LANDASAN TEORI
A. Musikalisasi Puisi
Pada dasarnya, musikalisasi puisi adalah puisi yang ditransformasi ke
dalam komposisi musik sehingga menjadi satu ikatan ekspresi. Musikalisasi
puisi ini masih sering dipandang sebagai bentuk seni yang tidak memiliki
dasar estetik, dan bahkan ada yang menganggapnya sebagai "penyelewengan"
dari seni musik maupun dari dunia puisi1. Sehingga musikalisasi puisi ini
banyak mengundang polemik dan perdebatan sampai saat ini. Menurut teori
sastra, transformasi karya puisi ke dalam seni pertunjukan dikenal dengan
sebutan; poetry reading (pembacaan puisi), poetry staging (pemanggungan
puisi), poetry singing (pelantunan puisi). Dalam percakapan bahasa
Indonesia, kata poetry singing dapat diterjemahkan atau digunakan untuk
mewakili proses pembuatan lagu, nyanyian, komposisi musik, yang
didasarkan pada sebuah puisi2.
Musik dan puisi adalah genre seni yang berbeda dan tidak memiliki kaitan
satu sama lain. Musik itu sendiri lebih disebut sebagai karya seni yang terdiri
dari susunan bunyi dan suara yang mengandung unsur nada, irama, tempo,
melodi dan harmoni yang sengaja diciptakan dan diperdengarkan kepada
orang lain. Sedangkan puisi merupakan karya seni yang terdiri dari susunan
huruf, kata, dan kalimat yang bersifat indah dan bermakna, serta ditulis di atas
kertas ataupun media lainnya. Dengan demikian esensi musik dan puisi
memang berbeda, namun dalam perkembangan terkini muncul ekspresi seni
yang baru dan memungkinkan untuk diolah dan dipertemukan secara
bersamaan dalam sebuah kreasi. Pertemuan kreatif antara seni musik dan
puisi melahirkan istilah baru yang disebut-sebut sebagai musikalisasi puisi.
Disisi lain, bentuk ekspresi musikalisasi puisi sering dilihat dan dikaitkan
dengan aliran serta instrumen musik yang digunakan. Sehingga
1
Hamdy Salad Panduan Wacana & Apresiasi Musikalisasi Puisi (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2015), 41.
2
Salad, 50.
5
memungkinkan munculnya istilah baru yang berdekatan maknanya, seperti
koroncongisasi puisi, jazzy puisi dan sebagainya3.
Menurut Hamdy Salad, unsur utama musikalisasi puisi adalah rangkaian
bunyi yang ditata sesuai dengan konveksi musik, yang diolah dari makna
puisi tanpa menghilangkan teks puisi itu sendiri. Tetapi muncul juga
pengertian lain yang menunjuk bahwa musikalisasi puisi merupakan ekspresi
seni musik yang diciptakan berdasarkan tafsir keseluruhan dari teks puisi.
Sehingga berhasil atau tidaknya musikalisasi puisi bukan didasarkan pada
keindahan kata-kata, tetapi lebih ditentukan oleh unsur dasar musik itu sendiri
yang terdiri dari susunan bunyi, nada, irama, melodi dan harmoni4.
Bertolak dari pengertian di atas, musikalisasi puisi merupakan bentuk seni
perpaduan antara puisi dan musik. Jika diyakini bahwa esensi puisi adalah
kata-kata dan esensi musik adalah bunyi, maka kedua esensi itulah yang
menjadi dasar ekspresi musikalisasi puisi. Namun demikian sampai sekarang
esensi musikalisasi puisi belum ditemukan identifikasinya. Sehingga istilah
musikalisasi puisi masih sangat terbuka untuk diperdebatkan, baik dari segi
definisi dan konsep maupun unsur-unsur estetik yang menjadi landasan
ekspresinya.
Seiring berkembangnya musikalisasi puisi muncul juga forum-forum
diskusi yang bersifat akademis maupun pragmatis yang berupaya mengkaji
keberadaannya. Namun demikian, karena kerumitan unsur ekspresi yang
dikandungnya, istilah musikalisasi puisi belum mendapat legitimasi estetik
yang dapat disepakati bersama. Oleh karenanya istilah tersebut masih sangat
terbuka untuk ditafsir atau didefinisikan ulang sesuai dengan perkembangan
budaya, teknologi media, serta perubahan-perubahan konsepsi yang terjadi
dalam dunia seni itu sendiri. Utamanya pada seni sastra, seni musik, dan seni
pertunjukan yang menjadi elemen pokok dari unsur ekspresinya.
Menurut penulis sendiri musikalisasi puisi adalah bentuk interpretasi puisi
kedalam nada-nada yang disusun sedemikian rupa sehingga mewakili makna
3
Salad, 111.
4
Salad, 113
6
dari puisi yang bersangkutan. Menurut Sapardi Djoko Damono, puisi itu akan
hidup jika interpretasinya macam-macam, lalu penulis merasa tergerak untuk
menginterpretasikannya lewat komposisi musik.
5
Sapardi Djoko Damono duka-Mu abadi (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2017), 91.
7
Sampai sekarang telah ada delapan kumpulan puisinya yang diterbitkan.
Beberapa puisinya sangat populer diantara lain; "Aku Ingin", "Hujan Bulan
Juni", "Pada Suatu Hari Nanti", "Dalam Diriku", "Akulah Si Telaga", dan
"Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari". Ari Malibu dan Reda Gaudiamo
merupakan salah satu musisi yang memusikalisasikan karya karya dari
Sapardi Djoko Damono. Pada tahun 2008, Ananda Sukarlan juga melakukan
interpretasi atas beberapa karya Sapardi Djoko Damono yang menjadi sebuah
konser kantata Ars Amatoria. Beliau juga terlibat dalam pembuatan Album
Musikalisai Puisi miliknya antara lain; Album "Hujan Bulan Juni" dari duet
Reda Gaudiamo dan Ari Malibu (1990), Album "Hujan Dalam Komposisi"
duet Reda Gaudiamo dan Ari Malibu (1996), Album "Gadis Kecil" duet Reda
Gaudiamo dan Tatyana6.
C. Ansambel Musik
Ansambel musik adalah sekumpulan orang yang memainkan lebih dari
dua instrumen secara bersama. Dalam komposisi yang penulis susun saat ini
menggunakan format ansambel musik campuran/tidak sejenis. Intrumen yang
akan penulis gunakan antara lain:
1. Violin
Violin ada sebuah instrumen gesek dengan jumlah senar sebanyak empat
buah yang masing masing memiliki nada G, D, A, dan E. Instrumen ini sudah
6
Salad, 57.
7
https://www.omegamusic.co.uk/products/gliga-gama-violin-4-4
8
tidak asing lagi dikalangan masyarakat. Biola juga dapat dimainkan dalam
format apa saja dan genre lagu apa saja. Misalkan dalam band, ansambel,
orkestra dan juga solo. Instrumen biola bisa juga dimainkan dalam genre pop,
klasik, dan keroncong. Biola sendiri dimainkan dalam jangkauan treble clef
dengan jangkauan nada paling rendah G3 sampai paling tinggi E7.
2. Cello
Cello adalah instrumen dari keluarga gesek, memiliki 4 senar yang masing
masing bernada C, G, D, dan A. Instrumen ini belum terlalu familiar
dikalangan masyarakat umum. Karakter suara cello terkesan mendalam,
menyayat, dan gelap. Jangkuan nada yang bisa dimainkan cello yang paling
rendah yaitu C2, dan yang paling tinggi adalah G5, dimainkan dalam kunci
bass clef, treble clef, dan alto clef.
8
blob:null/d49da789-67f0-4630-8796-fc9420be5eaa
9
3. Gitar Akustik
4. Vibraphone / Vibes
9
https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/G/01/musical_instruments/detail-
page/yamaha-c40classicalguitar-lg.jpg
10
https://www.thomann.de/pics/bdb/231710/10157274_800.jpg
10
dibagian bawahnya yang sama fungsinya seperti pedal piano. Ketika pedalnya
tidak diinjak, maka bilah bilah tersebut tertahan sehingga menghasilkan suara
yang lebih pendek, sebaliknya jika pedalnya diinjak maka bilah bilahnya
tidak ada yang menahan sehingga menghasilkan suara yang lebih panjang.
Dimainkan dengan menggunakan kunci G / treble clef dengan jangkuan suara
paling rendah F3 dan suara paling tinggi F6.
5. Gitar Elektrik
Gitar elektrik adalah jenis gitar yang menggunakan beberapa pickup untuk
mengubah bunyi atau getaran dari string gitar menjadi arus listrik yang akan
dikuatkan kembali dengan menggunakan seperangkat amplifier dan
loudspeaker. Secara fungsi gitar elektrik mempunyai fungsi yang sama
dengan gitar akustik. Memiliki 6 senar diantaranya E, A, D, G, B, dan E.
Dimainkan dalam treble clef dengan jangkauan nadanya dari paling rendah
E2 dan paling tinggi B5. Instrumen ini sangat populer dikalangan masyarakat
termasuk anak anak muda. Gitar elektrik sendiri termasuk instrumen yang
sangat fleksibel, bisa digunakan dalam format dan genre apa saja. Instrumen
ini dikategorikan sebagai instrumen kombo band.
11
http://www.cortguitars.com/uFiles//product/1158/model/M-Jet.png
11
6. Bass Eleltrik
7. Drum Set
12
http://thehub.musiciansfriend.com/images/bassguide/squier-vintage-modified-jaguar-
electric-bass-guitar-800x278.jpg
13
https://d1aeri3ty3izns.cloudfront.net/media/8/87359/1200/preview.jpg
12
8. Piano
9. Cymbals
14
https://www.hanlet.be/890-large_default/yamaha-c1x.jpg
15
https://www.peripole.com/img/products/3800.jpg?1290531354
13