LIMFOBLASTIK AKUT
(GIZI)
MODERATOR:
Dr. D.F.AMIRANI,SpA
PUSPA MAHARANI
1610221117
Identitas Pasien
■ Nama : An. ARR
■ Jenis kelamin : Laki-laki
■ Tempat dan tanggal lahir : 27-08-2010
■ Umur : 6 tahun 10 bulan
■ Pendidikan : Pelajar
■ Suku bangsa / Bangsa : Jawa
■ Agama : Islam
■ Alamat : Tulang Bawang Barat, Lampung
■ No. Rekam Medik : 8248XX
■ Masuk RS tanggal : 29-5-2017
■ Datang sendiri/dikirim : Datang sendiri
Identitas Orang Tua
1. 10 tahun Perempuan - - -
Sehat
2. 6 tahun Laki-laki - - -
Pasien
Anggota Keluarga Lain yang serumah Masalah Dalam Keluarga
Tidak ada Tidak ada
Riwayat
Paru
■Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi supraclavicular,
intercostalis, epigastrial.
■Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
■Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.
■Auskultasi : Suara napas dasar vesikuler kanan=kiri. Suara
napas tambahan tidak ada, tidak ada rhonki dan
wheezing.
Jantung
■Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
■Palpasi : Ictus cordis tidak teraba,
■Perkusi : Batas jantung
■Kanan : ICS IV right parasternal line
■Kiri : ICS V left midclavicular line
■Auskultasi : S1:S2 tunggal reguler, gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
■Inspeksi : Datar , tidak ada benjolan / luka / sikatrik / venektasi / perdarahan.
■Auskultasi : Bising usus normal.
■Palpasi : Supel, datar, nyeri tekan tidak ada, teraba hepatomegali 4 cm dari arcus costa, 6 cm dari
procesus xiphoideus, permukaan rata, tepi tumpul, konsistensi padat, tidak nyeri
tekan, dan splenomegali schuffner 3-4
■Perkusi: Timpani pada seluruh lapang abdomen.
Alat Kelamin : dalam batas normal
Anus : dalam batas normal
Ekstremitas : Akral hangat, edema tidak ada, tidak ada pitting edema, tidak ada
sianosis, tonus dan klonus baik, perfusi perifer baik.
Pemeriksaan Penunjang
■ Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin 29 Mei 2017 di dapatkan penurunan pada
hemoglobin, eritrosit, RDW, serta peningkatan pada SGOT dan SGPT. MCH, MCHC,
dan MCV pada pasien normal.
■ Selama perawatan telah dilakukan pemeriksaan laboratorium lengkap yaitu, hapusan
darah tepi, kultur darah, kultur urin, bone marrow punction, dan evaluasi terhadap
cairan serebrospinal.
■ Pasien didiagnosa Leukemia Limfoblastik akut disertai anemia dengan Gizi Kurang
Perawakan Normal, dan sedang menjalani terapi kemoterapi yang ke-19
Diagnosis
Diagnosis Kerja
■Leukimia Limfoblastik Akut, Anemia e.c keganasan, Gizi kurang perawakan normal
Diagnosis Banding
■1a. Anemia aplastic
■1b. Leukimia Mieloblastik Akut
■1c. Thalassemia
■1d. Demam Typhoid
■2a. Anemia hemolisis
■2b. Anemia defisiensi
Pemeriksaan Lanjutan
Immunofenotyping
Penatalaksanaan Prognosis
■IVFD D5 ¼ NS 2200ml/24 jam ■Ad. Vitam : dubia ad malam
■Obat kemoterapi ■Ad. Fungsionam : dubia ad malam
– Inj Methotrexate 12 mg IV ■Ad. Sanationam : dubia ad malam
– Inj Vincristine 1.05 mg IV
– Dexametason 0.5 mg
■Inj Ondansentron 3x3 mg IV
■Mb 1600 kcal.
Analisis Kasus
■ Pasien didiagnosa leukemia limfoblastik akut berdasarkan keluhan pasien yaitu demam
selama 2 minggu disertai muntah, pucat, dan sering merasa lelah
■ Berdasarkan pemeriksaan fisik yaitu konjungtiva anemis, bibir pucat, adanya
splenomegali serta hepatomegali.
■ Pada pemeriksaan penunjungan ditemukan kesan Akut limfositik leukemia pada pungsi
sumsum tulang.
■ Selain itu juga didapatkan penurunan hemoglobin pada pemeriksaan darah lengkap. Hal
ini menunjukkan pasien menderita anemia
■ Anemia pada pasien merupakan anemia normositik normokrom, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasien mengalami anemia karena keganasan
Analisis Kasus
Diagnosa gizi pada pasien adalah gizi kurang dengan perawakan normal didapat dari perhitungan
BB/U, TB/U, dan BB/TB dan berdasarkan grafik CDC-NCHS. Diagnosa gizi ini berdasarkan
pengukuran status gizi dengan antropometri
Tatalaksana pada pasien ini adalah :
■IVFD D5 ¼ NS 2200ml/24 jam
Untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit pada tubuh.
■Obat kemoterapi
– Inj Metotrexate 12 mg IV
– Inj Vincristine 1.05 mg IV
– Dexametason 0.5 mg
■Inj Ondansentron 3x3 mg IV
Untuk meminimalisir rasa mual pada pasien
■Mb 1600 kcal.
Analisis Kasus
■ Namun, berdasarkan perhitungan kalori BB ideal pasien berdasarkan usia, yaitu 23 kg,
ditemukan bahwa kalori yang dibutuhkan pasien adalah 2070 kcal. Hal ini berdasarkan
tabel berikut:
■ Perhitungannya adalah 23x90=2070 kcal yang dibutuhkan pasien, dibagi dalam 3 kali
makan besar dan 2 kali snack.
■ Protein yang dibutuh kan pasien adalah 15% dari kalori yang dibutuhkan, yaitu 310
gram.
Menurut teori, Penyebab malnutrisi pada penderita kanker bukanlah merupakan penyebab
tunggal melainkan mencakup beberapa faktor,
■Interaksi kompleks antara energi dan metabolisme substrat,
■Komponen hormonal dan inflamasi
■Gangguan pada kompartemen metabolik. Hal ini mempercepat mobilisasi, oksidasi dari
substrat energi dan kehilangan protein tubuh
■ Agen-agen kemoterapi diketahui dapat mengakibatkan anorexia, dengan atau tanpa
nausea dan muntah, enteritis dengan malabsorpsi dan diare, mukositis dan konstipasi.
■ Persepsi pengecapan juga mengalami gangguan pada pasien kanker yang menerima
kemoterapi; fenomena ini dapat mengakibatkan anoreksia dan penurunan intake
makanan.
■ Hal ini sesuai dengan keluhan pasien, yaitu nafsu makan menurun bila diberi obat
kemoterapi tertentu