Anda di halaman 1dari 74

TREND DAN ISU

KEPERAWATAN KELUARGA
TREND DAN ISU KEP. KELUARGA

 Dunia tanpa batas (global village), mempengaruhi sikap


dan pola perilaku masyarakat. Misal jenis makanan siap
saji dengan kualitas gizi yang tidak memadai (tinggi
lemak, glukosa dan karbohidrat) tidak semua kelompok
usia.
 Pertukaran IPTEK – perlu adanya penapisan dengan azas
manfaat, pemerataan dan peka terhadap sosial budaya
 Migrasi lebih bebas, sehingga memungkinkan transfer
teknologi sekaligus masalah kesehatan penduduk
bergeser ke masalah kehidupan modern

KEPERAWATAN KELUARGA 2
 Bersaing kualitas dengan adanya
tenaga/pelayanan asing yang masuk ke Indonesia
 Kompetensi global untuk tenaga kes/kep,
???
Tenaga kep. Indonesia
 Kebebasan memilih tanpa proteksi
 Prinsip Cost Effectiveness

KEPERAWATAN KELUARGA 3
KOMPETENSI GLOBAL

Globalisasi Profesi & mutu


 Akreditasi
 Sertifikasi
 Lisensi

Nursing

KEPERAWATAN KELUARGA 4
REFORMASI KESEHATAN
 Profesionalisme
 Desentralisasi dengan kebijkan kewenangan
kabupaten untuk menetapkan kebijakan
kesehatan, namun SDM belum dianggap sebagai
aset  rendahnya kwalitas SDM khususnya
perawat di komunitas
 Melibatkan peran aktif masyarakat
 Biaya pelayann kesehatan mahal  asuransi
kesehatan untuk seluruh pendudulk  penduduk
miskin ???

KEPERAWATAN KELUARGA 5
TREND DAN ISU NASIONAL
Pelayanan
 SDM belum dapat menjawab tantangan global
 Penghargaan/reward rendah
 Bersifat pasif/di dalam gedung >>
 Jumlah penduduk >>, terutama di Pedesaan (desa
= 47,3 %; Kota 42,3 % dari 220 juta jiwa,
Depkes, 2008)
 Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal 
“Home based care, respite care, day care”, dll

KEPERAWATAN KELUARGA 6
Lanjutan………..
 Pelayanan keperawatan belum sesuai kaedah
profesi; holistik, berdasarkan ilmu dan kiat,
bersifat manusiawi, sesuai kebutuhan objektif
klien, dan mengatsi masalah kep  perlu
dilakukan oleh ners, dalam kemonitas profesional
dengan kemampuan manajerial yang baik
 Pengembangan program di komunitas/keluarga
kurang memperhatikan kebutuhan masyarakat
setempat
 Pelayanan lebih bersifat kuratif
 Munculnya masalah kesehatan lama kembali:
TB-Paru, Malnutrisi, dll

KEPERAWATAN KELUARGA 7
Lanjutan…….
 Pengetahuan dan keterampilan perawat dan
melaksanakan askpe sesuai teori dan konsep
masih rendah  perlu tenaga profesional
 Rendahnya minat perawat yang potensial bekerja
di komunitas  pengembangan karir yang jelas
 Belum dikembangkannya pelayanan keperawatan
keluarga secara profesional
 Pandangan tentang keperawatan komunitas
mengikuti pandangan kedokteran, diman kep
kom/ keluarga dianggap sederhna, tidak
menantang & pelayanan dasar.

KEPERAWATAN KELUARGA 8
Lanjutan………
 Geografis yang luas tidak ditunjang oleh fasilitas
yang memadai
 Kerjasama lintas program dan sektor belum
optimal
 Model pelayanan belum mendukung peran aktif
semua profesi, lebih klik-klik terkait dana

KEPERAWATAN KELUARGA 9
Pendidikan
1. Keterampilan profesional dengan teknikal tidak
berkembang baik pada peserta didik  perlu tahan
praktik yang sesuai
2. Penelitian-penelitian terkait pengembangan dan uji
coba model tidak berjalan baik
3. Sarana dan prasarana termasuk buku-buku, jurnal,
penggunaan internet untuk penelusuran kepustakaan
masih sangat terbatas sehingga kemampuan analisis
peserta didik kurang berkembang
4. Ratio supervisor/pembimbing masih belum
berimbang
5. Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan
masih terbatas
KEPERAWATAN KELUARGA 10
PENGEMBANGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

 Generalis: Ners (Kep Komunitas, Gerontik)


 Spesialis I (Ners SP): Kep. Komunitas
Kep. Keluarga
Kep. Gerontik
 Spesialisasi II (Ners Konsultan):
1. Kep. Keluarga dengan masalah yang spesifik/konseling
keluarga
2. Kep. Kes. Kerja
3. Kep. Kes. Sekolah
4. Kep. Komunitas Perkotaan (urban Com)
5. Kep. Komunitas pedesaan (Rural Com)
6. Kep. Komunitas Kematraan (Kelautan, Keas Pelabuhan)
7. Kep. Gerontik; demensia, dll
KEPERAWATAN KELUARGA 11
 Spesialisasi keperawtan komunitas masih relatif
baru sehingga belum dikenal baik  sosialisasi
 Kompetensi antar level pendidikan belum ada
ketegasan
 Spesialisasi & subspesialisasi komunitas masih
terbatas hanya komunitas  untuk keluarga,
kesehatan kerja, gerontik belum dikembangkan
karena terbatasnya SDM
 Hasil penelitian kurang termanfaatkan
 Kemampuan leadership & mgt <
 Kemampuan komunikasi & lobi kurang
berkembang

KEPERAWATAN KELUARGA 12
Profesi
 Belum ada standar kep. Komunitas
 Belum ada model-model yan komunitas yang
dapat dijadikan acuan sesuai dengan kesepakatan
profesi
 Kompetensi berbagai jenjang pendidikan belum
jelas
 Belum ada mekanisme akreditasi dari profesi baik
pendidikan atau pelayanan

KEPERAWATAN KELUARGA 13
 Dimasa depan peranan profesi dituntut lebih
besar lagi untuk turut menetapkan kebijakan
keperawatan
 Diperlukan Undang-undang Praktek keperawatan
dan konsil keperwatan yang mengatur pelayanan
keperawatan dan akreditasi pelayanan
keperawtan dan pendidikan keperawatan

Perlu persiapan yang mantap

KEPERAWATAN KELUARGA 14
PENUTUP
 Berbagai trend dan isu yang telah dijelaskan sebelumnya
perlu menjadi pemikirian bersama untuk
mengembangkan keperwatan khususnya kom/keluarga
 SDM perlu ditingkatkan bertahap yang merupakan aset
masa depan karena masalah masyarakat makin kompleks
 Perlu ditetapkan pola pelayanan komunitas
 Ners perlu terlibat dalam menetapkan kebijakan
kesehatan khususnya keperawatan tingkat kabupaten/kota
dan diberbagai jenjang
 Berbagi model perlu dikembangkan sesuai budaya dan
keunikan daerah masing-masing
 Perlu peningkatan profesionalisme, sehingga mampu
bersaing secara regional dan global
KEPERAWATAN KELUARGA 15
TEORI PERKEMBANGAN
KELUARGA
PENDAHULUAN
 Pendekatan terbaru dalam keperawatan keluarga
adalah teori perkembangan keluarga
 Didasarkan pada observasi sejarah alamiah, siklus
hidup dan dinamika (Duvall & Miller, 1985)
 Keluarga memiliki tahapan perkembangan yang unik
(Rodger, 1973) dan urutannya universal (Goode,
1959)
 Dalam keluarga terdapat ketergantungan yang tinggi;
dipaksa berubah setiap saat. Seperti perubahan peran,
perkawinan, mengasuh anak, dll (Meeder & Hill,
1983)

KEPERAWATAN KELUARGA 17
TUGAS PERKEMBANGAN
KELUARGA
 Tahap keluarga dapat diprediksi
 Mengalami pertumbuhan dan perkembngan yang
berturut-turut
 8 tahap (Duvall, 1997), 6 tahap (Carter & Mc
Goldrick (1988)
 Keluarga menyelesaikan satu tahap
perkembangan dan beralih ketahap perkembangan
yang lain
 Setiap tahap perkembangan mempunyai tugas
yang spesifik
KEPERAWATAN KELUARGA 18
4. ASUMSI DASAR TEORI PERKEMBANGAN
KELUARGA ALDOUS, 1978)
 Keluarga berkembang dari waktu ke waktu dengan
cara yang sama dan dapat diprediksi
 Karena manusia menjadi matang dan berinteraksi
mereka memulai tindakan dan juga bereaksi terhadap
lingkungan
 Keluarga melaksanakan tugas yang ditetapkan mereka
sendiri dengan budaya masyarakat
 Kecenderungan keluarga memulai dengan sebuah
awal dan akhir yang kelihatan jelas.

KEPERAWATAN KELUARGA 19
SETIAP TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
MELEKAT DENGAN LIMA DASAR FUNGSI
KELUARGA:
 Fungsi afektif (pemeliharaan kepribadian)
 Fungsi sosialisasi
 Fungsi keperawatan kesehatan
 Fungsi reproduksi
 Fungsi ekonomi

KEPERAWATAN KELUARGA 20
TUGAS PERKEMBANGAN DALAM
PEMELIHARAAN KESEHATAN

 Mengenal keluarga 3 perkembangan anggota


keluarga
 Mengambil keputusan terhadap kesehatan
 Memberi perawatan kepada anggota keluarga
yang sakit
 Mempertahankan suasana rumah yang
menguntungakan kesehatan
 Pemanfaatan pelayanan kesehatan

KEPERAWATAN KELUARGA 21
TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
HARUS DICAPAI SEHINGGA DAPAT
MEMENUHI:

 Kebutuhan biologis keluarga


 Kebutuhan budaya keluarga
 Aspirasi dan nilai-nilai keluarga

KEPERAWATAN KELUARGA 22
TAHAP TRANSIAL: KELUARGA (DEWASA
MUDA, BELUM KAWIN)
 Umur 20 tahun, mandiri secara finansial meninggalkan
keluarga tapi belum kawin
 Tahap ini sering diabaikan oleh para perawat
 Di USA banya dewasa muda menunda perkawinan dan
banyak kumpul kebo, dewasa muda yang hidup bersama
diluar nikah lima kali lebih banyak dibanding tahun 60-
an (Glick, 1989)
 Untuk dapat akses melewati tahap berikutnya maka
dewasa muda harus berpisah tanpa memutuskan secara
reaktif hubungan emosional keluarga

KEPERAWATAN KELUARGA 23
MASALAH KESEHATAN
 Keluarga berencana
 Penyakit menular seksual
 Kecelakan dan bunuh diri
 Masalah mental
 Masalah rokok, alokohol, obat-obatan, nutrisi
 Masalah personal hygiene

KEPERAWATAN KELUARGA 24
TUGAS PERKEMBANGAN
 Bersifat individual bukan berinteraksi pada
keluarga
 Harus menerima keluarga aslinya
 Pembedaan diri dalam hub dengan keluarga
aslinya
 Menjalin hubungan dengan teman sebaya yang
akrab
 Pembentukan diri berhubungan dengan
kemandirian dan pekerja finansial

KEPERAWATAN KELUARGA 25
TAHAP I : KELUARGA PEMULA
 Keluarga baru menikah
Tugas perkembangan
 Saling memuaskan
 Menjalin persaudaraan yang harmonis
 Keluarga berencana
 Prenatal care

KEPERAWATAN KELUARGA 26
MASALAH KESEHATAN
 Masalah utama : penyesuaian seksual dan peran
perkawinan
 Penyuluhan dan konseling KB
 Penyuluhan dan konseling prenatal
 komunikasi

KEPERAWATAN KELUARGA 27
TAHAP II: KELUARGA SEDANG MENGASUH
ANAK
 Memulai kelahiran anak pertama hingga bayi usia
30 bulan
 Kekhwatiran tinggi terhadap anak
 Senang/gembira
 Tetapi bisa berakhir dengan perselisihan
mengenai perubahan peran dan kurangnya
bantuan
 Ibu letih secara fisik dan psikologis, selain letih
persalinan juga sakit akibat persalinan.

KEPERAWATAN KELUARGA 28
MASALAH” YANG LAZIM TERJADI PADA
PASANGAN KELUARGA SEDANG MENGASUH
ANAK
 Suami merasa diabaikan (ini sering
dikemukakan oleh suami)
 Terdapat peningkatan perselisihan dan
argumen antara suami istri
 Interupsi jadwal kontinu
 Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan
menurun

KEPERAWATAN KELUARGA 29
MASALAH KESEHATAN :
 Pendidikan maternitas yang terpusat pada
keluarga
 Perawatan bayi yang baik
 Pengenalan dan penanganan masalah fisik secara
dini
 Imunisasi
 Konseling perkembangan anak
 KB

KEPERAWATAN KELUARGA 30
TUGAS PERKEMBANGAN
 Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit
yang mantap (mengintegrasikan bayi baru lahir
ke dalam keluarga)
 Rekonsiliasi pada tugas-tugas yang bertentangan
 Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan
 Memperluas hubungan dengan keluarga besar
dan menambah peran kakek/nenek

KEPERAWATAN KELUARGA 31
TAHAP III : KELUARGA DENGAN ANAK USIA
PRA SEKOLAH (2.5 – 5)
 Dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 th s.d 5
tahun
 Keluarga menjadi majemuk
 Keluarga perlu menyediakan waktu untuk
merancang dan mengarahkan perkembangan
keluarga
 Memperkokoh kemitraan agar perkawinan menjadi
lestari
 Anak-anak harus mecapai otonomi yang cukup

KEPERAWATAN KELUARGA 32
TUGAS PERKEMBANGAN
 Memenuhi kebutuhan keluarga seperti rumah,
ruang bermain, privasi dan keamanan
 Mensosialisasikan anak
 Mengintegrasikan anak yang baru serta tetap
memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain
 Mempertahankan hubungan yang sehat baik
dalam keluarga maupun diluar keluarga

KEPERAWATAN KELUARGA 33
MASALAH KESEHATAN
 Masalah kesehatan fisik seperti penyakit menular
 Jatuh, luka bakar, keracunan dan kecelakaan lain
 Masalah psikososial: hubungan perkawinan
 Perselisihan kakak-adik
 KB
 Kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan
 Masalah pengasuhan anak
 Penganiayaan dan penelantaran anak
 Keamanan dan komunikasi keluarga

KEPERAWATAN KELUARGA 34
PROSES KEPERAWATAN
KELUARGA
PROSES KEPERAWATAN KELUARGA
PENGKAJIAN
Proses pengumpulan informasi yang dilakukan terus-
menerus dan untuk mengartikan data/informasi yang
diperoleh digunakan kemampuan profesional
Sumber-sumber Data:
 Pengkajian keluarga
 Observasi rumah dan lingkungannya
 Pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga
 Data sekunder hasil lab X-Ray

KEPERAWATAN KELUARGA 36
PENGKAJIAN
Tahap I
I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga
2. Alamat
3. Komposisi keluarga (dalam tabel) lengkap dengan
genogram
4. Tipe keluarga
5. Suku
6. Agama
7. Status sosial ekonomi keluarga
8. Aktivitas rekreasi keluarga

KEPERAWATAN KELUARGA 37
II. Riwayat Dan Tahap perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3. Riwayat keluarga inti
4. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami dan istri)
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3. Mibolitas geografis keluarga
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
5. Sistem pendukung keluarga

KEPERAWATAN KELUARGA 38
IV. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
3. Struktur peran (formal dan informal)
4. Nilai atau norma keluarga

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi perawatan keluarga

KEPERAWATAN KELUARGA 39
IV. Stres dan Koping Keluarga
 Stresor jangka pendek dan panjang serta kekuatan
keluarga
 Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi /
stresor
 Strategi koping yang digunkan
 Strategi adaptasi disfungsional
V. Pemeriksaan Fisik
VI. Harapan Keluarga

KEPERAWATAN KELUARGA 40
Pengkajian Tahap II:
Penjajakan tahap II mengacu pada pelaksanaan 5
tugas kesehatan keluarga oleh keluarga

M Mengenal Masalah:
 Pengertian
 Penyebab
 Tanda dan gejala
 Identifikasi tingkat keseriusan masalah pada keluarga

KEPERAWATAN KELUARGA 41
M Mengambil Keputusan
 Akibat
 Keputusan keluarga

M Melakukan Perawatan Sederhana


 Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan keluarga
 Cara-cara pencegahan

KEPERAWATAN KELUARGA 42
M Modifikasi Lingkungan
 Lingkungan fisik
 Lingkungan psikologis

M Pemanfaatan fasilitas Kesehatan


 Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjung keluarga
 Frekuensi kunjungan

KEPERAWATAN KELUARGA 43
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Diagnosa keperawatan merupakan panduan dalam
memberikan tindakan keperawatan

 Jenis diagnosa keperawatan


1. Aktual
2. Risiko
3. Potensial

KEPERAWATAN KELUARGA 44
 Komponen diagnosa keperawatan keluarga
1. Masalah
Mengacu pada respon keluarga terhadap
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
2. Etiologi
Mengacu pada pelaksanaan 5 tugas
kesehatan keluarga
3. Tanda dan Gejala

KEPERAWATAN KELUARGA 45
CONTOH DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga
BP…khususnya ….berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat keluarga
dengan….
 Resiko cedera pada keluarga BP…khususnya …
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
menyediakan lingkungan yang aman

KEPERAWATAN KELUARGA 46
PRIORITAS MASALAH
Kriteria Bobot
1. Sifat masalah 1
Potensial = 1
Risiko = 2
Aktual =3
2. Kemungkinan untuk diubah 2
Mudah = 2
Sebagian = 1
Tidak dapat =0
3. Potensial dicegah 1
Tinggi = 3
Cukup = 2
Rendah = 1
KEPERAWATAN KELUARGA 47
Kriteria Bobot
4. Menurunkan masalah 1
Segera ditangani = 2
Ada masalah tetapi = 1
tidak perlu segera
ditangani
Masalah tidak
dirasakan =0

Cara perhitungan

Score
----------------- x Bobot
angka tertinggi

KEPERAWATAN KELUARGA 48
RENCANA KEPERAWATAN
 Tujuan
 Tujuan jngka panjang menacu pda penyelesaian
masalah
 Tujuan jangka pendek mengcau pada penyelesaian
etiologi

 Kriteria Evaluasi
 Kriteria
 standar

KEPERAWATAN KELUARGA 49
Lanjutan…………..
 Untuk mengubah domain kognitif
 Memberi pujian pada kekuatan individual dan keluarga
 Menawarkan informasi/pendapat
 “Reframing”
 Menawarkan pendidikan kesehatan
 Mengeksterenalisasi masalah

 Untuk mengubah domain psikomotor


 Mendorong anggota keluarga untuk mmenjadi pemberi
perawatan
 Mendorong penggantian npemberi perawatan dalam
keluarga
 Memasukkan ritual kesehatan dalam kebiasaan
keluarga

KEPERAWATAN KELUARGA 50
 Untuk mengubah domain afektif
 Memvalidasi / menormalkan afektif respons emosional
 Menceritakan pengalaman sakit saat anggota keluarga
sakit
 Menggambarkan kekuatan dukungan keluarga

KEPERAWATAN KELUARGA 51
IMPLEMENTASI
 Tuliskan yang telah dilakukan dengan jelas dan
deskriptif meliputi alat bantu yang digunakan
proses pelaksanaan tindakan : lama tindakan;
modifikasi yang perlu dilakukan

EVALUASI
 Mengacu pada S.O.A.P.I.E

KEPERAWATAN KELUARGA 52
TAHAP I: KELUARGA PASANGAN BARU (PB)
 Keluarga pasangan baru menikah dimulai dari
dibentuknya keluarga dari keluarga asal masing-
masing membentuk suatu keluarga baru.
 Family Development Task:
1. Establishing a mutually satisfying marriage
(membina/mempertahankan hubungan perkawinan saling
memuaskan)
2. Relating harmoniously to the kin network (membina
hubungan yang harmonis dengan anak audara)
3. Planning a family (decisions about parenthood)
(adopted from Carter and Mc Goldrick 1989, Duvall and
Miller 1985)

KEPERAWATAN KELUARGA 54
ESTABLISHING A MUTUALLY
SATISFYING MARRIAGE
I. TASK:
 Konsern untuk menyiapkan kehidupan baru
bersama-sama
 Menyatukan sumber-sumber yang ada dari dua
individu termasuk perbedaan-perbedaan yang
dimiliki
 Belajar untuk hidup bersama mengakomodasi
perbedaan (termasuk hal-hal yang kecil)

KEPERAWATAN KELUARGA 55
ACHIEVING A SATIFYING RELATIONSHIP IS DEPENDENT
ON THE DEVELOPMENT OF SATISFACTORY WAYS TO
HANDLE “DIFFERENTNESS” AND CONFLITS (SATIR, 1983)

 A healthy way of resolving problem is related to:


 The mates ability to emphathize
 Be mutually supportive
 Be able to communicate openly and honestly
 Approach a conflict with feeling mutual of
respect
(Raush et all, 1964)

KEPERAWATAN KELUARGA 56
HOW SUCSESFUL THE ENVOLVING MARITAL RELATIONSHIP
WILL BE DEPENDS ON HOW WILL EACH OF THE PATNERS
HAS DIFERENTIATED OF SPARATED FROM THEIR
RESPECTIVES FAMILIES OF ORIGIN
2nd Task:
Relating harmoniously to kin network
 Setelah selesai perkawinan PB menjadi tiga anggota
keluarga
 Tugas PB untuk menempatkan diri mereka pada
posisi/kedudukan yang sesuai, diantar orang tua, mertua,
sepupu, ipar, adik, kakak, dll
 Untuk PB hubungan yang baru tsb selain dapt
menciptakan “mutual support” & kesenangan juga u/
outonomi  protect

KEPERAWATAN KELUARGA 57
KELUARGA BARU DARI INTERVENSI KELUARGA
YANG LAIN  PERKAWINAN YANG MEMUASKAN
3rd Task:
Planning a family
 Membuat keputusan ingin memiliki anak / tidak
 Perencanaan waktu yang tepat untuk kehamilan
 Prediksi kemungkinan pengaruh yang besar
terhadap PB setelah melahirkan anak  koping
keluarga afektif.

KEPERAWATAN KELUARGA 58
SALAH SATU TANGGUNG JAWAB PERAWAT SAAT
BEKERJA DENGAN KELUARGA UNTUK MEMBERIKAN
PENDIDIKAN KELUARGA TENTANG KB JIKA TIDAK:
 Dapat mempengaruhi kesehatan keluarga secara
keseluruhan, seperti:
 Kematian ibu-bayi
 “Child Neglet”
 Masalah-masalah kesehatan pada orang tua
 Masalah-masalah perkembangan anak
 Marital “discord”
 Pendidikan kesehatan dapat berupa:
 Waktu yang tepat untuk kehamilan
 Jarak antara kelahiran
 Ukuran keluarga (jumlah anak)
KEPERAWATAN KELUARGA 59
WALAUPUN PASANGAN BARU MEMILIKI ANAK UNTUK:

 Membuat keputusan personal tentang kapan mereka


akan memiliki anak
 Penggunaan kontrasepsi efektif
 Konseling perkawinan

Masalah-masalah yang mungkin timbul jika PB


diabaikan:
 Kehamilan diusia remaja (diluar nikah)
 Pe jumlahkehamilan pada anak usia sekolah &
mahasiswa
 “Early Pregnancy” (sebelum usia perkawinan th ke-
2)
 Penggunaan alat kontrasepsi yang tidak terkontrol
KEPERAWATAN KELUARGA 60
MASALAH-MASALAH YANG MUNGKIN
TIMBUL PADA KELUARGA PB:
 Ketidakmampuan keluarga menyesuaikan diri
dengan masa awal perkawinan
 Masalah-masalah seksual dan emosinal yang tidak
terpenuhi
 Ketakutan, perasaan bersalah
 Kehamilan yang tidak direncanakan
 “Veneral Disease” sebelum atau sesudah perkawinan

Masalah-masalah diatas menyebabkan tidak


stabilnya “fondasi” hubungan pada pasangan baru

KEPERAWATAN KELUARGA 61
PERAN PERAWAT KELUARGA
 Memberikan askep keluarga pengkajian 
evaluasi
 Contoh intervensi keperawatan:
 Family planning education
 Prenatal and marital role adjustment
 Counseling and communication
 Not take value judgements but ahempt to help each of
two groups to understand themselves and each other
(William & Leman, 1973)

KEPERAWATAN KELUARGA 62
KELUARGA MENGHADAPI
KELAHIRAN
 Dimulai dengan kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai anak umur umur 30 bulan
 Bersuka cita dengan kelahiran anak pertama
 Perubahan psikologis dan fisiologis pada ayah –
ibu (suami-istri)
 Datangnya seorang bayi dirumah  perubahan
baru  keseimbangan keluarga akan berubah

KEPERAWATAN KELUARGA 63
TUGAS PERKEMBANGAN
KELUARGA PADA TAHAP II:
1. Mengintegrasikan bayi ke dalam keluarga
sebagai satu unit yang stabil
2. Menyelesaikan konflik akibat tugas
perkembangan dan memenuhi kebutuhan
anggota keluarga
3. Mempertahankan hubungan dengan keluarga
yang lebih besar dengan menambah peran
orang tua, kakek, nenek

KEPERAWATAN KELUARGA 64
Le Master (1976)
Melakukan Studi Kasus Mengenai Penyesuaian Diri
Keluarga Menghadapi Kelahiran Pertama
 Le Master mewawancarai 46 orang tua kelas
menengah (umur 25 – 35thn):
 17 % krisis biasa
 83 % krisis berat

Umum masalah yang dihadapi disebabkan oleh:


1. Suami yang merasa disia-siakan
2. Meingkatnya perselisihan antara suami-istri
3. Gangguan dalam mengatur jadwa; sehari-hari
4. Kehidupan sosial & seksual yang terganggu

KEPERAWATAN KELUARGA 65
PERUBAHAN PSIKOSOSIAL, EMOSIONAL
 Kurang percaya diri berhubungan intim dengan
suami (merasa tidak seksi)
 “FEELING MOTHR” yang terlalu kuat
(merugikan ibu sendiri)
 BABY BLUES (mood yang terus berubah dengan
cepat) susah berkonsentrasi tidak nafsu makan,
susah tidur, kehilangan motivasi, semangat,
sering menangis, hidup tak berarti, cemas, selalu
khawatir akan penyakit bayinya.

KEPERAWATAN KELUARGA 66
PERUBAHAN FISIK YANG TERJADI PADA IBU
SETELAH MELAHIRKAN:
 Perdarahan
 Pegal-pegal diseputar kaki dan punggung
 Rasa nyeri akibat luka Episiotomi
 Luka diperut bawah (post op Caesar)
 Payudara membengkak
 Keindahan tubuh terganggu (Stretch Marks)
 Perubahan hormon pada wanita melahirkan 
kerontokan rambut, gigi terasa sakit gusi berdarah
 Berubahnya bentuk tubuh (berat badan akan naik 8 –
20 kg)

KEPERAWATAN KELUARGA 67
MASALAH-MASALAH LAIN YANG DAPAT
TIMBUL

 Jumlah perceraian, marital insability


 Penggunaan kontrasepsi yang berlebihan
 Aborsi
 Meningkatnya biaya untuk memiliki dan
memelihara anak.

KEPERAWATAN KELUARGA 68
 Kebanyakan orang tidak mempersiapkan diri menjadi
orang tua
 Mitos-mitos yang tidak realistik dalam membesarkan
anak.
Tugas mengasuh  Ibu!

menjadi orang tua transisi peran

menghadapi kelahiran pertama  saat-saat sulit


sering terjadi krisis dalam keluarga
(Clark 1966, Hobbs and Cole 1976, Le Master 1957)

KEPERAWATAN KELUARGA 69
PERAN PERAWAT  PENGKAJIAN
1. Peran sebagai orang tua
2. Bagaimana kedua orang tua berinteraksi dan
merawat bayi baru
3. Bagaimana respon si bayi (Klaus & Kendall 1979)
4. Perilaku orang tua dalam mewujudkan diri sebagai
orang tua
5. Perilaku orang tua tehdap bayi
6. Karakteristik bentuk stimulasi bayi
(Carter, MC Goldrick 1988, Duvall and Miller 1985)

KEPERAWATAN KELUARGA 70
CARA-CARA UNTUK MENGEMBALIKAN ENERGI
SETELAH MELAHIKAN
1. Jangan terlalu memaksakan diri untuk selalu
menemani semua orang yang ebrkunjung, usahakan
tetap cukup istirahat
2. Ketika bayi anda sedang tidur, cobala ikut tidur atau
istirahat
3. Anda buka “supermom”
Carilah tenaga yang bisa membantu, mencuci, menyetrika,
memasak, dan menjaga bayi.
4. Jangan terobsesi kondisi rumah bersih sempurna
(seperti sebelum anda memiliki anak), jangan
paksakan diri anda
5. Jika berencana diet, tunggulah setelah 2 bulan
setelah melahirkan, agar produksi ASI tidak
terganggu
KEPERAWATAN KELUARGA 71
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK
MELIBATKAN SUAMI
1. Jangan hanya mengomel, tapi komunikasi kerepotan pada
suami
2. Ungkapkan secara spesifik, hindari kata-kata yang kurang
jelas atau yang bersayap
3. Buat daftar pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukan
supaya suami berkomitmen dengan tugas bagiannya,
biarkan suami memilih pekerjaan yang sesuai minatnya
4. Mengatur jadwal tugas; misalnya kalau anda terpaksa
lembur, suami bisa diminta untuk pulang lebih cepat
5. Jangan ribut soal hasil pekerjaan yang dilakukan suami,
misalnya popok yang miring atau baju yang tidak
“MATCH” tidak usah dipersoalkan
6. Jangan lupa berikan “REWARD”

KEPERAWATAN KELUARGA 72
BAGAIMANA KEMBALI BEKERJA ?
1. Jarak rumah ke kantor (tempat kerja) jauh
2. Kesulotan memberikan ASI eksklusif
3. STRESOR di tempat kerja produksi ASI
berkurang/terhenti
4. Perasaan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan
kantor
5. Perasaan tidak mampu menyelesaiakan pekerjaan
rumah tangga.

KEPERAWATAN KELUARGA 73
SOLUSI YANG BISA DILAKUKAN:
1. Menunda karier
2. Bekerja paruh waktu (pekerjaan yang fleksibel)
3. Jangan mencampurkan urusan rumah tangga
dengan kantor
4. Susunlah manajemen waktu dan tetapkan target
waktu untuk pulah ke rumah
5. Mampukah menjalani tiga peran sekaligus: Ibu,
Istri, pekerja Profesional.

KEPERAWATAN KELUARGA 74

Anda mungkin juga menyukai