Pembimbing:
dr. Sri Adila Nurainiwati, sp.DV
Etiologi:
Patofisiologi:
Faktor Resiko:
Patofisiologi onikomikosis
belum sepenuhnya
Trauma, usia tua, diabetes,
dijelaskan. Karena unit kuku
imunosupresi, tinea pedis,
kekurangan imunitas yang
psoriasis, dan riwayat
dimediasi oleh sel, maka
onikomikosis keluarga
kuku rentan terhadap infeksi
Onikomikosis
Subungual Distal (DSO)
Diagnosis:
• Anamnesis & Pem.Fisik
Pemeriksaan fisik: • Konfirmasi laboratorium Komplikasi:
• Lempeng kuku mikologi diperlukan untuk Kecacatan yang
yang menguning diagnosis dan signifikan, termasuk
• Hiperkeratosis pengobatan definitif nyeri, parestesia,
bantalan kuku kesulitan melakukan
• Onikolisis Penunjang: aktivitas sehari-hari,
lempeng kuku • Mikroskopi langsung dan mengganggu
• Puing-puing dengan kalium hidroksida interaksi sosial
subungual • Kultur jamur
• Histopatologi
TERAPI
Terapi Umum
● Sistemik
Macam ● Topikal
Memberantas jamur
baik pertumbuhan dan
Tujuan
pelepasannya dari
lempeng kuku
Hiperkeratosis
Keterlibatan
Faktor Lain Usia tua subungual
matrix kuku
>2mm
Infeksi
Luas >50% Diabetes
campuran
Histori
Terapi
Topikal Ketokonazole
Kalium permanganate dan 1960 Saat ini
Castellani carbofuchsin
Terapi Sistemik
1
Terbinafine
Terapi Sistemik
2
Itraconazole
Terapi Sistemik
3
Fluconazole
Terapi Topikal
Indikasi Terapi
1. PSO,DSO yang terlibat lebih dari 50% 1. Monoterapi topikal dapat diberikan
luas permukaan kuku + adanya pada SWO,DSO yang terlibat kurang
keterlibatan matrix dari 50% luas permukaan kuku, tanpa
2. Ketebalan kuku lebih dari 2mm dan / keterlibatan matrix
atau terlibat 3-4 kuku atau lebih 2. Ketebalan kurang dari 2mm dan sedikit
3. Pasien memiliki visibilitas buruk, kuku yang terlibat
fleksibilitas ataupun kepatuhan, atau
faktor prognosis rendah
Keunggulan Terapi
Sistemik Topikal
Kesimpulan
Terbinafine sering lebih disukai karena
tingkat kesembuhan yang baik dan
sedikit interaksi obat-obat.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik