Anda di halaman 1dari 29

Attetion Deficit

Hyperactivity
Disorder
(ADHD) By: Kelompok 4
DEFINISI ADHD

Menurut American Academy Pediactrics, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah
gangguan yang diketahui sebagai gangguan hiperaktifitas defisit-perhatian adalah suatu kondisi kronologis
kronis yang diakibatkan dari adanya gangguan fungsi pada sistem-sistem saraf pusat dan tidak berkaitan
dengan jenis kelamin, tingkat kecerdasan, atau lingkungan cultural

Dapat disimpulkan bahwa ADHD adalah gangguan neurobiologis yang menyebabkan kelainan
hiperaktifitas, kecenderungan untuk mengalami masalah pemusatan perhatian, kontrol diri, dan kebutuhan
untuk selalu mencari stimulasi yang mulai ditunjukkan oleh anak sebelum usia 4 tahun, dan hal tersebut
menyebabkan anak ADHD akan menunjukkan banyak masalah ketika SD karena dituntut untuk
memperhatikan pelajaran dengan tenang, belajar berbagai ketrampilan akademik, dan bergaul dengan
teman sebaya sesuai aturan
TUMBUH KEMBANG ANAK
Gangguan ADHD akan mengganggu kapasitas untuk
mengatur dan mencegah perilaku yang tidak
semestinya, serta mengganggu atensi dalam
melaksanakan tugas perkembangan secara semestinya

Gangguan
Perkembangan
Permasalahan Akademik
Secara umum gangguan belajar anak ADHD dalam membaca dan
menulis adalah kehilangan konsentrasi dan tidak bisa fokus. Dalam
matematika, anak ADHD seringkali kesulitan dalam membaca tanda
operasi hitungan dan kesulitan dalam memahami dan mengerjakan
soal cerita.
TUMBUH KEMBANG YANG ABNORMAL DAPAT
MENIMBULKAN MASALAH PADA ANAK

1. Masalah di sekolah
Anak tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik, konsentrasi yang
mudah terganggu membuat anak tidak dapat menyerap materi pelajaran secara keseluruhan.
Rentang perhatian yang pendek membuat anak ingin cepat selesai bila mengerjakan tugas-tugas
sekolah, kecenderungan berbicara yang tinggi akan mengganggu anak dan teman yang diajak
berbicara sehingga guru akan menyangka bahwa anak tidak memperhatikan pelajaran.
2. Masalah bicara
Anak hiperaktif biasanya suka berbicara, dia banyak berbicara, namun sesungguhnya kurang efisien
dalam berkomunikasi. Gangguan pemusatan perhatian membuat dia sulit melakukan
komunikasi yang timbal balik, anak ADHD cenderung banyak bergerak sehingga kurang mampu
merespon lawan bicara secara tepat.
3. Masalah fisik
Secara umum anak hiperaktif memiliki tingkat kesehatan fisik yang tidak sebaik anak lain, beberapa
gangguan seperti asma, alergi, dan infeksi tenggorokan sering dijumpai. Pada saat tidur biasanya juga
tidak setenang anak-anak lain.
ETIOLOGI
1. Faktor Penyebab
● Faktor genetik
Hier (1980) telah menunjukkan adanya hubungan antara
factor genetic dan penyebab gangguan ini, yaitu pada anak laki-laki
dengan kelebihan Y kromosom (XYY) menunjukkan peningkatan
kejadian hiperaktivitas yang menyertai kemampuan verbal dan
performance rendah. Masalah kesulitan memusatkan perhatian dan
kesulitan belajar juga diakibatkan adanya cacat genetik.
● Faktor Neurologik dan Proses Dalam Otak

Rutter berpendapat bahwa ADHD adalah gangguan fungsi otak, oleh


karena itu didapatkan defisit aktivasi yang disebabkan oleh adanya patologi
diarea prefrontal dan atau sagital frontal pada otak dengan predominasi
pada korteks otak.
● Faktor Neurotransmitter

Berbagai penelitian menunjukkan hasil bahwa gejala aktivitas motorik


yang berlebihan pada ADHD secara patofisiologi disebabkan oleh
fungsi norepinefrin abnormal. Sedangkan gejala lain, yang tidak mampu
memusatkan perhatian dan penurunan vigilance disebabkan oleh fungsi
dopaminerjik abnormal.
● Faktor Neurotransmitter

Berbagai penelitian menunjukkan hasil bahwa gejala aktivitas motorikyang


berlebihan pada ADHD secara patofisiologi disebabkan oleh fungsi
norepinefrin abnormal. Sedangkan gejala lain, yang tidak mampu
memusatkan perhatian dan penurunan vigilance disebabkan oleh fungsi
dopaminerjik abnormal.
2. Hiperaktivitas

Anak ADHD juga menunjukkan aktivitas yang sangat berlebihan


atau tidak sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik aktivitas
motorik maupun verbal. Perilaku anak yang menunjukkan
hiperaktivitas:
● Kaki dan tangan tidak dapat tenang,
● Berteriak-teriak di tempat duduknya,
● Sering meninggalkan tempat duduknya sewaktu di kelas,
● Berlari ke sana kemari,
● Ada saja hal yang dilakukan,
● Seringkali berbicara dengan suara yang keras,
● Sulit melakukan aktivitas/bermain dengan tenang.
3. Impulsivitas atau Perilaku Impulsif
Anak yang menderita ADHD pada umumnya tidak mamp menghambat
tingkah lakunya pada waktu memberikan respon terhadap tuntutan
situasional dibandingkan dengan anak normal dengan umur dan jenis
kelamin yang sama. Perilaku impulsif yang mencirikan sebagai anak
penderita ADHD:
● Menjawab sebelum selesai pertanyaan,
● sulit menunggu giliran,
● sering mengintrusi orang lain (misal orang lain sedang berbicara atau
bermain)
4. Kebutuhan Nutrisi Anak ADHD
Menurut Verayanti (2008) pengaturan nutrisi bermanfaat sebagai
salah satu cara yang digunakan untuk mengendalikan gejala-gejala
pada anak ADHD. Selain tidak berbahaya, pengaturan nutrisi
aman digunakan dalam jangka panjang. Beberapa makanan yang
yang baik dibetrikan kepada anak ADHD :
● Karbohidrat kompleks,
● Essential fatty acid (EFAs),
● Vitamin B kompleks,
● Protein,
● Kalsium dan magnesium,
● Mineral.
5. Psikopatologi
Beberapa penelitian belum dapat menyimpulkan penyebab pasti dari ADHD.
Seperti halnya dengan gangguan perkembangan lainnya (autisme), beberapa
faktor yang berperan dalam timbulnya ADHD adalah faktor genetik,
perkembangan otak saat kehamilan, perkembangan otak saat perinatal, Tingkat
kecerdasan (IQ), terjadi disfungsi metabolisme, hormonal, lingkungan fisik dan
sosial sekitar, asupan gizi, dan orang-orang dilingkungan sekitar termasuk
keluarga.
Rasio anak laki-laki berbanding perempuan adalah antara 4:1 dalam jenis dan
tipe hiperaktif impulsif dan untuk kurang perhatian rasio anak laki-laki dan
perempuan adalah 1:1. ADHD lebih banyak dialami oleh anak laki-laki dari pada
perempuan, dengan estimasi 204% untuk anak perempuan dan 6-9% untuk anak
laki-laki usia 6-12 tahun.
Menurut Isaac (2005) anak dengan ADHD atau attention Deficit Hyperactivity
Disorder mempunyai ciri-ciri antara lain:
1. Sulit memberikan perhatian pada hal-hal kecil
2. Melakukan kesalahan yang ceroboh dalam pekerjaan sekolah
3. Sulit berkonsentrasi pada satu aktivitas
4. Berbicara terus, sekalipun pada saat yang tidak tepat
5. Berlari-lari dengan cara yang disruptif ketika diminta untuk duduk atau
diam
6. Terus gelisah atau menggeliat
7. Sulit menunggu giliran
8. Mudah terdistraksi oleh hal-hal yang terjadi di sekelilingnya
9. Secara impulasif berkata tanpa berpikir dalam menjawab pertanyaan
10. Sering salah menempatkan tugas-tugas sekolah, buku atau mainan
11. Tampak tidak mendengar, sekalipun diajak berbicara secara langsung
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Townsend (1998) ada beberapa tanda dan gejala yang dapat dapat ditemukan pada
anak dengan ADHD antara lain :
● Sering kali tangan atau kaki tidak dapat diam atau duduknya mengeliat-geliat.
● Mengalami kesulitan untuk tetap duduk apabila diperlukan
● Mudah bingung oleh dorongan-dorongan asing
● Mempunyai kesulitan untuk menunggu giliran dalam suatau permainan atau keadaan di dalam suatu
kelompok.
● Seringkali menjawab dengan kata-kata yang tidak dipikirkanterhadap pertanyaan pertanyaan yang
belum selesai disampaikan
● Mengalami kesulitan untuk mengikuti instruksi-instruksi dari orang lain
● Mengalami kesulitan untuk tetap bertahan memperhatikan tugas-tugas atau aktivitas-aktivitas
bermain
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Doenges et. al (2007) pemeriksaan diagnostic yang dilakukan pada
anak dengan ADHD antara lain :
1. Pemeriksaan Tiroid : dapat menunjukkan gangguan hipertiroid atau
hipotiroid yang memperberat masalah
2. Tes neurologist (misalnya EEG, CT scan) menentukan adanya gangguan
otak organic
3. Tes psikologis sesuai indikasi : menyingkirkan adanya gangguan ansietas,
mengidentifikasi bawaan, retardasi borderline atau anak tidak mampu belajar
dan mengkaji responsivitas social dan perkembangan bahasa
4. Pemeriksaan diagnostic individual bergantung pada adanya gejala fisik
(misalnya ruam, penyakit saluran pernapasan atas, atau gejala alergi lain,
infeksi SSP)
PENATALAKSANAAN MEDIS DAN
PERAWATAN
Intervensi pendidikan :
Terapi medis : Mengendalikan perilaku yang
Mengendalikan simptom- merusak di kelas, meningkatkan
kemampuan akademik serta
simptom ADHD di sekolah
mengajarkan perilaku pro sosial
dan rumah dan regulasi diri

Pelatihan manajemen orang tua :


Mengendalikan perilaku anak yang Merencanakan program-
merusak di rumah, mengurangi program bulanan : Melakukan
konflik antara orangtua dan anak penyesuaian di rumah dan
serta meningkatkan pro-sosial dan keberhasilan ke depan di sekolah
perilaku regulasi diri dengan mengombinasikan
perlakukan tambahan dan pokok
dalam program terapi
Pengobatan terhadap anak dengan ADHD umumnya dilakukan dengan berbagai pendekatan
termasuk program pendidikan khusus, modifikasi perilaku, pengobatan melalui obat-obatan dan
konseling. Disamping pendekatan yang kontroversial antara lain melakukan diet khusus dan
penggunaan obat-obatan serta vitamin-vitamin tertentu.
Menurut Permadi (2007) pengobatan ADHD sama dengan kacamata bagi penderita rabun dan
bisa menolong sipenderita memusatkan perhatian. Tidak perlu malu karena minum obat untuk
ADHD. Obat itu tidak membuat penderita ADHD merasa bodoh. Bicarakan kekawatiran anda
mengenai pengobatan pada dokter dan tanyakan si anak mengenai kekawatiran mereka.
Menurut Videbeck (2008) obat stimulan yang sering digunakan untuk mengobati ADHD antara lain :
● Metilfenidat (Ritalin)
Dosis 10-60 dalam 2 – 4 dosis yang terbagi. Intervensi keperawatan pantau supresi nafsu makan yang
turun, atau kelambatan pertumbuhan, berikan setelah makan, efek obat lengkap dalam 2 hari.
● Dekstroamfetamin (Dexedrine) amfetamin (Adderall)
Dosis 3-40 dalam 2 atau 3 dosis yang terbagi. Intervensi keperawatan, pantau adanya insomnia, berikan
setelah makan untuk mengurangi efek supresi nafsu makan, efek obat lengkap dalam 2 hari
● Pemolin (Cylert)
Dosis 37,5-112,5 dalam satu dosis harian. Intervensi keperawatan pantay peningkatan tes fungsi hati dan
supresi nafsu makan, dapat berlangsung 2 minggu untuk mencapai efek obat yang lengkap
Jenis Jenis Pengobatan

Stimulan: Stimulan bereaksi cepat Wellbutrin: jenis antidepresan


dan efek sampingnya ringan. yang telah dipergunakan dalam
Pengobatan ada yang diberikan pengobatan ADHD meskipun
belum mendapat persetujuan dari
dalam dosis dobel dalam sehari.
FDA. Obat ini bukan TCA, tetapi
mempunyai kegunaan dan efek
samping yang sama.

TCA (Tri-Cyclic Antidepressants):


sangat efektif untuk mengatasi Catapres : dulunya dipergunakan
suasana hati yang berubah-ubah dan untuk pengobatan penyakit darah
diminum hanya satu kali dalam sehari. tinggi. Obat ini dipergunakan dalam
Namun TCA bekerja lebih lambat dan pengobatan ADHD, terutama bagi
lebih berisiko dalam penggunaannya penderita gejala hiperaktif dan
impulsif, meskipun juga belum
mendapat persetujuan FDA.
Konsep Askep
Anak dengan
ADHD
Pengkajian
Menurut Hidayat (2005) pengkajian perkembangan anak berdasarkan
umur atau usia anak antara lain :

01 02
Neonatus Infant
(Usia 0 – 28 hari) (Usia 28 hari - 1 tahun)

03 04
Toddler Pre-school
05 06
School Age Adolesensce
Pengkajian Riwayat Penyakit
Menurut Videbeck (2008) pengkajian anak yang mengalami Attention Deficyt Hiperactivity
Disorder (ADHD) antara lain :
● Orang tua mungkin melaporkan bahwa anaknya rewel dan mengalami masalah
● saat bayi atau perilaku hiperaktif hilang tanpa disadari sampai anak berusia todler atau
masuk sekolah atau day care.
● Anak mungkin mengalami kesulitan dalam semua bidang kehidupan yang utama, seperti
sekolah atau bermain dan menunjukkan perilaku overaktif atau bahkan perilaku yang
membahayakan di rumah.
● Berada diluar kendali dan mereka merasa tidak mungkin mampu menghadapi perilaku
anak.
● Orang tua mungkin melaporkan berbagai usaha mereka untuk mendisplinkan anak atau
mengubah perilaku anak dans emua itu sebagian besar tidak berhasil
Pengkajian
Mood dan Afek
● Mood anak mungkin labil, bahkan sampai marah-marah atau temper tantrum.
● Ansietas, frustasi dan agitasi adalah hal biasa.
● Anak tampak terdorng untuk terus bergerak atau berbicara dan tampak memiliki sedikit
kontrol terhadap perilaku tersebut.
● Usaha untuk memfokuskan perhatian anak dapat menimbulkan perlawanan dan
kemarahan

Proses dan isi pikir


Secara umum tidak ada gangguan pada area ini meskipun sulit untuk mengkaji anak
berdasarkan tingkat aktivitas anak dan usia atau tahap perkembangan
Pengkajian
Sensorium dan proses intelektual
● Anak waspada dan terorientasi, dan tidak ada perubahan sensori atau persepsi seperti
halusinasi.
● Kemampuan anak untuk memberikan perhatian atau berkonsentrasi tergangguan secara
nyata.
● Rentang perhatian anak adalah 2 atau 3 detik pada ADHD yang berat 2 atau 3 menit
pada bentuk gangguan yang lebih ringan.
● Mungkin sulit untik mengkaji memori anak, ia sering kali menjawab, saya tidak tahu,
karena ia tidak dapat memberi perhatian pada pertanyaan atau tidak dapat berhenti
memikirkan sesuati.
● Anak yang mengalami ADHD sangat mudah terdistraksi dan jarang yang mampu
menyelesaikan tugas
Pengkajian
Penilaian dan daya tilik diri
● Anak yang mengalami ADHD biasanya menunjukkan penilaian yang buruk dan sering
kali tidak berpikir sebelum bertindak
● Mereka mungkin gagal merasakan bahaya dan melakukan tindakan impulsif, seperti
berlari ke jalan atau melompat dari tempat yang tinggi.
● Meskipun sulit untuk mengkaji penilaian dan daya tilik pada anak kecil.
● Anak yang mengalami ADHD menunjukkan kurang mampu menilai jika dibandingkan
dengan anak seusianya.
● Sebagian besar anak kecil yang mengalami ADHD tidak menyadari sama sekali bahwa
perilaku mereka berbeda dari perilaku orang lain.
● Anak yang lebih besar mungkin mengatakan, "tidak ada yang menyukaiku di sekolah",
tetapi mereka tidak dapat menghubungkan kurang teman dengan perilaku mereka sendiri
Pengkajian
Konsep diri
● Hal ini mungkin sulit dikaji pada anak yang masih kecil, tetapi secara umum harga diri
anak yang mengalami ADHD adalah rendah.
● Karena mereka tidak berhasil di sekolah, tidak dapat mempunyai banyak teman, dan
mengalami masalah dalam mengerjakan tugas di rumah, mereka biasanya merasa
terkucil sana merasa diri mereka buruk.
● Reaksi negatif orang lain yangmuncul karena perilaku mereka sendiri sebagai orang
yang buruk dan bodoh
Pengkajian
Peran dan hubungan
● Anak biasanya tidak berhasil di sekolah, baik secara akademik maupun sosial.
● Anak sering kali mengganggu dan mengacau di rumah, yang menyebabkan perselisihan
dengan saudara kandung dan orang tua.
● Orang tua sering menyakini bahwa anaknya sengaja dan keras kepala dan berperilaku
buruk dengan maksud tertentu sampai anak yang didiagnosis dan diterapi.
● Secara umum tindakan untuk mendisiplinkan anak memiliki keberhasilan yang terbatas
pada beberapa kasus, anak menjadi tidak terkontrol secara fisik, bahkan memukul orang
tua atau merusak barang-barang miliki keluarga.
● Orang tua merasa letih yang kronis baik secara mental maupun secara fisik.
● Guru serungkali merasa frustasi yang sama seperti orang tua dan pengasuh atau
babysister mungkin menolak untuk mengasuh anak yang mengalami
Pengkajian
Pertimbangan fisiologis dan perawatan diri
● Anak yang mengalami ADHD mungkin kurus jika mereka tidak meluangkan waktu
untuk makan secara tepat atau mereka tidak dapat duduk selama makan. Masalah
penenangan untuk tidur dan kesulitan tidur juga merupakan masalah yang terjadi. Jika
anak melakukan perilaku ceroboh atau berisiko, mungkin juga ada riwayat cedera fisik
Diagnosa Keperawatan
Perubahan Pola Asuh
Keluarga
Perubahan Pola
Belajar
2 Resiko Cidera

1 3
Terima Kasih
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai