Permainan olahraga bulu tangkis ini kemungkinan berkembang pada Mesir Kuno sekitar 2000 tahun yang lalu, akan tetapi juga
disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Tiongkok. Dan seiringnya dengan perkembangan permainan bulu tangkis juga dikenal
luas oleh masyarakat dunia pada abad pertengahan di Inggris, yaitu sebuah permainan tradisional anak-anak setempat yang bernama
battledore dan shuttlecocks. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan menggunakan dayung atau juga tongkat dan bersiasat bersama
untuk menjaga kok agar tetap diudara dan mencegah menyentuh tanah. Dan olahraga bulu tangkis diciptakan oleh petugas tentara
Britania yang ada di Pune, India pada abad ke-19 pada saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan.
Kemudian para tentara membawa permainan tersebut kembali ke Inggris pada tahun 1850-an. Dan pada tahun 1877 rancangan
peraturan pada pertama kali ditulis oleh Klub Badminton Bath. Selanjutnya pada tahun 1893 Asosiasi bulu tangkis Inggris di bentuk
dan juga kejuaraan internasional pertamanya pada tahun 1899 dengan kejuaraan All England. Sesudah itu bulu tangkis menjadi
sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini dan di
negara-negara Skandinavia.
B.TEKNIK PERMAINAN BULUTANGKIS
1. Cara Memegang Raket (Grip)
Teknik paling dasar dari permainan olahraga bulu tangkis adalah cara memegang raket. Hal ini adalah
faktor utama yang paling berpengaruh terhadap kualitas pukulan yang dihasilkan. Seorang pemula yang
belajar bermain bulu tangkis harus benar-benar menguasai teknik dasar ini terlebih dahulu agar bisa
melanjutkan ke teknik dasar permainan bulu tangkis berikutnya. Adapun cara memegang raket ini terdiri
dari 2 jenis teknik, yaitu sebagai berikut :
- Teknik Forehand - Teknik Backhand
2. Pukulan
Jenis pukulan yang lazim digunakan dalam permainan olahraga bulu tangkis atau badminton adalah teknik forehand. Pukulan
dengan menggunakan teknik forehand dilakukan dengan cara mengayunkan badan dari arah belakang bergerak menuju arah
depan raket, dimana posisi telapak tangan menghadap ke shuttlecock. Adapun detail cara melakukan pukulan dengan teknik
forehand ini, adalah sebagai berikut :
pegang raket dengan cara pegangan raket teknik forehand
posisi kaki kanan dan kiri menyilang (kaki kanan di belakang dan kaki kiri berada di depan)
miringkan badan ke sebelah kanan
pukul shuttlecock sambil menggerakkan bahu ke depan
biarkan tangan bergerak terus ke bawah
ketika anda ingin melakukan pukulan clear, maka pukullah shuttlecock sekeras mungkin
3. Gerakan Kaki (Footwork)
Dalam permainan olahraga bulu tangkis ada satu keahlian dasar atau basic skill yang harus dimiliki yakni kelincahan. Seorang
pemain bulu tangkis dituntut untuk lincah dalam bergerak, tidak hanya tangan yang melakukan pukulan saja tetapi juga
anggota tubuh lainnya tak terkecuali pergerakan kaki. Hal ini karena untuk melakukan dan menghasilkan pukulan berkualitas
sekaligus mematikan, antara tangan, tubuh dan kaki haruslah terjadi suatu harmonisasi. Kerja sama yang baik antara anggota-
anggota tubuh ini tidak hanya kita butuhkan saat melakukan serangan, tapi juga untuk bertahan dari serangan lawan main.
4. Sikap dan Posisi Badan
Teknik dasar permainan bulu tangkis sikap dan posisi badan ini merujuk pada konsep keseimbangan. Tidak hanya kelincahan,
keseimbangan juga merupakan unsur yang tak kalah penting dalam permainan olahraga bulu tangkis. Hal yang sederhana dan
terkadang dipandang sebelah mata oleh masyarakat awam. Namun bagi seorang pemain bulu tangkis profesional, mereka
paham betul betapa pentingnya unsur keseimbangan ini dalam permainan. Bukti nyata dari pentingnya unsur keseimbangan
dalam permainan bulu tangkis dapat kita lihat pada pertandingan-pertandingan bulu tangkis profesional, baik yang bertaraf
lokal, nasional maupun internasional. Sering kali seorang pemain bulu tangkis kurang maksimal atau bahkan gagal
menghasilkan pukulan yang berkualitas hanya karena keseimbangan mereka yang tidak baik.
5. Posisi Badan Ketika Memukul (Hitting Position)
Tak bisa dipungkiri bahwa dalam permainan olahraga bulu tangkis, tidak hanya cara memukul tetapi posisi tubuh pada saat
melakukan pukulan juga sangat mempengaruhi kualitas pukulan yang dihasilkan. Adapun detail posisi badan ketika memukul
yang benar, adalah sebagai berikut :
ousahakan posisi badan menyamping ke arah net
okaki kiri berada di depan kaki kanan
oposisi badan berada di belakang shuttlecock
obahu kanan sedikit ditarik ke belakang
oketika sedang melakukan beberapa pukulan, maka harus ada pergantian pada posisi bahu kanan dan kaki kanan
6. Service
Secara umum, teknik service dalam permainan bulu tangkis dilakukan dengan cara mengarahkan shuttlecock ke
kanan, kiri, depan ataupun belakang pemain lawan. Hal yang harus dihindari ketika melakukan service adalah posisi
shuttlecock yang tanggung dan berada tepat di depan lawan. Hal ini sama saja dengan bunuh diri karena dengan
begitu lawan akan dapat dengan mudah mengembalikan service sekaligus mematikan pergerakan kita. Dalam
melakukan service pada permainan olahraga bulu tangkis terdapat 3 jenis teknik, yaitu sebagai berikut :
6.1 Forehand Service
- Forehand Pendek
Teknik service forehand pendek berarti melakukan service dengan menggunakan sedikit tenaga saja yang
mengakibatkan ayunan pada raket tidak terlalu kuat. Ketika melakukan service dengan teknik ini maka posisi
jatuhnya shuttlecock tidak akan jauh dari net, dan berada di area depan pemain lawan.
- Forehand Tinggi
Teknik forehand tinggi menggunakan tenaga penuh pada saat melakukan service. Akibatnya, posisi jatuhnya
shuttlecock akan berada sangat jauh dari net. Teknik service forehand tinggi mengakibatkan pergerakan shuttlecock
akan melambung tinggi melewati tubuh pemain lawan dan kemudian jatuh di area belakang pemain lawan tersebut.
Biasanya ketika melakukan jenis service dengan teknik forehand tinggi, pemain sedikit lebih memperkokoh posisi
badan dan berdiri mereka yakni dengan membuka kedua kaki selebar pinggang kaki dan posisi tubuh menyamping.
6.2 Backhand Service
Jenis teknik service backhand sedikit berbeda dengan kedua teknik sebelumnya. Teknik service backhand ini dilakukan dengan menggunakan tenaga yang sedang dan
ayunan yang sedang pula (tidak terlalu pelan dan tidak terlalu kuat). Ketika melakukan service dengan teknik backhand posisi kaki harus disesuaikan dengan tangan
mana yang memegang raket. Jika yang memegang raket adalah tangan kanan maka kaki kanan berada di depan, dan kaki kiri berada di belakang. Service yang
Salah/Dilarang :
ketika memukul shuttlecock, posisi kepala raket lebih tinggi atau sejajar dengan pegangan raket
posisi kepala raket lebih tinggi dari pinggang
posisi kaki berada di atas garis tengah (garis depan area permainan sendiri)
kaki kiri melangkah
kaki kanan melangkah saat shuttlecock belum dipukul
gerakan mengayun raket dan memukul shuttlecock dilakukan dalam rangkaian gerakan yang terputus
penerima service bergerak ketika shuttlecock belum dipukul oleh pemain yang melakukan service
Rudy Hartono menjadi legenda bulutangkis tunggal putra di All England. Ia adalah pebulutangkis tunggal putra dengan gelar juara
terbanyak di All England.Total, delapan gelar berhasil dikumpulkan Rudy. Tujuh di antaranya secara beruntun (1968-1974) dan satu
lagi pada 1976. Ia pun menjadi pebulutangkis Indonesia dengan gelar juara All England terbanyak. Rekor yang berhasil ditorehkan
Rudy Hartono ini tercatat dalam guiness book of record sebagai pemain tunggal putra dengan gelar juara All England terbanyak.
2. Tjun Tjun/Johan Wahjudi
Sektor ganda putra memang sudah dari dulu jadi kekuatan Indonesia. Di sektor ini saja sudah ada 21 gelar All England yang berhasil
diraih. Pasangan terbanyak yang meraihnya tentu saja adalah Tjun Tjun/Johan Wahjudi. Pasangan ini total merengkuh enam gelar All
England. Tjun/Johan meraihnya secara beruntun pada periode 1977-1980 dan 1974-1975.
3. Susy Susanti
Siapa yang tak kenal Susy Susanti. Namanya tercatat dalam tinta emas bulutangkis putri Indonesia. Selain berjaya di
Olimpiade dan Piala Uber, ia juga mencatatkan prestasi gemilang di All England. Susy adalah pemegang empat gelar All
England. Empat gelar itu diraihnya di dua periode berbeda, yakni pada 1990-1991 dan 1993-1994.
4. Liem Swie King
Liem Swie King menjadi sosok penerus yang sempurna bagi Rudy Hartono di All England. Di masa jayanya. Liem Swie
King sukses meraih tiga gelar All England. Liem melanjutkan kesuksesan sektor tunggal putra milik Rudy Hartono dengan
menjuarainya pada 1978, 1979, dan 1981.
5. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Tak salah rasanya jika Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dijulukki sebagai legenda. Salah satu penyebabnya
adalah tiga gelar juara All England yang berhasil direngkuh. Hebatnya, tiga gelar tersebut diraih secara
beruntun yakni pada 2012-2014. Keberhasilan mereka menjuarai All England memutus dahaga gelar sektor
ganda campuran Indonesia setelah terakhir kali juara pada 1979 silam melalui pasangan Christian
Hadinata/Imelda Wiguna.
F. GAMBAR LAPANGAN BULUTANGKIS SECARA DETAIL