Sukarti
MTsN Kota Kediri II
JalanSunanAmpel 12, Ngronggo, Kota Kediri
Pos-el: sukartinhd@gmail.com
Abstrak: Keterampilan membuat puisi/syair serta memberikan irama lagu yang sesuai
dengan suasana puisi atau keterampilan musikalisasi puisi bukanlah sesuatu yang
mudah. Dalam mencapai tujuan pembelajaran khususnya pembelajaran musikalisasi
puisi, guru dituntut mampu menggunakan metode pengajaran yang tepat. Dalam
pembelajaran musikalisasi puisi sangat dipengaruhi oleh kemampuan, pengetahuan,
pengalaman dan kreativitas masing-masing guru. Berhubung pembelajaran apresiasi
musikalisasi puisi diberikan dengan segala keterbatasan guru, hal inilah yang
ditengarai menjadikan hasil yang dicapai dalam musikalisasi puisi kurang
maksimal.Melalui metode pengajaran langsung, diharapkan mampu meningkatkan
motivasi dan keterampilan siswa dalam pelajaran musikalisasi puisi. Tiap-tiap tahap
pembelajaran dalam Model Pengajaran Langsung memberi kesempatan siswa untuk
ambil bagian mulai dari tahap pemilihan puisi, penentuan suasana puisi, sinkronisasi
suasana puisi dengan musik, kegiatan pelatihan, penampilan, dan evaluasi.Dengan
Model Pengajaran Langsung, siswa akan termotivasi untuk melakukan kegiatan
musikalisasi puisi dengan perasaan senang. Mereka dapat diajak larut dalam
pembelajaran tanpa ada tekanan psikologis, tapi justru merasakan kegembiraan.
Abstract: Poetry-making skill as well as providing appropriate tune that matches the
atmosphere of the poetry or musical poetry skills is not an easy task. In pursuit of
learning, especially learning musical poetry, teachers demanded to be able to use
appropriate teaching methods. Learning musical poetry is strongly influenced by the
skills, knowledge, experience and creativity of each teacher. Because learning musical
poetry appreciation is given with all the limitations of teachers, which is considered to
make the results of musical poetry achieved isnot maximum. Through direct instruction
is expected to increase the motivation and skills of students in musical poetry. Each
stage of learning in direct teaching methods give students the opportunity to take part
starting from the selection of poetry, determining the atmosphere of poetry, poetry
atmosphere synchronization with music, training, performance, and evaluation. With
direct instruction, students will be motivated to perform activities of musical poetry with
pleasure. They can be taken deep into learning without any psychological pressure, but
instead feeling the excitement.
masih terikat dengan pola lama. Tentu saja hal ini menyebabkan tidak
Pemahaman tentang apresiasi puisi dari maksimalnya hasil pembelajaran.
segi teori maupun segi praktik haruslah Ada beberapa kesulitan yang
dikuasai dengan baik. Dengan demikian, dialami siswa dalam melakukan kegiatan
siswa akan mendapatkan pemahaman musikalisasi puisi, terutama yang
yang lebih baik tentang puisi dan cara berkaitan dengan: a) pemilihan jenis dan
mengapresiasinya. Hal itu pula yang pada judul puisi; b) penentuan irama/musik,
akhirnya akan menumbuhkan kecintaan dan c) pengaturan penampilan
siswa terhadap puisi sehingga secara kelompok. Kegiatan pembelajaran yang
langsung atau pun tidak langsung, proses dirancang oleh guru ternyata juga kurang
apresiasi itu akan berjalan dengan lebih mampu memotivasi dan menumbuhkan
alamiah. perasaan senang siswa terhadap kegiatan
Seperti kita ketahui bahwa musikalisasi puisi tersebut. Akibat dari
keterampilan membuat puisi/syair serta kurang maksimalnya pembelajaran
memberikan irama lagu yang sesuai musikalisasi puisi, hasil akhir
dengan suasana puisi bukanlah sesuatu pembelajaran ini sangat rendah. Yang
yang mudah. Hal tersebut masih lebih memprihatinkan lagi, kegiatan
dirasakan kurang, hanya terbatas pada pembelajaran musikalisasi puisi selama
anak-anak yang berbakat dalam kelas ini berlangsung konvensional dan
tersebut yang mampu melakukan tugas sekadarnya saja. Harapan agar
tersebut dengan baik. Hal tersebut musikalisasi puisi menjadi media untuk
mungkin saja disebabkan oleh mengasah kepekaan rasa melalui
ketidakmampuan siswa, pembacaan puisi yang lebih terasa dan
kekurangberanian siswa dalam bermakna, tidak terpenuhi.
mengungkapkan gagasannya dalam Salah satu alternatif pemecahan
bentuk syair/puisi atau mungkin pula masalah pembelajaran di atas adalah
disebabkan oleh kurangnya bimbingan dengan menghadirkan Model Pengajaran
dari guru dalam pembelajaran apresiasi Langsung dalam musikalisasi puisi.
musikalisasi puisi. Selain itu, dapat pula Model Pengajaran Langsung adalah
terjadi karena adanya ketidaktepatan guru metode yang dirancang khusus untuk
dalam memilih teknik pembelajaran. mengembangkan belajar siswa tentang
Kurangnya motivasi pembelajaran pengetahuan prosedural dan pengetahuan
apresiasi puisi kemungkinan disebabkan deklaratif yang tersetruktur dengan baik
oleh adanya beberapa faktor: (1) dan dapat dipelajari selangkah demi
lemahnya metode pembelajaran yang selangkah. Dengan metode ini
diterapkan; (2) kurang adanya sarana dimungkinkan siswa dapat terlibat secara
pendukung kegiatan pembelajaran sastra; aktif dan kreatif dalam pembelajaran
(3) lemahnya kualitas kegiatan musikalisasi puisi. Tiap-tiap tahap
pembelajaran sastra; dan (4) kurangnya pembelajaran memberi kesempatan siswa
kompetensi guru dalam melaksanakan untuk ambil bagian mulai dari tahap
pembelajaran sastra. Kondisi pemilihan puisi, penentuan suasana puisi,
pembelajaran musikalisasi puisi selama sinkronisasi suasana puisi dengan musik,
ini berlangsung monoton dan ala kegiatan pelatihan, penampilan, dan
kadarnya. Dalam kegiatan ini, siswa evaluasi.
cenderung pasif dan tidak bisa terlibat Dengan Model Pengajaran
secara intens dalam proses pembelajaran. Langsungrancangan pembelajaran di
56 BASTRA, Vol. 3, No. 1, Juni 2016
kelas akan tertata tahap demi tahap yang berbagai perspektif, dan karena itu,
memudahkan guru dan siswa melakukan terdapat berbagai definisi sesuai dengan
kegiatan pembelajaran dari proses perspektif yang digunakan. Definisi
perencanaan sampai evaluasi. Dengan musikalisasi puisi dalam perspektif
metode ini, siswa juga akan termotivasi historis, tentu berbeda dengan perspektif
untuk melakukan kegiatan musikalisasi tradisi maupun religi. Dalam Kamus
puisi dengan perasaan senang. Dengan Besar Bahasa Indonesia, musikalisasi
melibatkan siswa dalam tahapan berarti hal menjadikan sesuatu dalam
pembelajaran itu tanpa terasa akan bentuk musik. Sedangkan musikalisasi
menghilangkan kecemasan dan puisi berarti pembacaan puisi yang
keengganan siswa terhadap kegiatan dipadukan dengan musik (KBBI, 2008:
musikalisasi puisi. Mereka dapat diajak 943). Hamdy Salad dalam bukunya yang
larut dalam pembelajaran tanpa ada berjudul Panduan Wacana & Apresiasi
tekanan psikologis, tapi justru merasakan Musikalisasi Puisi (2015:55)
kegembiraan. Dengan Model Pengajaran menyatakan, istilah musikalisasi masih
Langsung beban guru juga semakin sangat terbuka untuk ditafsir dan
ringan. Guru tidak perlu lagi terkendala didefinisikan ulang sesuai dengan
oleh keterbatasan kemampuannya sendiri. perkembangan budaya, teknologi media,
Mereka bisa memberdayakan serta perubahan-perubahan konsepsi yang
kemampuan para siswa untuk melakukan terjadi dalam dunia seni. Walaupun
musikalisasi puisi dengan kreatif dan musikalisasi telah dipraktikkan dan
penuh kegembiraan. dikenal masyarakat luas, keberadaannya
masih saja mengundang polemik serta
Musikalisasi Puisi perdebatan sampai kini. Musikalisasi
Dalam teori sastra, transformasi puisi masih sering dipandang sebagai
karya puisi ke dalam seni pertunjukan bentuk “penyelewengan” dari seni musik
dikenal dengan sebutan; poetry reading maupun dari dunia puisi. Musikalisasi
(pembacaan puisi), poetry staging puisi menurut Salad (2015: 15) adalah
(pemanggungan puisi), dan poetry segala bentuk dan jenis karya musik yang
singing (pelantunan puisi). Kata poetry digubah, dibuat, disusun berdasarkan teks
singing dalam percakapan bahasa puisi yang ditulis oleh penyair sebagai
Indonesia biasa digunakan untuk karya sastra dan telah dipublikasikan
mewakili proses pembuatan lagu, melalui media massa.
nyanyian, komposisi musik, yang Musikalisasi puisi adalah genre
didasarkan pada sebuah puisi yang baru dalam apresiasi karya puisi. Saat ini,
kemudian dikenal sebagai musikalisasi musikalisasi puisi masih merupakan
puisi. Transformasi dalam dunia seni istilah yang menjadi perdebatan di
dapat diartikan sebagai alih ragam, alih kalangan guru Bahasa Indonesia. Para
jenis, alih wahana dari bentuk karya seni guru mempunyai konsepsi yang berbeda-
tertentu ke dalam bentuk seni yang beda dalam memahami istilah dan
lain(Salad, 2015: 50). Misalnya, sebuah mengimplementasikan dalam
karya seni rupa dialih bentuk ke dalam pembelajaran. Akibatnya pembelajaran
seni tari atau sebaliknya. yang berkaitan dengan musikalisasi puisi
Sebagai karya seni, istilah cenderung bias dan membingungkan bagi
musikalisasi puisi dapat ditinjau dari banyak guru dan siswa. Kerancuan
Sukarti, Pembelajaran Musikalisasi Puisi Melalui Model Pengajaran Lansung 57
konsep musikalisasi puisi itu dalam menyanyi umumnya yang lebih dahulu
pandangan guru Bahasa Indonesia diakrabi dan digemari oleh mereka.
berimplikasi pada dua aktivitas yaitu Dengan demikian siswa tahu bahwa
bahwa musikalisasi puisi adalah: 1) puisi dapat mendatangkan kenikmatan
kegiatan membaca puisi dengan diiringi dan kesenangan, tidak selalu sulit dan
musik, dan 2) kegiatan ”angker” seperti anggapan siswa selama
menyanyikan/melagukan puisi yang ini.
disertai atau tanpa disertai dengan iringan Pada masa awal 90-an istilah
musik. Perbedaan pandangan ini tentu musikalisasi puisi ramai dibicarakan dan
saja perlu dipertemukan dalam sebuah dijadikan alternatif seni pertunjukan oleh
konsep yang jelas. kelompok-kelompok teater dan musik di
Apabila dirunut lebih lanjut, ruang berbagai kota besar di Indonesia.
lingkup musikalisasi puisi sebenarnya Sehingga lahir pula berbagai
sangat terbuka. Artinya kegitan itu tidak kecenderungan musikalisasi puisi baik
menutup kemungkinan munculnya dari segi konsep maupun bentuk
berbagai kreativitas yang berbeda. ekspresinya. Dari kecenderungan-
Musikalisasi puisi bukanlah sekadar kecenderungan tersebut, pada akhirnya
kegiatan membaca puisi yang diiringi dikenal beberapa istilah: instrumentaisasi
dengan musik. Lebih dari itu kegiatan ini puisi, laguisasi puisi, metalisasi puisi,
menuntut pembaca untuk mampu orkestrasi puisi, dan digitalisasi puisi
menghayati dan menikmati isi bait-bait (Salad, 2015: 128-149).
puisi dengan cara melagukan dalam titi-
titi nada tertentu dengan atau tanpa Instrumentalisasi Puisi
iringan musik. Dengan demikian, Instrumentalisasi puisi bukanlah
pembacaan puisi tidak hanya berlangsung sekadar pembacaan puisi yang diiringi
secara konvensional, tetapi bisa musik, atau permainan musik yang
dilakukan dengan lebih ”terasa” dan ” diselingi pembacaan puisi.
bermakna” melalui pembacaan yang Instrumentalisasi puisi dalam
diekspresikan dalam sebuah lagu yang musikalisasi puisi harus melibatkan
dapat disertai iringan musik. Penyatuan proses kreatif yang bertujuan untuk
puisi dengan lagu/musik itu merupakan menciptakan karya seni melalui cara
kegiatan yang sering disebut musikalisasi tertentu, yang diarahkan sebagai
puisi (Dirjen Dikdasmen, 2005:15). penyatuan antara unsur puisi dan musik
Menurut Nugroho ( 2005: 128) tanpa meninggalkan esensi keduanya.
musikalisasi puisi biasanya dilakukan
untuk membuat puisi lebih akrab dengan Laguisasi Puisi
masyarakat , terutama masyarakat awam. Pengertian laguisasi puisi (poetry
Dengan dibacakan atau dinyanyikan singing) berbeda dengan pelantunan
dengan iringan musik, kenyataanya puisi puisi. Pelantunan puisi atau penembangan
menjadi lebih enak dan mudah dinikmati. puisi adalah upaya kreatif untuk
Oleh karena itu dengan musikalisasi puisi mengomunikasikan puisi dengan cara
siswa diharapkan akan merasa lebih dekat ditembangkan atau dinyanyikan tanpa
dengan dunia puisi. Kedekatan ini diiringi musik. Pelantunan puisi tidak
dimungkinkan karena anggapan bahwa termasuk dalam musikalisasi puisi karena
puisi sebenarnya bisa dinyanyikan atau dilakukan secara individual dan sering
dilagukan seperti pada kegiatan dilakukan oleh penyair atau pembaca
58 BASTRA, Vol. 3, No. 1, Juni 2016