Anda di halaman 1dari 37

LEUKEMIA

LIMFOBLASTIK AKUT
(GIZI)
MODERATOR:
Dr. D.F.AMIRANI,SpA

PUSPA MAHARANI
1610221117
Identitas Pasien
■ Nama : An. ARR
■ Jenis kelamin : Laki-laki
■ Tempat dan tanggal lahir : 27-08-2010
■ Umur : 6 tahun 10 bulan
■ Pendidikan : Pelajar
■ Suku bangsa / Bangsa : Jawa
■ Agama : Islam
■ Alamat : Tulang Bawang Barat, Lampung
■ No. Rekam Medik : 8248XX
■ Masuk RS tanggal : 29-5-2017
■ Datang sendiri/dikirim : Datang sendiri
Identitas Orang Tua

Orangtua Ibu Ayah


Nama Ny. S Tn. X
Umur sekarang 35 tahun 36 tahun
Perkawinan ke pertama pertama
Pendidikan terakhir SD SMA
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Wiraswasta
Pangkat Swasta Swasta
Agama Islam Islam
Suku bangsa Jawa Jawa
Keadaan kesehatan Baik Baik
Anamnesis
■ Alloanamnesis dari ibu pasien, 29 Mei 2017, pukul 12.30 WIB
■ Keluhan utama : Demam
■ Riwayat Pasien Sekarang
– Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 minggu
SMRS
– Demam hanya turun bila diberi parasetamol
– BAB dan BAK tidak ada keluhan
Riwayat
■ Tidak ada riwayat penyakit dahulu pasien yang ada hubungannya dengan
penyakit sekarang
■ Di keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang serupa dengan
pasien, yaitu demam konstan hingga 2 minggu, cepat lelah, mudah sakit,
dan sering terlihat pucat
■ Pengobatan kemoterapi leukemia yang ke 19 sejak 2015. Obat kemo
berupa injeksi VCR 1mg IV, Dexametason 3.2 mg PO, Injeksi
ondansentron 3x4 mg IV
■ Tidak ada riwayat terpapar radiasi dan bahan kimia
Riwayat Kelahiran

■ Anak kedua, lahir spontan dengan bantuan bidan dan cukup


bulan (40minggu)
■ Selama kehamilan ibu pasien juga tidak merasakan keluhan. Ibu
pasien juga mengatakan rutin untuk kontrol kehamilannya.
■ Lahir bayi laki-laki, 27 Agustus 2010 secara spontan dengan
berat lahir 3000 gram. Sewaktu lahir langsung menangis. tidak
ada kelainan bawaan. Tempat lahir dirumah bersalin dan
ditolong bidan.
Riwayat Perkembangan

Motorik kasar Motor halus dan kognitif


■Menulis : Usia Sekolah dasar
■Membalik badan : 4 bulan ■Membaca : Usia taman kanak-
■Duduk : 6 bulan kanak (merangkai kata)
■Merangkak : 6 bulan ■Prestasi belajar: Tidak ada masalah
(baik)
■Berdiri : 9 bulan
■Berjalan :11 bulan
■Bicara Kesan: Tidak ada keterlambatan
: 13 bulan
perkembangan
■Bahasa :
Riwayat Makanan
Umur ASI/PASI Buah/ Bubur Nasi tim
Merk/Takaran Biskuit susu

0-2 bulan - ASI> 6x/hari - - -


         
2-4 bulan - ASI> 6x/hari - - -
         
4-6 bulan - ASI> 6x/hari - - -
         
- Susu Formula
6-8 bulan jarang - -
2x/hari
         
 
8-10 bulan jarang 3x sehari -
- Formula> 6x/hr
         
 
10-12 bulan Formula> 6x/hr jarang - 3x sehari
 
Pola Makan

Jenis makanan Frekuensi


Nasi 4 x dalam sehari @ 1 centong nasi
Sayuran 1x sehari @ 1 sendok / 1 x makan
Telur 5 x seminggu @ 1 butir / 1 x makan
Susu 6 botol /hari @ 200 ml
Riwayat Imunisasi
Jenis imunisasi I II III IV
BCG + - - -
DPT + + + +
Polio + + + +
Campak + + + -
Hepatitis B + + + -

Kesan : imunisasi dasar lengkap sesuai usianya


Riwayat Keluarga
Keadaan Anak
Jenis Lahir Abortu Mati Keterangan
No Usia Hidup
Kelamin Mati s (sebab) kesehatan

 
1. 10 tahun Perempuan  - - -
Sehat
             
 
2. 6 tahun Laki-laki  - - -
Pasien
             
 
Anggota Keluarga Lain yang serumah Masalah Dalam Keluarga
Tidak ada Tidak ada
Riwayat

■ Status Rumah Tinggal


Tinggal di perumahan, milik sendiri, kondisi rumah baik, sumber
air bersih banyak, tempat pembuangan diluar rumah, kondisi
lingkungan bersih, keadaan tetangga tidak ada yang alami
penyakit menular. 
■ Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita / Pada Umur
Riwayat alergi disangkal
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pada tanggal 29 Mei 2017 pukul 12.30 WIB
-Berat badan : 19 kg
-Panjang badan : 118 cm
■Data antropometri
-Berat badan : 19 kg
-Panjang badan : 118 cm
■Status Gizi (menurut grafik NCHS - CDC untuk anak laki-laki 2-20 tahun) :
■ BB/U = 19 x 100 % = 82.6% (Normal)
23
■ TB/U = 118 x 100 % = 96.7 % (Normal)
122
■ BB/TB = 19 x 100 % = 86.3 % (Gizi kurang)
22
■Kesimpulan: Kesan Gizi Kurang Perawakan Normal
BB/U = 19 x 100 % = 82.6% (Normal)
23
TB/U = 118 x 100 % = 96.7 % (Normal)
122
BB/TB = 19 x 100 % = 86.3 % (Gizi kurang)
22
Tanda Vital
■ TD : 110/70 mmHg
■ Nadi : 100 x/menit, reguler, ekual, isi cukup
■ RR : 24 x/menit, reguler
■ Suhu : 36.6 C
■ Keadaan umum : Sakit sedang
■ Kesadaran : Compos Mentis
■ Status mental : Tenang
■ Pernafasan : Normal
■ Posisi : Terlentang
■ Gizi: Kurang
Pemeriksaan Fisik (cont)
■ Kelainan mukosa/kulit/subkutan yang menyeluruh: turgor kulit baik, mukosa tidak
pucat
■ Kelenjar Getah Bening : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening
■ Kepala : Normocephale
■ Mata : Konjungtiva anemis kanan dan kiri, sklera tidak ikterik kiri dan
kanan. Refleks cahaya positif di kedua mata. Pupil isokor
■ Telinga : Daun telinga simetris kanan dan kiri, lekukan sempurna, liang
telinga lapang, tidak ada serumen, tidak ada sekret, tidak ada nyeri.
■ Hidung : Bentuk normal, deviasi septum tidak ada, mukosa tidak hiperemis,
sekret tidak ada, napas cuping hidung tidak ada.
■ Mulut : Bibir pucat dan tidak sianosis, mukosa bibir tidak kering, lidah tidak kotor,
tidak tremor, faring tidak hiperemis, Tonsil T1-T1 tenang
■ Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
■ Thoraks : Normochest, tidak ada retraksi, simetris saat statis dan dinamis, tidak
ada sikatriks, tidak ada pelebaran vena.
Pemeriksaan Fisik

Paru
■Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi supraclavicular,
intercostalis, epigastrial.
■Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
■Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.
■Auskultasi : Suara napas dasar vesikuler kanan=kiri. Suara
napas tambahan tidak ada, tidak ada rhonki dan
wheezing.
Jantung
■Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
■Palpasi : Ictus cordis tidak teraba,
■Perkusi : Batas jantung
■Kanan : ICS IV right parasternal line
■Kiri : ICS V left midclavicular line
■Auskultasi : S1:S2 tunggal reguler, gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan Fisik

Abdomen
■Inspeksi : Datar , tidak ada benjolan / luka / sikatrik / venektasi / perdarahan.
■Auskultasi : Bising usus normal.
■Palpasi : Supel, datar, nyeri tekan tidak ada, teraba hepatomegali 4 cm dari arcus costa, 6 cm dari
procesus xiphoideus, permukaan rata, tepi tumpul, konsistensi padat, tidak nyeri
tekan, dan splenomegali schuffner 3-4
■Perkusi: Timpani pada seluruh lapang abdomen.
Alat Kelamin : dalam batas normal
Anus : dalam batas normal
Ekstremitas : Akral hangat, edema tidak ada, tidak ada pitting edema, tidak ada
sianosis, tonus dan klonus baik, perfusi perifer baik.
Pemeriksaan Penunjang

■ Hemoglobin : 5,4 gr/dl ■ Ureum : 30,9


■ Leukosit : ■ Kreatinin : 0,5
215.000/mm3
■ Natrium : 141
■ Hematokrit : 16.8 %
■ Kalium : 5,3
■ Trombosit : 13.000/mm3
■ Chloride : 102
■ Gula darah puasa : 73 gr%
■ LED : 158
■ SGOT : 27
■ CRP : (+) 48
■ SGPT : 14
Pemeriksaan Urinalisa tanggal 26 maret
2015
■ Berat jenis : 1.015 ■ Urobilinogen :-
■ Keton :- ■ Sel epitel :+
■ Nitrit :- ■ Lekosit : 3-5
■ Hemoglobin/darah :+ ■ Eritrosit : 5-10
■ Warna : Kuning jernih ■ Silinder :-
■ pH : 5.0 ■ Kristal :-
■ Protein :- ■ Bakteri :-
■ Glukosa
■ Jamur :-
:-
■ ESBACH :-
■ Bilirubin :-
Hasil Evaluasi Darah Tepi Tanggal 26
Maret 2015
■ Eritrosit : normositik normokrom
■ Leukosit : jumlah sangat meningkat, didominasi oleh sel-sel dengan gambaran
limfositic series blast > 50%,
■ Trombosit : jumlah menurun
■ Kesan : Akut Leukemia suspek Akut limfoblastik leukemia
■ Saran : Bone Marrow Punction
Hasil pemeriksaan Bone Marrow
Punction tanggal 1 Maret 2015
Kesan:
■Akut limfositik leukemia
■Suspek type L2
■Dengan penekanan sel eritropoietik, granulopoietik, dan trombopoietik.
Hasil pemeriksaan cairan otak tanggal 10
April
Makroskopis
2015
• Kejernihan : jernih
• Warna : bening
Mikroskopis
• Hitung sel : 3/mm3
• Hitung jenis
O Mononuclear : 50%
O Polinuklear : 50%
• Protein
O Tes busa : negatif
O Tes Pandy : negatif
O Tes Nonne/Apelt : negatif
• Glukosa : 70
• Protein : 166
Hasil Laboratorium RSPAD Gatot
Soebroto (26 Mei 2017, pukul 07:58)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI    
Hematologi Lengkap    
Hemoglobin 9.3* 11.5-15.5 g/dL
Hematokrit 27* 35-45%
Eritrosit 3.2* 4.0-5.2 juta/L
Leukosit 5050 4.500-13.500/L
Trombosit 299000 150.000-400.000 L
Hitung Jenis:    
Basofil 0 0-1%
Eosinofil 1* 1-3%
Batang 2 2-6%
Segmen 51 50-70%
Limfosit 45* 20-40%
Monosit 1* 2-8%
Lanjutan
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
MCV 85 77-95 fL
MCH 28 25-33 pg
MCHC 33 31-37 g/dL
RDW 15.80* 11.5-14.5 %
Kimia Klinik
Bilirubin Total 0.42 <1.5 mg/dl
Bilirubin Direk 0.26 <0.3 mg/dl
Bilirubin Indirek 0.16 <1.1 mg/dl
SGOT 46* <35 U/L
SGPT 74* <40 U/L
Ureum 15* 20-50 mg/dl
Kreatinin 0.5* 0.5-1.5 mg/dl
Asam Urat 2.3* 3.4-7.0 mg/dl
Resume
■ Pasien anak laki-laki usia 4 tahun (tahun 2015) datang dengan
keluhan demam konstan hingga diatas 38 derajat celcius
disertai muntah-muntah sejak 2 minggu SMRS. Pasien
sebelumnya juga sering merasa lemas hingga mengganggu
aktivitas. Keluhan tidak disertai dengan mimisan, gusi
berdarah, dan lebam. BAK dan BAB normal. Riwayat terpapar
radiasi, penggunaan bahan kimia, konsumsi obat-obatan dalam
jangka panjang disangkal.
Resume

■ Dari pemeriksaan fisik tanggal 29 Mei 2017 TD : 110/70 mmHg, Nadi :


100x/menit, RR : 24x/menit, suhu : 36.6C. BB :19, TB : 118. Kesan gizi
kurang perawakan normal. Pada mata tampak konjungtiva anemis dan
sklera tidak ikteris kanan dan kiri. Pada mulut tonsil T1-T1, faring tidak
hiperemis. Pada pemeriksaan abdomen teraba hepatomegali 4 cm dari
arcus costa, 6 cm dari procesus xiphoideus, permukaan rata, tepi tumpul,
konsistensi padat, tidak nyeri tekan, dan ada splenomegali shuffner 3-4
RESUME

■ Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin 29 Mei 2017 di dapatkan penurunan pada
hemoglobin, eritrosit, RDW, serta peningkatan pada SGOT dan SGPT. MCH, MCHC,
dan MCV pada pasien normal.
■ Selama perawatan telah dilakukan pemeriksaan laboratorium lengkap yaitu, hapusan
darah tepi, kultur darah, kultur urin, bone marrow punction, dan evaluasi terhadap
cairan serebrospinal.
■ Pasien didiagnosa Leukemia Limfoblastik akut disertai anemia dengan Gizi Kurang
Perawakan Normal, dan sedang menjalani terapi kemoterapi yang ke-19
Diagnosis
Diagnosis Kerja
■Leukimia Limfoblastik Akut, Anemia e.c keganasan, Gizi kurang perawakan normal
Diagnosis Banding
■1a. Anemia aplastic
■1b. Leukimia Mieloblastik Akut
■1c. Thalassemia
■1d. Demam Typhoid
■2a. Anemia hemolisis
■2b. Anemia defisiensi
Pemeriksaan Lanjutan
Immunofenotyping
Penatalaksanaan Prognosis
■IVFD D5 ¼ NS 2200ml/24 jam ■Ad. Vitam : dubia ad malam
■Obat kemoterapi ■Ad. Fungsionam : dubia ad malam
– Inj Methotrexate 12 mg IV ■Ad. Sanationam : dubia ad malam
– Inj Vincristine 1.05 mg IV
– Dexametason 0.5 mg
■Inj Ondansentron 3x3 mg IV
■Mb 1600 kcal.
Analisis Kasus
■ Pasien didiagnosa leukemia limfoblastik akut berdasarkan keluhan pasien yaitu demam
selama 2 minggu disertai muntah, pucat, dan sering merasa lelah
■ Berdasarkan pemeriksaan fisik yaitu konjungtiva anemis, bibir pucat, adanya
splenomegali serta hepatomegali.
■ Pada pemeriksaan penunjungan ditemukan kesan Akut limfositik leukemia pada pungsi
sumsum tulang.
■ Selain itu juga didapatkan penurunan hemoglobin pada pemeriksaan darah lengkap. Hal
ini menunjukkan pasien menderita anemia
■ Anemia pada pasien merupakan anemia normositik normokrom, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasien mengalami anemia karena keganasan
Analisis Kasus
Diagnosa gizi pada pasien adalah gizi kurang dengan perawakan normal didapat dari perhitungan
BB/U, TB/U, dan BB/TB dan berdasarkan grafik CDC-NCHS. Diagnosa gizi ini berdasarkan
pengukuran status gizi dengan antropometri
Tatalaksana pada pasien ini adalah :
■IVFD D5 ¼ NS 2200ml/24 jam
Untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit pada tubuh.
■Obat kemoterapi
– Inj Metotrexate 12 mg IV
– Inj Vincristine 1.05 mg IV
– Dexametason 0.5 mg
■Inj Ondansentron 3x3 mg IV
Untuk meminimalisir rasa mual pada pasien
■Mb 1600 kcal.
Analisis Kasus
■ Namun, berdasarkan perhitungan kalori BB ideal pasien berdasarkan usia, yaitu 23 kg,
ditemukan bahwa kalori yang dibutuhkan pasien adalah 2070 kcal. Hal ini berdasarkan
tabel berikut:

Age (year) Kcal/kg bw


0-1 100-120
1-3 100
4-6 90
7-9 80
10-12 L: 60-70
P: 50-60
12-18 L: 50-60
P: 40-50
Analisis Kasus

■ Perhitungannya adalah 23x90=2070 kcal yang dibutuhkan pasien, dibagi dalam 3 kali
makan besar dan 2 kali snack.
■ Protein yang dibutuh kan pasien adalah 15% dari kalori yang dibutuhkan, yaitu 310
gram.
Menurut teori, Penyebab malnutrisi pada penderita kanker bukanlah merupakan penyebab
tunggal melainkan mencakup beberapa faktor,
■Interaksi kompleks antara energi dan metabolisme substrat,
■Komponen hormonal dan inflamasi
■Gangguan pada kompartemen metabolik. Hal ini mempercepat mobilisasi, oksidasi dari
substrat energi dan kehilangan protein tubuh
■ Agen-agen kemoterapi diketahui dapat mengakibatkan anorexia, dengan atau tanpa
nausea dan muntah, enteritis dengan malabsorpsi dan diare, mukositis dan konstipasi.
■ Persepsi pengecapan juga mengalami gangguan pada pasien kanker yang menerima
kemoterapi; fenomena ini dapat mengakibatkan anoreksia dan penurunan intake
makanan.
■ Hal ini sesuai dengan keluhan pasien, yaitu nafsu makan menurun bila diberi obat
kemoterapi tertentu

Anda mungkin juga menyukai