Anda di halaman 1dari 1

Angkatan 66

Angkatan ini mulai muncul bertepatan dengan kondisi politik Indonesia yang sedang mengalami
kekacauan akibat banyaknya paham komunis. Pada saat, itu banyak sekali terjadi berbagai macam
peristiwa dan kericuhan yang disebabkan oleh kehendak PKI yang berupaya untuk menguasai negara
dan mengganti ideologi pancasila dengan ideologi komunis. Oleh karena itu, berbagai macam karya
sastra yang lahir pada periode ini lebih banyak mengandung makna yang berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa saat itu dan berwujud protes terhadap keadaan sosial dan politik pada masa itu.

Pada masa ini karya sastra berupa novel,cerpen, dan drama kurang mendapat perhatian, bahkan
sering menimbulkan kesalahpahaman. Sastrawan yang terkenal pada masa ini diantaranya: Arief
Budiman, Goenawan Mohamad, Putu Wijaya, Taufik Ismail, Darmanto Jatman dan masih banyak lagi.

Ciri-ciri sastra pada masa ini :

 Mulai dikenal gaya efik (bercerita), dan pada puisi muncul puisi-puisi balada.
 Banyak terdapat penggunaan gaya retorik dan slogan dalam puisi.
 Prosanya menggambarkan masalah kemasyarakatan, misalnya tentang perekonomian yang
buruk, pengangguran, dan kemiskinan.
 Puisinya menggambarkan kemuraman (batin), hidup yang menderita
 Cerita dengan latar perang dalam prosa mulai berkurang, dan pertentangan dalam politik
pemerintahan lebih banyak mengemuka.
 Muncul puisi mantra dan surealisme (absurd) pada awal tahun 1970-an yang banyak berisi
tentang kritik sosial dan kesewenang-wenangan terhadap kaum lemah.

Salah satu karya sastra yang terkenal pada masa ini adalah puisi karya Taufik Ismail yang berjudul
“Mimbar”.

Referensi: Agni,Binar.2008.Sastra Indonesia Lengkap.Jakarta:Hi Fest Publishing.

Anda mungkin juga menyukai