Anda di halaman 1dari 39

Kebutuhan

Tindakan
Modal dasar
Hal yang dihadapi
Pendahuluan

survival
Pengantar Ilmu Survival
…binatang,
…binatang, tumbuhan,
tumbuhan,
jangan
jangan dihabiskan
dihabiskan
langsung.
langsung. Jeroan
Jeroan burung
burung
dapat
dapat kita
kita pergunakan
pergunakan
untuk
untuk memancing
memancing ikan.
ikan.
Ikan
Ikan dapat
dapat menjadi
menjadi
umpan
umpan pada
pada perangkap
perangkap
binatang
binatang besar,
besar, demikian
demikian
seterusnya.
seterusnya. Survival
Survival
bukan
bukan bagaimana
bagaimana bisa
bisa
makan,
makan, tetapi
tetapi
bagaimana
bagaimana bisa
bisa hidup….
hidup….

Pendahuluan
Pengantar Ilmu Survival
Bahaya Subjektif
Sifat Kegiatan Di Alam Bebas Batas Diri

Bahaya Objektif
Kondisi Alam
Kondisi Alam kadang kala diatur agar
Kondisi Alam bisa direduksi Kondisi Alam yang ekstrim mempunyai
sebanding dengan keterbatasan manusia
untuk kepentingan manusia agar ruang bahaya yang tak terkirakan oleh
sehingga kegiatan cukup berbahaya, disini
kegiatan alam bebas menjadi keterbatasan manusia, namun inilah
bahaya dapat diperkirakan
tidak berbahaya justru yang dinikmati oleh sang manusia
Pada lingkaran petualang
keterbatasan
manusia yang
sama dapat
menghadapi
kondisi alam
yang berbeda
Mengandung Bahaya, Bahaya tidak
Aman, walaupun ada Bahaya namun Mengundang Bahaya, Bahaya bisa
menjadi ancaman, bila dapat
sangat kecil kemungkinannya menjadi muncul menjadi ancaman kapan saja
diperkirakan kapan dan dimana akan
ancaman dimana saja. Bahaya bersifat tak-
muncul
terkirakan

Aku
Datang!!

Arrange able danger Predictable danger Unpredictable danger


Kegiatan Alam Bebas Aman = Brid
Bermain Wacthing
Wisata
Mengandung
Wisata
Bahaya
Arung
Jeram
Mengundang
Bahaya
Down Hill

Aman =
Persami
Bermain

Pendidikan Mengandung SPG, Sekolah


ALAM BEBAS Bahaya SAR/ORAD
Mengundang
Bahaya
PDW

Aman =
Hiking
Bermain

Penjelajahan Mengandu Ekspedisi


ng Bahaya Pendataan
Mengunda Ekspedisi
Petualanga
ng Bahaya
n
Survival???

Survive Bertahan Hidup

Siap Resiko Kritis Keterbatasan Survival


Hal yang dihadapi?
• Panik
• Takut

Psikologis • Cemas
• Kesepian
• Bingung
• Tertekan

• Lapar
• Haus

Fisiologis • Luka
• Lelah
• Sakit

• Panas
• Dingin

Lingkungan • Kering
• Hujan
• Angin
• Vegetasi
• Fauna
Modal Dasar
• Seringkali malahan ada orang awam ke alam terbuka menghadapi bahaya
Semangat untuk pada kondisinya yang parah, tetapi karena keinginannya yang kuat untuk
tetap hidup, seolah-olah dia mendapatkan kekuatan yang berlebih untuk
mempertahankan mengatasi keadaan tersebut. Jadi, keyakinan yang kuat untuk
hidup mempertahankan hidup ini merupakan modal dasar yang penting dan
dapat mempengaruhi modal dasar yang lain.

• Artinya di sini adalah orang yang mempunyai pengetahuan dan


keterampilan yang dapat mengantisipasi bahaya-bahaya survival,
Kesiapan Diri misalnya Navigasi Darat, P3K, Tali-temali, Biologi Praktis, Ilmu
Survival, Ilmu Medan dan Penaksiran, dan lain-lain.

• Jumlah dan jenis peralatan yang dipunyai juga dapat mempengaruhi keberhasilan
dalam survival. Survival tanpa peralatan apa-apa dengan survival yang memiliki
peralatan tentunya berbeda. Pada kasus survival, maka nilai kegunaan sebuah pisau
Alat Pendukung atau kapak akan jauh lebih berharga bila dibandingkan dengan kartu kredit atau
emas berlian. Jadi, peralatan yang dipunyai pada saat survival akan mempengaruhi
keberhasilan dan cara survival.
Tindakan Mental

Pengetahuan

• Sadarilah kondisi survival ini. Bagaimana kesehatan


Size up the situation teman-teman maupun diri sendiri.
• Tindakan yang terburu-buru cenderung menghasilkan
Undue haste make waste kesia-siaan. Berpikir dan bertindaklah dengan bijaksana.
• Pengenalan akan lingkungan/daerah sekitar memberikan
Remember where you are rasa kenal yang berpengaruh terhadap rasa aman.

Vanquish fear and panic • Kuasailah rasa takut dan panik.

• Merencanakan, mengusahakan kebutuhan-kebutuhan


Improvise dasar dengan berimprovisasi.
• Hargailah hidup! Bagaimana sikap kita terhadap hidup
Value living akan mempengaruhi kemampuan untuk dapat bertahan.
• Belajarlah dari penduduk setempat. Mereka lebih
Act like the natives mengetahui dan menguasai medan.
• Belajar dan latihlah teknik-teknik dasar. Berlatih dan
Learn basic skills tambah/tingkatkan pengetahuan tentang survival.
…bertahan
…bertahan hidup
hidup dengan
dengan
makanan
makanan survival
survival yang
yang
dikenal.
dikenal. Ingat
Ingat jangan
jangan
makan
makan hanya
hanya satu
satu jenis
jenis
makanan.
makanan. Bisa
Bisa
keracunan!….
keracunan!….

Survival
Konsep Dasar
Kebutuhan

Perlindunga
n Terhadap
Ancaman

Peralatan Pendukung
dan Usaha untuk
Berkomunikasi dengan Makanan
Pihak Luar

Air Api
1. Perlindungan Terhadap Ancaman

Perlindungan
Perlindungan
terhadap
terhadap
cuaca
penyakit/cedera
(panas, dingin,ataupun
hujan, angin)
semakin dan
memburuknya
faktor-faktor medan
penyakit/cedera
Perlindungan(gunung,
Perlindungan
yang lembah,
tersebut
berasal rawa,
terhadap
dari(jika
dalamtebing,
sudah
gangguan
tubuhterkena).
sungai
binatang.
kita sendiri.
Perlindungan terhadap makanan/minuman yang membahayakan atau beracun.
Titik terjadi hipotermia
Titik terjadi hipotermia
Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan
terhadap cuaca dingin, karena hal ini yang paling sering
mengakibatkan kematian bagi para pendaki. Udara yang
dingin, hujan, angin, dapat mempengaruhi penurunan
suhu tubuh kita. Bila penurunan suhu tubuh sampai lebih
dari 3o C, maka dapat mengakibatkan kematian. Hal ini
dapat terjadi tanpa disadari, disebabkan oleh proses
respirasi, konduksi, konveksi, evaporasi, ataupun radiasi.
a. Bivak
Tujuan membuat bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk
melindungi diri kita dari faktor-faktor alam dan lingkungan yang ekstrim, yaitu :
panas, dingin, basah, angin, binatang buas, dan sebagainya.
Adapun syarat yang harus diperhatikan dalam membuat bivak adalah :
- kondisi medan (punggungan, lembah, basah, kering, terbuka, tertutup).
- fasilitas alam yang menunjang di sekitar kita (pohon, daun-daunan, gua, lubang)
dan bahan yang kita bawa (ponco, jas hujan, plastik, dan sebagainya).
Yang harus diingat dalam membuat bivak adalah :
- bivak jangan sampai bocor.
- pilih lokasi yang baik.
- jangan terlalu merusak alam di sekitarnya.
a. Bivak (2)
a. Bivak (3)
a. Bivak (4)
b. Pakaian
Untuk menahan agar panas badan kita jangan terlalu banyak keluar, sebaiknya kita melindungi
tubuh dengan pakaian tahan air dan tahan dingin.
2. Makanan
Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam adalah makanan, yang
dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada otot, dan mengganti sel-sel atau
jaringan-jaringan yang rusak. Sumber makanan dapat kita peroleh dari tumbuhan dan binatang di
daerah sekitar kita.
a. Makanan dari Hewan
Makanan yang bersumber dari sumber hewan terutama yang dibutuhkan adalah kandungan
lemak dan proteinnya. Golongan-golongan hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
makanan adalah :
- binatang lunak
- serangga
- reptil
- unggas
- binatang bertulang belakang
Yang menjadi masalah adalah cara menangkapnya. Jangan sampai usaha untuk
mendapatkannya menjadi terlalu melelahkan dan kemungkinan membuat kita putus asa.
2. Makanan (2)
b. Makanan dari Tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan terutama memberikan karbohidrat dan juga seratnya memperlancar
pencernaan. Harus diperhatikan, dalam keadaan survival kita harus memakan sedikit demi sedikit
tumbuhan yang tidak umum. Maka sebaiknya tidak memakan hanya satu jenis tumbuhan saja.
Hal-hal yang harus diingat antara lain :
- kita dapat mencontoh binatang untuk menentukan apakah tumbuhan tersebut dapat dimakan
atau tidak, terutama bila binatang tersebut adalah binatang menyusui.
- bila kita dapatkan jamur/cendawan maka sebaiknya tidak kita makan, karena memilih yang
beracun atau tidak adalah sangat sukar. Selain itu, apabila dimakan tidak banyak menghasilkan
kalori.
3. Api
Selain dapat menghangatkan tubuh, yang lebih penting adalah dapat
meningkatkan semangat psikologis. Seseorang yang dalam kondisi survival
pertama kali akan memilih membuat api sebelum mengerjakan hal-hal yang
lain. Fungsi api lainnya adalah :
- penerangan
- memasak makanan/minuman
- membuat tanda-tanda atau kode
Api kecil lebih menghemat bahan bakar dan akan lebih mudah dikontrol.
Tiga elemen yang harus diperhatikan dalam membuat api dapat
digambarkan sebagai suatu segi tiga yang saling berhubungan.
3. Api (2)
3. Api (3)
Berikut adalah jenis-jenis serta golongan dari material atau
bahan yang bisa dipakai untuk membuat api
TINDER / PENYALA KINDLING / PEMANCING FUEL / BAHAN BAKAR
 Kayu kering yang diserut  Ranting kecil  Kayu kering yang masih berdiri dan
 Rumput kering, Pakis mati, Lumut  Potongan kayu kecil cabang yang sudah mati dan kering
kering, Jamur kering  Kayu yang dipisah-pisahkan  Bagian dalam yang kering dari
 Jerami  Karton tebal batang pohon tumbang, dahan
 Serbuk gergaji  Potongan kayu yang diambil dari atau cabangnya
 Dedaunan kering bagian dalam potongan kayu besar  Rumput kering yang dibelitkan jadi
 Bagian yang mati atau membusuk  Kayu yang tersiram dengan cairan satu
dari batang pohon yang mudah terbakar, seperti  Kotoran hewan yang sudah
 Serabut tumbuhan yang besin, minyak atau lilin mengering
mengering  Gemuk hewan
 Daun palm atau kelapa yang mati  Batubara, serpih mengandung
 Mensiu minyak.
 Kapas
 Kain kasa
 Bagian luar bambu yang di serut
3. Api (4)
Letak Pengapian:

PENGAPIAN BERBENTUK PANGGUNG


TEMPAT PENGAPIAN Buatlah empat tiang dati batang kayu dan letakan alas
Pilihlah tempat yang terlindung. Kecuali untuk pengapian dari batang kayu dan beri lapisan dengan
keperluan signal atau tanda, jangan menyalakan tanah diatasnya. Buatlah dua dari keempat tiang agak
api dibawah pohon. Bersihkan dedaunan, tinggi dan buatlah sebatang kayu melintang. Kayu yang
ranting-ranting, jamur dan rumput kering melintang ini bisa dijadikan tempat untuk
dalam radius 2m melingkar sampai menggantungkan tempat memasak makan. Pengapian
mendapatkan permukaan tanah kosong. Jika seperti ini bisa dipakai pada daerah yang berrawa-rawa
tanah lembab atau basah, buatlah alas dari atau tanah yang becek berair.
batang kayu dan lapisi dengan tanah, atau alasi
dengan batu
3. Api (5)
BAGAIMANA MEMBUAT API:

TEPEE LEAN-TO CROSS-


DITCH

PYRAMID
3. Api (6)
BAGAIMANA MENYALAKAN API:
METODE MODREN
Pematik moderen menggunakan alat moderen - yaitu item yang biasa kita pakai dalam menyalakan api.
Korek Api: Pastikan korek api ini waterproof. Juga simpan dalam wadah tahan air bersamaan dengan lapisan goresnya.
Convex Lens: Metode ini hanya bisa digunakan saat siang, dan marahari bersinar. Lensanya bisa dipakai dari lensa
teropong, camera, telescope, atau kaca pembesar. Sudut peletakan lensa diatur agar sinar matahari bisa terkumpul diatas
tinder. Peganglah lensa pada sudut tersebut hingga tinder mulai membara. Tiuplah pelan-pelan tinder agar kelihatan nyala
apinya.

Metal Match: Tempatkan daun kering dibawah tinder dengan bagian yang mengarah. Tempatkan metal match diatas daun
kering, dan pegang metal match dengan satu tangan dan pisau ditangan satunya lagi. Goreskan pisau dengan metal match
untuk menghasilkan percikan api. Percikan api akan mengenai tinder dan saat tinder mulai membara lakukan juga cara
diatas yaitu meniupnya pelan-pelan hingga menyala.
3. Api (7)
BAGAIMANA MENYALAKAN API:
Fire-Plow: merupakan
METODE PRIMITIF metode friksi pengapian.
Flint and Stell: Metode percikan Gosokan batang kayu
langsung ini merupakan metode yang keras melawan kayu
paling mudah dari metode primitif lembut sebagai alas. Untuk
untuk digunakan. Metode batu api dan menggunakan metode ini,
metode steel ini yang paling dapat Potong mendalam
dipercaya untuk metode percikan (lobangi) memanjang
langsung. Benturkan batu api atau dasarnyadan gerakan
benda lain yang keras, tajam-batu seperti membajak naik
karang dengan baja karbon (stainless turun batang kayu yang
stell tidak menghasilakan percikan yang keras tersebut. Gerakan
bagus). Metode ini memerlukan membajak ini akan
kelenturan pergelangan tangan dan mendesak keluar partikel
latihan. Saat percikan ditangkap oleh atau butir serabut kayu.
tinder, tiuplah pelan-pelan, percikan Gerakan friksi ini akan
akan menyebar dan terbakar. lambat laun menimbulkan
bunga api.
3. Api (8)
BAGAIMANA MENYALAKAN API:
METODE PRIMITIF

Busur dan Drill: Tehnik pengapian


dengan memakai busur dan drill in
simple, anda harus terus berusaha
dan gigih untuk menghasilkan suatu
api.
4. Air
Sangat diperlukan untuk setiap aspek kehidupan dan
merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air
dapat mengakibatkan dehidrasi (tubuh kekurangan cairan).
Dehidrasi ini terjadi karena adanya proses penguapan dari
tubuh. Keadaan dehidrasi yang berlebihan dapat juga
menimbulkan kematian. Dari data statistik diperoleh ; bila
seseorang tidak mendapatkan air sama sekali dalam waktu 3
hari maka dia akan terancam kematian. Cara mengatasinya
ialah kita harus minum cukup (sekitar 2 liter/hari). Bila
kemudian persediaan air habis, maka kita harus mampu
mencarinya.
 
4. Air (2)
Klasifikasi air dalam survival dapat kita bagi atas :
- Air yang dapat diminum langsung, syaratnya tidak berwarna
dan tidak berbau. Contohnya adalah air dari mata air, sungai,
danau, hujan. Jika tidak diperoleh sumber air, dapat dicari dari
tumbuhan yang mengandung air dan tidak beracun. Jenis
tumbuhan yang mengandung air adalah :
• tumbuhan yang beruas-ruas, misalnya rotan.
• tumbuhan yang merambat, misalnya lumut.
• tumbuhan khusus, misalnya kantung semar.
Jejak binatang menyusui juga menunjukkan lokasi mata air
karena pada pagi dan sore hari binatang-binatang pasti akan
membutuhkan minum.
4. Air (3)
4. Air (4)
- Air yang tercemar dan membutuhkan proses yang rumit
sehingga bisa diminum. Contohnya adalah air belerang, air rawa
dengan tingkat keasaman tinggi, air dari limbah pabrik, dan
sebagainya.
- Air yang tercemar tetapi dengan proses sederhana dapat
diminum, seperti : air yang tergenang, air berlumpur, air sungai
besar, dan lainnya.
Hal yang perlu diperhatikan adalah jika air menjadi suatu
masalah yang kritis, jangan memakan sesuatupun. Sebab air
tidak hanya dipakai untuk melancarkan makanan melalui usus,
tetapi juga melunakkan dan mencairkan makanan. Proses
kimiawi antara makanan dan usus sendiri membutuhkan air.
4. Air (5)
4. Air (6)
Teknik-teknik:

 
4. Air (7)
Teknik-teknik:
CARA MEMPERTAHANKAN CAIRAN TUBUH
•Hindari kesibukan, istirahat saja dan jangan merokok
•Usahakan untuk tetap merasa sejuk. Selalu berlindung
dibawah bayangan, apabila tidak ada bikin perlindungan.
•Jangan berbaring diatas tanah yang panas atau
 permukaan yang panas
•Jangan makan atau makanlah sedikit mungkin,
pencernaan meningkatkan penggunaan cairan tubuh dan
akan meningkatkan dehidrasi, terlebih lemak yang sangat
sulit untuk dicerna.
•Jangan minum alkohol ini akan mengurangi cairan di
organ yang penting dan merusaknya.
•Jangan banyak bicara, bernafaslah lewat hidung jangan
mulut.
4. Air (8)
Teknik-teknik:
CARA MENEMUKAN AIR
Cari didasar-dasar lembah dimana air secara alami mengalir. Apabila tidak
ditemukan sungai atau kolam carilah rumpunan tanaman yang hijau dan
gali disitu. Gali yang dalam dan alur-alur sungai yang kering. Kalau ditepi
pantai galilah di atas garis air yang tinggi, atau carilah vegetasi yang
tumbuh subur direkahan karang-karang, bukan tidak mungkin akan kita
 jumpai sumber air.
BAHAYA..!!
Berhati-hatilah dengan kolam/telaga yang tidak ditumbuhi oleh tanaman
hijau disekitarnya, atau ada tulang-tulang binatangnya. Itu sepertinya
sudah terpolusi. Cek pinggirannya mungkin ada indikasi mineral yang
menunjukan adanya kondisi Alkaline. Selalu masak air yang berasal dari
kolam. Dipadang pasir, danau yang tidak mempunyai aliran keluar akan
menjadikannya danau bergaram, airnya harus disterilkan dulu sebelum
diminum.
5. Peralatan Pendukung dan Usaha untuk berkomunikasi
dengan pihak luar
Dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
- Pendukung kemampuan untuk tetap survive dalam kondisi
survival.
- Yang membantu untuk memberikan tanda kepada orang lain.
 
a. Alat Bantu Kemampuan Survival
Senjata tajam merupakan alat bantu yang utama. Dengan alat
ini kita dapat membuat bivak, mencari kayu, membuat jerat,
mencari air, dan lain-lain. Alat pembuat api juga sangat
membantu kita untuk bertahan.
5. Peralatan Pendukung dan Usaha untuk berkomunikasi
dengan pihak luar (2)
b. Alat Bantu Memberikan Tanda
Dengan adanya tanda-tanda yang kita buat, kemungkinan besar
posisi kita akan dapat diketahui. Dan hal ini juga salah satu
sarana kita untuk terlepas dari kondisi survival, dan kembali ke
rumah. Alat tersebut haruslah mampu menarik perhatian dan
sukar ditiru oleh hewan/alam. Syaratnya adalah kontras. Hal
ini menjadi kunci keberhasilan kita untuk memberikan tanda-
tanda atau kode. Tanda-tanda yang dapat dipakai untuk
keadaan darurat misalnya :
- suara : peluit, teriakan, dan lainnya
- cahaya dan api
- kain atau bendera, asap
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai