Anda di halaman 1dari 37

MANAJEMEN FARMASI

DI PUSKESMAS
UCE LESTARI,M.FARM, APT
MANAJEMEN FARMASI
 Pengelolaan obat merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek
perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian obat yang dikelola secara
optimal untuk menjamin tercapainya
ketepatan jumlah dan jenis perbekalan
farmasi dan alat kesehatan
TUJUAN
 Tujuan Manajemen farmasi di Puskesmas
ialah terlaksananya pelayanan obat kepada
masyarakat secara rasional dan menyeluruh.
 Tujuan pengelolaan obat adalah menjamin
tersedianya obat dengan mutu yang terjamin,
aman, dan tersebar secara merata dan teratur,
sehingga mudah diperoleh pada tempat dan
waktu yang tepat (Depkes, 2005).
FUNGSI MANAJEMEN FARMASI

Sistem pengelolaan obat mempunyai 4 fungsi


dasar untuk mencapai tujuan yaitu :
 Perumusan kebutuhan atau perencanaan
(selection)
 Pengadaan (Procurement)
 Distribusi (Distribution)
 Penggunaan (Use)
Keempat fungsi didukung oleh sistem
penunjang pengelolaan :
 Organisasi (Organitation)
 Pembiayaan dan kesinambungan (Financing and
Sustainnability)
 Pengelolaan informasi (Information
Management)
 Pengelolaan dan pengembangan sumber daya
manusia (Human Resorces Management)
ALUR MANAJEMEN FARMASI

PERENCANAAN PERMINTAAN PENYIMPANAN


PERENCANAAN PERMINTAAN PENYIMPANAN

PENCATATAN & PENGENDALIAN


PENCATATAN &
PELAPORAN PENGENDALIAN DISTRIBUSI
PELAPORAN OBAT DISTRIBUSI
OBAT
PERENCANAAN
suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam
rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas
Tujuan :
 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan
kesehatan yang mendekati kebutuhan
 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
Kegiatan-kegiatan perencanaan
meliputi:
1. Tahap Pemilihan obat
Fungsi pemilihan adalah untuk menentukan jenis obat
yang benar-benar diperlukan sesuai dengan pola
penyakit.

Dasar seleksi kebutuhan obat yaitu:


• Dipilih bedasarkan seleksi ilmiah, medis dan statistik
• Dipilih untuk menghindari duplikasi dan kesamaan
jenis serta menghindari penggunaan obat kombinasi
2. Tahap Kompilasi Pemakaian Obat
Untuk mengetahui pemakaian obat setiap bulan
dari masing-masing jenis obat di Unit Pelayanan
Kesehatan/Puskesmas selama setahun. Data
pemakaian obat di Puskesmas diperoleh dari
LPLPO.
3. Tahap Perhitungan Kebutuhan Obat
Dilakukan oleh apoteker dan tenaga farmasi di tingkat
PKD maupun di UPOPPK Kabupaten/Kota.
Untuk menetukan kebutuhan obat dilakukan
pendekatan perhitungan melalui:
• metode konsumsi
dengan cara perhitungan berdasarkan atas analisa
konsumsi obat sebelumnya
• Metode morbiditas
dengan cara kebutuhan obat berdasarkan pola
penyakit
4. Tahap Proyeksi Kebutuhan Obat
kegiatan yang perlu dilakukan pada tahap ini :
 Menetapkan rancangan stok akhir periode yang akan datang.
 Menghitung rancangan pengadaan obat periode tahun yang
akan datang.
dengan rumus : a=b+c+d–e–f
Ket :
a : Rancangan pengadaan obat tahun yang akan datang
b : Kebutuhan obat untuk sisa periode berjalan (sesuai dengan tahun
anggaran yang bersangkutan)
c : Kebutuhan obat untuk tahun yang akan datang
d : Rancangan stok akhir tahun (lead time dan buffer stock)
e : Stok awal periode berjalan/stok per 31 Desember di Unit Pengelola Obat
GFK
f : Rencana penerimaan obat pada periode berjalan (Januari - Desember)
 Menghitung rancangan anggaran untuk total
kebutuhan obat dengan cara sebagai berikut :
a. Melakukan analisis ABC – VEN (vital, esensial,
non esensial)
b. Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian
kebutuhan dengan anggaran yang tersedia
c. Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian
kebutuhan berdasarkan 10 besar penyakit.
5. Tahap Penyesuaian Rencana Pengadaan Obat
Berdasarkan dana yang tersedia adalah dengan
cara analisa ABC dan analisa VEN (Vital,
Esensial, Non Esensial).
Analisis ABC

 Kelompok A
kelompok jenis obat yang jumlah rencana pengadaannya
menunjukan penyerapan dana sekitar 70 % dari jumlah
dana obat keseluruhan.
 Kelompok B
kelompok jenis obat yang jumlah rencana pengadaannya
menunjukan penyerapan dana sekitar 20 % dari jumlah
dana obat keseluruhan.
 Kelompok C
kelompok jenis obat yang jumlah rencana pengadaannya
menunjukan penyerapan dana sekitar 10 % dari jumlah
dana obat keseluruhan.
Analisa VEN

 Kelompok V
kelompok jenis obat yang sangat esensial (vital),
yang termasuk dalam kelompok ini: obat
penyelamat (life saving drug), obat-obatan untuk
pelayanan kesehatan pokok dan obat-obatan untuk
mengatasi penyakit penyebab kematian terbesar.
 Contoh obat yang termasuk jenis obat Vital adalah
adrenalin, antitoksin, insulin dan obat jantung.
 Kelompok E
kelompok obat-obat yang bekerja pada sumber
penyebab penyakit (kausal).
 Contoh obat yang termasuk jenis obat Essensial
adalah antibiotic, obat gastrointestinal, NSAID
dan lain-lain.
 Kelompok N merupakan kelompok jenis obat-
obat penunjang yaitu obat yang berkerjanya
ringan dan biasa dipergunakan untuk
menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi
keluhan ringan.
 Contoh obat yang termasuk jenis obat Non-
essensial adalah vitamin, suplemen dan lain-lain.
PERMINTAAN

Tujuan :
memenuhi kebutuhan obat di masing-
masing unit pelayanan kesehatan sesuai
dengan pola penyakit yang ada di wilayah
kerjanya.
Beberapa hal dalam permintaan:
 Kegiatan
a. Permintaan rutin
b. Permintaan khusus
c. Permintaan obat dengan LPLPO
d. Permintaan obat ditunjukkan kepada Kepala
Dinas Kesehatan dan Instalasi Farmasi
 Menentukan jumlah permintaan obat
a. Data yang diperlukan
b. Sumber data
PENYIMPANAN
 Tujuan:
 Tujuan:
agarobat
agar obatyang
yangditerima
diterimaaman
aman(tidak
(tidakhilang),
hilang),
terhindardari
terhindar darikerusakan,
kerusakan,mutu
mututerjamin
terjamindan
dan
mempermudahpengaturan
mempermudah pengaturanatau
atauadministrasi.
administrasi.
 Pengaturan penyimpanan obat :
 Pengaturan penyimpanan obat :
 Penerapan Sistem FIFO dan FEFO
 Penerapan Sistem FIFO dan FEFO
 Obat di susun secara alfabetis
 Obat di susun secara alfabetis
 Perhatikan suhu, ventilasi, kelembapan,
 Perhatikan suhu, ventilasi, kelembapan,
pencahayaan,sifat
pencahayaan, sifatobat
obatseperti
sepertimudah
mudahterbakar,
terbakar,
menguap,dlldll
menguap,
 Cairan dipisahkan dari padatan
 Cairan dipisahkan dari padatan
DISTRIBUSI
Penyaluran/distribusi adalah kegiatan pengeluaran
dan penyerahan obat secara merata dan teratur
untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit
pelayanan kesehatan antara lain :
• Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan
Puskesmas (kamar obat, laboratorium)
• Puskesmas Pembantu
• Puskesmas Keliling
• Posyandu
• Polindes
Dalam kegiatan distribusi obat Puskesmas, berhubungan
dengan beberapa hal:
 Menentukan frekuensi distribusi
 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
 Melaksanakan penyerahan obat
Pencatatan pendistribusian obat meliputi pencatatan
dalam:
 Kartu Rencana Distribusi
 Buku harian pengeluaran obat
 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)
 Surat kiriman obat
PENGENDALIAN

 Pengendaliaan Persediaan merupakan


rangkaian kegiatan dalam menjaga
keseimbangan antara keuntungan dan
kerugian dalam penyediaan obat-obatan sesuai
rencana yang telah dibuat
 Pengendalian obat terdiri dari:
 Pengendalian persediaan, pengunaan dan
penanganan obat hilang
PENCATATAN & PELAPORAN

 rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan


obat-obatan secara tertib, baik obat-obatan yang
diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di
Puskesmas dan atau unit pelayanan lainnya.

 Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya


pencatatan dan pelaporan obat yang tertib dan
lengkap serta tepat waktu untuk mendukung
pelaksanaan seluruh pengelolaan obat.
TujuanPencatatan
Tujuan Pencatatandan
danpelaporan
pelaporanadalah
adalah: :
 Bukti
Buktibahwa
bahwasuatu
suatukegiatan
kegiatanyang
yangtelah
telah
dilakukan
dilakukan
 Sumber
Sumberdata
datauntuk
untukmelakukan
melakukanpengaturan
pengaturan
danpengendalian
dan pengendalian
 Sumber
Sumberdata
datauntuk
untukpembuatan
pembuatanlaporan
laporan
Hal-hal penting dalam pencatatan dan pelaporan

1. Sarana pencatatan dan pelaporan


2. Alur pelaporan
3. Periode pelaporan
4. Laporan Pengelolaan Obat
PENILAIAN/EVALUASI

• Penilaian (evaluasi) dilakukan secara eksternal


oleh supervisor (pejabat setingkat lower manajer
atau dilingkungan DINKES), dengan melakukan
pemeriksaan catatan dan laporan obat, maupun
langsung ke gudang penyimpanan dan distribusi
obat) atau dalam rapat rutin/khusus
Namun yang dimaksud penilaian (evaluasi) obat,
khususnya penilaian terhadap manajemen obat,
mencakup :
 Penilaian terhadap rencana kebutuhan obat
Puskesmas,
 Penilaian terhadap penyimpanan obat.
 Penilaian terhadap Distribusi obat.
ALUR MEKANISME
PERENCANAAN PENERIMAAN

1. TAHAP PERSIAPAN
a. Pembentukan Tim Terpadu
Terdiri dari Kepala Depkes Dati II, Kepala Dinkes
Dati II, Ka GF Dati II, Ka. Sie Yankes Dinkes Dati
II, Ka. Sie. P3 Dinkes Dati II, Ka Puskesmas, RSUD,
Beppeda Dati II, Pemda Tk II (Bag. Kesra &
perencanaan program), PT. BPJS dan JKN, Kantor
Transmigrasi, dll.
b. Penyiapan dan pengumpulan data :
• Mengkompilasikan data pemakaian obat dari
seluruh unit pelayanan kesehatan / Puskesmas dari
LPLPO
• Menyusun data 10 penyakit terbesar
• Menyiapkan data pencacahan obat pada akhir
tahun anggaran untuk tingkat GFK dan Puskesmas
• Menyiapkan data tentang obat yang akan diterima
pada tahun berjalan
• Menyiapkan daftar harga setiap jenis obat
(digunakan harga patokan obat inpres tahun lalu)
2. PENGADAAN

 Pengadaan obat publik dan perbekalan


kesehatan dilaksanakan oleh Gudang Farmasi
Dinas Kesehatan Kesehatan Propinsi dan
Kabupaten /Kota.

 Kegiatan pengadaan meliputi:


• Pengadaan Rutin
• Pengadaan khusus
Puskesmas PROSEDUR
PENGADAAN
Tim Perencanaan Obat OBAT
Kabupaten / Kota

Draft Usulan ke Pemda

Penetapan Bupati/Walikota

Pengadaan Aanwijzing Tender

Uji mutu Balai POM 2 kali

Distribusi ke Gudang

Distribusi ke Puskesmas
MEKANISME
PERTANGGUNGJAWABAN

 Pertanggungjawaban
a. laporan berkala
b. laporan pertanggung jawaban masa
jabatan
 Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan
pelaporan obat di Puskesmas adalah LPLPO
(Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat ) dan kartu stok.
 Puskesmas bertanggung jawab atas
terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat
waktu untuk mendukung pelaksanaan
seluruh pengelolaan obat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai