1
Agenda
1. Pendahuluan
2. SAK ETAP
2
Standar Akuntansi ??
PPL - IAPI 3
Tujuan Laporan Keuangan
• Memberikan infomasi
– posisi keuangan,
– kinerja
– perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi
• Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban
sumber daya yang dipercayakan kepadanya
• Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.
• Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu
dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.
PPL - IAPI 4
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
PPL - IAPI 5
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas
publik.
• Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik signifikan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) bagi pengguna eksternal.
– Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung
dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
PPL - IAPI 6
AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN
• Harus menggunakan PSAK – IFRS based
• Namun, dapat menggunakan SAK ETAP jika ada regulasi yang mengijinkan
penggunaan SAK ETAP BPR sesuai dengan SE BI No.11/37/DKBU tahun 2009
• Karakteristik IFRS :
– IFRS menggunakan “Principles Base “ :
• Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga
harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
• Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
• Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar
akuntansi.
– Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar
aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau
menggunakan jasa penilai
– Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif
maupun kualitatif
7
SAK – ETAP: Why?
PPL - IAPI 8
SAK ETAP
9
Manfaat SAK ETAP
PPL - IAPI 10
SAK ETAP
11
IFRS for SMEs
• IFRS for SMEs, merupakan “mini” Full IFRS
– Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan
– Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda dengan Full
IFRS, kecuali
– “borrowing cost” dibebankan langsung dan tidak dikapitalisasi, dan
– terdapat pengaturan mengenai “ekuitas”
• Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan menengah ke
bawah.
PPL - IAPI 12
SAK ETAP
PPL - IAPI 13
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah
14
Ruang lingkup
PPL - IAPI 15
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
PPL - IAPI 16
Rerangka konseptual
17
Penyajian Laporan Keuangan
PPL - IAPI 18
Penyajian Laporan Keuangan (2)
Neraca Neraca
• Pos minimal yang disajikan banyak • Pos minimal yang disajikan lebih sedikit
• Urutan penyajian • Sama
• Pengungkapan banyak • Pengungkapan lebih sederhana
PPL - IAPI 19
Penyajian Laporan Keuangan (3)
SAK UMUM SAK ETAP
Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas
Pos minimal Pos minimal lebih sedikit
Pengungkapan distribusi dividen dan Tidak ada
dividen per saham
Tidak diperkenankan Laporan perubahan ekuitas dan saldo
laba dapat menggantikan lap laba rugi
dan lap perubahan ekuitas
20
Penyajian Laporan Keuangan (4)
PPL - IAPI 21
Laporan Keuangan Konsolidasian
PPL - IAPI 22
Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
Kesalahan Sama
23
Instrumen Keuangan
PPL - IAPI 24
Persediaan
PPL - IAPI 25
Investasi pada Entitas Asosiasi
26
Investasi pada Joint Venture
27
Investasi pada Entitas Anak
PPL - IAPI 28
Properti Investasi dan Aset Tetap
29
Aset Tidak Berwujud
PPL - IAPI 30
Sewa
SAK UMUM SAK ETAP
Perjanjian sewa dan perjanjian mengandung sewa Perjanjian sewa
Klasifikasi sewa: indikator dan situasi yang Klasifikasi sewa: indikator yang tidak
memerlukan judgment. perlu judgment:
Sewa modal jika terjadi perpindahan risiko dan pengalihan aset
manfaat. opsi beli
min 75% umur ekonomis
min 90% nilai wajar
aset bersifat khusus)
PPL - IAPI 31
Kewajiban Diestimasi (Provisi) dan Kontinjensi, Ekuitas, dan
Pendapatan
Ekuitas Sama
32
Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai
PPL - IAPI 33
Imbalan Kerja
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Pesangon pemutusan kerja Pesangong pemutusan kerja
Imbalan berbasis saham Tidak ada
PPL - IAPI 34
Pajak Penghasilan
PPL - IAPI 35
Mata Uang Pelaporan dan Transaksi Valas
Transaksi valas: kurs tanggal transaksi Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan
(mingguan)
PPL - IAPI 36
BISNIS PROSES RUMAH SAKIT
37
Karakteristik Industri
• Risiko Malpraktik
• Kehilangan Tenaga Medik
• Kebijakan Pemerintah
• Nilai tukar
• Pemogokan karyawan
• Leverage
• Tidak tertagihnya piutang
Bapepam
40
Karakteristik Rumah Rakit
41
Kepemilikan dan Bentuk Rumah Sakit
42
AKUNTANSI RUMAH SAKIT
43
Akuntansi Rumah Sakit
STANDAR MANA
YANG DIGUNAKAN ??
SAK
PSAK & SAK
PSAK ETAP & PSAP
PSAK 45 ETAP
PSAK 45
44
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit
45
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit – BLU&D
Bapepam
47
Tujuan Laporan Keuangan
49
Neraca
54
Catatan atas Laporan Keuangan
• Laporan keuangan BLU rumah sakit disertai dengan lampiran:
a. Analisis laporan keuangan yang terdiri dari: Rasio
Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio
Rentabilitas;
b. Laporan aktivitas yang disajikan secara komparatif antara
proyeksi sebagaimana tercantum dalam RBA dengan
realisasi periode berjalan;
c. BLU rumah sakit dapat menyajikan lampiran lain sesuai
kebutuhan.
Kemenkes
55
Keterbatasan Laporan Keuangan
• Bersifat historis yang menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah
lampau;
• Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak
pengguna.
• Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran;
• Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
• Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya
(formalitas); dan
• Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis
dan tingkat kesuksesan antar BLU rumah sakit.
Kemenkes
56
Aset
• Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh BLU rumah sakit sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa
depan diharapkan akan diperoleh BLU rumah sakit.
• Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi
dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun
tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada rumah sakit.
Aset
Aset Lancar Aset Tetap Aset Lainnya
Kas dan setara kas Tanah Aset kerjasama
Investasi jangka pendek Gedung dan Bangunan operasi
Piutang pelayanan Peralatan dan Mesin Aset sewa
Piutang lain-lain Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset tak berwujud
Persediaan Konstruksi dalam Perngerjaa Aset lain-lain
Uang Muka Jumlah aset tetap
Akumulasi Penyusunan
57
Aset
58
Kewajiban
• Kewajiban adalah utang rumah sakit masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari
sumber daya rumah sakit yang mengandung manfaat ekonomi.
• Kewajiban jangka pendek diselesaikan kurang dari satu tahun.
• Kewajiban jangka panjang diselesaikan lebih dari satu tahun.
Aset
Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Pendek
Utang usaha • Kredit investasi
Utang pajak • Pinjaman jangka panjang
Biaya yang masih harus dibayar dari lembaga keuangan
Pendapatan diterima dimuka
Bagian lancar utang jangka
panjang
Utang jangka pendek lainnya
59
Kewajiban
60
Ekuitas
• Ekuitas adalah hak residual atas aset rumah sakit setelah dikurangi semua
kewajiban;
• Ekuitas adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk
tujuan tertentu oleh penyumbang atau hasil operasional rumah sakit.
• Ekuitas sebagai bagian dari pemilik (pemerintah) harus dilaporkan
sedemikian rupa, sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya
secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan standar akuntansi.
Ekuitas
Kewajiban Jangka Pendek
Ekuitas Awal
Surplus defisit tahun lalu
Surplus defisit tahun berjalan
Ekuitas Donasi
61
Ekuitas
62
Pendapatan
63
Pendapatan
64
Pendapatan
• Pendapatan usaha dari jasa layanan diakui ketika hasil suatu transaksi
yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan
sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada
tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.
• Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi
berikut ini dipenuhi:
– Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
– Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan
diperoleh perusahaan;
– Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan
andal; dan
– Beban yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat
diukur dengan andal;
• Pengungkapan: Rincian jenis pendapatan pada catatan atas laporan
keuangan
65
Beban
• Beban adalah penurunan manfaat
ekonomi selama satu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar kas atau Beban
berkurangnya aset atau terjadinya Beban layanan
kewajiban yang mengkibatkan Beban umum dan administrasi
penurunan ekuitas. Beban lainnya
• Beban diakui pada saat timbulnya Rugi penjualan aset non lancar
beban tersebut sebesar jumlah yang Kerugian penurunan nilai
digunakan untuk pelayanan rumah Kerugian lainnya
sakit, jumlah yang telah dibayar, jumlah
yang harus dibayarkan jumlah yang
diestimasi atau sebesar jumlah yang
dialokasikan.
• Pengungkapan rincian beban dan
tambahan pengungkapan untuk
estimasi
66
Neraca
NERACA RSUD “X”
PER 31 DESEMBER 2011 dan 2012
ASET 2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ASET LANCAR xxx xxx xxx
ASET TETAP xxx xxx xxx
ASET KSO
ASET LAINNYA
TOTAL ASET XXX XXX XXX
KEWAJIBAN xxx xxx xxx
KEWAJIBAN JANGKA PENDEL xxx xxx xxx
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG xxx xxx xxx
TOTAL KEWAJIBAN xxx xxx xxx
EKUITAS xxx xxx xxx
TOTAL KEWAJIBAN + EKUITAS XXX XXX XXX
Akun Neraca
RSUD “X”
AKUN NERACA
ASET 2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ASET LANCAR xxx xxx xxx
Kas dan Setara Kas xxx xxx xxx
Investasi jangka pendek xxx xxx xxx
Piutang pelayanan xxx xxx xxx
Piutang lain-lain xxx xxx xxx
Persediaan xxx xxx xxx
Uang Muka xxx xxx xxx
Biaya dibayar di muka xxx xxx xxx
JUMLAH ASET LANCAR xxx xxx xxx
Akun Neraca
AKUN Neraca RSUD “X”
ASET 2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ASET TETAP xxx xxx xxx
Tanah xxx xxx xxx
Gedung dan Bangunan xxx xxx xxx
Peralatan dan Mesin xxx xxx xxx
Jalan, jaringan xxx xxx xxx
Aset tetap lain xxx xxx xxx
Konstruksi dalam pengerjaan xxx xxx xxx
JUMLAH ASET TETAP xxx xxx xxx
Akumulasi penyusutan xxx xxx xxx
NILAI BUKU ASET TETAP xxx xxx xxx
Aset KSO xxx xxx xxx
Aset lain-lain xxx xxx xxx
Akun Neraca
AKUN Neraca RSUD “X”
KEWAJIBAN 2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
Kewajiban Jangka pendek xxx xxx xxx
Hutang Usaha xxx xxx xxx
Hutang Pajak xxx xxx xxx
Biaya yang masih harus dibayar xxx xxx xxx
Pendapatan diterima di muka xxx xxx xxx
Bagian lancar utang jangka panjang xxx xxx xxx
Hutang jangka pendek lainnya xxx xxx xxx
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK xxx xxx xxx
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG xxx xxx xxx
JUMLAH KEWAJIBAN xxx xxx xxx
Akun Neraca
Lanjutan AKUN Neraca RSUD “X”
EKUITAS 2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
Ekuitas Awal xxx xxx xxx
Surplus /Defisit tahun lalu xxx xxx xxx
Surplus/Defisit tahun berjalan xxx xxx xxx
Ekuitas Donasi xxx xxx xxx
JUMLAH EKUITAS xxx xxx xxx
Laporan Operasional
LAPORAN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
PENDAPATAN xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA JASA LAYANAN xxx xxx xxx
HIBAH/DONASI/SUMBANGAN NON
PEMERINTAH xxx xxx xxx
PENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx xxx xxx
TOTAL PENDAPATAN XXX XXX XXX
BEBAN
BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI xxx xxx xxx
BEBAN LAINNYA xxx xxx xxx
TOTAL BEBAN XXX XXX XXX
SURPLUS/DEFISIT XXX XXX XXX
PENYETORAN/PENARIKAN KAS NEGARA XXX XXX XXX
SURPLUS/DEFISIT TAHUN BERJALAN DILUAR XXX XXX XXX
PENDAPATAN APBN
Akun Pendapatan
AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
PENDAPATAN xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA JASA LAYANAN xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat Jalan xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat Inap xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat Darurat xxx xxx xxx
HIBAH/DONASI/SUMBANGAN NON
PEMERINTAH xxx xxx xxx
PENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx
Operasional xxx xxx xxx
Investasi xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx xxx xxx
TOTAL PENDAPATAN xxx xxx xxx
Akun Beban
AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
BEBAN xxx xxx xxx
BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx
Beban Pegawai xxx xxx xxx
Beban pemakaian bahan/persediaan xxx xxx xxx
Beban Jasa Layanan xxx xxx xxx
Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx
Beban Langganan Daya dan Jasa xxx xxx xxx
Beban subsidi Pasien xxx xxx xxx
Beban penyusutan xxx xxx xxx
JUMLAH BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx
Akun Beban
AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI xxx xxx xxx
Beban Pegawai xxx xxx xxx
Beban Administrasi Perkantoran xxx xxx xxx
Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx
Beban Langganan Daya dan Jasa xxx xxx xxx
Beban Penyusutan xxx xxx xxx
Beban Amortisasi xxx xxx xxx
Beban Promosi xxx xxx xxx
Beban Premi Asuransi xxx xxx xxx
Beban Penyisihan Kerugian Piutang xxx xxx xxx
Beban Umum dan Administrasi lain xxx xxx xxx
TOTAL BEBAN UMUM & ADMINISTRASI XXX XXX XXX
Laporan Arus Kas
LAPORAN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
ARUS KAS NETTO DR AKT OPERASI xxx xxx xxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI XXX XXX XXX
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
ARUS KAS NETTO DR AKT INVESTASI xxx xxx xxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
ARUS KAS NETTO DR AKT PENDANAAN XXX XXX XXX
KENAIKAN NETTO KAS XXX XXX XXX
SALDO KAS AWAL XXX XXX XXX
SALDO KAS AKHIR XXX XXX XXX
Aktivitas Operasi
AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
Penerimaan Usaha dan jasa layanan xxx xxx xxx
Penerimaan Hibah xxx xxx xxx
Penerimaan APBN/APBD xxx xxx xxx
Penerimaan kas lainnya xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
Belanja Pegawai xxx xxx xxx
Belanja barang xxx xxx xxx
Penyetoran ke Kas negara xxx xxx xxx
Belanja lain-lain xxx xxx xxx
Aktivitas Investasi
AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
Hasil Penjualan Aset Tetap xxx xxx xxx
Perolehan Aset Lainnya xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
Perolehan Aset Tetap xxx xxx xxx
Perolehan Aset Tetap lainnya xxx xxx xxx
Aktivitas Pendanaan
AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
Perolehan Pinjaman xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
Pembayanan Pokok Pinjaman xxx xxx xxx
DETIL PSAK
80
BAB1
Ruang
Lingkup
Ruang lingkup
81
BAB1
Ruang
Lingkup
Ruang lingkup
82
Apakah memiliki akuntabilitas publik?
83
BAB 2
Konsep dan
Prinsip
Konsep dan Prinsip Pervasif
Pervasive
• Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan
Pengukuran LK) untuk ETAP
• Tujuan Laporan Keuangan
• Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan
– Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk,
pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan
antara biaya dan manfaat
• Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
• Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
• Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran
• Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
• Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak
ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
• Dasar akrual
• Saling hapus tidak diperkenankan
84
BAB 2
Konsep dan
Prinsip
Pervasive
Laporan keuangan untuk tujuan umum
85
BAB 3
Penyajian
Laporan
Penyajian laporan keuangan
Keuangan
• Penyajian wajar
• Kepatuhan terhadap SAK ETAP
• Kelangsungan usaha
• Frekuensi pelaporan
• Penyajian yang konsisten
• Informasi komparatif
• Materialitas dan agregasi
• Laporan keuangan lengkap
• Identifikasi laporan keuangan
86
Penyajian Laporan Keuangan
87
Penyajian Konsisten
88
Penyajian laporan keuangan
89
Penyajian
90
Laporan Keuangan
91
Penyajian Laporan Keuangan
92
BAB 4
Neraca Neraca
• Penyajian
– Klasifikasi aset lancar dan aset tidak lancar
– Klasifikasi kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang
93
Neraca
• Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.
• Minimal mencakup pos-pos:
– kas dan setara kas,
– piutang usaha dan piutang lain-lain,
– persediaan,
– properti investasi,
– aset tetap,
– aset tidak berwujud,
– utang usaha dan utang lainnya,
– aset dan kewajiban pajak,
– kewajiban diestimasi
– ekuitas.
• Urutan dan format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAP
94
Aset Lancar
95
Kewajiban Jangka Pendek
96
Informasi disajikan di Neraca atau CALK
97
Contoh Klasifikasi Aset dan Kewajiban
99
BAB 5
Laporan Laba
Rugi Laporan Laba Rugi
100
Laporan Laba Rugi
101
BAB 6
Laporan
Perubahan Alternatif Penyajian
Ekuitas
102
Contoh
103
Contoh
2013
Pendapatan 500.000.000
Beban pokok penjualan 150.000.000
Laba kotor 350.000.000
Beban usaha 65.000.000
Laba usaha 285.000.000
Beban bunga 15.000.000
Laba sebelum pajak 270.000.000
Pajak 75.600.000
Laba bersih 194.400.000
104
Catatan atas Laporan Keuangan
• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn
• Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan
• Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh perusahaan termasuk metode akuntansi
dan estimasi yang digunakan
• Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan
• Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:
• Utang tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang
digunakan
• Investasi nama perusahaan, jumlah kepemilikan, waktu akuisisi, dll
• Pajak jumlah pajak dibayarkan, pajak tangguhan, beda
permanen/temporer, pajak final, dll
• Informasi penting yang diharuskan oleh standar
• Segmen usaha
• Transaksi hubungan istimewa
• Kontijensi
• Kontrak kerjasama
105
BAB 7
Laporan Arus
Kas Laporan Arus Kas
• Menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan.
• Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsung.
• Bunga dan dividen harus diungkap secara terpisah secara konsisten sebagai
aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
• Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas operasi kecuali
dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau
pendanaan.
• Transaksi non kas tidak dapat disajikan dalam laporan arus kas.
106
Klasifikasi arus kas
107
Aktivitas Operasi – Indirect method
Perubahan
Perubahancurrent
currentasset
assetdan
dan
current
currentliabilities
liabilities
Arus
Aruskas
kasdari
dari
Laba
Laba kegiatan
kegiatanoperasi
operasi
bersih
bersih
++Kerugian
Kerugiandan
dan-- ++Beban
Bebanbukan
bukankaskas
Keuntungan
Keuntungan seperti
sepertidepresiasi
depresiasidan
dan
amortisasi
amortisasi
108
Arus kas dari kegiatan investasi
Hasil
Hasildari
dari::
–– Penjualan
Penjualanaset
asettetap
tetap
–– Penjualan
Penjualaninvestasi
investasi +
–– Penagihan
Penagihanpokok
pokokpinjaman
pinjaman
kepada
kepadapihak
pihaklain Arus
lain Aruskas
kasdari
dari
kegiatan
kegiatan
Investasi
Investasi
Kas
Kasdibayarkan
dibayarkankepada
kepada::
−− Pembelian
Pembelianaset
asettetap
tetap _
−− Pembelian
Pembelianinvestasi
investasi
−− Pembeli
Pembeli
109
Arus kas dari kegiatan pendanaan
Hasil
Hasildari
dari::
–– Penerbitan
Penerbitansaham
saham
–– Penerbitan
Penerbitanobligasi
obligasi
–– Pinjaman
Pinjaman
+
Arus
Aruskas
kasdari
dari
kegiatan
kegiatan
Dibayarkan
Dibayarkanuntuk
untuk :: Financing
Membeli
Financing
Membelitreasury
treasurystock
stock _
Menarik
Menarikobligasi
obligasi
Membayar
Membayarpokok
pokokpinjaman
pinjaman
Membayar
Membayardeviden
deviden
110
BAB 8
Catatan atas
L/K Catatan Atas Laporan Keuangan
111
Urutan Penyajian
112
Catatan atas Laporan Keuangan
• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn
• Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan
• Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh mengikuti ketentuan dalam bab yang ada
• Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan
• Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:
• Utang tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang
digunakan
• Investasi nama perusahaan, jumlah kepemilikan, akuisisi, dll
• Pajak jumlah pajak dibayarkan, utang pajak.
• Informasi penting yang diharuskan oleh standar
• Transaksi hubungan istimewa
• Kontijensi
• Kontrak kerjasama
113
BAB 9
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
114
Tidak Ada Pengaturan Spesifik
– Jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu transaksi, peristiwa
atau kondisi, maka manajemen menggunakan pertimbangan relevan dan
andal untuk memilih kebijakan akuntansi dengan hirarki:
• persyaratan dan panduan SAK ETAP yang berhubungan dengan isu
serupa atau terkait
• definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran sesuai dengan
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif.
• persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang berhubungan
dengan isu serupa atau terkait
• pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain yang
menggunakan kerangka dasar yang serupa
• literatur akuntansi dan praktik industri yang berterima umum
sepanjang tidak bertentangan.
115
Perubahan Kebijakan Akuntansi
116
Estimasi Akuntansi
117
Perubahan estimasi
• Entitas A membeli aset tetap bangunan yang dibeli 1/1/2X03
sebesar 820 juta. Bangunan disusutkan dengan metode garis
lurus, masa manfaat 20 tahun, nilai sisa 20 juta.
• Pada 1/1/2X13 entitas merubah masa manfaat dari 10 tahun
tersisa menjadi 20 tahun tersisa sehingga total masa
manfaat menjadi 30 tahun.
118
Koreksi Kesalahan Periode Lalu
119
Koreksi Kesalahan
• Entitas A membeli aset tetap peralatan yang dibeli 1/1/2X08
sebesar 520 juta. Peralatan disusutkan dengan metode garis lurus,
masa manfaat 10 tahun, nilai sisa 20 juta.
• Pada 31/12/2X13 Entitas menemukan kesalahan bahwa nilai
peralatan tersebut seharusnya 620. Nilai sisa dan masa manfaat
tidak berubah
Koreksi harus dilakukan dari tahun 2X08 sampai dengan 2X13.
Depresiasi lama (520-20) / 10 = 50
Depresiasi baru (620-20) / 10 = 60
Depresiasi 31/12/2X13 menggunakan depresiasi baru
Beban depresiasi 60
Akumulasi depresiasi 60
Koreksi 1/1/@X08 sampai 31/12/2X13
Saldo Laba 50
Akumulasi depresiasi 50
120
BAB 10
Investasi Efek Investasi Efek Tertentu
121
Perubahan Nilai Wajar
122
Investasi pada Efek Tertentu
123
BAB 11
Persediaan Persediaan
• Persediaan:
– Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
– Dalam proses produksi untuk kemudian dijual
– Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa
• Biaya perolehan persediaan mencakup seluruh biaya pembelian, biaya
koversi, dan biaya lainnya yang terjadi untuk membawa persediaan ke
kondisi dan lokasi sekarang
• Biaya pembelian persediaan:
– harga beli, bea impor, pajak lainnya (kecuali yang kemudian dapat
ditagih kembali kepada otoritas pajak), biaya pengangkutan, biaya
penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat
diatribusikan pada perolehan barang jadi, bahan, dan jasa. Diskon
dagang, potongan, dan lainnya yang serupa dikurangkan dalam
menentukan biaya pembelian.
• Biaya konversi: overhead produksi tetap dan variabel
124
Pengukuran
125
Persediaan
126
Persediaan
127
Penurunan Nilai
128
Ilustrasi Nilai Realisasi Bersih
129
Penilaian Persediaan
Biaya atau Nilai Realisasi Bersih yang Lebih Kecil
Persediaan Kuantitas Biaya NRV Total Biaya Total NRV Lebih Kecil
NRV: Net Realizable Value = harga jual dikurangi biaya untuk menjual.
Penurunan dihitung secara total = 139.000 – 134.000 = 5.000
Penurunan dihitung tiap produk = 139.000 – 130.000 = 9.000
Jurnal COGS* 9.000
Penyisihan penurunan nilai persediaan 9.000
Jika penurunan nilai sifatnya operasional dapat dimasukkan ke COGS, namun jika sifatnya material dan tidak rutin
dimasukkan dalam beban/pendapatan lain-lain (setelah laba operasi)
130
BAB 12
Investasi
Investasi pada Asosiasi dan Anak
131
Metode Ekuitas
132
Metode Ekuitas – Anak Perusahaan
Pencatatan Awal investasi
Dalam metode ekuitas, pencatatan pada awal investasi sama dengan
pencatatan yang dilakukan dengan menggunakan metode lainnya.
ILUSTRASI
Tanggal 6 Januari Amazon.com membeli saham 400.000 untuk 60%
dari saham yang dimiliki Drugstore.com.
133
Metode Ekuitas – Anak Perusahaan
Pengumuman Laba dan Pembagian Dividen
Pada Metode Ekuitas, Laba bersih yang dimiliki oleh perusahaan investee
akan menambah nilai investasi dari investor.
134
Metode cost - Asosiasi
135
BAB 13
Joint Venture Investasi Pada Joint Venture
136
Investasi pada Joint Venture - PBO
• PBO:
– Masing-masing venturer menggunakan aset tetapnya, dan
mengelola sendiri persediaannya.
– Masing-masing venturer juga memikul pengeluarannya,
menyelesaikan kewajibannya serta mencari sumber
pendanaan untuk aktivitasnya sendiri.
– Aset, kewajiban dan beban sendiri dicatat masing-masing
– Perjanjian mengatur pembagian pendapatan dan beban
bersama.
137
Investasi pada Joint Venture - PBA
• PBA:
– Para venturer melakukan pengendalian bersama
dan kepemilikan bersama atas satu atau lebih aset
yang diserahkan oleh venturer, atau dibeli untuk
digunakan dalam melaksanakan kegiatan joint
venture.
– Pengendalian bersama dan kepemilikan bersama
atas satu atau lebih aset
– Setiap venturer membukukan bagian aset,
kewajiban, bagian pendapatan dan beban
138
Investasi Pada Joint Venture
• PBE:
– Joint venture yang melibatkan pendirian suatu
perusahaan, persekutuan atau entitas lain dimana
setiap venturer memiliki bagian.
– Entitas beroperasi dengan cara yang sama dengan
entitas lain, kecuali adanya perjanjian kontraktual
antar venturer untuk membuat pengendalian
bersama atas aktivitas ekonomi tersebut.
– Investor mencatat investasi pada PBE pada biaya
perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai.
139
BAB 14
Properti Properti Investasi
140
BAB 15
Aset Tetap Aset Tetap
• Aset tetap:
– aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan
administratif dan
– diharapkan digunakan lebih dari satu periode.
• Diakui sebagai aset jika memenuhi prinsip pengakuan.
141
Unsur Biaya Perolehan
142
Pengukuran Biaya Perolehan
143
Penyusutan
• Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi kecuali sebagai bagian
perolehan aset.
• Beban penyusutan dihitung berdasarkan alokasi sistematis jumlah yang
dapat disusutkan selama umur manfaat.
• Metode penyusutan harus mencerminkan ekspektasi pola penggunaan
manfaat ekonomi masa depan aset.
• Metode penyusutan antara lain garis lurus, saldo menurun atau jumlah
unit produksi.
• Jika terdapat indikasi terjadi perubahan signifikan manfaat ekonomi atau
pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan telaah ulang
mengubah masa manfaat atau metode perubahan estimasi
144
Penjualan
145
Penurunan Nilai dan Penghentian Pengakuan
146
Pengungkapan
148
Pengakuan dan Pengukuran
149
Umur Manfaat dan Metode Amortisasi
• Semua aset tidak berwujud diakui sebagai aset dengan umur manfaat
terbatas
• Umur manfaat aset tidak berwujud yang berasal dari hak kontraktual atau
hak hukum lainnya tidak boleh melebihi periode hak kontraktual atau hak
hukum.
• Jika entitas tidak mampu mengestimasi umur manfaat suatu aset tidak
berwujud, maka umur manfaatnya dianggap 10 tahun.
• Nilai residu dianggap nol, kecuali dalam kondisi tertentu.
• Metode amortisasi dipilih, jika tidak dapat dilakukan secara andal maka
menggunakan metode garis lurus.
• Telaah ulang atas umur dan metode amortisasi dilakukan pada saat
terdapat indikasi perubahan terkait dengan aset
– Jika berubah maka mengikuti perubahan sebagai estimasi akuntansi.
150
Ilustrasi Amortisasi Aset Tak Berwujud
151
Penurunan Nilai dan Penghentian Pengakuan
152
BAB 17
Sewa Sewa
153
Sewa
• Sewa Pembiayaan jika memenuhi salah satu:
– sewa mengalihkan kepemilikan aset pada lessee pada akhir masa
sewa
– lessee mempunyai hak opsi untuk membeli aset pada harga yang
cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai
dapat dilaksanakan
– masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomis aset yaitu sama
atau lebih dari 75% umur ekonomis aset sewaan.
– pada awal masa sewa nilai kini pembayaran sewa minimum sama
atau lebih dari 90% nilai wajar aset sewaan
– aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.
154
Sewa Pembiayaan– Laporan Keuangan Lessee
155
Sewa Pembiayaan– Laporan Keuangan Lessor
156
Sewa Operasi
• Lessee:
– Tidak mencatat aset sewaan
– Mencatat beban sewa secara straight line
• Lessor:
– Mencatat aset sewaan (termasuk depresiasi)
– Mencatat penerimaan secara straight line
157
Transaksi Jual dan Sewa Balik
158
BAB 18
Diestimasi
dan Kewajiban Diestimasi
Kontijensi
159
Pengukuran
160
Kewajiban Kontinjensi
161
Contoh
162
Contoh
Kewajiban diestimasi
Peristiwa
atau kontinjensi
Kewajiban diestimasi,
Kasus pengadilan – pengacara
sebesar estimasi
memberikan opini kemungkinan entitas
terbaik untuk
diputuskan bersalah.
penyelesaian kewajiban
163
Ilustrasi Kewajiban Diestimasi – Garansi
164
BAB 19
Ekuitas Bentuk Hukum Entitas
• Entitas Perorangan
• Persekutuan Perdata
• Firma
• CV
• Perseroan Terbatas
• Koperasi
165
Badan usaha PT
166
Penyajian ekuitas
Ekuitas
Modal saham – modal dasar 10.000 lembar saham dengan nilai
nominal Rp 1000.
Modal saham disetor penuh – 5.000 lembar saham dengan
5.000.000
nilai nominal Rp 1.000
Tambahan modal disetor 1.000.000
Jumlah modal saham 6.000.000
Saldo laba 2.450.000
Jumlah ekuitas 8.450.000
167
Pembagian dividen
170
BAB 20
Pendapatan
Jenis-jenis pendapatan
– Penjualan barang
– Penyediaan jasa
– Kontrak konstruksi
– Penggunaan aset entitas oleh pihak lain:
• bunga
• royalti atau
• dividen
171
Pengukuran pendapatan
172
Penjualan barang
174
Ilustrasi Penjualan Barang
Sebuah
Sebuah tokotoko bernama
bernama “Terang
“Terang Jaya”
Jaya” menjual
menjual peralatan
peralatan
elektronik,
elektronik, salah
salah satunya
satunya televisi.
televisi. Pada
Pada tanggal
tanggal 66 Maret
Maret 2012,
2012,
seorang
seorang pelanggan
pelanggan membeli
membeli satu
satu unit
unit televisi
televisi untuk
untuk dipasang
dipasang di
di
rumahnya
rumahnyaseharga
sehargaRpRp3.000.000,-
3.000.000,-
Terang
Terang Jaya
Jaya mengakui
mengakui pendapatan
pendapatan pada
pada saat
saat televisi
televisi diterima
diterima
oleh
oleh pelanggan
pelanggan sebesar
sebesar RpRp 3.000.000,-
3.000.000,- oleh
oleh karena
karena proses
proses
instalasi
instalasitelevisi
televisitidak
tidakrumit.
rumit.
175
Penyediaan jasa
176
Bunga, royalti dan dividen
177
Pengakuan bunga, royalti dan dividen
178
Ilustrasi Bunga, Royalti, dan Dividen
Pada
Pada tanggal
tanggal 1111 November
November 2011,
2011, Reva
Reva menyerahkan
menyerahkan draft
draft buku
buku
yang
yang baru
baru selesai
selesai ditulisnya
ditulisnya kepada
kepada penerbit
penerbit “Jendela
“Jendela Pustaka”.
Pustaka”.
Setelah
Setelah melalui
melalui tahap
tahap pemeriksaan
pemeriksaan dan
dan uji
uji kelayakan,
kelayakan, pada
pada tanggal
tanggal
11
11 Desember
Desember 2011,
2011, pihak
pihak penerbit
penerbit mengirimkan
mengirimkan pemberitahuan
pemberitahuan
kepada
kepada RevaReva untuk
untuk menandatangani
menandatangani kontrak
kontrak penerbitan
penerbitan dan
dan
distribusi
distribusi buku.
buku.
Kontrak
Kontrak telah
telah ditandatangani
ditandatangani kedua
kedua belah
belah pihak
pihak pada
pada tanggal
tanggal 13
13
Desember
Desember 2011
2011 dengan
dengan nilai
nilai Rp
Rp 200
200 juta.
juta.
Reva
Reva mengakui
mengakui pendapatan
pendapatan royalti
royalti senilai
senilai Rp
Rp 200
200 juta
juta pada
pada tanggal
tanggal
13
13 Desember
Desember 2011, 2011, karena
karena kejadian
kejadian acuan
acuan (penandatanganan
(penandatanganan
kontrak)
kontrak) telah
telah terjadi.
terjadi.
179
BAB 21
Biaya
Pinjaman
Biaya Pinjaman
180
BAB 22
Penurunan
Nilai Penurunan Nilai
• Kerugian penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat melebihi nilai yang dapat diperoleh
kembali
• Penurunan nilai pinjaman dan piutang dinilai sebesar estimasi kerugian yang tidak
dapat ditagih.
• Persediaan:
– Penurunan terjadi sebagai konsekuensi penilaian berdasarkan harga jual dikurangi biaya
menyelesaikan dan menjual.
– Pemulihan penurunan nilai diakui maksimal sebesar rugi yang telah diakui.
• Aset lain:
– Entitas harus menilai pada setiap tanggal laporan apakah terjadi indikasi bahwa ada aset yang turun
nilainya.
– Kerugian penurunan nilai dan pemulihan kerugian diakui dalam laporan laba rugi (selisih nilai tercatat
aset dengan nilai wajar dikurangi biaya menjual)
– Jika ada indikasi entitas harus mengestimasi nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual aset
tersebut
– Pemulihan penurunan nilai tidak boleh melebihi niliai yang ditentukan
– Indikasi: sumber informasi eksternal atau sumber informasi internal.
181
BAB 23
Imbalan
Kerja
Imbalan Kerja
182
BAB 24
Pajak
Penghasilan Pajak Penghasilan
183
BAB 25
Mata Uang
Pelaporan Mata Uang Pencatatan dan Pelaporan
184
BAB 26
Transaksi
Mata Uang
Asing
Transaksi dalam Mata Uang Asing
185
BAB 27
Tgl Setelah
Pelaporan
Post Balance Sheets
186
BAB 28
Hubungan
Istimewa
Pihak Hubungan Istimewa
187
BAB
29&30
Transisi
Tgl Efektif
Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
188
Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
189
Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
190
SISTEM AKUNTANSI RUMAH SAKIT
191
Prinsip Penyusunan SIA RS
192
Prinsip Penyusunan SIA RS
193
Akuntansi
PENGIDENTIFIKASIAN
AKUNTANSI PENCATATAN
PELAPORAN
194
Siklus Transaksi Rumah Sakit
Model
Model Siklus
Siklus Transaksi
Transaksi
Siklus
Pendapatan
Siklus
Pengeluaran Siklus
Peristiwa Ekonomi Laporan
Pelaporan
(Transaksi ) Keuangan
Keuangan
Siklus Pelayanan
Siklus Keuangan
195
Siklus transaksi di Rumah Sakit
• Siklus pendapatan terkait dengan pemberian jasa pelayanan rumah sakit
kepada pasien atau pihak lain dan penerimaan pembayaran pasien atau
tagihan dari pihak lain.
• Siklus pengeluaran terkait dengan pengadaan barang dan/atau jasa dari
pihak lain dan pelunasan utang dan kewajibannya.
• Siklus produksi/pelayanan terkait dengan transformasi sumber daya
rumah sakit menjadi jasa pelayanan rumah sakit.
• Siklus keuangan terkait dengan perolehan dan pengelolaan capital fund
(dana modal), seperti modal kerja (sumber dana kas atau dana likuid
lainnya) dan sumber dana jangka panjang
• Siklus pelaporan keuangan tidak terkait dengan siklus operasi (operating
cycle) sebagaimana empat siklus pertama di atas. Siklus ini memperoleh
data operasi dan akuntansi dari siklus yang lain dan memprosesnya
menjadi laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum.
196
Chart of Account
• Proses akuntansi dimulai dengan penyusunan Bagan Akun (Chart
of Account/COA)
• Chart of Account adalah daftar kode yang digunakan untuk
mengklasifikasikan transaksi yang terjadi dalam organisasi
• Tujuan pengkodean akun adalah untuk memudahkan pencatatan,
pemrosesan informasi dan pelaporan keuangan.
• Kode akun harus disusun secara sistematis, sesuai dengan kaidah-
kaidah ilmu akuntansi, serta mengacu pada stuktur untuk
membangun suatu sistem akuntansi
• Setiap kode dalam suatu akun mempunyai makna dan tujuan
197
CHART OF ACCOUNT (BAGAN AKUN)
198