Anda di halaman 1dari 28

HUKUM ACARA PERSAINGAN USAHA

Disampaikan dalam PKPA


Kerjasama FAKULTAS HUKUM UNIV. UDAYANA
dengan PERADI
Sabtu, 10 Oktober 2020
Dasar Hukum
• Pasal 38 s/d Pasal 46 UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

• Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) No. 1


Tahun 2019 tentang Tata Cara Penanganan Perkara Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

• PERMA No. 3 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pengajuan


Keberatan terhadap Putusan KPPU
PENANGANAN PERKARA BERDASARKAN LAPORAN
• Pasal 38 ayat 1 UU 5/1999
• Setiap orang yang mengetahui telah terjadi atau patut diduga telah terjadi Pelanggaran
PELAPOR

• Pasal 3 ayat (3) dan (4) Perkom 1/2019


• Dibuat secara tertulis, memuat identitas pelapor & terlapor, uraian secara jelas, lengkap dan
LAPORAN cermat ttg dugaan pelanggaran dan alat bukti.

• Pasal 4 Perkom 1/2019


• Disampaikan kepada Komisi atau melalui Kantor Perwakilan Komisi Daerah atau aplikasi
Pelaporan secara daring
KPPU • Identitas Pelapor Wajib dirahasiakan.

• Pasal 5 Perkom 1/2019


UNIT KERJA
• Unit kerja yang menangani Laporan, melaporkan ke Ketua Komisi

• Pasal 6 Perkom 1/2019


• Memeriksa kelengkapan administrasi, identitas pelapor, terlapor dan saksi, kesesuaian
KLARIFIKASI dugaan pelanggaran dengan alat bukti, penilaian kompetensi absolut komisi.
KANTOR WILAYAH KPPU
KANWIL I KANWIL II KANWIL III
Meliputi wilayah Sumatera Utara, Meliputi wilayah Sumatera Selatan, Meliputi wilayah Banten, Jawa
Sumatera Barat, Aceh, Riau, dan Jambi, Lampung, Bengkulu dan Barat dan DKI Jakarta
Kepulauan Riau Bangka Belitung

Medan Lampung Bandung


Jalan Gatot Subroto No.148 B, Jl. Diponegoro, Kel Sumur Batu, Kec Jl. PH. H. Mustofa No.22 Kota
Sekip, Medan Petisah Teluk Betung Utara, Kota Bandar Bandung Jawa Barat
Kota Medan, Sumatera Utara Lampung, Lampung

KANWIL IV KANWIL V KANWIL VI


Meliputi wilayah Jawa Timur, Jawa Meliputi wilayah Kalimantan Barat, Meliputi wilayah Gorontalo,
Tengah, Daerah Istimewa Kalimantan Selatan, Kalimantan Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Tengah, Kalimantan Timur, Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Barat, Nusa Tenggara Timur Kalimantan Utara Utara, Sulawesi Barat, Maluku,
Maluku Utara, Papua dan Papua
Barat

Surabaya Balikpapan Makassar


Gedung Mandiri Gedung Keuangan Negara (GKN) Gedung Keuangan Negara II Lt.6
Jl. Basuki Rahmat No.129-137 Lt.7 Balikpapan Lt.3 Jl. Urip Sumoharjo KM.4
Surabaya. Jl. Jenderal Ahmad Yani No.28, Makassar, Sulawesi Selatan.
Balikpapan, Kalimantan Timur.
KLARIFIKASI LAPORAN PELAPOR

LENGKAP PENYELIDIKAN

KLARIFIKASI

LENGKAP
Diberitahukan
kepada Pelapor
paling lama 14
hari
TIDAK
LENGKAP MELENGKAP DAPAT
Disampaikan DIKEMBALIKAN I LAPORAN
KPD PELAPOR MENGAJUKA
kepada Pelapor N
paling lama 14 (Ps. 7 Perkom
Paling lama 14
hari sejak
TDK
hari sejak LAP. BARU
diterimanya
1/2019) diterimanya LENGKAP
Laporan
laporan (PS. 9 Perkom
Penghentian 1/2019)
Penanganan
Laporan
Ps. 8 Perkom
1/2019
PENANGANAN PERKARA BERDASARKAN INISIATIF KOMISI

• Pasal 15 Perkom 1/2010 • Pasal 10 Perkom 1/2019

• Sumber Penelitian : Hasil Kajian, Hasil Rapat


Dengar Pendapat, Temuan, Laporan yang
tidak lengkap, Berita di Media, Data dan
Informasi lain yang dapat dipertanggung-
jawabkan. Ps. 10 (3) Perkom 1/2019
ALUR PENANGANAN PERKARA BERDASARKAN INISIATIF KOMISI

SIMPULAN PERLU /
KETUA KOMISI TIDAKNYA
PENELITIAN DALAM RAPAT DILANJUTKAN KE
KOORDINASI PENYELIDIKAN

- VALIDASI & ANALISIS


DATA / INFORMASI
- KOMPETENSI ABSOLUT
PERKEMBANGAN
- KEJELASAN DUGAAN
PELANGGARAN HASIL PENELITIAN
- ALAT BUKTI
PENYELIDIKAN
Definisi
Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
Investigator Pemeriksaan untuk mendapatkan
bukti yang cukup. (Ps.1 angka 12 Perkom 1/2019)

Sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti yang sah


* Dilakukan dalam jangka waktu paling lama 60 hari dan dapat diperpanjang
berdasarkan Rapat Koordinasi (Ps. 16 Perkom 1/2019)
TAHAP PENYELIDIKAN

Ps. 29 Perkom
1/2010 Ps. 21 Perkom 1/2019
• Lap. Hasil • INVESTIGATOR
Klarifikasi • UNIT YANG MELAKUKAN • LAPORAN HASIL
• Lap. Hasil PENYELIDIKAN
MEMBIDANGI PENYELIDIKAN
Penelitian
PENYELIDIKAN
Ps.17 Perkom 1/2019
Ps. 15 Perkom 1/2019
HASIL PENYELIDIKAN

LAP. HASIL PENYELIDIKAN

RAPAT
KOORDINASI

BUKTI CUKUP, JELAS BELUM CUKUP, JELAS dan TIDAK CUKUP, JELAS dan
dan LENGKAP LENGKAP LENGKAP

DISERAHKAN KE UNIT MEMPERPANJANG PENGHENTIAN


KERJA PEMBERKASAN WAKTU PENYELIDIKAN PENYELIDIKAN
(Ps. 23 PERKOM 1/2019) Ps. 16 PERKOM 1/2019 Ps. 23 PERKOM 1/2019

Dicatat dalam Daftar Penghentian Penyidikan


Diberitahukan kepada Pelapor dan Terlapor, 14 hari
setelah pencatatan dalam Daftar
TUGAS & KEWENANGAN INVESTIGATOR PEMERIKSAAN
DALAM PENYELIDIKAN

• Memanggil dan meminta keterangan Pelapor,


Terlapor,
• Memanggil dan meminta keterangan Saksi
• Memanggil dan meminta Pendapat Ahli
• Mendapatkan surat dan/atau dokumen yang terkait
Ps. 17 ayat (2) dengan perkara
Perkom 1/2019 • Memperoleh data terkait dengan aset dan omset
Terlapor
• Melakukan Pemeriksaan Setempat
• Melakukan Analisa terhadap keterangan-keterangan,
surat dan/atau dokumen serta hasil Pemeriksaan
Setempat

• Membuat dan menanda-tangani Berita Acara


Ps.17 ayat (3) Penyelidikan
Perkom 1/2019 • Berita Acara dibuat sebagaimana Lamp I Perkom
1/ 2019
KEKHUSUSAN DALAM PENYELIDIKAN
Pasal 41 UU 5/1999 Jo Pasal 19 Perkom 1/2019
Pelapor, Terlapor, Saksi dan/atau ahli wajib memenuhi Panggilan, memberikan keterangan yang
diperlukan, menyerahkan surat /dokumen serta wajib menananda-tangani Berita Acara
Penyelidikan

Pelanggaran terhadap ketentuan diatas, dipandang sebagai tindakan yang menghambat proses
penyelidikan, dapat dikenakan sanksi pidana denda serendah-rendahnya Rp. 1 M dan setinggi-
tingginya Rp. 5 M atau pidana kurungan pengganti denda selama-lamanya 3 bulan. Pasal 48 ayat
3 UU No. 5/1999
Bagaimana kalau TETAP MENOLAK
Bagaimana Kalau TIDAK BERSEDIA HADIR ? diperiksa, MENOLAK memberikan
informasi ?

INVESTIGATOR PEMERIKSAAN DAPAT INVESTIGATOR PEMERIKSAAN DAPAT


MEMINTA BANTUAN PENYIDIK UNTUK MEMBUAT LAPORAN KEPADA PENYIDIK
MENGHADIRKAN UNTUK DIKENAKAN TINDAKAN SESUAI
(Ps. 35 ayat (1) PERKOM 1/2010) DENGAN KETENTUAN PASAL 41 AYAT 3
UU 5/1999
PEMBERKASAN
Definisi
Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja
yang menangani Pemberkasan dan Penanganan Perkara
untuk meneliti kembali Laporan Hasil Penyelidikan
guna menyusun Laporan Dugaan Pelanggaran.
(Ps. 1 angka 17 PERKOM 1/2019)
TAHAP PEMBERKASAN
Menetapkan Pemeriksaan
Pendahuluan & Pembentukan Majelis
TAHAP Komisi (Ps.27 PERKOM)
PELAPORAN
DALAM
LAYAK RAPAT
KOMISI
Ps. 25 (6) Memenuhi
UNIT KERJA PERKOM Persyaratan
BIDANG
PEMBERKASAN
LAPORAN Melakukan
HASIL Penilaian Layak/
PENYELIDIKAN DIKEMBALIKAN
tidaknya LHP utk
utk Diperbaiki
dilakukan
Pelaporan
dengan Alasan & Perpanjangan
Saran Jangka Waktu,
Ps. 24 PERKOM
Ps. 24 (2),(3)
1/2019 Tidak
PERKOM
Memenuhi Proses
BELUM Syarat Penanga
LAYAK nan
Ps.24 perkara
PERKO DIHENTI
M KAN
Cat.
1. Pola Waktu : 14 hari untuk penentuan kelayakan, 14 hari perbaikan, 14 hari perpanjangan waktu;
2. Proses Penanganan Perkara yang dihentikan, dapat diteruskan kembali apabila ditemukan Bukti
Baru
PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
Definisi
Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
Majelis Komisi terhadap Laporan Dugaan untuk
menetapkan perubahan perilaku, menjatuhkan
putusan atau menyimpulkan perlu/ tidak perlu
dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.
(Ps. 1 angka 20 PERKOM 1/2019)
PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
• Berdasarkan Penetapan Komisi tentang Pemeriksaan Pendahuluan (P.P)
• Ketua Komisi menetapkan Pembentukan Majelis Komisi yang terdiri dari 3 anggota Komisi yang salah
satunya menjadi Ketua Majelis Komisi, sedangkan Panitera dan Sekretaris ditunjuk oleh Pimpinan yang
menangani bidang Penegakan Hukum
1
• (Ps. 27, 28 PERKOM 1/2019)
• P.P dilakukan dalam jangka waktu 30 hari sejak persidangan pertama yang dihadiri Terlapor.
• (Ps.30 PERKOM 1/2019)

• Majelis Komisi menentukan Jadwal Pemeriksaan Pendahuluan


2
• (Ps. 29 ayat 1 PERKOM 1/2019)

• SIDANG MAJELIS KOMISI dilakukan di Kantor Pusat Komisi atau Perwakilan Daerah atau tempat lain yg
ditentukan Majelis Komisi yang dihadiri paling sedikit 1 anggota Majelis Komisi (Ps 29 (3) PERKOM)
3
• Sidang TERBUKA UNTUK UMUM (Ps. 32 ayat (1) PERKOM 1/2019)

• Persidangan dicatat dalam Berita Acara Persidangan yang ditanda-tangani oleh Majelis Komisi dan
4 Panitera (Ps. 29 PERKOM)
• Majelis Komisi dibantu Panitera menyusun Lap. Hasil Pemeriksaan Pendahuluan , yang dapat berupa
Penetapan Majelis Komisi mengenai perubahan perilaku, Simpulan Majelis Komisi untuk melakukan
5 Pemeriksaan Lanjutan atau untuk melakukan Musyawarah Majelis Komisi untuk mengambil Putusan (Ps.
38 PERKOM)
MEKANISME PERSIDANGAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

Majelis Komisi
menentukan Jadwal
Sidang

Terlapor
dipanggil

Hadir Tidak Hadir

Persidangan ditunda
Terlapor akan dipanggil
kembali, maksimum 2
kali panggilan. Ps.30 (3)

Tidak Hadir

Pemeriksaan Pendahuluan
dimulai dengan atau tanpa
kehadiran Terlapor. Ps. 30 (8)
MEKANISME PERSIDANGAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
LANJUTAN

Investigator Pakta
Penuntutan Integritas
Mengakui &
membacakan Memberi Perubahan
Menerima
Lap. Dugaan Kesempatan Perilaku
Pelanggaran utk Ps.34
Ps. 32 (2) melakukan
Perubahan
Perilaku
Ps. 33
Sidang Tanggapan
Pemeriksaan Terlapor
Pendahuluan Ps.32 (3)
PEMERIKSAAN
LANJUTAN
Membantah Ps.36
RAPAT
KOORDINASI
Ps. 36
PERUBAHAN PERILAKU
• Komitmen Terlapor dalam bentuk Pakta Integritas Perubahan Perilaku (PIPP)
• PPIP memuat sedikitnya Pernyataan Terlapor mengakui dan menerima Laporan
Dugaan Pelanggaran, Pernyataan untuk tidak melakukan perilaku anti persaingan,
1 Pernyataan untuk melaporkan pelaksanaan PIPP.
• PPIP ditetapkan oleh Majelis Komisi (Ps 34 PERKOM 1/2019)

• Pelaksanan PIPP menjadi obyek pengawasan oleh Komisi


• Pengawasan dilaksanakan oleh unit kerja yang menangani penyelidikan, dilakukan
paling lama 60 hari dan dituangkan dalam Laporan Pengawasan Perubahan Perilaku
2 • Setelah jangka waktu selesai maka Pengawasan dihentikan dan dituangkan dalam
Penetapan Majelis Komisi (Ps. 35 -36 PERKOM 1/2019)

• Apabila dalam jangka waktu 60 hari tersebut, Terlapor melanggar PIPP maka unit
3 kerja yang menangani penyelidikan melaporkan pada rapat koordinasi agar perkara
dilanjutkan ke tahap PEMERIKSAAN LANJUTAN

• Penetapan Perubahan Perilaku paling sedikit memuat : identitas Terlapor, Dugaan


Pelanggaran, PIPP, Laporan Pengawasan, Amar Penetapan, Hari dan Tanggal
Pengambilan Penetapan, Hari dan Tanggal Pembacaan Penetapan, Nama Ketua dan
4 anggota Majelis, Nama Panitera.
• Penetapan Komisi ditanda-tangani oleh Majelis Komisi dan Panitera (Ps.39 PERKOM
1/2019)
PEMERIKSAAN LANJUTAN
DEFINISI
Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
Majelis Komisi untuk membuktikan ada atau
tidak adanya pelanggaran.
(Pasal 1 angka 21 PERKOM 1/2019)
TAHAPAN PEMERIKSAAN LANJUTAN
1 2 3 4
5

• Majelis • Memeriksa • Penyampaian • Pemeriksaa • Putusa


Komisi Alat Bukti Kesimpulan n Lanjutan n
menetapkan yang dari Berakhir Majelis
Pemeriksaan diajukan Investigator dalam Komisi
Investigator dan Terlapor waktu 60
Lanjutan
• Memeriksa
dengan • Ps. 41 huruf e hari sejak
Alat Bukti tanggal
Keputusan
yang
Majelis diajukan
Pemeriksaa
Komisi Terlapor n Lanjutan
• Ps. 42 dimulai
• Melakukan dan;
Pemeriksaa
• Dpt di-
n Setempat perpanjang
(Ps.59) selama 30
hari
• Ps 43
ALAT BUKTI
• Keterangan Saksi
• Keterangan Ahli
• Surat
• Petunjuk
• Keterangan Pelaku Usaha
(Pasal 42 UU 5/1999)
PUTUSAN MAJELIS KOMISI
MUSYAWARAH MAJELIS KOMISI
Menilai, menganalisa, menyimpulkan dan memutuskan perkara berdasarkan alat bukti
yang cukup tentang telah terjadi atau tidak terjadi pelanggaran. (Pasal 60 PERKOM
1/2019)
Apabila Musyawarah Majelis Komisi tidak mencapai mufakat, Putusan ditentukan
dengan suara terbanyak (Ps. 61 PERKOM 1/2019)

PUTUSAN MAJELIS KOMISI


- Putusan dibacakan plg lambat 30 hari setelah berakhirnya Pemeriksaan Lanjutan
- Apabila terbukti melanggar, Majelis Komisi dalam Putusannya menyatakan Terlapor
telah melanggar ketentuan UU dan menjatuhkan sanksi administrative sesuai
ketentuan UU demikian sebaliknya;

Menunjuk pada ketentuan Pasal 36 UU No. 5 Tahun 1999


Komisi dapat memutuskan dan menetapkan ada atau tidaknya kerugian di Pihak Pelaku
Usaha lain atau masyarakat serta menjatuhkan sanksi tindakan administrasi kepada Pelaku
Usaha yang melanggar, sebagaimana diatur dalam Pasal 47, 48, 49 UU No. 5 Tahun 1999
PELAKSANAAN PUTUSAN
• Paling lambat 14 hari, setelah Majelis Komisi membacakan Putusan Komisi, Panitera
menyampaikan Petikan dan salinan Putusan Komisi kepada Terlapor. Pasal 65 ayat (1).
• Dalam hal Terlapor menolak menerima Petikan dan Salinan Putusan Komisi atau tidak diketahui
1 alamat jelasnya, Panitera membuat Berita Acara mengenai hal itu dan Putusan Komisi akan
diumumkan ke publik melalui situs web Komisi (Ps. 65 ayat 2 dan 3 PERKOM 1/2019)

• Pelaku Usaha dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri selambat-lambatnya 14


hari setelah menerima Pemberitahuan Putusan dan/atau diumumkan melalui situs web Komisi
2 Pasal 44 (2) UU No.5/1999 Jo Pasal 68 PERKOM 1/2019

• Pelaku Usaha yang tidak mengajukan keberatan , dianggap menerima Putusan Komisi (Pasal 44
(3) UU 5/1999
3 • Apabila tidak terdapat keberatan, Putusan Komisi mempunyai kekuatan hukum yang tetap

• Dalam waktu 30 hari sejak pelaku usaha menerima pemberitahuan Putusan Komisi, Pelaku Usaha
wajib melaksanakan Putusan tersebut dan menyampaikan Laporan pelaksanaannya kepada Komisi
Pasal 44 (1) UU 5/1999
• Putusan Komisi yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dimintakan Penetapan Eksekusi
4 kepada Pengadilan Negeri tempat kedudukan hk pelaku usaha (Pasal 46 ayat 2 UU 5/1999 Jo Ps. 7
ayat (2) PERMA No. 3 Tahun 2019.
TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN & PEMERIKSAAN
KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN KPPU
• Keberatan diajukan dalam tenggang waktu 14 hari terhitung sejak tanggal pembacaan putusan
KPPU jika Terlapor hadir atau setelah tanggal Pemberitahuan Putusan KPPU atau diumumkan
melalui situs web Komisi.
• Keberatan diajukan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri ditempat kedudukan hukum usaha
Pelaku Usaha yang menjadi Terlapor sesuai dengan prosedur pendaftaran perkara perdata
dengan memberikan salinan keberatan kepada KPPU. (Pasal 68 PERKOM 1/2019 Jo Pasal 4 ayat
(2) PERMA No. 3 Tahun 2019
• Selanjutnya, Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim yang akan memeriksa dan
memutus perkara keberatan
• Dalam hal pelaku usaha mengajukan keberatan, KPPU wajib menyerahkan Putusan dan Berkas
Perkaranya kepada Pengadilan Negeri yang memeriksa perkara keberatan pada hari persidangan
pertama
• Pemeriksaan dilakukan tanpa melalui prosese Mediasi
• Pemeriksaan keberatan dilakukan hanya atas dasar Putusan KPPU dan Berkas Perkara
• Majelis Hakim harus memberikan Putusan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak dimulainya
Pemeriksaan Keberatan (Pasal 13 PERMA No. 3 Tahun 2019), kecuali Majelis Hakim menilai perlu
dilakukan Pemeriksaan Tambahan oleh Komisi (Perintah tersebut dituangkan dalam Putusan Sela)
Beberapa Catatan dalam Perma No. 3 Tahun 2019

• Pada saat PERMA No. 3 Tahun 2019 mulai berlaku pada


tanggal diundangkan (Tgl. 20 Agustus 2019 – Berita Negara
Tahun 2019 No. 941); PERMA No. 3 Tahun 2005 tentang
Tata Cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan terhadap
Putusan KPPU, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

• Terhadap Putusan Keberatan, Terlapor dan/atau KPPU hanya


dapat mengajukan upaya hukum kasasi kepada Mahkamah
Agung sebagai upaya hukum terakhir.
UPAYA HUKUM KASASI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN
NEGERI

• Bahwa pihak yang berkeberatan atas Putusan Pengadilan Negeri dapat


mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung, sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 45 ayat (3) dan ayat (4) UU No. 5 Tahun 1999,
yang menyatakan :
 
Pasal 45 ayat (3)
Pihak yang keberatan atas putusan Pengadilan Negeri sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2), dalam waktu 14 (empat belas) hari dapat
mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia.
 
Pasal 45 ayat (4)
Mahkamah Agung harus memberikan putusan dalam waktu 30 (tiga) puluh
hari sejak permohonan kasasi diterima.

Anda mungkin juga menyukai