Asuhan keperawatan keluarga dengan komunikasi tidak efektif
oleh klp 2 Deswati Amrizal Afni rahmi Rita sri hartati Fitri juliana Sandra marisa
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2019/2020 • KASUS • Tn. E (50 th) suami Ny.N (40 th) mempunyai dua orang anak, An.W (14 th) laki-laki kelas 2 SMP. Dan anak ke dua, An.S ( 6th) perempuan kelas 1 SD. Ibu mengatakan bahwa, An.W sering ketahuan merokok dirumah. An W juga jarang dirumah dan sering bermain dengan teman-temannya di luar. Penuturan ibu mengatakan Karena ibu seorang pedagang, dan suaminya pengusaha aluminium, dan hanya dirumah waktu pagi sebelum bekerja dan sore hari ketika pulang kerja, oleh karena itu An W jarang dapat perhatian dari orang tua. Karena kurangnya perhatian orang tua kepada anak, ibu mengatakan seringkali muncul konflik antara orang tua dan An W karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya. • Masalah lain, Ny N mengatakan sangat mengatur (otoriter) dalam mendidik anaknya, karena pendidikan sangat diprioritaskan oleh Ny N. meskipun Ny N waktu untuk anak tidak penuh 24 jam untuk menemani anak memantau perkembanganya, namun Ny N tetap memantau belajar An W, kadang ibu memarahi An W ketika An W tidak mahu belajar atau nilai peringkatnya menurun. Ibu juga tidak segan-segan marah ketika An W sering bermain keluar dengan teman-temanya kadang kalau An W membangkang ibu bisa memukulnya. . Ny N mengatakan “sikap ibu seperti itu karena ibu takut An W terjerumus ke dalam pergaulan bebas karena sepengetahuan ibu, usia remaja adalah penentu masa depanya nanti”. Karena sikap Ny N yang seperti itu, penerimaan An W, dia merasa terkekang. An W mengatakan” saya jarang mendapatkan perhatian dari orangtua, giliran dirumah bisanya hanya marah-marah terus, aku merasa terkekang tidak bisa mengembangkan diriku dengan bebas, aku sudah remaja punya otonomi kalau itu semua terdukung aku akan bisa menjadi anak yang sesuia dengan keinginan orang tuak”. Oleh karena itu, An W berperilaku sebaliknya dari harapan orangtua, dia menjadi nakal, jarang belajar dan sering keluar rumah bersama teman-temanya. • IDENTITAS UMUM KELUARGA • a. Identitas Kepala Keluarga • Nama : Tn E • Umur : 50 tahun • Agama : Islam • Suku : Minang • Pendidikan : SMA • Pekerjaan : Bisnis alumunium • Alamat : siteba • Tipe keluarga a. Jenis tipe keluarga Tipe keluarga Tn.E adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut • Komunikasi antara orang tua dan anak tidak harmonis sehingga anak berbuat semaunya Ketidaktahuan orang tua akan masalah kesehatan yang sedang dialami anaknya . • Ketidaktauan orangtua akan pemenuhan kebutuhan anak akan pertumbuhan dan pekembanganya sesuai dengan tahap usianya. • Status sosial ekonomi Keluarga • Anggota Keluarga yang mencari nafkah adalah Tn.E (Kepala Keluarga ) seorang pengusaha alumunium, dan Ny N (istri) seorang pedagang. Penghasilan keluaraga Tn. E setiap bulan sekitar Rp 30.000.000. Upaya Lain Tn E selain pengusaha juga mempunyai sampingan kerja membuat usaha lapangan footsal, Harta benda yang dimiliki Tn E mempunyai alat transportasi pribadi (mobil), dan perabotan rumah yang memadai. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan Pada keluarga Tn.E sekitar Rp. 10.000.000 untuk membayar rekening listrik, air dan belanja bahan makanan sebulan, biaya sekolah anak tiap bulanya, dan uang saku buat anak tiap harinya. Aktivitas rekreasi keluarga jarang melakukan rekreasi. • . RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA • a. Tahap Perkembangan keluarga saat ini adalah • Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tn.E berumur 50 tahun dan memiliki anak berusia 14 tahun yang sudah menginjak masa remaja. • b. Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya • Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja yeng belum terpenuhi adalah deficit perhatian (kurangnya perhatian) keluarga baik ibu maupun ayah untuk memperhatikan pola tumbuh kembang anak yang seharusnya harus dipenuhi anak menginjak usia remaja sehingga terkesan kurangnya kasih sayang orang tua kepada anak. Selama ini orang tua hanya menyerahkan anak nya ketika mereka sedang bekerja dengan nenek (ibu dari Tn E) yang rumahnya juga bersebelahan dengan Tn E. • Riwayat kesehatan keluarga Inti • Riwayat Kesehatan keluarga saat ini • Tn E dan Ny N tidak menderita penyakit apapun. Dan An.W menderita penyakit sesak sesuai dengan diagnose dokter An W terkena asma Riwayat Penyakit Sebelumnya • Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya pada keluarga Tn.E. • Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan • Pelayanan Kesehatan yang digunakan oleh Tn.E ini adalah puskesmas yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya • Riwayat Kesehatan keluarga Sebelumnya • Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit yang berbahaya apapun STRUKTUR KELUARGA a. Pola / Cara Komunikasi Keluarga • Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan Bahasa minang . Tn E jarang berkomunkasi kepada anak – anaknya, jika ada suatu masalah dalam keluarga jarang dimusyawarahkan dengan baik, tidak terbuka. b. Struktur Kekuatan Keluarga • Sebelumnya keluarga mampu menyelesaikan masalah jika ada salah satu anggota keluarga yang salah, namun karena tuntutan pekerjaan masing-masing harus mencari nafkah, sehingga dampaknya kurangnya hak asuh,asih.asah pada anak sebagai kebutuhan primer anaknya, sehingga yang dirasakan anak kurangnya perhatian orangtua terhadap tumbuh kembang anak. • . Struktur Peran (Peran masing-masing anggota keluarga) • Dalam Keluarga Peran Tn.E berjalan dengan baik sebagai Kepala keluaga mencari nafkah untuk membiayai keluarga. Dan peran terhadap tanggung jawabnya yang kurang dari Ny.n sebagai Ibu rumah tangga, akibat kesibukan Ny n dengan pekerjaaanya sehingga tanggung jawabnya untuk memantau tumbuh kembang anak sesuai pertambahan usia anak kurang diperhatikan., sehingga berdampak terhadap perilaku anak, anak menjadi kurang perhatian dan kasih sayang FUNGSI KELUARGA a. Fungsi afektif • Keluarga ini kurang Harmonis, tidak rukun dan tidak saling menghargai dari masing-masing peran b. Fungsi sosialisasi • Kerukunan hidup dalam keluarga: Keluaga Ny. N selalu bertengkar karena setiap ada permasalahan, Tn E hanya menyerahkan keseluruhan kepada ny.n masalah untuk diselesaikan sendiri. • Interaksi dan hubungan dalam keluarga: masing-masing anggota keluarga pola interaksinya kurang bagus, tidak ada kerjasama satu sama lain. Namun dalam hal perhatian orang tua tidak fokus tumbuh kembang anak kurang didapatkan dari anak akibat kesibukan orang tuanya. c. Fungsi perawatan kesehatan keluarga sudah difasilitasi jaminan kesehatan dan Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat d. Fungsi reproduksi • Perencanaan jumlah anak: Ny N mengatakan harapan anak 2 saja cukup. Karena lebih bisa focus dalam memantau perkembangan dan pertumbuhan anak. KB yang digunakan KB pil • lamanya satu tahun. • tidak ada masalah dalam masalah seksual sama bapak walaupun bapak sering keluar pergi bekerja Fungsi ekonomi • Upaya pemenuhan sandang pangan: • Pemenuhan sandang, pangan keluarga sangat tercukupi hal ini dibuktikan dengan pekerjaan kedua orang tua An W. Ny N dan Tn E yang sama-sama seorang pengusaha. • Pemanfaatan sumber di masyarakat: • Ny N dan Tn E sering ikut serta dalam membantu menjanga administrasi yang dibutuhkan dalam kegitatan yang diadakan dilingkungan masyarakat. STRESS DAN KOPING KELUARGA a. Stressor Jangka Pendek • Masalah yang dihadapi oleh Tn.E dan Ny N dalam waktu pendek adalah khawatir dan cemas dengan An W akan pertumbuhan dan perkembangan anak yang seharusnya sangat butuh pengawasan dari orang tua. Akibat orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya, An W sering terlihat merokok dirumah dan sering keluyuran ketika orangtua tidak drumah. b. Stressor jangka panjang • Tn E dan Ny N resah dengan masa depan An W nanti kalau An W masih memiliki kebiasaan yang sama seperti saat ini: keluyuran, merokok, dan setiap arahan dari orangtua masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Respon keluarga terhadap stressor • Tn E dan Ny N selalu berdo’a untuk anaknya menjadi anaknyang berbakti dan menyakini bahwa anaknya mampu mengerti kondisi orangtua dan belajar menjadi anak yang dewasa dan mandiri. d. Strategi Koping • Keluarga dalam menangani masalah, mereka tidak bisa menempatkan waktu untuk memusyawarahkan masalah dan mengambil solusi bersama-sama. e. Strategi Adaptasi fungsional • Meskipun An W sedikit sulit untuk diberi arahan oleh orang tua, Ny N sealau memantau perkembangan anak dirumah melalui ibu Tn E (nenek) yang rumahnya sebelahan dengan rumah Tn E untuk selalu memnatau apapun yang dilakukan anak setiap harinya.
PEMERIKSAAN FISIK • Pemeriksaan fisik pada An W: Identitas Nama : An W Umur : 14 tahun L/P : Laki-laki Pendidikan : SMP Pekerjaan : Pelajar