Anda di halaman 1dari 18

AUDITING

KERTAS KERJA

Fahmi Firmansyah S.E.,M.Ak


DEFINISI KERTAS KERJA

• Adalah catatan-catatan yang


diselenggarakan oleh auditor mengenai
prosedur audit yang ditempuhnya,
pengujian yang dilakukannya, informasi
yang diperolehnya, dan simpulan yang
dibuatnya sehubungan dengan auditnya
TUJUAN PEMBUATAN KERTAS KERJA

Resources
Kepemilikan dan Kerahasiaan Informasi Kertas Kerja

SA Seksi 339 kertas kerja paragraf 06 mengatur bahwa


kertas kerja adalah milik kantor akuntan publik, bukan
milik klien atau milik pribadi auditor.
KERTAS KERJA

menyajikan

INFORMASI

bersifat

RAHASIA
Kepemilikan dan Kerahasiaan Informasi Kertas Kerja

 
SA Seksi 339 paragraf 08 mengatur bahwa auditor
harus menerapkan prosedur memadai untuk
menjaga keamanan kertas kerja dan harus
menyimpannya sekurang-kurangnya 10 tahun
sehingga dapat memenuhi kebutuhan praktiknya
dan ketentuan-ketentuan yang berlaku
mengenai penyimpanan dokumen.
KEPEMILIKAN KERTAS KERJA DAN KERAHASIAAN INFORMASI DALAM KERTAS KERJA

• Aturan Etika Kompartemen


Akuntan Publik 301 memuat
aturan yang berkaitan
dengan kerahasiaan kertas • “Anggota kompartemen
kerja akuntan publik tidak
diperkenankan
mengungkapkan informasi
klien yang rahasia, tanpa
persetujuan dari klien”.
Hal-hal yang Membuat Auditor Dapat Memberikan Informasi tentang Klien kepada Pihak Lain

 Jika klien tersebut menginginkannya

 Jika misalnya praktek kantor akuntan dijual kepada akuntan publik lain,


jika kertas kerjanya diserahkankepada pembeli harus atas seijin klien

 Dalam perkara pengadilan (dalam perkara pidana).

 Dalam program pengendalian mutu, profesi akuntan publik dapat


menetapkan keharusan untuk mengadakan peer review  di antara sesama
akuntan publik. Untuk me-review kepatuhan auditor terhadap standar
uditing yang berlaku,dalam peer review informasi yang tercantum dalam
kertas kerja diungkapkan kepada pihak lain (kantor akuntan publik lain) tanpa
memerlukan izin dari klien yang bersangkutan dengan kertas kerja tersebut.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH AUDITOR DALAM PEMBUATAN KERTAS KERJA YANG BAIK

Lengkap
 Berisi semua informasi yang pokok
 Tidak memerlukan tambahan penjelasan secara lisan

Teliti

Ringkas

Jelas
TIPE KERTAS KERJA

• Kertas kerja terdiri dari berbagai macam yang secara garis besar dapat
dikelompokan kedalam 5 tipe kertas kerja, meliputi :
• 1. Program Audit (audit program)
Program audit merupakan daftar prosedur audit untuk, seluruh audit
unsur tertentu, sedangkan prosedur audit adalah instruksi rinci
untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh
pada saat tertentu dalam audit.
• 2. Working Trial Balance
Adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar
pada akhir tahun sebelumnya, kolom-kolom untuk adjusment dan
penggolongan kembali yang diusulkan oleh auditor, serta saldo-saldo
setelah koreksi auditor yang akan tampak pada laporan keuangan
auditan.
• 3. Ringkasan Jurnal Adjusment
Dalam proses audit apabila auditor menemukan
kekeliruan dalam laporan keuangan , auditor membuat draft
jurnal adjusment yang nantinya akan dibicarakan dengan klien
. Jurnal adjusment berbeda dengan jurnal penggolongan
kembali berbeda , Ju penggolongan kembali digunakan oleh
auditor hanya untuk memperoleh pengelompokan yang benar
dal[am laporan keuangan klien, Ju adjusment digunakan oleh
auditor untuk mengoreksi catatan akuntansi klien yang salah.
• 4. Skedul Utama (lead schedule/top schedule)
Adalah kertas kerja yang digunakan untukmeringkas
informasi yang dicatat dalam skedul pendukung untuk akun-
akun yang berhubungan.
• 5. Skedul Pendukung (supporting schedule)
HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI
TIPE KERTAS KERJA

Hubungan antara berbagai tipe kertas kerja harus


memperlihatkan hubungan antara skedul
pendukung, skedul utama, ringkasan jurnal
adjustment, working trial balance dan laporan
keuangan audit
PEMBERIAN INDEKS PADA KERTAS KERJA

• Kertas kerja harus diberi indeks , sub-indeks dan


indeks silang dalam audit atau padasaat pekerjaan
audit telah selesai dilakukan. Pemberian indeks
terhadap kertas kerja akan memudahkan pencarian
informasi dalam berbagai daftar yang terdapat di
berbagai tipe kertas kerja. Setiap auditor
mempunyai cara tersendiri mengenai cara
pemberian indeks kertas kerja
FAKTOR – FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMBERIAN
INDEKS KERTAS KERJA ADALAH

1. Setiap kertas kerja harus diberi indeks, dapat disudut atas atau disudut
bawah
2. Pencantuman indeks silang harus dilakukan sebagai berikut :
a. Indeks silang dari skedul pendukung
b. Indeks silang dari skedul akun pendapatan dan biaya
c. Indeks silang antarskedul pendukung
d. Indeks silang dari skedul pendukung ke ringkasan jurnal adjustment
e. Indeks silang dari skedul utama ke working trial balance
f. Indeks silang dapat digunakan pula untuk menghubungkan program
audit dengan kertas kerja
3. Jawaban konfirmasi, pita mesin hitung, print-out komputer, dan
sebagainya tidak diberi indeks kecuali jika dilampirkan di belakang kertas
kerja yg berindeks
METODE PEMBERIAN INDEKS KERTAS KERJA

1. INDEKS ANGKA
Kertas kerja utama ( program audit, working trial balance, ringkasan jurnal adjustment), skedul utama
dan skedul pendukung diberi kode angka.
contoh:
6 Skedul Utama Kas
6-1 Kas di Bank
6-2 Kas Kecil
2. INDEKS KOMBINASI ANGKA DAN HURUF
Kertas kerja diberi kode yang merupakan kombinasi huruf dan angka
contoh:
A. Skedul Utama Kas
B. Kas dan Bank
C. Konfirmasi Bank
D. Dana Kas Kecil
3.INDEKS ANGKA BERURUTAN
Kertas kerja diberi kode angka
contoh :
1. Skedul Utama Kas
2. Kas Dan Bank
3. Konfirmasi Bank
4. Dana Kas Kecil
SUSUNAN KERTAS KERJA
Draft laporan audit
(audit report)

Laporan keuangan
auditan

Ringkasan informasi bagi


reviewer

Program audit

Laporan keuangan atau


lembar kerja (work sheet)
yang dibuat oleh klien

Ringkasan jurnal
adjustment

Woring trial
balance

Skedul utama

Skedul Pendukung
Pengarsipan Kertas Kerja
Arsip permanen berisi informasi berikut :
1. Copy anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga klien
2. Bagan organisasi dan luas wewenang
serta tanggung jawab para manajer
3. Pedoman akun, pedoman prosedur, dan
data lain yang berhubungan dengan
pengendalian intern
Arsip kini
4. Copy surat perjanjian penting yang
(current
mempunyai masa laku jangka panjang
file)
Arsip Kertas 5. Tata letak pabrik, proses produksi, dan
proruk pokok perusahaan
Kerja 6. Copy notulen rapat direksi, pemegang
saham, dan komite-komite yang
Arsip
dibentuk klien.
Permanen
(permanent
file) Tiga tujuan pembentukan arsip permanen :
1. Untuk menyegarkan ingatan auditor mengenai
informasi yang akan digunakan dalam audit tahun-
tahun mendatang
2. Untuk memberikan ringkasan mengenai kebijakn dan
organisasi klien bagi staf yang baru pertma kaluu
menagani audit laporan keuahgan klien tersebut
3. Untuk menghindari embuatan kertas kerja yang sama
dari tahun ke tahun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai