Darah tdd:
sel darah merah (eritrosit) terbanyak, mengandung Hb
Sel darah putih (leukosit)
Keping darah (trombosit)
Plasma darah
Thalasemia Thalasemia
Alfa Beta
1. Thalasemia Alfa
Disebabkan oleh mutasi salah satu atau seluruh globin rantai alfa
yang ada.
2. Thalasemia Beta
Terjadi jika terdapat mutasi pada satu atau dua rantai globin beta
yang ada.
Klasifikasi Thalasemia berdasarkan jumlah gen
yang mengalami gangguan
SDKI Hal 37
SLKI Hal
176
SLKI Hal 84
Kriteria hasil:
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka perfusi perifer
meningkat, dengan kriteria hasil:
1. Denyut nadi perifer cukup meningkat (4)
2. Warna kulit pucat cukup menurun (4)
3. Pengisian kapiler cukup membaik (4)
4. Akral cukup membaik (4)
5. Turgor kulit cukup membaik (4)
SIKI Hal
491
SIKI Hal
445-446
Intervensi Keperawatan
Observasi
Identifikasi rencana transfusi
Monitor tabda-tanda vital sebelum, selama, dan setelah transfusi
Monitor reaksi transfusi
Terapeutik
Lakukan pengecekan ganda pada label darah (golongan darah, rhesus, tanggal
kadaluwarsa, identitas pasien, dll)
Pasang akses intravena
Berikan NaCl 0.9% 50-100 ml sebelum transfusi dilakukan
Atur kecepatan aliran transfusi sesuai produk darah 10-15 ml/KgBB dalam 2-4
jam
Dokumentasikan waktu dan tanggal pemberian transfusi
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur transfusi
Jelaskan tanda dan gejala reaksi transfusi yang perlu dilaporkan (gatal, pusing,
sesak nafas, atau nyeri dada
Perencanaan/Intervensi
Thalassemia intermedia
memiliki kadar Hb yang lebih rendah (berkisar 8-10 g/dL),
sehingga tetap memerlukan transfusi darah namun tidak rutin.
Pasien tetap dapat hidup normal. Beberapa kasus memerlukan
pengobatan rutin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut
Thalassemia mayor
dapat hidup dengan normal jika mendapatkan pengobatan
optimal dengan transfusi darah rutin, konsumsi obat kelasi besi
teratur dan pemantauan ketat oleh dokter.
Pencegahan Thalasemia
Penyakit ini tidak dapat diobati tetapi dapat dicegah dengan:
1. Melakukan skrining pranikah untuk pasangan yang akan
menikah sangat diperlukan
2. Dilanjutkan dengan prenatal diagnosis pada usia kehamilan
12-17 minggumengetahui risiko yang kemungkinan akan
dialami oleh anaknya kelak dan terapi yang adekuat dapat
diberikan sedini mungkin