ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Jenis pembinaan musikalisasi puisi di Teater
Solagracia SMA Negeri 1 Negara, (2) Proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia
SMA Negeri 1 Negara, dan (3) Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan pembinaan musikalisasi puisi di
Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah pembina dan anggota Teater Solagracia SMAN 1 Negara. Objek penelitian
ini adalah pembinaan dan proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi. Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah (1) Jenis
pembinaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara, yaitu prapembinaan,
pembinaan orientasi, pembinaan kecakapan, pembinaan penyegaran, dan pembinaan lapangan. (2)
Proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMAN 1 Negara dilakukan dengan
beberapa tahap, yaitu pemilihan puisi, penciptaan musikalisasi puisi, penentuan dan pengkolaborasian
penggunaan alat musik, mengolah dan memadukan variasi vokal, menentukan dan mengembangkan
karakter gaya pemanggungan, dan pemilihan kostum. (3) Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan
pembinaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara yaitu terjadi pada kendala
nonteknis berupa keterbatasan waktu latihan dan padatnya kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah.
ABSTRACT
This research aimed to describe (1) Types of musical poetry training in Solagracia Theatre of SMA Negeri
1 Negara, (2) The creative process of creating musical poetry at Solagracia Theatre at SMA Negeri 1
Negara, and (3) The obstacles faced during the guidance of musical poetry in theater Solagracia at SMA
Negeri 1 Negara. This research was descriptive qualitative research. The subject of this research was the
supervisor and member of Solagracia Theatre at SMAN 1 Negara. The object of this research was the
pattern of supervised and the creative process of the creation of musical poetry. The method used to
collect data in this research was observation and interview method. The result of this research are (1)
Types of musical poetry training in Solagracia Theatre of SMA Negeri 1 Negara, namely pre-guidance,
orientation guidance, skill guidance, refresher guidance, and field guidance. (2) The creative process of
the creation of musical poetry in Solagracia Theatre at SMAN 1 Negara country is performed with several
steps such as the selection of poetry, the creation of musical poetry, determination and collaboration of
the use of musical instruments, process and integrate vocal variety, define and collaborate the character
of staging style, and the costume selection. (3) The obstacles encountered during the implementation of
supervising musical poetry in Solagracia Theatre at SMA Negeri 1 Negara is nontechnical problems in
terms of limited training time and the intensity of activities of the students inside and outside the school.
1
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017
2
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017
3
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017
melihat suatu pembinaan dan proses kreatif proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi
yang baik dilakukan serta perlu diterapkan di Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara.
dalam proses penciptaan musikalisasi puisi. (3)Untuk mendeskripsikan kendala-kendala
Melihat fenomena tentang yang dihadapi saat pelaksanaan pembinaan
pembinaan yang terjadi, kiranya penting musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA
dilakukan suatu penelitian mengenai Negeri 1 Negara.
pembinaan dan proses kreatif penciptaan
musikalisasi puisi Teater Solagracia SMAN METODE PENELITIAN
1 Negara. Pentingnya penelitian ini Rancangan penelitian yang digunakan
dilakukan tentunya akan bermanfaat bagi dalam penelitian ini adalah rancangan
sekolah, perguruan tinggi, maupun deskriptif kualitatif. Rancangan penelitian
masyarakat umum yang ingin mempelajari deskriptif kualitatif ini digunakan untuk
bagaimana menyiapkan pembinaan dan mendeskripsian jenis pembinaan
proses kreatif yang baik dalam menciptakan musikalisasi puisi di Teater Solagraca SMA
musikalisasi puisi. Negeri 1 Negara, proses kreatif serta
Sebelum penelitian ini direncanakan, kendala kendala yang terjadi pada saat
peneliti menemukan hasil penelitian lain penciptaan musikalisasi puisi di SMA Negeri
terkait pembinaan dan proses kreatif karya 1 Negara.
sastra. Penelitian tersebut dilakukan oleh Subjek dalam penelitian ini adalah
Ketut Adi Bawana (2016) yang berjudul pembina dan anggota musikalisasi puisi
“Proses Produksi Pementasan Drama Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara.
“Teater Angin” SMA Negeri 1 Denpasar”. Objek penelitian ini adalah pembinaan dan
Penelitian sejenis kedua dilakukan oleh proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi.
Trisnawati Asri Okaria dan Dr. Hj. Warih Untuk mendapatkan data yang akurat,
Handayaningrum, M.Pd. (2016) yang maka digunakan metode pengumpulan data
berjudul “Proses Penggarapan Musikalisasi dalam penelitian meliputi: (1) metode
Puisi “Di Beranda” oleh Pelangi Smada Di observasi, digunakan untuk memperoleh
SMAN 2 Bangkalan”. Selanjutnya, data mengenai jenis pembinaan yang
Penelitian sejenis lainnya dilakukan oleh dilakukan pada saat menciptakan
Endang Suhendar (2011) yang berjudul musikalisasi puisi. Selain itu, metode ini
“Pembelajaran Musikalisasi Puisi dengan juga peneliti gunakan untuk mengamati
Metode Kontekstual pada Siswa Kelas IX proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi
SMP Perkappen Pangheotan Tahun yang dilakukan oleh Teater Solagracia SMA
Pelajaran 2011/2012”. Negeri 1 Negara. Dalam proses observasi,
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menggunakan teknik dokumentasi
adapun rumusan masalah yang dikaji dalam untuk menguatkan data yang didapatkan
penelitian ini, yaitu: (1) Apa saja jenis dengan cara mendokumentasikan kegiatan
pembinaan musikalisasi puisi di Teater proses kreatif penciptaan musikalisai puisi
Solagracia SMA Negeri 1 Negara. (2) teater solagracia SMA Negeri 1 Negara.
Bagaimana proses kreatif penciptaan (2) metode wawancara, digunakan
musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA untuk untuk mewawancarai orang-orang
Negeri 1 Negara. (3) Apa saja kendala- yang terlibat dalam penciptaan musikalisasi
kendala yang dihadapi saat pelaksanaan puisi Teater Solagracia SMA Negeri 1
pembinaan musikalisasi puisi di Teater Negara, yaitu pembina dan anggota
Solagracia SMA Negeri 1 Negara. musikalisasi puisi Teater Solagracia SMA
Dari rumusan masalah yang diangkat, Negeri 1 Negara. Orang-orang di atas
penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu: (1) diwawancara untuk memperoleh data
Untuk mendeskripsikan jenis pembinaan mengenai jenis pembinaan, proses kreatif
musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA dan kendala-kendala yang dihadapi pada
Negeri 1 Negara. (2)Untuk mendeskripsikan
4
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017
5
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017
merupakan pelaku musikalisasi puisi yang menyanyikan puisi yang disamping itu
baru pertama kali mengikuti proses memiliki tujuannya untuk kegiatan
pembinaan. penyegaran.
3. Pembinaan Kecakapan 5. Pembinaan Lapangan
Pembinaan kecakapan dilakukan Dalam kegiatan pembinaan
dengan mengasah kembali segala lapangan musikalisasi puisi, pembina
kemampuan dan kecakapan yang dimiliki mengajak kelompok musikalisasi puisi
anggota musikalisasi puisi agar dapat Teater Solagracia untuk mengisi acara pada
dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. kegiatan-kegiatan tertentu, mengikuti
Sesuai dengan pendapat Mangunhardjana workshop, dan perlombaan.
(dalam Kurniawan, 2013) yang menyatakan Mangunhardjana (1989) dalam Kurniawan
bahwa pembinaan kecakapan (skill training) (2013) menyatakan tujuan pembinaan
diadakan untuk membantu para peserta lapangan yaitu untuk menempatkan para
guna mengembangkan kecakapan yang peserta dalam situasi nyata, agar mendapat
sudah dimiliki atau mendapatkan pengetahuan dan memperoleh pengalaman
kecakapan baru yang diperlukan untuk langsung dalam bidang yang diolah dalam
pelaksanaan tugasnya. pembinaan.
Hal mengenai kecakapan dan Sesuai dengan pernyataan Salad
penjiwaan memang perlu diasah atau (2015) bahwa proses pengembangan
dibina, karena usia anak muda yang secara khusus dapat dilaksanakan melalui
jumlahnya belasan tahun atau masih workshop, diskusi, dan pendalaman
tergolong anak SMA sangat rentan pada terhadap wacana estetik musikalisasi puisi.
emosi. Kadang kala, apabila sudah merasa Konsep dalam menerjunkan pelaku
hebat terhadap kemampuan atau skill yang musikalisasi ke lapangan memang baik
dimiliki, mereka akan lepas kontrol dari dilakukan dalam mengembangkan serta
penjiwaan. Nanoq da Kansas selaku membina mental untuk berinteraksi
pembina sangat tepat melaksanakan langsung dengan masyarakat.
pembinaan kecakapan berupa mengasah Pembina tidak menerapkan
kembali kemampuan atau skill yang dimiliki pembinaan pengembangan kepribadian
anggota kelompok musikalisasi puisi Teater dalam hal membina musikalisasi puisi
Solagracia SMA Negeri 1 Negara. Teater Solagracia. Mangunhardjana (dalam
4. Pembinaan Penyegaran Kurniawan, 2013) menyatakan bahwa
Dalam pembinaan penyegaran, Pembinaan pengembangan kepribadian
pelaku musikalisasi puisi diajak untuk berguna untuk membantu para peserta,
bernyanyi. Dari hasil observasi, pembina agar mengenal dan mengembangkan diri
lebih sering menyuruh anggota kelompok menurut gambaran atau cita-cita hidup yang
musikalisasi puisi Teater Solagracia untuk sehat dan benar.
menyanyikan Puisi. Puisi yang dinyanyikan Dari pernyataan di atas,
bisa dari karya orang lain atau karya sendiri. seharusnya pembina menerapkan
Mangunhardjana (dalam Kurniawan, 2013) pembinaan pengembangan kepribadian.
menyatakan bahwa dalam pembinaan Untuk mencapai keberhasilan dalam
penyegaran biasanya tidak ada penyajian berproses, anggota tentunya harus dibina
hal yang sama sekali baru, tetapi sekadar melalui sikap. Dalam musikalisasi puisi,
penambahan cakrawala pada pengetahuan kedisiplinan menjadi modal utama untuk
dan kecakapan yang sudah ada. menghasilkan karya yang berkualitas. Baik
Sesuai dengan pernyataan di atas disiplin dalam bersikap maupun disiplin
bahwa dalam pembinaan penyegaran dalam melahirkan suatu karya sastra. Maka
musikalisasi puisi Teater Solagracia dari itu, pembina seharusnya menerapkan
memang tidak ada penyajian hal yang baru. pembinaan pengembangan kepribadian
Masih dalam proses bernyanyi seperti
6
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017
secara tetap dalam pembinaan musikalisasi Latihan vokal yang baik jelas membantu
puisi. proses penggarapan musikalisasi puisi
pada pencarian nada. Salad (2015)
Proses Kreatif menyatakan bahwa vokalisasi memiliki
1. Proses Pelatihan fungsi untuk menghantarkan emosi,
Pada tahap proses pelatihan perasaan, pikiran dan pencitraan, serta
dilakukan dua macam kegiatan yang unsur-unsur lain yang terkandung dalam
berhubungan dengan persiapan penciptaan teks puisi kepada audiensi sesuai
musikalisasi puisi. Kegiatan proses penafsiran dan penghayatan pelakunya.
pelatihan tersebut berupa pemilihan puisi Apabila vokal pelaku musikalisasi puisi
dan penciptaan musikalisasi puisi. Dalam sudah tergolong baik, maka proses
kegiatan pemilihan puisi, pembina pencarian nada tentu akan berjalan lancar.
mengajak anggota kelompok musikalisasi Kualitas musikalisasi puisi yang diciptakan
puisi untuk menginterpretasi serta dipengaruhi oleh sebagian besar kualitas
mengapresiasi puisi secara bersama-sama. vokal penyanyi.
Masing-masing kepala menyampaikan Secara keseluruhan, tahap dari
argumennya. Salad (2015) menyatakan penciptaan musikalisasi puisi yang
bahwa sebelum proses musikalisasi puisi dilakukan Teater Solagracia SMAN 1
dilaksankan, diperlukan adanya kegiatan Negara memiliki persamaan dengan
untuk mencari, memilih, dan menentukan penelitian sejenis proses penggarapan
satu atau dua puisi sesuai keperluannya. musikalisasi puisi “Di Beranda” oleh Pelangi
Penelitian Bawana (2016) juga melakukan Smada di SMAN 2 Bangkalan. Proses
proses pemilihanyaitu pada naskah drama penggarapan musikalisasi puisi “Di
yang nantinya dijadikan sebagai bahan Beranda” meliputi pemilihan puisi, pemilihan
acuan dasar untuk memproduksi bentuk dan konsep musikalisasi puisi,
pementasan drama, sedangkan data yang penafsiran puisi, pembagian larik puisi
peneliti dapat pada proses kreatif untuk dibaca dan dinyanyikan, dan
penciptaan musikalisasi puisi yaitu penggarapan musik. Namun, proses kreatif
melakukan pemilihan puisi untuk dijadikan penciptaan musikalisasi puisi Teater
sebagai musikalisasi puisi. Solagracia tidak melakukan proses
Kegiatan pemilihan puisi yang pembagian larik puisi yang akan dibaca dan
dilakukan Teater Solagracia sesuai dengan dinyanyikan. Hal ini dapat dijadikan sebagai
pendapat di atas yang menggunakan cara proses tambahan pada penciptaan
mengumpulkan puisi terlebih dahulu dan musikalisasi puisi. Proses pemilihan puisi,
mengadakan seleksi. Seleksi pemilihan pemilihan bentuk dan konsep musikalisasi
puisi dilakukan dengan cara penguatan puisi, penafsiran puisi, dan penggarapan
berupa tafsir yang diperkuat dengan musik dilakukan pada ketiga tahap yang
argumen masing-masing anggota sampai peneliti dapatkan di Teater Solagracia yaitu
mendapat suatu kesepakatan. Argumen pada tahap pelatihan, penetapan, dan
anggota tentang kelayakan puisi yang pengembangan.
dijadikan untuk musikalisasi puisi disepakati Kembali pada pembahasan peneliti
secara bersama dengan persetujuan tentang proses penciptaan musikalisasi
pembina. Gambaran umum mengenai sifat puisi. Kegiatan proses penciptaan berupa
puisi didiskusikan secara bersama antara memproses sebuah puisi menjadi
anggota dengan pembina. Cara pemilihan musikalisasi puisi dan membuat sebuah
puisi ini tetap digunakan selama proses nada dasar pada lagu. Konsep lagu
penciptaan musikalisasi puisi. ditentukan pada saat proses pelatihan.
Proses penciptaan musikalisasi Penentuan konsepsi atau ragam
puisi, pembina memulai dengan pelatihan musikalisasi puisi dan nada juga dilakukan
pada vokal pelaku musikalisasi puisi. sesuai kemampuan pembina. Irama yang
7
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017
digunakan dalam pembuatan musikalisasi dua hal yaitu penentuan alat musik dan
puisi Teater Solagracia cenderung nada pengkolaborasian penggunaan alat musik.
mars. Salad (2015) menjelaskan bahwa secara
Penciptaan musikalisasi puisi umum, proses penentuan sangat berkaitan
dilakukan dengan pencarian kunci dasar. dengan tiga hal. Pertama, menetapkan
Selama pencarian kunci dasar gitar, konsepsi musikalisasi puisi yang akan
anggota Teater Solagracia kadang kala dijadikan landasan dalam berkreasi. Kedua,
mengalami kendala. Permasalahan yang menetapkan bentuk, model, jenis ekspresi
terjadi berkaitan dengan kelancaran pelaku musikalisasi puisi yang akan
musikalisasi puisi dalam berpikir kreatif. dicapai/diwujudkan. Ketiga, menetapkan
Guilford (1950) menyatakan bahwa instrumen atau alat-alat musik yang akan
kelancaran merupakan salah satu indikator digunakan untuk mengubah
yang paling kuat dari berpikir kreatif, karena komposisi/aransemen musik.
semakin banyak ide maka semakin besar Dibandingkan dengan teori proses
kemungkinan yang ada untuk memperoleh penetapan musiakalisasi puisi, proses
sebuah ide, maka semakin besar kreatif Nanoq da Kansas selaku pembina
kemungkinan yang ada untuk memperoleh musikalisasi puisi Teater Solagracia
sebuah ide yang signifikan. memiliki proses yang mengkhusus. Pada
Dari pernyataan di atas, kelancaran proses penentuan difokuskan pada
dalam berpikir kreatif menjadi hal utama pemilihan instrumen atau alat-alat musik
dalam proses kreatif. Keinginan untuk saja. Kegiatan penetapan konsepsi, model,
mencari kadang kala menumbuhkan benih bentuk, serta jenis ekspresi musikalisasi
kreatif ke dalam pikiran. Apabila tidak ada lebih ditekankan pada proses pelatihan
keinginan untuk mencari, maka tidak akan yaitu pada penciptaan musikalisasi puisi
menemukan suatu kepuasan dalam sebelum proses penentuan.
berkreasi. Seperti halnya anggota Teater Proses penentuan dilakukan dengan
Solagracia yang sulit untuk menemukan menetapkan instrumen atau alat-alat musik
kunci dasar lagu dan pembina ikut yang akan digunakan untuk mengubah
mencarikan kunci dasar gitar. komposisi/aransemen musik. Penentuan
Secara langsung, anggota alat musik ini dipilih secara bersama antara
musikalisasi puisi Teater Solagracia dibantu pembina dengan anggota musikalisasi
dan diberikan kesempatan untuk berproses puisi Teater Solagracia. Kebutuhan alat
dalam penciptaan lagu. Pembina sudah musik dipilih secara bersama-sama
menyatakan apabila pelaku musikalisasi dengan cara menyesuaikan bentuk, jenis,
puisi diberikan aransemen lengkap, maka dan sifat puisi. Bentuk, jenis, dan sifat
hal itu sama saja akan memanjakan puisi yang paling sering dipilih yaitu puisi
anggota atau tidak memberikan anggota yang bersifat pemberontakan. Kebutuhan
ruang untuk berproses kreatif. Senada musikal instrumental dominan pada alat
dengan pernyataan Tangdilintin (1984) yang musik perkusi. Selain nyaman bermain
menyatakan bahwa pembina adalah pada instrumen perkusi, kelompok
seorang pendamping, yang karenanya tidak musikalisasi puisi Teater Solagracia juga
boleh menggiring kaum muda ke arah yang ingin membangun suasana musik yang
sesuai selera dan kebutuhannya sendiri, khas sekaligus menunjukkan karakter
atau ke arah suatu kepentingan golongan musik yang sedang dianut.
tertentu dalam masyrakat. Nanoq da Kansas selaku pembina
musikalisasi puisi Teater Solagracia selalu
2. Proses Penentuan memberikan arah dalam proses pemilihan
Proses penentuan pada penciptaan alat musik. Dari cara memainkan serta
musikalisasi puisi Teater Solagracia meliputi variasi yang nantinya akan ditampilkan
dipersiapkan pada proses penentuan.
8
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017
9
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017
10
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017
11