Anda di halaman 1dari 28

SYOK DAN

PENANGANANNYA

Rahadian Malik
Departemen Anestesi RSUP Persahabatan
DEFINISI
• Kegagalan sirkulasi akut yang ditandai dengan adanya perfusi jaringan
yang tidak adekuat yang menyebabkan hipoksia seluler secara
menyeluruh yang dapat disertai dengan ketidakmampuan sel untuk
menggunakan oksigen
Jaringan tidak mendapatkan aliran
darah dan oksigen yang adekuat
untuk memenuhi kebutuhan
metabolik.

Kegagalan penghantaran oksigen


(oxygen delivery) dan substrat Kegagalan untuk membuang hasil
untuk memenuhi kebutuhan akhir metabolisme.
metabolisme jaringan.
Oxygen delivery (DO2)
Cardiac
• DO2 = CO x CaO2 Normal DO2  520 - 570 mL/minute/m2
Output
• DO2 : oxygen delivery
• CO : Cardiaac output CO = HR x SV
• CaO2: arterial oxygen content
• HR: denyut jantung Stroke
Heart Rate
• SV: stroke volume volume
CaO2 = Hb x SaO2 x 1.34 + (0.003 x
PaO2)
• Oxygen content = oxygen carried by Hb +
Preload Afterload Contractility
dissolved oxygen
Perfusi jaringan dipengaruhi oleh tekanan
darah

BP = CO X PVR

BP= SV X HR X PVR

CO – Cardiac Output
PVR – Peripheral Vascular resistance
STROKE VOLUME (SV)
Volume darah jantung yang dipompa keluar dari ventrikel pada setiap
denyut
Faktor yang mempengaruhi stroke volume:
Volume darah
Preload
Kontraktilitas Faktor yang mempengaruhi volume darah:
Afterload  Perdarahan
 Kehilangan plasma
 Kehilangan atau redistribusi volume ekstraseluler
Peripheral Vascular Resistance (PVR)
Diatur oleh tonus arteriolar
Dilatasi akan membuka kapiler arteriovenous dan meningkatkan
volume sirkulasi
PVR dipengaruhi oleh:
Sitokin dan mediator inflamasi dalam system sirkulasi (c/ histamine)
Endotoksin
Obat – obatan (c/ nitrat)
Jenis – jenis syok
HIPOVOLEMIK

KARDIOGENIK
SYOK SEPSIS

DISTRIBUTIF SYOK ANAFILAKTIK


SYOK NEUROGENIK
DISTRIBUTIVE
SHOCK
Hipovolemik
• Kehilangan volume


Kehilangan darah
Perdarahan
Kehilangan plasma Luka Bakar

Kehilangan ECF Diare dan muntah


Kardiogenik
• Kegagalan pompa jantung
Disebabkan oleh :

gangguan jantung untuk kontraksi

gangguan jantung untuk memompa darah

• Kerusakan miokardium ( M.I)


• Aritmia
• Kelainan katup
Distributif
• Penurunan Peripheral Vascular Resistance

Syok septik (mediator inflamasi)

Syok neurogenik (hilangnya tonus


simpatis dan vaskular)

Syok anafilaktik (adanya histamin)


RESPON SIMPATO-
ADRENAL TERHADAP
SYOK
SYOK HIPOVOLEMIK
• Terjadi karena volume intravaskuler berkurang akibat
perdarahan, kehilangan cairan akibat diare, luka bakar,
muntah, dan third space loss, sehingga menyebabkan
pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel tidak adekuat
• CO (cardiac output) ↓, BP (blood pressure) ↓, SVR
(systemic vascular resistance) ↑, dan CVP (central
venous pressure) ↓
Tanda & Gejala SYOK HIPOVOLEMIK
• Bingung
• Cemas atau gugup
• Kulit dingin dan lembab Px untuk mengetahui tanda
• Penurunan atau penghentian urine Shock :
• Haus
• Lemah • Suhu tubuh rendah
• • Tekanan Darah rendah
pallor
(Sistolik  90)
• Nafas Cepat
• Pulse cepat
• Berkeringat • Ph (Acidosis)
• Tidak Sadar
Tata Laksana syok hipovolemik
Posisikan pasien dengan kaki lebih tinggi
Menjaga jalur pernapasan
Mengetahui
Resusitasi cairanjalur
cairan melalui sudah terpenuhi
IV atau untuk
bila memungkinkan
meningkatkan
pemasangan CVP atau
kateter ventrikel kateter
jalur Swan Ganz
intraarterial
Kehilangan
• Tentukan darah dengan Hb ≤ 10 g/dL  tranfusi
defisit cairan
• Atasi syok: cairan kristaloid 20 mL/kgBB dalam ½ - 1 jam, dapat diulang
Hipovolemia berat yg berkepanjangan, perlu inotropik
• Sisa defisit: 50% dalam 8 jam pertama, 50% dalam 16 jam berikutnya 4.
dan vasopressin.
• Cairan RL atau NaCl 0,9% 5. Kondisi hipovolemia telah teratasi/ hidrasi,
apabila produksi urin: 0,5 – 1 mL/ kgBB/jam
SYOK KARDIOGENIK
• terjadi apabila terdapat gangguan kontraktilitas miokardium,
sehingga jantung gagal berfungsi sebagai pompa untuk
mempertahankan curah jantung yang adekuat.
• Beberapa perubahan hemodinamik yang terjadi pada kondisi
syok kardiogenik adalah CO↓, BP↓, SVR↑, dan CVP↑.
Manajemen Syok Kardiogenik
• Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi syok
kardiogenik adalah sebagai berikut:
• 1. Infus cairan untuk memperbaiki sirkulasi
• 2. Inotropik
• 3. Apabila CO↓, BP↓, SVR↑, berikan dobutamine 5 μg/kg/min
• 4. Pada keadaan tekanan darah sangat rendah harus diberi obat yang
berefek inotropik dan vasopressor, seperti norepinephrine
SYOK ANAFILAKTIK
• Syok anafilaktik adalah syok yang disebabkan reaksi antigen-
antibodi (antigen IgE). Antigen menyebabkan pelepasan mediator
kimiawi endogen, seperti histamin, serotonin, yang menyebabkan
peningkatan permeabilitas endotelial vaskuler disertai
bronkospasme.
• Gejala klinis dapat berupa pruritus, urtikaria, angioedema,
palpitasi, dyspnea, dan syok.
Terapi syok anafilaktik:
• Baringkan pasien dengan posisi syok (kaki lebih tinggi)
• Adrenaline: Dewasa 0,3-0,5 mg SC (subcutaneous); anak 0,01 mg/kgBB SC
(larutan 1:1000) Fungsi adrenaline: meningkatkan kontraktilitas miokard,
vasokonstriksi vaskuler, meningkatkan tekanan darah dan bronkodilatasi
• Pasang infus RL Kortikosteroid: dexamethasone 0,2 mg/ kgBB IV (intravena)
• Bila terjadi bronkospasme dapat diberi aminophyline 5-6 mg/kgBB IV bolus
secara perlahan, dilanjutkan dengan infus 0,4-0,9 mg/kgBB/menit
SYOK NEUROGENIK
• Umumnya terjadi pada kasus cervical atau high
thoracic spinal cord injury.
• Gejala klinis meliputi hipotensi disertai bradikardia.
Gangguan neurologis akibat syok neurogenik dapat
meliputi paralisis flasid, refleks ekstremitas hilang dan
priapismus.

Penanganan syok neurogenik:


Resusitasi cairan secara adekuat
Berikan vasopressor
SYOK SEPSIS
• Kegagalan sirkulasi akut ditandai dengan hipotensi arteri
persisten meskipun dengan resusitasi cairan yang cukup ataupun
adanya hipoperfusi jaringan tanpa ditemukan sebab selain
adanya infeksi.
• Patofisiologi:
• Vasodilatasi akibat menurunnya SVR
• Kebocoran kapiler difus disebabkan peningkatan permeabilitas
endotelial vaskuler yang menyebabkan penurunan preload bermakna,
sehingga berdampak perburukan perfusi jaringan
Penanganan SYOK SEPSIS
• Penanganan syok septik antara lain:
1. Pemberian antibiotik, umumnya dengan golongan spektrum luas
2. Perbaiki dan mempertahankan hemodinamik dengan terapi berikut:
a. Terapi cairan: Meskipun syok septik tergolong dalam syok hiperdinamik
(terjadi hipovolemi relatif akibat vasodilatasi dan hipovolemi absolut akibat
kebocoran kapiler), cairan yang direkomendasikan tetap cairan kristaloid
b. Vasopressor: Norepinephrine
c. Inotropik: Dobutamine
d. Oksigen
Tata laksana
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai