2. Sensorik
3. Kognitif Yang bersifat
permanen
4. Persepsi
5. Komunikasi
6. Gangguan perilaku
7. Gangguan musculoskeletal
ANATOMI MENINGENS 4
5
Bab II Tinjaun Pustaka
2.1 Meningitis
2.1.1 Definisi
Merupakan sindroma klinis yang
ditandai peradangan pada
meningens akibat infeksi.
2.1.2 Etiologi 6
1. Pungsi lumbal
2. CT-Scan
3. Laboratorium(darahlengkap,
koagulasi, elektrolit, kultur
darah)
4. Radiografi dada dan cranium
NO PEMERIKSAAN KETERANGAN
PENUNJANG 12
2.2.1 Definisi
Merupakan inflamasi pada
parenkim otak atau terjadi
kerusakan pada jaringan otak.
2.2.2 Etiologi 21
1. Virus
2. Bakteri
3. Jamur
4. Parasit
2.2.3 Klasifikasi
22
1. Demam
2. Kejang
3. Penurunan Kesadaran
2.2.6 Diagnosis 28
2.2.6.1 Anamnesis
1.Meningitis
2.Stroke
3.Tumor Otak
4.Infiltrasi Neoplasma
5.Trauma Kepala
2.2.8 Tatalaksana
33
2.2.8.1 Terapi Medikamentosa
2.2.8. 1.1Terapi Etiologi
NO JENIS KETERANGAN
ENCEPHALITIS
1 Ensefalitis • Ampisillin 4 x 3-4 g per oral
supurativa selama 10 hari.
• Cloramphenicol 4 x 1g/24 jam
intra vena selama 10 hari.
2 Ensefaliti • Penisillin g 12-24 juta unit/hari
s syphilis dibagi 6 dosis selama 14 hari
• Penisillin prokain g 2,4 juta unit/hari
intra muskulat + probenesid 4 x
500mg oral selama 14 hari.
Bila alergi penicillin :
• Tetrasiklin 4 x 500 mg per oral
selama 30 hari
• Eritromisin 4 x 500 mg per oral
selama 30 hari
• Cloramfenicol 4 x 1 g intra vena
selama 6 minggu
• Seftriaxon 2 g intra vena/intra
muscular selama 14 hari.
3 Ensefalitis Virus Asiclovir 10 mg/kgbb intra vena 3 x
sehari(setiap 8 jam) selama 10 hari
atau 200 mg peroral tiap 4 jam
selama 10 hari.
Karena kasus tersering disebabkan
oleh herpes simpleks
4 Ensefalitis Parasit Malaria serebral
Kinin 10 mg/kgbb dalam infuse
selama 4 jam, setiap 8 jam hingga
tampak perbaikan.
Toxoplasmosis
Sulfadiasin 100 mg/kgbb per oral
selama 1 bulan
Pirimetasin 1 mg/kgbb per oral
selama 1 bulan
Spiramisin 3 x 500 mg/hari
Amebiasis
36
5 Ensefalitis • Amfoterisin 0,1- 0,25
Fungus g/kgbb/hari intravena 2 hari
sekali minimal 6 minggu
•Mikonazol 30 mg/kgbb
intra vena selama 6
minggu.
37
2.2.8.1.2 Terapi Suportif
2. Sensorik
3. Kognitif Yang bersifat
4. Persepsi permanen
5. Komunikasi
6. Gangguan perilaku
7. Gangguan musculoskeletal
2.3.2 Etiologi 44
4. Infeksi Toxoplasma
5. Rubella
6. Cytomegalovirus
3. Periventrikular leukomalasia
4. Prematuritas
1. Hipotonia berlebihan
6. Gagal tumbuh
2.3.7.1 Anamnesis
Pada anamnesa diketahui adanya
gangguan pertumbuhan (kelainan tonus
otot, postur tubuh). Gangguan
perkembangan (motorik kasar, motorik
halus, wicara, sosial)
2.3.7.2 Pemeriksaan Fisik 51
1. EEG
3.2.1 S : Subjektif
1. Keluhan Utama : Kejang Demam
2. Kesadaran : Soporous
3. Tanda Vital
• Tekanan Darah
• Nadi 148 x/menit
• Frekuensi Napas 24 x/menit
• Suhu 36.8 C
4. Kepala
67
Rambut Hitam
Mata Normal
Telinga Normal
Hidung Normal, Sekret (-)
Tenggorokan Tonsil, faring tidak dapat di
periksa
5. Leher
Bentuk Simetris
Kelenjar Tidak ada pembesaran
Struma Tidak ada
Kaku Kuduk Ada (+)
68
6. Thoraks (IPPA)
I = Inspeksi :
P = Palpasi :
- Stem fremitus tidak dapat diperiksa
Paru :
- Saluran Nafas : Normal Bronchial
Jantung :
Akral Dingin
CRT Normal (<2 detik)
Diagnosis Utama :
1. Meningitis
2. Enchepalitis
Diagnosis Tambahan :
Cerebral Palsy
3.2.4 Plaining 80
3.2.4.1 Terapi Medikamentosa
Terapi Medikamentosa Terapi Dietetik
Antijamur Mikonazol
Neurotropik - - Piracetam
Pengobatan (Kasus) 86
Terapi Medikamentosa
Terapi Etiologi Terapi Terapi Suportif
Simptomatis
Antibiotika Ceftriaxone O2 NRM 8L Fisioterapi
Chloramphenikol PCT 3 X ½ cth
PCT infuse
Stesolid
Fenitoin
Antivirus Acyclovir syr - -
Antijamur - - -
Neurotropik - - Piracetam
87
Antijamur Mikonazol
Neurotropik - - Piracetam
Pengobatan (Kasus) 91
Terapi Medikamentosa
Terapi Etiologi Terapi Terapi Suportif
Simptomatis
Antibiotika Ceftriaxone O2 NRM 8L Fisioterapi
Chloramphenikol PCT 3 X ½ cth
PCT infuse
Stesolid
Fenitoin
Antivirus Acyclovir syr - -
Antijamur - - -
Neurotropik - - Piracetam
92
Antijamur Mikonazol
Neurotropik - - Piracetam
Pengobatan (Kasus) 98
Terapi Medikamentosa
Terapi Etiologi Terapi Terapi Suportif
Simptomatis
Antibiotika Ceftriaxone O2 NRM 8L Fisioterapi
Chloramphenikol PCT 3 X ½ cth
PCT infuse
Stesolid
Fenitoin
Antivirus Acyclovir syr - -
Antijamur - - -
Neurotropik - - Piracetam
99
Analisa
No Variabel Teori Kasus
kasus
1 Definisi Ensefalitis adalah inflamasi Pada kasus ini Sesuai
pasien terjadi dengan
jaringan otak oleh berbagai kejang teori
macam mikroorganisme, demam yang
virus, bakteri, jamur, terus menerus
sehingga
protozoa atau parasit.
dapat terjadi
Penyebab ensefalitis yang kerusakan
terpenting adalah virus, pada otak
sehingga “ensefalitis”
infeksi oleh virus.
112
Analisa
No Variabel Teori Kasus
kasus
1 Definisi Cerebral palsy (CP) adalah Pada kasus ini Sesuai teori
anak tegang dan
gangguan permanen gerakan tubuh
dan bentuk tubuh, yang melengkung
menyebabkan keterbatasan tegang, merintih.
aktivitas fisik, gangguan
tidak bersifat progresif,
terjadi saat perkembangan
otak janin dan bayi.
11
Gangguan motorik Pada kasus Sesuai teori 8
ini anak
sering disertai dengan tegang dan
gangguan sensasi, tubuh
persepsi, kognisi, melengkung
tegang,
komunikasi,
merintih.
gangguan perilaku,
epilepsi, dan
gangguan
musculoskeletal.
119
TERIMAKASIH