Anda di halaman 1dari 23

KONSEP INFEKSI

MENULAR
SEKSUAL
Kelompok 3:
1. Chindy Oktavinita
2. Ezza Isfi Tsany
3. Innerin Marenita
PENGERTIAN IMS
Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, baik
di negara maju (industri) maupun di negara berkembang. Insiden
maupun prevalensi yang sebenarnya diberbagai negara tidak
diketahui dengan pasti.
IMS merupakan satu kelompok penyakit yang penularannya
terutama melalui hubungan seksual. Berdasarkan laporan –
laporan yang dikumpulkan oleh WHO (World Health
Organization), setiap tahun diseluruh negara terdapat sekitar 250
juta penderita baru yang meliputi penyakit gonore, sifilis, herpes
genetalis dan jumlah tersebut menurut hasil analisis WHO
cenderung meningkat dari waktu kewaktu (WHO, 2016).
 Menurut Depkes RI (2007) Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seksual. Infeksi Menular Seksual akan lebih beresiko bila melakukan
seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal.
 Infeksi menular Seksual ( IMS ) adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang
ke orang yang lain melalui kontak seksual. Semua teknik hubungan seksual baik lewat
vagina, dubur, atau mulut baik berlawanan jenis kelamin maupun dengan sesama jenis
kelamin bisa menjadi sarana penularan penyakit kelamin. Sehingga kelainan ditimbulkan
tidak hanya terbatas pada daerah genital saja, tetapi dapat juga di daerah ekstra genital.
PENYEBAB IMS
Berdasarkan penyebabnya infeksi menular seksual dapat dibedakan
menjadi 4 kelompok, yakni:
1. IMS yang disebabkan bakteri, yaitu: Gonore, infeksi genital non
spesifik, Sifilis, Ulkus Mole, Limfomagranuloma
Venerum,Vaginosis bacterial
2. IMS yang disebabkan virus, yaitu: Herpes genetalis, Kondiloma
Akuminata, Infeksi HIV, dan AIDS, Hepatitis B, Moluskus
Kontagiosum.
3. IMS yang disebabkan jamur, yaitu: Kandidiosis genitalis
4. IMS yang disebabkan protozoa dan ektoparasit, yaitu:
Trikomoniasis, Pedikulosis Pubis, Skabies
KLASIFIKASI IMS

Berdasarkan cara penularannya, infeksi


menular seksual dibedakan menjadi
dua, yaitu IMS mayor (penularannya
dengan hubungan seksual) dan IMS
minor (Penularannya tidak harus
dengan hubungan seksual).
 MAYOR
1. Gonore
 Etiologi Gonore: Neisseria gonorrhoeae. Masa
inkubasi: 2-5 hari,
 Gonore dapat terjadi pada pria maupun wanita,
namun gejala yang muncul pada pria dan wanita
berbeda. Gejala utama gonore yang muncul pada
pria berupa keluarnya nanah dari penis dan rasa
sakit saat buang air kecil. Sedangkan pada
wanita, gonore sering kali tidak menimbulkan
gejala.
 Pengobatan utama untuk penyakit gonore adalah
pemberian antibiotik, karena penyakit ini
disebabkan oleh infeksi bakteri
2. Sifilis

 Raja singa atau sifilis adalah


penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh bakteri :
Treponema Palidum.
 Luka pada area kelamin yang
menjadi gejala sifilis sering kali
tidak terlihat dan tidak terasa
sakit, sehingga tidak disadari oleh
penderitanya. Meski demikian,
pada tahap ini, infeksi sudah bisa
ditularkan ke orang lain.
3. ULKUS MOLE
 Ulkus mole atau chancroid disebabkan
oleh bakteri Haemophilus ducreyi.
Penyakit ini merupakan penyebab ulkus
genital tertinggi ketiga setelah herpes dan 
sifilis.
 Chancroid dapat mengenai wanita ataupun
laki-laki dan umumnya ditandai oleh ulkus
pada bagian genitalia dan dapat terbentuk
bubo atau limfadenopati supuratif. 
 Penyakit ini sangat menular dan dapat
sangat mengganggu pasien karena nyeri
hebat yang ditimbulkan.
4. LIMFOGRANULOMA VENERUM

 Lymphogranuloma venereum
(LGV) adalah infeksi menular
seksual yang disebabkan oleh
bakteri Chlamydia
trachomatis varian tertentu.
 Penyakit ini biasanya diawali
dengan luka borok (ulkus) pada
kelamin yang sembuh dengan
sendirinya dan pembengkakan
kelenjar getah bening di pangkal
paha.
5. GRANULOMA
INGUINALE

 Etiologinya adalah: Donovania granuloma


(Calymatobacterium granulomatosis).
 Granuloma inguinale bisa ditandai dengan
munculnya benjolan merah berukuran
kecil yang tidak terasa nyeri di area
kelamin. Benjolan ini membesar secara
perlahan, kemudian pecah dan membentuk
luka. Jika dibiarkan tanpa pengobatan,
luka ini dapat menjadi jaringan parut
permanen.
 MINOR

1. Herpes Genitalis
 Virus herpes simpleks (HSV) adalah
penyebab dari penyakit herpes genital atau
herpes kelamin.
 Herpes genital sering kali tidak
menimbulkan gejala. Namun jika muncul,
gejala yang terlihat berupa luka lepuh di
area kelamin. Luka tersebut biasanya
terasa sakit dan gatal. 
2.Non spesifik urethritis
Non spesifik uretritis adalah peradangan uretra
yang penyebabnya dengan pemeriksaan sederhana
tidak dapat di ketahui atau di pastikan. Organisme
penyebab uretritis nonspesifik:
 Chlamidya trachomatis (30- 50 %)
 Ureaplasma urealyticum ( 10 -40 %)
 Lain – lain ( 20 – 30 %): Trichomonas vaginalis,
ragi,virus Herpes simpleks, adenovirus,
Haemophylus sp, Bacteroides ureolyticus,
Mycoplasma geniculatum, dan bakteri lain
3. TRICOMONIASIS
Trikomoniasis adalah
penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh
parasit Trichomonas vaginalis.
Pada wanita, trikomoniasis dapat
ditandai dengan gejala berikut:
 Keputihan yang banyak dan
berbau amis.
 Keputihan berwarna kuning
kehijauan, bisa kental atau
encer, serta berbusa.
4.KANDIDIASIS VAGINALIS
 Kandidiasis vagina
merupakan suatu infeksi
jamur Candida 
 Gejala penyakit ini adalah
rasa panas dan iritasi pada
vulva, selain itu juga sekret
vagina yang berlebihan
berwarna putih susu. Pada
dinding vagina terdapat
gumpalan seperti keju.
5. VAGINOSIS BACTERIAL

 Vaginosis bakterialis adalah infeksi


vagina yang disebabkan oleh
terganggunya keseimbangan
normal di dalam vagina.
 Umumnya, tubuh memiliki bakteri
baik yang berfungsi melindungi
tubuh dari bakteri jahat yang dapat
menyebabkan infeksi. Namun pada
penderita vaginosis bakterialis,
jumlah bakteri baik di dalam vagina
berkurang sehingga tidak mampu
melawan infeksi.
6. KONDILOMA AKUMINATA

 Kondiloma akuminata disebut juga


dengan istilah kutil kelamin. Kutil
ini disebabkan oleh virus human
papillomavirus (HPV) dan biasanya
ditularkan lewat hubungan seks
tanpa kondom.
 Kondiloma akuminata berupa benjolan
daging yang menyerupai bunga kol,
sehingga sering dikira sebagai tumor
atau kanker.
 kondiloma akuminata menimbulkan
gejala nyeri dan gatal, serta perdarahan
saat berhubungan seksual.
7. MOLUSKUM KONTAGIOSUM

 Moluskum Kontagiosum merupakan


neoplasma jinak pada jaringan kulit dan
mukosa yang disebabkan oleh virus
moluskum kontagiosum.
 Kondisi ini menyebabkan kulit memiliki
tonjolan, putih, atau berbintil seperti
mutiara. Jika terjadi pada daerah
kemaluan, dapat menjadi
 penyakit menular seksual (PMS).
 Bintil moluskum kontagiosum dapat
mengalami peradangan, pecah, dan
mengeluarkan cairan berwarna putih
kekuningan bila digaruk
8. SCABIES

 Skabies, atau dikenal sebagai kudis,


merupakan penyakit kulit yang sangat
gatal, disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi terhadap parasit Sarcoptes
scabiei var hominis dan produknya, seperti
telur, feses, saliva, atau produk sekretori
lainnya. 
 Ditandai dengan munculnya rasa gatal
hebat, terutama saat malam hari, disertai
timbulnya ruam bintik-bintik menyerupai
jerawat. Ruam yang muncul juga dapat
berupa lepuhan kecil dan bersisik.
9. HEPATITIS

Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis,


dan dapat mengakibatkan gangguan hati
kronis hingga kanker hati. Virus ini
ditemukan dalam darah atau cairan tubuh
penderita. Selain melalui hubungan seksual,
virus ini bisa menular melalui jarum suntik
yang dipakai bersama 
10. AIDS
 Acquired Imunodeficiency Syndrome adalah
kumpulan gejala yang timbul akibat menurunnya
kekebalan suhu tubuh yang di peroleh, di
sebabkan oleh human imunodeficiency virus (HIV)
 Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat,
dan dapat berlangsung hingga beberapa minggu,
yang meliputi:
1. Demam hingga menggigil.
2. Muncul ruam di kulit.
3. Muntah.
4. Nyeri pada sendi dan otot.
5. Pembengkakan kelenjar getah bening.
6. Sakit kepala.
7. Sakit perut.
8. Sakit tenggorokan dan sariawan.
HUBUNGAN IMS DENGAN KEJADIAN HIV/AIDS

 Hingga saat ini, infeksi HIV merupakan masalah kesehatan utama di


dunia. The Joint United Nations Programme on HIV/AIDS
(UNAIDS) melaporkan pada tahun 2018 terdapat sebanyak 37,9 juta
(32,7 juta – 44 juta) orang secara global hidup dengan infeksi HIV
dan 23,3 juta (20,5 juta – 24,3 juta) orang diantaranya sedang
menjalani pengobatan.
 Dari populasi global tersebut diketahui sebanyak 5,9 juta (5,1 juta-7,1
juta) kasus dari Asia dan Pasifik dengan 310.000 (270.000 – 380.000)
merupakan infeksi baru HIV.
HUBUNGAN IMS DENGAN
KEJADIAN HIV/AIDS
 Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang diperoleh karena hubungan
seksual berganti-ganti pasangan tanpa memakai alat.
 Pada umumnya gejala IMS pada semua jenis penyakit ini mengalami perlukaan di alat
genital manusia atau sekitarnya. Perlukaan ini merupakan pintu masuk (port d’ entry) bagi
virus HIV dalam tubuh manusia melalui medium darah, sperma, dan cairan
vagina.
 Jadi, jika salah satu pasangan seksual sudah memiliki HIV maka dengan sangat
efektif, HIV tersebut mengalami kemudahan penularan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai