Anda di halaman 1dari 15

PENDEKATAN/TEKNIK DALAM

PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS
Oleh: Dita Rari Dwi R.T., S.Pd, M.Si
Referensi
• Fahmi, Irfan. 2015. Etika Bisnis (Teori, Kasus, dan
Solusi). Bandung: Alfabeta
• O P Simorangkir. 2010. Etika Bisnis, Jabatan, dan
Perbankan. Jakarta: PT Rineka Cipta
• Hartman, Laura P dan Joe DesJardins. 2011. Etika
Bisnis (Pengambilan Keputusan untuk Integritas
Pribadi dan Tanggung Jawab Sosial). Jakarta: Erlangga
Definisi Pengambilan
Keputusan
• Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang
berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah
hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi
• Mengambil keputusan tidak semudah memilih hitam atau
putih. Orang yang setuju tentang prinsip etis belum tentu
setuju dengan penerapan prinsip itu dalam suatu kasus
nyata tertentu
• Contoh: Seorang pengusaha setuju dengan larangan
berbohong, namun ia tidak keberatan memberikan uang
pelicin kepada pejabat untuk memperoleh fasilitas usaha.
Keputusan Etis
• Kadang-kadang kita mengambil keputusan-keputusan yang
bukan etis. Sebagian dari keputusan kita merupakan soal
selera. Contoh:
a. Apakah kita lebih suka menonton pertandingan sepak
bola atau menonton sambil mendengarkan musik.?
b. Apakah lebih baik memilih jalan pendek tapi jalan rusak
atau jalan jauh tapi mulus?
• Semua akivitas manajerial dapat dianggap sebagai
pengambilan keputusan. Mengambil keputusan merupakan
salah satu tugas terpenting para usahawan atau manajer
• Setiap profesi: dokter, dosen, guru, polisi, dll terus menerus
tanpa hentinya mencoba mengambil keputusan-keputusan
pribadi dan organisatoris yang berhubungan dengan
pekerjaannya
Contoh dalam Mengambil
Keputusan Etis
• Seorang pengusaha ekonomi lemah, iparnya seorang
pejabat yang menduduki tempat empuk yang dapat
menghasilkan banyak uang. Ipar ini sangat jujur dalam
pekerjannya dan patuh pada peraturan yang berlaku.
Namun segala sesuatu ia dipengaruhi oleh istirinya. Istri
pejabat ini sangat sayang dan hormat pada abangnya.
Berbagai fasilitas menghasilkan uang sangat mudah
diperoleh asal melalui istri pejabat itu. Apakah pengusaha
ekonomi lemah itu melakukannya?
• Seorang pedagang mendapat kesempatan untuk membeli
suatu perusahaan yang menguntungkan dan juga
bermanfaat bagi masyarakat sekelilingnya. Perusahaan itu
tidak mungkin berjalan tanpa sedikit penyuapan dan
penipuan. Apakah pedagang tersebut sebaiknya membeli
perusahaan itu atau tidak?
Tidak Mudah Mengambil
Keputusan Etis
• Perlu dibedakan antara pertimbangan etis dan kemauan
etis. Perkataan pertimbangan masih dalam kondisi
disangsikan atau dalam keadaan bimbang. Jelas bahwa
mengambill keputusan dengan kemauan etis berbeda
dengan pertimbangan mengambil keputusan etis.
• Kemauan untuk berbuat yang baik harus kuat, jelas, dan
pasti. Kesungguhan hati adalah mutlak
• Banyak orang mengambil keputusan dengan bertitik tolak
dari suatu kelemahan, suatu rasa takut atau kebimbangan
bahwa keputusan itu mungkin salah. Memang keputusan
yang salah sering membawa akibat yang berat. Bahkan
keyakinan 100% pun tidak selalu menjamin bahwa semua
keputusan yang kita ambil itu adalah benar
• Jadi tidak ada manusia yang bebas dari akibat keputusan
yang salah. Namun kita harus berani mengambil keputusan,
kita harus berani mengambil risiko
Keputusan yang
Dipengaruhi Tabiat
• Tabiat dapat didefinisikan sebagai susunan batin
seseorang yang memberikan arah dan ketertiban
kepada keinginan, kesukaan, dan kebahagiaan.
• Tabiat tidak sama dengan watak. Watak ialah bentuk
diri kita yang secara alamiah dibawa lahir. Watak
bersifat tetap. Tabiat berkembang dan berubah
sepanjang hidup kita
• Watak merupakan bahan mentah tabiat kita. Cara kita
mengolah bahan mentah itu adalah tanggung jawab
kita
• Keputusan etis bukan hanya dipengaruhi oleh norma-
norma atau etika melainkan juga oleh tabiat,
lingkungan sosial, dan situasi
Tahap-Tahap
Pengambilan Keputusan
Mendefinisikan masalah tsb secara jelas dan gamblang / mudah
untuk dimengerti

Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan dan


menyusunnya secara prioritas agar sistematis

Melakukan identifikasi dari setiap masalah dengan tujuan


memberikan gambaran lebih tajam dan spesifik

Memetakan masalah berdasarkan kelompoknya selanjutnya


menggunakan model/alat uji yang akan dipakai

Memastikan kembali alat uji yang digunakan telah sesuai


dengan prinsip dan kaidah yang berlaku
Tahap-Tahap
Pengambilan Keputusan
Intelligence

Menurut
Implemen
Simon Design
tation
(1960)

Choice
Pendekatan Etika Bisnis dalam Pengambilan
Keputusan
Utilitarian approach (pendekatan manfaat)
• Keputusan dengan menempatkan pendekatan manfaat artinya
keputusan diambil berdasarkan mana yang lebih tinggi nilai
manfaatnya dari dua atau lebih keputusan yang diambil

Individualisme approach (pendekatan individualisme)


• Konsep etika yang menyatakan suatu tindakan bermoral adalah
jika mendukung kepentingan jangka panjang individu

Moral-rights approach (Pendekatan hak-hak moral)


• Konsep etika yang memandang bahwa keputusan-keputusan
moral adalah yang tidak melanggar hak asasi manusia

Justice approach (pendekatan keadilan)


• Keputusan-keputusan moral harus didasarkan pada standar,
keadilan, kewajaran, dan tidak memihak
• Bentuk pendekatan keadilan yaitu keadilan distributif, keadilan
prosedural, keadilan kompensatori
Penggunaan Pohon Keputusan sebagai
Pendukung dalam Proses Pengambilan
Keputusan

• Pohon keputusan : Diagram yang menunjukkan proses untuk


merinci masalah-masalah yang dihadapinya ke dalam
komponen-komponen, lalu dibuatkan alternatif pemecahan
beserta konsekuensi masing-masing alternatif
• Pohon keputusan yang lengkap memiliki komponen sbb:
1. Titik pilihan (hasil akhir sebuah keputusan yang diperoleh
dari beberapa alternatif, dan merupakan pilihan terbaik)
2. Cabang alternatif (Banyak kemungkinan pilihan jawaban dari
suatu persoalan yang berpangkal pada titik pilihan)
3. Titik hasil (Hasil dari tiap-tiap cabang dalam pohon
keputusan. Ditandai dengan sebuah lingkaran pada tiap
cabang pohon keputusan)
4. Cabang hasil (Banyaknya kemungkinan untuk meraih hasil
dari titik hasil)
5. Kesuksesan (sekumpulan laba atau biaya yang mungkin
dihasilkan)
Contoh Kasus Penggunaan Pohon
Keputusan
Perekrutan atau Tidak untuk
Karyawan Perusahaan
• Manajer perusahaan PT Menara Indah sedangan mempertimbangkan usulan dari
manajer personalia tentang penambahan tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja
dilakukan dengan teknik perekrutan. Salah satu tujuan penambahan tenaga kerja
adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi yang otomatis akan berpengaruh
pada peningkatan penjualan serta laba perusahaan. Namun di sisi lain adalah
permasalahan lain yang timbul adalah perusahaan harus menyediakan alokasi
dana khusus untuk biaya perekrutan. Jika memakai tenaga konsultan yang berasal
dari lembaga lain yang bertugas sebagai tim seleksi maka biaya yang dikeluarkan
akan besar. Jika memakai tim personalia perusahaan sendiri maka biaya menjadi
lebih kecil.
• Pohon keputusan perlu dibuat agar manajer dapat melakukan analisis dan
membuat konsep keputusan dengan melihat dampaknya di masa yang akan datang
Pohon Keputusan (Perekrutan atau Tidak Karyawan
Perusahaan)
Hasil perekrutan tepat
sasaran/berhasil
Perekrutan dilakukan dgn
tim konsultan psikologi
Hasil perekrutan tidak
Melakukan tepat sasaran/tdk berhasil
perekrutan tenaga
kerja
Hasil perekrutan tepat
Perekrutan dilakukan dgn sasaran/berhasil
tim personalia
perusahaan
Hasil perekrutan tidak
tepat sasaran/tdk berhasil

Kualitas tenaga kerja ditingkatkan dgn


melakukan pelatihan pd krywn lama
Tidak melakukan
perekrutan tenaga kerja
Tanpa pelatihan, kualitas
karyawan tidak berubah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai