Anda di halaman 1dari 22

PROTOKOL

ISOLASI MANDIRI

BY
AMY KRESNA R, S.ST
PROMOSI KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAWANG
LATAR BELAKANG

Di Indonesia, Khususnya di Kota


Tasikmalaya jumlah pasien yang
terinfeksi virus Corona atau
COVID-19 terus bertambah.
Agar tingkat penyebarannya tidak
semakin parah, pemerintah
menyarankan masyakarat untuk
tetap berada di rumah dan
menerapkan protokol isolasi
mandiri, terutama bagi yang
mengalami gejala COVID-19
maupun kontak erat dengan
penderita.

COVID-19

● AMY KRESNA R,S.ST


PENGERTIAN
ISOLASI MANDIRI
Isolasi adalah memisahkan individu
yang sakit, baik yang sudah
dikonfirmasi laboratorium atau
memiliki gejala COVID-19 dengan
masyarakat luas yang bertujuan
untuk mencegah penularan.

COVID-19
● Dilakukan sejak seseorang dinyatakan sebagai
kontak erat selama 14 hari sejak kontak terakhir
dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-
19.
Kapan dilakukan isolasi?
● sejak dinyatakan sebagai kasus suspek dan
dihentikan apabila telah memenuhi kriteria
discharded.

● Selama masa isolasi, dilakukan pemantauan harian


oleh petugas fasilitas kesehatan tingkat pertama
(FKTP) yang berkoordinasi dengan dinas
kesehatan setempat untuk memantau
perkembangan gejala. Apabila selama masa
pemantauan muncul gejala yang memenuhi kriteria
suspek COVID-19 maka dilakukan tatalaksana
sesuai kriteria.

COVID-19
Dimanakah dapat dilakukan isolasi?

Isolasi dapat dilakukan secara mandiri di


rumah masing-masing atau di tempat yang
telah ditentukan oleh pemerintah.

Kriteria untuk isolasi mandiri adalah yang


mampu melaksanakan ketentuan pelaksanaan
isolasi mandiri dan masyarakat mau
menerima dan menyetujui pelaksanaan
isolasi mandiri dan secara medis memenuhi
syarat untuk isolasi mandiri, sedangkan jika
tidak mampu memenuhi hal tersebut, harus
dilakukan isolasi di fasilitas khusus.

COVID-19
● Hubungi Dinas Kesehatan di Kota/Kabupaten
YANG DILAKUKAN atau Puskesmas yang menjadi narahubung
SEBELUM ISOLASI pengawasan kondisi Anda.
● Ungsikan anggota keluarga yang memiliki daya
MANDIRI tahan tubuh rendah, seperti manula, sedang
dalam masa pengobatan penyakit kronis
(penyakit diabetes/gula, riwayat tumor/kanker),
memiliki penyakit autoimun atau kondisi
pernapasan yang tidak prima. Ini karena secara
statistik, manula dan mereka yang memiliki
komorbiditas (penyakit lain) memiliki risiko
lebih tinggi
● Siapkan kamar tidur terpisah dengan anggota
lain jika memungkinkan

COVID-19
SIAPA SAJA YANG MELAKSANAKAN ISOLASI MANDIRI

1. Memiliki salah satu dari gejala COVID-19 yang ringan, seperti batuk, demam, atau
sakit tenggorokan yang bisa diatasi di rumah, dan tidak memiliki penyakit penyerta,
seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi, atau penyakit paru yang kronis
2. Tinggal dengan orang yang memiliki gejala COVID-19
Telah menjalani rapid test COVID-19 dan hasilnya positif, namun tidak mengalami gejala
atau jika hasil rapid test COVID-19 negatif dan menunggu pemeriksaan lanjutan
3.Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di daerah yang endemis COVID-19 (baik di
dalam maupun di luar negeri) dalam 14 hari terakhir

COVID-19
COVID-19
BAGAIMANA MENJALANI RUTINITAS DENGAN AMAN DI RUMAH

Penggunaan Kamar ● Anggota keluarga lain DILARANG masuk ke


dalam kamar tidur
ODP/SUSPEK/TERKONFIRMASI.
● Siapkan kegiatan di dalam kamar, misalnya
main musik, prakarya, baca buku, binge-
watching serial TV atau film menarik, bawa
pulang pekerjaan, atau angkat beban sehingga
setelah 14 hari Anda bahkan bisa lebih bugar.
● Usahakan rumah atau kamar memiliki
ventilasi yang baik, buka pintu dan jendela
setiap hari agar udara segar masuk.

COVID-19
● Gunakan kamar mandi terpisah – bila
Penggunaan Kamar memungkinkan
● Apabila kamar mandi hanya satu:Gunakan
Mandi bergantian, ODP mandi di awal atau di akhir.
● Setelah ODP selesai, bersihkan kamar mandi
termasuk toilet dengan cairan pembersih rumah
tangga.yang mengandung bahan-bahan aktif ini:
● Accelerated hydrogen peroxide (0.5%)
● Benzalkonium chloride (0.05%) – Contoh merk
: Mr Muscle, SoKlin Bebek Kloset, Harpic
Fresh
● Chloroxylenol (0.12%) – Dettol

COVID-19
● Jangan melakukan kegiatan bersama,
Bagaimana Berkegiatan termasuk makan, dengan anggota
di Dalam Rumah rumah lainnya.
● Jaga jarak setidaknya satu meter bila
berada di ruang yang sama dengan
anggota keluarga lain.
● Pakai masker bedah saat sedang
bersama yang lain.
● Hindari memegang, mencium hewan
peliharaan seperti kucing atau anjing–
bila punya.

COVID-19
● Cuci alat makan dan pakaian ODP secara terpisah
Menjaga Kebersihan dari anggota keluarga lainnya. Gunakan spon cuci
selama isolasi yang berbeda.
● Bersihkan benda yang sering disentuh seperti
handphone, keyboard laptop, pegangan pintu,
remote TV dan AC, meja, kursi, dan lain-lain
secara teratur, dengan cairan pembersih. Gunakan
sarung tangan karet saat membersihkan rumah.
● Cuci tangan dengan air dan sabun secara teratur,
setidaknya 20 detik setiap kalinya setelah batuk,
bersin, pergi ke kamar mandi, sebelum makan,
setelah melepas atau memasang masker.

COVID-19
Yang Dilakukan Jika ● Cek kondisi kesehatan diri
secara teratur setiap pagi. Bila
Kondisi Tidak Membaik keadaan memburuk, seperti
sesak nafas,demam tinggi,
segera hubungi narahubung
Dinas Kesehatan atau
Puskesmas yang sudah Anda
catat

COVID-19
PEMBAGIAN TUGAS DALAM
PENCEGAHAN COVID-19
1. Ketua RT/RW/Kepala Desa
a. Menyampaikan informasi tentang COVID-19
kepada warga
b. Mengedukasi warga:
- Upaya pencegahan COVID-19
- Isolasi mandiri di rumah
- Agar tidak memberi stigma buruk kepada ODP,
PDP atau positif COVID-19
c. Memfasilitasi dan mendorong keaktifan perangkat RT/RW dan Desa,
Toga/Toma, Kader, Bhabinkambtibmas, relawan desa lawan COVID-19
dan kelompok potensial warga
lainnya
Mendorong partisipasi warga untuk:
- Menjaga kebersihan diri, kebersihan rumah dan lingkungan
- Melakukan pembatasan kontak fisik
- Tidak berkerumun/berkumpul
- Tetap berada di rumah
d. Bekerjasama dengan Puskesmas setempat
e. Menyediakan sarana CTPS
f. Membuat alur pengorganisasian pemenuhan logistik bagi warga yang melakukan
isolasi mandiri di rumah
g. Menggalang donasi untuk mendukung keluarga yang melakukan isolasi
mandiri
h. Melaporkan kepada Pemerintah daerah terkait hal-hal yang dianggap berpotensi 15
meningkatkan penularan COVID-19
2. Tokoh Agama/Tokoh Masyarakat
a. Menyampaikan informasi pencegahan COVID-19 kepada warga
melalui pendekatan budaya/agama
b. Tokoh agama memasukkan materi COVID-19 dalam
ceramah/tausiah yang diberikan
c. Mengajak warga berpartisipasi dalam upaya pencegahan
COVID-19
d. Membantu Ketua RT/RW/Kepala Desa dalam mengedukasi warga:
- Agar tidak memberi stigma buruk kepada ODP, PDP atau positif
COVID-19
- Bahwa jenazah warga positif COVID-19 yang pulang dari RS sudah
sesuai dengan SOP dan masyarakat tidak perlu khawatir
3. Bhabinkamtibmas:
a. Menyampaikan informasi pencegahan
COVID-19 kepada warga
b. Membantu penegakan disiplin masyarakat
c. Melakukan siskamling atau pemantauan
lingkungan secara rutin dan terjadwal
d. Membantu melakukan pengamanan wilayah jika
ditemukan ada kasus positif di lingkungan

16
4. Kader Kesehatan:
a. Menyampaikan informasi
pencegahan COVID-19 kepada warga sekitar
b. Mendorong partisipasi warga untuk:
- Menjaga kebersihan diri, kebersihan rumah dan
lingkungannya
- Melaksanakan pembatasan kontak fisik
c. Membantu Ketua RT/RW/Kepala Desa dalam menyediakan makanan
dan pemenuhan kebutuhan logistik bagi warga yang melakukan isolasi
mandiri di rumah
d. Bekerjasama dengan Puskemas membahas jadwal dan kegiatan di
masyarakat seperti Posyandu atau lainnya, untuk sementara waktu
ditunda dulu atau tetap dilaksanakan dengan menerapkan social dan
physical distancing
5. Warga Masyarakat
a. Menjaga jarak fisik (physical distancing):
• Dilarang berdekatan dengan orang
atau mengatur jarak minimal
1-2 meter 23

• Hindari transportasi • Tetap berada di


publik rumah saja

17
• Bekerja, ibadah • Hindari berkumpul
dan belajar dari massal/berkerumun
rumah
• Menerapkan • Hindari bepergian
etika batuk keluar kota/
luar negeri
• Membiasakan
CTPS • Jika anda sakit,
dilarang mengun-
• Semua pakai
jungi orangtua/
masker baik yang sehat
lanjut usia
atau yang sakit

b. Membantu aparat RT/RW/Desa dalam melakukan upaya pencegahan


COVID-19
c. Saling mengingatkan sesama warga untuk menjaga kebersi- han dan
keamanan lingkungan
d. Membantu pemenuhan logistik bagi warga yang menjalani isolasi
mandiri di rumah/lansia yang tidak memiliki keluarga
e. Jika merasa sakit, segera melapor kepada Ketua RT/RW/ Kepala Desa
dan Petugas Puskesmas untuk mendapat pelayanan kesehatan sesuai
ketentuan (menggunakan transportasi pribadi, pakai masker saat
keluar rumah, dsb)

18
3. Isolasi Mandiri
Warga dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien
Dalam Pengawasan (PDP) yang ditetapkan oleh Rumah Sakit/Puskesmas
harus mengisolasi mandiri dengan tetap tinggal di rumah.

PERAN WARGA D A N KETUA RT/RW/KEPALA DESA PADA


ISOLASI MANDIRI/KARANTINA RUMAH

KETUA RT/RW/KEPALA DESA:


1. Mengupayakan sumber daya untuk mendukung warga yang
melakukan isolasi mandiri/karantina rumah
2. Berkoordinasi dengan relawan desa lawan COVID-19 yang
berasal dari perwakilan warga/kader untuk menyiapkan
makanan dan kebutuhan personal hygiene untuk warga yang
melakukan isolasi mandiri/karantina rumah
3. Berkoordinasi dengan relawan desa lawan COVID-19 atau
perwakilan masyarakat untuk membantu mendistribusikan
makanan dan logistik lain yang telah disiapkan
4. Melaporkan kondisi warga ke Puskesmas
5. Mengingatkan warga yang melakukan isolasi untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mengukur suhu
tubuh dan gejala lain serta pemeriksaan lanjutan

19
Referensi :

Republik Indonesia. 1984. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1987 tentang Wabah Penyakit Menular.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 2018. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 1991. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49. Sekretariat
Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 2020. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
2019 (COVID-19). Sekertariat Jenderal Kementerian Kesehatan. Jakarta.
TERIMA KASIH
COVID-19

Anda mungkin juga menyukai