Anda di halaman 1dari 24

SIMULASI PENGELOLAAN ASUHAN

KEPERAWATAN PADA MATERNITAS


DENGAN KEGAWATAN,
KEDARURATAN
Oleh :
KELOMPOK 1 Kelas 3B

Aditya Mega Hariana C1AA18006 Muhamad Iqbal C1AA18074


Annisa Haryani Putri C1AA18018 Nurhayati C1AA18084
Chyntia Maharani C1AA18026 Respani Fatimah C1AA18088
Deasy Dwi Yulianti C1AA18028 Ripki Nuralam C1AA18096
Dita Purnamasari C1AA18034 Ronaldo C1AA18100
Faizal Rahman C1AA18042 Yutika Wiguna C1AA18124
Kania Putri Aisyah C1AA18058 Abdu Robi A C1AA17001
Meske Aulia Mutiara C1AA18068 Bagas Letu P C1AA17029
Mochamad Alpian F C1AA18072 Muhammad Agung C1AA17088
Latar Belakang
Di Indonesia Preeklampsia berat (PEB) Eklampsia merupakan penyebab dengan
merupakan salah satu penyebab utama peningkatan risiko morbiditas dan
kematian maternal dan perinatal di mortalitas maternal dan perinatal.
Indonesia. PEB diklasifikasikan kedalam Kejadian eklampsia di Negara
penyakit hypertensi yang disebabkan berkembang berkisar 1 dari 100 hingga 1
karena kehamilan. Di negara maju dari 700 kelahiran. Sindrom cairan
angka kejadian pre- eklampsia berkisar ketuban adalah sebuah gangguan langka
6-7% dan eklampsia 0,1-0,7%. dimana sejumlah besar cairan ketuban
tiba – tiba memasuki aliran darah. Cairan
Sedangkan angka kematian ibu yang ketuban berisi sampah yang dapat
diakibatkan pre-eklampsia dan menghambat pembuluh darah dan
eklampsia di negara berkembang masih mencairkan darah yang mempengaruhi
tinggi (Amelda, 2008) koagulasi
Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Pengertian Dari 1. Bagaimana Asuhan Keperawatan
Kegawatdaruratan? Gawat Darurat Pre Eklamsia Berat ?
2. Bagaimana Cara Mencegah 2. Bagaimana Asuhan Keperawatan
Kegawatdaruratan? Gawat Darurat Eklamsia ?
3. Bagaimana Cara Merespon 3. Bagaimana Asuhan Keperawatan
Kegawatdaruratan? Gawat Darurat Embolisme
4. Bagaimana Pengkajian Awal Kasus Ketuban ?
Kedaruratan Secara Tepat? 4. Bagaimana Asuhan Keperawatan
Gawat Darurat Pendarahan ?
Tujuan
• Tujuan Umum :
1. Untuk Mengetahui Asuhan Keperawatan Maternitas
• Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kegawatdaruratan?
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Mencegah Kegawatdaruratan?
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Merespon Kegawatdaruratan
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Awal Kasus Kedaruratan Secara Tepat?
5. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pre Eklamsia Berat
6. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Eklamsia
7. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Embolisme Ketuban
8. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pendarahan
Pengertian Kegawatdaruratan

Kegawatdaruratan adalah kejadian Kegawatdaruratan dapat juga didefinisikan


yang tidak diduga atau terjadi secara sebagai situasi serius dan kadang kala
berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba
tiba-tiba, seringkali merupakan dan tidak terduga dan membutuhkan
kejadian yang berbahaya (Dorlan, tindakan segera guna menyelamatkan
2011). jiwa/nyawa (Campbell, 2000).

Kasus gawat darurat obstetri adalah kasus obstetri yang


apabila tidak segera ditangani akan berakibat kematian ibu
dan janinnya. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu
janin dan bayi baru lahir (Saifuddin, 2002).
Cara mencegah kegawatdaruratan

Cara mencegah terjadinya kegawat daruratan adalah dengan


melakukan perencanaan yang baik, mengikuti panduan yang
baik dan melakukan pemantauan yang terus menerus terhadap
ibu/klien
Cara mencegah kegawatdaruratan

1. anggota tim seharusnya mengetahui peran mereka dan


bagaimana tim seharusnya berfungsi untuk berespon terhadap
kegawatdaruratan secara paling efektif.
2. Anggota tim seharusnya mengetahui situasi klinik dan diagnose
medis, juga tindakan yang harus dilakukannya.
3. Selain itu juga harus memahami obat-obatan dan
penggunaannya, juga cara pemberian dan efek samping obat
tersebut.
4. Anggota tim seharusnya mengetahui peralatan emergensi dan
dapat menjalankan atau memfungsikannya dengan baik.
Pengkajian awal kasus kegawatdaruratan secara
cepat
1. Jalan nafas dan pernafasan Perhatikan adanya 1. Nyeri abdomen Tanyakan Apakah ibu sedang hamil
cyanosis, gawat nafas, lakukan pemeriksaan pada dan usia kehamilan. Periksa tekanan darah (rendah,
kulit: adakah pucat, suara paru: adakah weezhing, systolic < 90 mmHg), nadi (cepat, lebih dari 110 kali/
sirkulasi tanda tanda syok, kaji kulit (dingin), nadi menit) temperatur (lebih dari 38oC), uterus (status
(cepat >110 kali/menit dan lemah), tekanan daarah kehamilan).
(rendah, sistolik < 90 mmHg)
2. Perhatikan tanda-tanda berikut : Keluaran darah,
2. Perdarahan pervaginam Bila ada perdarahan adanya kontraksi uterus, pucat, lemah, pusing, sakit
pervaginam, tanyakan : Apakah ibu sedang hamil, kepala, pandangan kabur, pecah ketuban, demam
usia kehamilan, riwayat persalinan sebelumnya dan dan gawat nafas.
sekarang, bagaimana proses kelahiran placenta, kaji
kondisi vulva (jumlah darah yang keluar, placenta
tertahan), uterus (adakah atonia uteri), dan kondisi
kandung kemih (apakah penuh).
3. Klien tidak sadar/kejang Tanyakan pada keluarga,
apakah ibu sedang hamil, usia kehamilan, periksa:
tekanan darah (tinggi, diastolic > 90 mmHg),
temperatur (lebih dari 38oC)
4. Demam yang berbahaya Tanyakan apakah ibu
lemah, lethargie, sering nyeri saat berkemih. Periksa
temperatur (lebih dari 39oC), tingkat kesadaran,
kaku kuduk, paru paru (pernafasan dangkal),
abdomen (tegang), vulva (keluar cairan purulen),
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Preeklamsia
Barat
• Pegertian Preeklampsia Berat
Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas
yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menjukkan tanda-tanda
kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul
setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih. (Nanda, 2012).
• Etiologi
Penyebab preeklampsia sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, sehingga
penyakit ini disebut dengan “The Diseases of Theories”.
Beberapa faktor yang berkaitan dengan terjadinya preeklampsia adalah :
 Faktor Trofoblast
 Faktor Imunologik
 Faktor Hormonal
 Faktor Genetik
 Faktor Gizi
•  Klasifikasi
Preeklamsi di bagi menjadi 2 golongan
 Preeklamsi Ringan
 Preeklamsi Berat
• Manifestasi Klinis
penambahan berat badan yang berlebihan, terjadi kenaikan 1 kg seminggu
beberapa kali.
Edema terjadi peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan dan
muka.
Hipertensi (di ukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit)
Proteinuria
• Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan darah lengkap dengan apusan darah
 Urinalisis
• Kajian Keperawatan
 Pengkajian Primer
 Pengkajian Skunder
• Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan darah lengkap dengan apusan darah
 Urinalisis
Asuhan keperawatan Gawat Darurat Eklampsia

• Pegertian Eklamsia
Eklampsia adalah suatu keadaan dimana didiagnosis ketika preeklampsia
memburuk menjadi kejang (Helen varney; 2007)
Eklamsi adalah Penyakit akut dengan kejang dan coma pada wanita hamil dan dalam
nifas dengan hipertensi, oedema dan proteinuria (Obtetri Patologi, R. Sulaeman
Sastrowinata, 1981 ).
• Etiologi
Penyebab eklampsia belum diketahui secara pasti. Salah satu teori mengemukakan
bahwa eklampsia disebabkan iskemia rahim dan placenta (ischaemia uteroplacentae).
• Manifestasi klinis
Serangan kejang pada pasien mungkin terlihat selama fase kejang atau keadaan
koma yang meliputi satu atau lebih kejang, gangguan lainnya yaitu selama kehamilan
trimester kedua akhir atau trimester ketiga, gejala – gejala yang berikutdapat
meramalkan suatu kejang eklampsia yaitu kenaikan berat badan akibat retensi cairan,
pembengkakan muka dan tangan, sakit kepala, gangguan visual, nyeri evigastrium,
dengan atau tanpa nausea dan vomitus dan keluaran urin yang berkurang
• Komplikasi
Solusio plasenta: Biasa terjadi pada ibu dengan hipertensi akut.
Hemolisis: Gejala kliniknya berupa ikterik. Diduga terkait nekrosis periportal hati
pada penderita pre-eklampsia
Perdarahan otak: Merupakan penyebab utama kematian maternal penderita
eklampsia
Kelainan mata: Kehilangan penglihatan sementara dapat terjadi. Perdarahan
pada retina dapat ditemukan dan merupakan tanda gawat yang menunjukkan
adanya apopleksia serebri
 Nekrosis hati: Terjadi pada daerah periportal akibat vasospasme arteriol umum.
Diketahui dengan pemeriksaan fungsi hati, terutama dengan enzim
 Sindrom HELLP (hemolisis, elevated liver enzymes, dan low platelet)
 Kelainan ginjal: Berupa endoteliosis glomerulus yaitu pembengkakan sitoplasma sel
endotelial tubulus ginjal tanpa kelainan struktur lainnya.
 Bisa juga terjadi anuria atau gagal ginjal
 DIC (Disseminated Intravascular Coagulation): Dapat terjadi bila telah mencapai
tahap eklampsia.
• Kajian Keperawatan
Kajian Primer
• Airway ( Jalan nafas )
• Breathing ( Pernafasan )
• Circulation ( Sirkulasi )
Kajian Skunder
• Data subjektif
• Riwayat penyakit dahulu
• Data Objektif
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Embolisme
Ketuban
• Pengertian Embolisme Ketuban
Embolisme ketuban atau Emboli cairan ketuban merupakan komplikasi persalinan
dan kelahiran yang jarang terjadi dan sering fatal. Bahan-bahan halus dari cairan
amnion akan menyebabkan obstruksi mekanik pada cabang paru bagian distal.
• Kajian Keperawatan
Data Subjektif (Dipsneu akut dan tiba-tiba segera setelah kelahiran yang tergesa-
gesa atau selama persalinan yang tergesa-gesa)
Data Objektif. Pemeriksaan umun ; Sianosis dan syok bisa ditemukan.
Hipotensi,Takikardia, dan Trakhipneu merupakan indikasi meluarsnya kolaps kardio
vaskuler Pemeriksaan Pelvis : Perdarahan per-vagina yang persisten biasanya akibat
atonia uteri, dengan atau tampak koagulasi intre vaskuler diseminata
Tes laboratorium (Pemeriksaan tes darah lengkap dan apusan darah merupakan
indikasi hilangnya darah dan anemia yang ada. Urinalisis normal)
Penilaian (Diagnosis Banding, Komplikasi potensial, Data Diagnosisi Tambahan)
Faktor-faktor prediposisi
Faktor-faktor prediposisi meliputi kelahiran yang cepat dan kacau dengan kontraksi
uterus yang hipertonik kelahiran yang tergesa- gesa multiparitas, kematian janin
intrauterine, meconium dalam cairan amnion, kelahiran operatif, dan plasenta
previa.
Penatalaksanaan dan pendidikan pasien
Terapi krusial meliputi resisutasi ventilasi, dan bantuan sirkulasi dan koreksi defek
yang khusus : atoniauteri, defek koagulasi, dan spasme, arterioler paru.
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pendarahan
• Pegertian Pendarahan
Perdarahan pascapersalinan adalah perdarahan melebihi 500 ml pasca persalinan
setelah bayi lahir. (Ambar Dwi, 2010)
Perdarahan post partum adalah pendarahan yang terjadi sampai 24 jam setelah
kelahiran dan biasanya melibatkan kehilangan banyak darah melalui saluran genital.
(Vicky Chapman, 2006)
• Tanda dan Gejala
Atonia Ueri
Robekan jalan lahir
Rotensio plasenta
Tertinggalnya Plasenta (sisa plasenta)
Inversio uterus
• Patofisiologi
Pada dasarnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam uterus masih
terbuka. Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum
spongiosum sehingga sinus-sinus maternalis ditempat insersinya plasenta terbuka.
Lepasnya plasenta tidak terjadi bersamaan sehingga sebagian masih melekat pada
tempat implementasinya yang akan menyebabkan terganggunya retraksi dan
kontraksi otot uterus, sehingga sebagian pembuluh darah terbuka serta
menimbulkan perdarahan. (I.B.G Manuaba, 2007).
• Tanda dan Gejala
Atonia Ueri
Robekan jalan lahir
Rotensio plasenta
Tertinggalnya Plasenta (sisa plasenta)
Inversio uterus
• Penatalaksanaan Perdarahan
Persalinan
• Pijat dengan lembut boggi uterus, sambil • Pemberian 20 unit oksitodin dalam 1000
menyokong segmen uterus bagian bawah ml larutan RL atau saline normal, terbukti
untuk menstimulasi kontraksi dan efektif bila diberikan infus intra vena + 10
kekuatan penggumpalan. Waspada ml/mnt bersama dengan mengurut uterus
terhadap kekuatan pemijatan. secara efektif
• Dorongan pada plasenta diupayakan • Bila cara diatas tidak efektif, ergonovine
dengan tekanan manual pada fundus 0,2 mg yang diberikan secara IV, dapat
uteri. merangsang uterus untuk berkontraksi
dan berelaksasi dengan baik, untuk
• Pantau tipe dan jumlah perdarahan serta mengatasi perdarahan dari tempat
konsistensi uterus yang menyertai selama implantasi plasenta.
berlangsungnya hal tersebut

• Berikan kompres es selama jam pertama Pantau asupan dan haluaran cairan setiap
setelah kelahiran pada ibu yang beresiko jam. Pada awalnya masukan kateter foley
mengalami hematoma vagina untuk memastikan keakuratan
• IV dan mulai cairan IV kedua dengan perhitungan haluaran.
ukuran jarum 18, untuk pemberian • Berikan oksigen malalui masker atau nasal
produk darah, jika diperlukan kanula. Dengan laju 7-10 L/menit bila
terdapat tanda kegawatan pernafasan.
• Kajian Keperawatan
• Pengkajian primer
• Airway : tidak ada obstruksi
• Breathing : tekanan darah tidak normal/ turun, pernafasan meningkat, nafas cepat, nafas dalam dan
dangkal
• Circulation : tekanan darah tidak normal/ turun, nadi meningkat, suhu hangat, kesadaran normal,
sianosis, kapilary refill memanjang, kulit hangat, perdarahan
• Dissability : badan lemah
• Exposure : keluar keringat dingin
• Pengkajian sekunder
• Aktivitas istirahat : Insomia mungkin teramat.
• Sirkulasi : kehilangan darah selama proses post portum
• Integritas ego : Peka rangsang, takut atau menangis sering terlihat kira-kira 3 hari setelah melahirkan
“post portum blues”
• Eliminasi : BAK tidak teratur sampai hari ke 2 dan ke 5
• Makan dan cairan : Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan kira-kira sampai hari ke 5
• Persepsi sensori: Tidak ada gerakan dan sensori
• Nyeri dan ketidaknyamanan : Nyeri tekan payudara dan pembesaran dapat terjadi diantara hari ke 3
sampai hari ke 5 post partum
• Seksualitas
Kesimpulan
Preeklampsia Berat gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan
nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak
menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya,
gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau
lebih. (Nanda, 2012)
Eklampsia suatu keadaan dimana didiagnosis ketika preeklampsia
memburuk menjadi kejang (Helen varney; 2007)
• Embolisme ketuban atau Emboli cairan ketuban merupakan komplikasi
persalinan dan kelahiran yang jarang terjadi dan sering fatal.
• Perdarahan post partum adalah pendarahan yang terjadi sampai 24 jam
setelah kelahiran dan biasanya melibatkan kehilangan banyak darah melalui
saluran genital. (Vicky Chapman, 2006)
TERIMAKASIHHHHHHH

DAFTAR PUSTAKA
Dewi, T. Setyowati. Budiati. T.2019.Penerapan
Teori Need For Health Wiendenbach Pada
Asuhan Keperawatan Ibu dengan Terminasi
Kehamilan Karena Preeklamasia Berat.JP2K, Vol,
2 No. 1

Anda mungkin juga menyukai