Anda di halaman 1dari 18

02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-1

CAMPURAN UAP-GAS
Istilah uap akan digunakan untuk zat yang dalam hal ini adalah A. UAP
yang suhunya relatif dekat dengan suhu pengembunan pada tekanan
yang berlaku. Dan, istilah gas dipakai oleh bahan B, yang merupakan
GAS yang kondisinya relatif superheated tinggi.

• Kelembaban absolut
- Satuan-satuan konsentrasi yang umum seperti tekanan parsial, fraksi
mol, dan lain-lain yang didasarkan pada besaran total-nya akan
digunakan di sini, terutama pada operasi-operasi yang melibatkan
perubahan kandungan uap (misal: air) dalam campuran tanpa
adanya perubahan jumlah gas, Oleh sebab itu akan lebih mudah jika
menggunakan satuan yang mendasarkan-nya pada jumlah bahan yang
tidak mengalami perubahan kandungan gas.
- Rasio atau nisbah (perbandingan) massa uap/massa gas=
kelembaban absolut (Y‘). Jika besaran dinyatakan dalam mol, maka
nisbah itu adalah kelembaban absolut molal (Y). Jika dalam kondisi yang
dapat diberlakukan hukum gas ideal, maka hubungan, menjadi:
 
........................... (7.8)
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-2

• Contoh 7.4
Dalam suatu campuran uap benzen (A) dan gas nitrogen (B) pada
tekanan total 800 mmHg dan suhu 60oC, tekanan parsial benzen adalah
100 mmHg. Nyatakan benzen dengan berbagai ungkapan konsentrasi
lainnya.

• Penyelesaian:
pA=100, berarti bahwa, adalah: pB=800-100=700 mmHg.
a. Fraksi mol. Jika dinyatakan bahwa fraksi tekanan sama dengan (=)
fraksi mol dalam campuran gas, maka fraksi mol benzen adalah: yA=
pA/Pt = 100/800= 0,125. Sedangkan, fraksi mol nitrogen dapat dihitung,
yaitu: yA= pA/Pt= 700/800, atau = 1-0,125= 0,875.
b. Fraksi volum benzen= fraksi mol benzen= 0,125.
c. Kelembaban absolut?
Y(molal) = mol benzen/mol nitrogen, yA/yB=pA/pB= 0,125/0,875 =
100/700= 0,143.
Y’ = kg benzen/kg nitrogen, Y(MA/MB) = 0,143 (78,05/28,08) =
0,398.
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-3

Campuran jenuh Uap-Gas

- Jika gas kering yang tak dapat larut (insoluble) berupa gas B,
dibawa ke dalam ruang kontak bersama cairan A dalam jumlah yang
memadai (cukup), cairan itu kemudian diuapkan ke/menjadi gas
hingga mencapai keadaan kesetimbangan, dan tekanan parsial A
dalam campuran uap-gas itu mencapai angka jenuhnya pada suhu
saat itu, campuran itu dinamakan  campuran jenuh.
- Apabila, gas dianggap tak dapat larut dalam cairan, tekanan
parsial uap dalam campuran jenuh tersebut tidak akan bergantung
dengan sifat gas dan tekanan total (kecuali pada tekanan tinggi),
melainkan bergantung hanya pada suhu dan identitas cairan.
Namun, kelembaban jenuh absolut molal, YS=pA/(Pt -pA) akan
bergantung pada tekanan total, begitu juga dengan kelembaban
jenuh absolut YS’=YS(MA/MB) yaitu bergantung pada identitas gas.
- Kedua ‘kelembaban jenuh’ ini, akan dapat/menjadi tak terbatas
(harganya sangat jauh) pada titik didih cairan tertentu (pada tekanan
total yang berlaku).
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-4

Contoh 7.5
Suatu campuran gas tertentu (B)-benzen (A), mengalami
kejenuhan pada tekanan std 1 atm, 50oC. Hitunglah berapa angka
kelembabannya, jika:
(a) gas tertentu itu adalah nitrogen, dan
(b) gas tertentu itu adalah karbon dioksida CO 2.

Penyelesaian:
Jika campuran itu jenuh, tekanan parsial benzen pA, artinya (=)
sama dengan tekanan uap benzen dalam kesetimbangan pada
suhu 50oC. Dari gambar 7.2, diperoleh pA = 275 mmHg, atau 0,362
std atm.
Maka:
a. YS=pA/(Pt -pA)= 0,362/(1-0,362)= 0,567 kmol C 6H6/kmol N2.
YS’=YS MA/MB = 0,567(78,05/28,02)= 1,579 kg C6H6/ kg N2.
b. YS=pA/(Pt -pA)= 0,362/(1-0,362)= 0,567 kmol C 6H6/kmol CO2.
YS’=YS MA/MB = 0,567(78,05/44,01)= 1,006 kg C6H6/ kg CO2.
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-5

Campuran tak jenuh Uap-Gas


Jika tekanan parsial uap yang ada dalam sistem suatu
campuran uap-gas, karena alasan keadaan apapun,
angkanya belum juga mencapai besar-nya angka tekanan
uap kesetimbangan dari cairan itu pada suhu yang
berlangsung, maka campuran tersebut termasuk dalam
kategori campuran uap-gas yang tidak jenuh.

Suhu bola kering (dry-bulb temperature)


Yang dimaksud dengan suhu bola kering adalah suhu
campuran uap-gas yang diperoleh dari pengukuran dengan
cara perendaman atau dengan pencelupan sensor
termometer pada kedalaman ruang tertentu dari sistem
campuran uap-gas.
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-6

Kejenuhan relatif
Kejenuhan relatif, yang lebih dikenal dengan relative humidity (%),
didefinisikan sebagai 100ṕA/pA dimana, pA adalah tekanan uap pada
suhu bola kering campuran.
Untuk berbagai jenis uap, gambar grafik representasi (sebagai
perwakilan) dari kondisi kejenuhan relatif yang konstan, dapat dengan
mudah mencipta-bangun sebuah grafik kelembaban dengan
koordinat tekanan uap versus suhu atau lebih dikenal dengan
psychrometric chart seperti yang ditampilkan oleh gambar 7.4a, di
mana nampak dengan membagi koordinat kurva pada interval yang
sepadan antara tekanan uap (ordinat) dengan suhu (absis).
Demikian, kurva kejenuhan relatif 50% itu memperlihatkan bahwa
tekanan parsial uap sama dengan (=) separuh dari yang dicapai oleh
kesetimbangan tekanan uap pada berbagai suhu. Sebuah plot
gambar sebagai bahan reference, sebagaimana ditunjukkan oleh
gambar 7.2 terdahulu, juga dapat dipakai untuk hal yang sedang
diperbahaskan sekarang ini.
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-7

Persentase (%) kejenuhan


Persentase kejenuhan, atau %-tase kelembaban
absolut, didefinisikan sebagai 100Y/YS dan Y’/YS’,
dimana angka kejenuhan-nya dihitung pada suhu
bola kering campuran itu. Gambar yang dapat
menjadi perwakilan besaran-besaran dari uap,
seperti dialurkan pada gambar oleh grafik Y versus t
(dalam kasus chart ini terbatas hanya pada tekanan
total yang tunggal) atau Y’ versus t (untuk tekanan
total yang tunggal dan gas khusus tertentu),
sebagaimana diperlihatkan oleh gambar 7.4b.
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-8

Gambar 7.4 Berbagai bentuk psychrometric chart


02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-9

Pada gambar ini, kelembaban jenuh diplot dari data


tekanan uap dengan bantuan persamaan 7.8, kemudian
memberikan alur kurva seperti terlukis sebagai G-D. Kurva
untuk kelembaban pada kejenuhan 50% diplot hanya pada
separuh saja dari ordinat kurva G-D, dan seterusnya pun
seperti itu. Semua kurva persentase kejenuhan konstan
memiliki jangkauan yang tak-terbatas pada titik didih cairan
(pada tekanan yang berlaku).

Sebagai dasar, bahwa kurva kejenuhan relatif konstan


kadang-kadang diambil dari grafik suhu kelembaban
absolut. Karena relatif jenuh, dan %-tase kejenuhan secara
numerik tidak sama untuk sebuah campuran tak-jenuh,
maka posisi kurva tersebut dapat dihitung dengan metoda
seperti yang dituntunkan oleh contoh 7.6.
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-10

Titik embun
Suhu ini, pada mana campuran uap-gas menjadi jenuh jika didinginkan
pada tekanan total konstan dari kontak-nya dengan cairan. Contoh,
campuran tak-jenuh seperti yang pada F (gambar 7.4) didinginkan pada
tekanan total konstan dari kontak-nya dengan cairan, jika jalur proses
pendinginan mengikuti garis FG, maka campuran akan menjadi lebih hampir
jenuh seiring dengan suhu yang terus diturunkan, dan sepenuhnya akan
menjadi jenuh sempurna pada suhu tDP, yang disebut sebagai titik embun.

Semua campuran pada angka kelembaban absolut Y1' ini memiliki titik
embun yang sama. Jika suhu berkurang hanya dengan jumlah yang sangat
kecil saja di bawah tDP, uap akan bereskalasi membentuk butiran atau
tetesan kecil embun yang established berfasa cair. Keadaan ini dapat
digunakan sebagai cara mengenali akan fenomena kelembaban, laksana
kejadian di permukaan kaca yang kilap dan dingin, ketika bersentuhan
dengan campuran gas-uap, biasanya muncul kabut yang mengaburkan
permukaan cermin kilap itu dan kiranya ini sebagai sebuah tamsil atau
petunjuk bahwa titik embun pada keadaan saat itu telah dicapai.
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-11

• Seandainya, campuran tersebut didinginkan terus hingga


suhu yang lebih rendah lagi, campuran uap-gas akan
terus merintikkan butiran-butiran cairan, hingga keadaan
terakhir-nya selalu menyisakan kondisi jenuh, sampai
pada suhu akhir yaitu t2 (gambar 7.4) campuran uap-gas
sisa akan berada di titik H.

• Massa uap yang mengembun per-satuan massa gas


kering dapat diketahui angka-nya dari gambar yaitu Y1'-Y2'.
Kecuali dengan perlakuan pengendalian khusus, keadaan
super-jenuh tidak akan terjadi, dan berarti pula tidak akan
ada lagi campuran uap-gas yang dapat dihasilkan lalu
mengambil posisi pada koordinat di sebelah kiri dari kurva
GD pada gambar 7.4.
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-12

• Volum lembab
Volum lembab ƲH dari campuran uap-gas yang dimaksud adalah volum gabungan
dari massa gas kering dan uap yang menyertai-nya pada suhu dan tekanan yang
berlaku. Untuk suatu campuran yang mengandung lembab dengan harga
kelembaban absolut Y’, pada suhu tG dan tekanan total pt, hukum gas ideal
memberikan formula volum lembab seperti berikut,

................................................................................................ pers 7.9

dimana:
ƲH dalam satuan m3/kg,
tG dalam oC, dan
pt dalam N/m2.

Volum lembab campuran jenuh terhitung sebagai Y’ =YS’ dan untuk gas kering
maka Y’=0. Harga ini kemudian diplot-kan terhadap suhu pada psychrometric
chart.
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-13

Untuk campuran yang jenuh sebagian, ƲH dapat diinterpolasi ke


antara kejenuhan 0 sampai dengan 100%-jenuh pada suhu yang
sama, dengan cara mengalurkan garis mengikuti alur garis
persentase kejenuhan yang telah terlukis.

Catatan: untuk ƲH yang dalam satuan ft3/lb, tG dengan satuan


0F, dan p dengan satuan atm, persamaan 7.9 di atas formula-
t
nya menjadi,

Jika massa gas dalam campuran itu dikalikan dengan volum


lembab, maka akan menghasilkan sejumlah volum dari
campuran itu atau apa yang dikenal sebagai volum campuran.
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-14

Panas lembab
Panas lembab CS adalah panas yang dibutuhkan untuk
meningkatkan suhu sebesar satu derajat dari gabungan massa
gas dan uap yang menyertainya pada tekanan konstan. Panas
lembab suatu campuran yang di dalam campuran itu terkandung
uap lembab dengan kelembaban absolut sebesar Y’ ialah,
CS = CB + Y’CA ......................... 7.10

Meskipun, tidak tersedia atau disediakan sejumlah informasi


mengenai penguapan itu dan tidak juga tentang kondensasi yang
terjadi, namun panas yang dibutuhkan oleh sejumlah massa gas
kering WB dan uap yang menyertainya untuk meningkatkan suhu
sebesar ∆t dapat diberikan,
Q = WBCS ∆t ......................... 7.11
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-15

Entalpi
Entalpi relatif campuran uap-gas adalah jumlah entalpi relatif dari gas dan
kandungan uap. Perhatikan unit massa dari suatu gas yang mengandung
sejumlah Y’ uap pada suhu bola kering, tG. Jika campuran itu tak-jenuh, uap
dalam keadaan superheated, maka entalpi relatif dapat dihitung dengan
dasar bahwa gas dan cairan jenuh itu pada suhu reference t0. Entalpi gas
ialah CB(tG-t0). Uap pada suhu tG adalah uap pada kondisi yang bersesuaian
dengan titik A pada gambar 7.3 dan keadaan reference-nya adalah titik D.
Jika tDP adalah dew point campuran (t2 pada ganbar 7.3) dan λDP adalah
panas laten penguapan dari uap pada suhu itu, maka entalpi per-satuan
massa uap akan menjadi CA(tG-tDP)+λDP+CA,L(tDP-t0). Kemudian entalpi total
campuran per-satuan massa gas kering, ialah:
H’ =CB(tG-t0)+Y’ [CA(tG-tDP)+λDP+CA,L(tDP-t0)] ........ 7.12
Merujuk ke gambar 7.3. Untuk operasi dalam humidity yang
berlangsung pada tekanan rendah biasanya ditemukan dalam gambar
seperti, titik A yang terletak pada garis tekanan konstan, yang bersesuaian
dengan tekanan parsial uap dalam campuran, untuk tujuan-tujuan praktis,
lalu dipertimbangkan untuk diletakkan di garis tekanan pada tekanan jenuh
uap (suhu reference), atau lebih ringkasnya diposisikan di A’. Entalpi uap ini
selanjutnya dapat dihitung mengikuti alur A’ED dan menjadi, per-satuan
massa uap CA(tG-t0)+λ0, dimana λ0 adalah panas laten penguapan pada suhu
reference
02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-16

Gambar 7.3 Diagram entalpi-suhu dari suatu bahan (zat) murni


02-humidifikasi file mz_2016 ---- hal-17

Entalpi dari campuran per-satuan massa gas kering, kemudian adalah,

H’=CB(tG-t0)+Y’ [CA(tG-t0)+λ0 ]=CS(t-t0)+Y’λ0 ...... 7.13

Beda-suhu yang mendasarkan kepada reference ini, seringkali dipilih pada


operasional penghitungan untuk gas kering dan uap.

Perlu dicatat bahwa entalpi H’ campuran dapat saja naik dengan naiknya suhu
(pada humidity konstan) atau melalui peningkatan humidity (pada suhu konstan),
atau dengan cara meningkatkan kedua-duanya yaitu meningkatkan suhu bersama
juga meningkatkan humidity. Sebagai alternatif dalam hitungan, pada kondisi-
kondisi tertentu entalpi H’ mungkin tetap saja konstan pada suhu t dan kelembaban
absolut Y’ yang berubah dengan variasi naik-turun.

Dengan cara mempertukarkan YS’ dan menyesuaikan panas lembab ke dalam


persamaan 7.13, entalpi campuran jenuh HS’, dapat dihitung dan dialurkan (plot) ke
suhu pada diagram psikrometrik. Sama halnya dengan H untuk gas kering dapat
juga diplot-kan sesuai pada gambar. Berbagai entalpi campuran jenuh selanjutnya
dapat diinterpolasi ke antara nilai kejenuhan dan nilai kering pada suhu yang sama,
yang mengikuti alur persentase kelembaban.
------ SEKIAN -----
WALLAHU A’LAM BISSOWAF

Anda mungkin juga menyukai