Anda di halaman 1dari 9

Konsep Dasar

Diagnosa Kesulitan
Belajar
KELOMPOK 4

12. GT Achmad Faizalnur 1810125210045


14. M. Syarif Akbar Arridho 1810125210049
21. Elsa Amalia 1810125220048
22. Eka Pebrianti 1810125220050
51. Ananda Putri Mayangsari 1810125320016
A. Pengertian Diagnosis
Diagnostic kesulitan belajar adalah suatu proses upaya untuk memahami
jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan-kesulitan belajar
dengan menghimpun dan mempergunakan berbagai data atau informasi
selengkap dan seobjektif mungkin sehingga memungkinkan untuk
mengambil kesimpulan dan keputusan serta mencari alternative
kemungkinan pemecahannya.

B. Pengertian Kesulitan Belajar


Kesulitan belajar adalah suatu gejala yang nampak pada peserta didik
yang ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah atau dibawah
norma yang telah ditetapkan.
Maka dapat disimpulkan bahwa diagnosis kesulitan
belajar merupakan proses menentukan masalah atau
ketidak mampuan peserta didik dalam belajar dengan
meneliti latar belakang penyebabnya dan atau dengan
cara menganalisis gejala-gejaa kesulitan atau hambatan
belajar yang nampak.
C. Ciri-ciri Anak Yang Mengalami Kesulitan Belajar

1. Anak menunjukkan hasil belajar yang rendah


2. Anak akan memperoleh hasil yang tidak seimbang dengan usaha yang telah
mereka lakukan
3. Anak lambat dalam melakukan dan mencerna tugas, mudah terganggu
4. Anak akan kesulitan untuk menemukan cara yang tepat untuk mengatakan
sesuatu
5. Anak akan menunjukkan sikap yang kurang wajar,
6. Anak akan menunjukkan perilaku yang tidak menentu
7. Anak akan menunjukkan gejala emosional yang kurang dalam menghadapi
situasi tertentu seperti murung , sedih dalam menghadapi nilai rendah.
D. Tahapan Dalam Mengidentifikasi Kesulitan Belajar
Menurut Departemen Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa kesulitan belajar dapat
dideteksi dari catatan observasi atau laporan proses kegiatan belajar, yaitu :
1. Catatan cepat lambat (berapa lama) menyelesaikan pekerjaan (tugas)
2. Dengan membuat ranking, mulai dari siswa yang paling lambat atau yang paling sering
terlambat dalam penyelesaian soal-soal atau tugas-tugas akademis.
3. Catatan kehadiran (presensi) dan ketidak hadiran (absensi)
4. Dengan membuat ranking mulai dari yang paling banyak angka ketidakhadirannya.
5. Catatan partisipasi dan kontribusi dalam pemecahan masalah
6. Dengan menghitung frekuensi pembicaraan dan segala kualifikasinya, guru dapat
menandai siapa siswa yang aktif dan pasif. Catatan kemampuan kerjasama dan
penyesuaian sosialnya.
7. Dengan sosiogram/sosiometri, guru dapat mengetahui siapa saja yang paling disenangi
dan siapa yang paling terisolir.
E. Cara Mengetahui Kesulitan Belajar Pada Siswa

1. Observasi
2. Interview
3. Dokumentasi
4. Tes diagnostic
F. Tujuan Layanan Diagnosis
Siswa
a. Siswa memahami dan mengetahui kekeliruannya.
b. Siswa memperbaiki kesalahannya.
c. Siswa dapat memilih cara atau metode untuk memperbaiki kesalahannya.

Guru
d. Guru mengetahui kelemahan dalam proses belajar –mengajar.
e. Guru dapat memperbaiki kelemahannya tersebut.
f. Guru dapat memberikan layanan yang optimal kepada siswa sesuai dengan
keadaan diri siswa perkembangannya siswa dapat terlaksana dengan
baik.
G. Tujuan Identifikasi Kasus

Tujuan dari identifikasi kasus adalah untuk menentukan


siswa yang mendapat masalah belajar dan yang
memerlukan bantuan atau penanganan untuk
meningkatkan motivasi atau hasil belajarnya.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai