Mekanisme pendampingan
Pasien TB RO Berbasis
komunitas
Situasi TB Indonesia Tahun 2019
845,000
Estimasi Kasus TB
562,632
Ternotifikasi
Kasus TB
33%
Kasus TB Tidak
Terlaporkan
11,463
Ternotifikasi
TB RR/MDR Data SITB per 24 April 2020
Malut : 6 RS
Papua Barat : 8 RS
Sumut : 29 RS
Papua : 10RS
Babel : 8 RS
Sumbar : 4 RS
Jambi : 1 RS
DKI : 13 RS Kalteng : 8 RS
Maluku : 7 RS
Jabar : 8 RS
Banten : 3 RS Jatim : 12 Sultra : 3 RS
NTT : 18
DIY : 2 RS RS Bali : 10 RS NTB : 6 RS RS
12000 1200
Ekspansi Layanan TB RO dan TCM
10000 1000
8000 800
6000 600
4000 400
2000 200
0 0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
30000
Gap Gap Gap
Penemu Penemu Penemu
an kasus an kasus an kasus
25000 24000 61,7% 24000 52,2% 24000 71,6%
23000
20000 19285
17761
16052
14747 Gap
15000 Gap
enrollment
enrollment
11967 51,2% 11463 51,7% Gap
enrollment
10000 9180 45,6%
6805
5208 5531
5000 4476
3160 3701
2788
1896
1581 1962
768 947 884
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020*
Perkiraan kasus TB RO Target NSP #Penemuan kasus Rif Res #enrollment #berhasil diobati
Masalah Utama Penanggulangan TB RO di Indonesia
Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan pengobatan TB RO dari 19%
(4476/24000) pada tahun 2018 menjadi 36% pada tahun 2020.
Tujuan Khusus
1. Memastikan 70% kasus TB RO yang terdiagnosis memulai
pengobatan
2. Meningkatkan angka keberhasilan pengobatan dari 48% pada
tahun 2016 menjadi 75% pada tahun 2018
3. Mengurangi gap antara estimasi dan penemuan kasus TB RO
dari 62% pada tahun 2018 menjadi 49% pada tahun 2020
Strategi Utama
1. Mempercepat usaha penyediaan akses universal untuk layanan diagnosis dan
pengobatan TB RO yang berkualitas
2. Meningkatkan manajemen program TB RO, monitoring dan evaluasi
3. Memastikan semua kasus TB RO terkonfirmasi memulai pengobatan segera setelah
terdiagnosis
4. Pemberian layanan berpusat pasien (patient-centered services) untuk semua pasien,
termasuk pengobatan ramah pasien dan dukungan psikososial yang dibutuhkan
untuk menjamin kepatuhan dan keberlangsungan pengobatan
5. Memperkuat keterlibatan komunitas pada saat diagnosis/sebelum pengobatan
6. Meningkatkan kualitas manajemen klinis dan program TB RO di tingkat fasyankes
dan kab/kota, didukung dengan mentoring dan asistansi dari tingkat provinsi dan
nasional
7. Introduksi paduan pengobatan all oral PERLU KOMITMEN PROVIDER &
PROGRAMER
8. Memperkuatkan kepemilikan dan leaderships program TB RO di setiap tingkat
Peran Serta Komunitas dalam Meningkatkan Pasien
memulai pengobatan/Pasien sembuh
Tujuan
Pendamping teman ,
sahabat, pendengar yang baik
Manager Kasus
Pendidik sebaya/Pendukung pasien
Kader Kesehatan
Manajer Kasus
Manajer kasus adalah orang yang bertanggung jawab melakukan tata kelola
dalam hal kasus TB RO mulai dari pasien terdiagnosis sampai menyelesaikan
pengobatan.
Manajer kasus bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dukungan bagi
pasien, baik dukungan medis maupun psikososial di rumah sakit rujukan TB
RO.
Manajer kasus mempunyai peran menilai kebutuhan pasien TB-RO,
mengembangkan rencana tatalaksana kasus secara individual (termasuk
strategi/intervensi/sumber daya untuk memenuhi kebutuhan pasien),
menghubungkan pasien kepada layanan spesialistik dan kelompok
dukungan yang tersedia dari awal hingga selesai pengobatan
Pendidik Sebaya/Pendukung Pasien
Diagnosis TBC
Ada masalah
Alur Penemuan Edukasi dan
Motivasi
(mangkir 2 hari)
Komunitas
Komunitas berkoordinasi dengan dinkes memastikan
pasien mendapatkan pendampingan untuk mendukung
pengobatan pasien sampai sembuh