasi puisi. (2) Saran Pola Pembinaan Ekstrakurikuler
untuk anggota musikalisasi puisi Teater Olahraga Sekolah di SMP Negeri se-
Solagracia yaitu perlunya meningkatkan Kecamatan Semarang Timur Kota
disiplin dalam latihan. Fokus serta Semarang”. Skripsi (tidak diterbitkan).
konsentrasi anggota sangat kurang dalam Jurusan PJKR Prodi PJKR S1, Fakultas
hal berproses. Apabila konsentrasi Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
menurun, hal itu akan memengaruhi Semarang.
kualitas dari hasil garapan musikalisasi puisi Okaria, Handayaningrum. 2016. Proses
yang dibuat. Iinisiatif semua anggota perlu Penggarapan Musikalisasi Puisi “Di
ditingkatkan dalam hal menciptakan suatu Beranda” oleh Pelangi Smada di
gagasan baru pada musikalisasi puisi. SMAN 2 Bangkalan. Skripsi. (tidak
Kesadaran diri untuk mencari jalan keluar diterbitkan). Jurusan Pendidikan Seni
dalam pemecahan masalah yang terjadi Drama Tari dan Musik, Universitas
juga harus dilakukan agar tidak terpaku Negeri Surabaya.
pada pembina. (3) Saran untuk Peneliti Tim Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar
Lain, penelitian ini masih terbatas karena Bahasa Indonesia.Edisi Ke-4. Jakarta:
hanya meneliti pembinaan dan proses PT Gramedia Pustaka Utama.
kreatif penciptaan musikalisasi puisi pada Petty, G. 1997. How to be better at ...
satu sekolah saja. Oleh karena itu, peneliti creativity Memaksimalkan Potensi
lain dapat melakukan penelitian mengenai Kreatif. Jakarta: PT Elex Media
perbandingan pembinaan dan proses kreatif Kumpotindo.
penciptaan musikalisasi puisi dibeberapa Salad, H. 2015.Panduan Wacana &
sekolah. Dengan demikian, disarankan Apresiasi Musikalisasi Puisi.
kepada peneliti lain untuk mengadakan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
penelitian lanjutan terkait pembinaan dan Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
yang belum dikaji dalam penelitian ini. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhendar, Endang.2011. Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Musikalisasi Puisi dengan Metode
Bawana, Ketut Adi. 2016. Proses Produksi Kontekstual Pada Siswa Kelas IX SMP
Pementasan Drama “Teater Angin” Perkappen Pangheotan Tahun
SMA Negeri 1 Denpasar. Skripsi. (tidak Pelajaran 2011/2012.Skripsi. (tidak
diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa diterbitkan). Program Studi Pendidikan
dan Sastra Indonesia, Universitas Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP
Pendidikan Ganesha. Siliwangi Bandung.
Danardana, A. S. 2013. Pelangi sastra Tangdilintin, Philip. 1984. Pembinaan
ulasan dan model-model apresiasi. Generasi Muda Visi dan Latihan.
Pekanbaru: Palagan Pers. Jakarta: Penerbit OBOR.

11

Anda mungkin juga menyukai