hipospedia adalah kelainan kognetial berupa muara uretra yang terlertak
disebelah ventral penis dan poksimal ujung penis. Letak meatus uretra bisa terletak pada glandular hingga perineal. (Basuki B. Punomo).
Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan congenital dimana metus uretra
externa terletak di permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempat yang normal (ujung glans penis). (arif Mansjoer,2000 : 374). ETIOLOGI
Penyebab kelainan ini memungkinkan bermula dari proses kehamilan
juga karena maskulinisasi inkomplit dari genetalia kerana premature dari sel interstitial testis.di dalam, kehamilan terjadi penyatuan di garis tengah lipatan uretra tidak lengkap sehingga meatus uretra terbuka pada sisi ventral penis. perkembangan uretra in utero normalnya dimulai sekitar usia 8 minggu dan selesai 15 minggu. secara umum dipercaya bahwa hipospedia disebabkan oleh produksi androgen yang tak adekuat oleh testis fetal. perbedaan dalam penentuan waktu dan tingkat insufiensi hormonal kemungkinan menerangkan jenis berbeda dari hipospadia urethra externum terletak pada badan penis atau perineum,sehinga mengganggu urinasi normal pada posisi berdiri yang lazim pada laki-laki. PATOFISIOLOGI
Hipospadia terjadi karena tidak lengkapnya perkembangan uretra dalam
utero. hipospadia dimana lubang uretra terletak pada perbatasan penis dan skortum, ini dapat berkaitan dengan crodee kongiental, paling umum pada hipospadia adalah lubang uretra bermuara pada tempat frenum, frenumnya tidak berbentuk,tempat normalnya metus uranius di tandai pada glans penis sebagai celah buntuh. MANIFESTASI KLINIS
tidak terdapat prepusium ventral sehingga prepusium dorsal
menjadi berlebih (dorsal hood). sering didertai korde (penis agulasi ke ventral/penis melengkung kearah bawah). lubang kencing terletak dibagian bawah dari penis. kebanyakan penderita terdapat penis yang melengkung kearah bawah yang akan tampak lebih jelas pada saat ereksi.
KLASIFIKASI
Hipospadia biasanya diklasifikasikan berdasarkan lokasi anatomi meatus uretra :
1. anterior atau hipospadia distal (meatus uretra terletak di gland penis), pada hipospadia derajat pertama ini letak meatus uretra eksterna dapat di bagi menjadi 3, yaitu hipospadial sine (curvature ventral penis dengan letak meatus urethra eksterna normal), jenis ini sering di anggap hipospadia yang bukan sebenarnya),glandular (letak meatus uretra eksterna hanya turun sedikit pada bagian ventral gland penis). dan sub-coronal (letak meatus uretra eksterna terletak di sulcus coronal penis). 2. Middle sharft atau intermediate hipospadia, yang disebut hipospadia derajat dua, juga dapat dibagi berdasarkan letak meatus uretra menjadi distal penis,mid-shaft, dan tipe proksimal. 3. hipospadia posterior atau proksimal atau derajat tiga dibagi menjadi penoscrotal (meatus uretra di antara pertemuan basis penis dan skrotum), scrotal (meatus uretra eksterna di scrotum),dan perineal (meatus uretra eksterna dibawah skrotum dan Pada area perineum). PEMERIKSAAN FISIK
pemeriksaan diagnostic berupa pemeriksaan fisik.
jarang dilakukan pemeriksaan tambahan untuk mendukung diagnosis hipospadi. tetapi dapat dilakukan pemeriksaan ginjal seperti USG meningkat hipospadi sering disertai kelainan pada ginjal. PENATALAKSANAAN penatalaksaan medis yang dapat dilakukan adalah dengan cara operasi,dikenal banyak teknik operasi hipospadia yang umumnya terdiri dari beberapa tahap yaitu : operasi pelepasan chordee dan tunnelling dilakukan pada usia 1 setengah hingga 2 tahun. pada tahap ini dilakukan operasi eksisi chordee dari muara uretra sampai ke glans penis. setelah eksisi chordee maka penis akan menjadi lurus akan tetapi meatus uretra masih terletak abnormal. untuk melihat keberhasilan setelah eksisi dilakukan tes ereksi buatan intraoperative dengan menyuntik NaCL 0,9% kedalam korpus kavernosum. operasi uretroplasti biasanya dilakukan 6 bulan operasi pertama. uretra dibuat dari kulit penis bagian ventral yang diinsisi secara longitudinal parallel di kedua sisi dan pada tahun-tahun terakhir ini, sudah mulai diterapakan operasi yang dilakukan pda hipospadia tipe distal dengan ukuran penis yang cukup besar KOMPLIKASI
adapun komplikasi yang dapat terjadi striktur
uretra (terutama pada sambungan meatus uretra
yang sebenarnya dengan uretra yang baru dibuat)
atau fisula,infertilitas, serta gangguan psikososial.
ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN Nama : anak. B Umur : 2 tahun Jenis kelamin : laki laki Diagnosa medis : HIPOSPEDIA Keluhan utama : Pada umumnya orang tua anak mengeluh dan ketakutan dengan kondisi anaknya karena penis yang melengkung kebawah dan adanya lubang kencing yang tidak pada tempatnya. RIWAYAT KESEHATAN a. Riwayat sekarang Pada umumnya anak dengan hipospedia ditemukan adanya lubang kencing yang tidak pada tempatnya sejak lahir dan tidak diketahui dengan pasti penyebabnya. b. Riwayat penyakit dahulu Adanya riwayat ibu pada saat kehamilan misalnya adanya gangguan atau ketidakseimbangan hormone dan faktor lingkungan pada saat kehamilan ibu sering terpapar dengan zat atau polutan yang bersifat tertogenetik yang menyebabkan terjadinya mutase gen yang dapat menyebabkan pembentukan penis yang tidak sempurna RIWAYAT KEHESATAN KELUARGA Adanya riwayat keturunan atau genetic dari orang tua atau saudara-saudara kandung dari anak yang pernah mengalami hipospedia. PEMERIKSAAN FISIK a. Preoperasi b. Kesadaran c. Hasil pengecekan TTV d. Pemeriksaan head to toe yang meliputi : • Kepala • Wajah dan leher • Dada/thorax • Abdomen • Genetalia • ekstremitas NO DATA MASALAH ETIOLOGI 1. DS Kecemasan (ansietas) orang Prosedur pembedahan 1. keluarga klien tua klien mengatakan : anaknya saat buang air kecil tidak keluar dari ujung glanspenis melainkan keluar dari bawah permukaan penis. 2. keluarga klien mengatakan : takut jika anaknya dioperasi 3. keluarga klien mengatakan : cemas tentang kondisi anaknya
DO 4. Klien tampak cemas 5. klien tampak bingung dengan kondisi anaknya 6. dari pemeriksaan fisik didapat meatus urertra eksternus, berada di pangkal penis/abnormalitas lebih ke proximal dari tempat yang normal pada ujung glanspenis,terdapat chordeae dari meatus yang letaknya abnormal ke glanspenis. chordeae dari meatus yang letaknya abnormal ke glanspenis. DIAGNOSA KEPERAWATAN kecemasan (ansietas) orang tua klien berhubungan dengan prosedur persiapan pembedahan INTERVENSI kecemasan orang tua klien berhubungan dengan prosedur persiapan pembedahan TUJUAN : setelah dilakukan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan kecemasan orang tua klien berkurang sampai dengan hilang dengan kriteria hasil : • mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas • mampu mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukan teknik untuk mengontrol cemas • postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan tingkat aktivitas menunjukan berkurangnya kecemasan. INTERVENSI : • kaji tingkat ansietas keluarga klien • kaji faktor yang menjadi faktor ansietas • meminimalkan kekhawatiran, ketakutan prasangka, dan perasaan yang membuat tidak tenang yang berubungan dengan sumber bahaya yang diantisipasi dan tidak jelas. • ajarkan teknik relaksasi untuk meredakan ansietas • jelaskan prosedur/asuhan yang diberikan, ulangi penjelasan dengan sering/sesuai kebutuhan. • dorong dan berikan kesempatan untuk pasien/orang terdekat mengajukan pertanyaan dan menyatakan masalah. KOLABORASI : • rujuk dengan system penyongkong sesuai dengan kebutuhan ahli agama dan pelayanan social. EVALUASI • orang tua memahami tentang hipospadia dan alasan pembedahan serta orang tua akan aktif dalam perawatan setelah operasi • anak tidak mengalami infeksi yang ditandai oleh hasil urinalis normal dan suhu tubuh kurang dari 37,8 C • anak tidak mengalami injuri yang ditandai oleh anak dapat mempertahankan penempatan kateter urin yang benar sampai angkat oleh perawat atau dokter. SELESAI