Anda di halaman 1dari 2

SINOPSIS TUGAS AKHIR - FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

TARUMANAGARA - JAKARTA
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI (PSAK 24: Pengatribusian Imbalan Periode
Jasa) TERHADAP SOLVABILITAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE 2022
Faradina D. Wulansari dan Elizabeth Sugiarto
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh perubahan liabilitas imbalan
pasca kerja akibat perubahan IFRIC AD tahun 2022 berpengaruh signifikan terhadap rasio
solvabilitas perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2022. Berdasarkan hasil
uji Paired Sample T-Test pada rata-rata rasio DER dan Long Term DER diketahui bahwa kedua
rasio tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada tahun 2021 dan 2022 atau sebelum
dan setelah diterapkan IFRIC AD 2022 pada PSAK 24, hal ini menunjukan bahwa PSAK 24 yang
sebelumnya telah diterapkan di Indonesia tidak memiliki banyak perbedaan dengan aturan baru
IFRIC AD.
BAB I Pendahuluan
Mei 2021, DSAK IAI menilai pola fakta program pensiun berbasis peraturan perundang-undangan
yang berlaku saat ini di Indonesia serupa dengan pola fakta dalam IFRIC Agenda Decision
tersebut, sehingga menerapkannya di Indonesia. Siaran Pers ini merupakan salah satu perubahan
akuntansi terbaru yang telah diterapkan oleh seluruh perusahaan di Indonesia per Desember 2022
ini. DSAK juga menghimbau bahwa atas penerapan Siaran Pers ini Perusahaan membuat
pertimbangan dalam pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi sebagaimana dalam PSAK 25.
Dengan demikian, terdapat pengungkapan yang harus dilaporkan perusahaan kepada pemegang
saham atas penerapan kebijakan akuntansi, dan bagaimana pengaruhnya pada kinerja perusahaan
dimana PSAK 24 ini mempengaruhi jumlah liabiliatas jangka panjang serta jumlah beban imbalan
kerja.
BAB II Landasan Teori
DSAK IAI mempertimbangkan bahwa kewajiban konstruktif pemberian imbalan pasca kerja dari
awal mulainya bekerja menjadi diberikan pada umur 32 tahun. Rata-rata pensiun normal di
Indonesia adalah 56 tahun maka maksimum imbalan yang dapat diberikan adalah 24 tahun dari
usia 56tahun yaitu usia 32 tahun. Perubahan kebijakan akuntansi ini berdampak berbeda-beda bagi
setiap perusahaan sehingga berdampak pada validitas pengukuran jumlah imbalan pasca kerja
yang diungkapkan dalam laporan keuangan (KKAGD, 2022).

BAB III Metode Penelitian


Menurut Widiyanto (2013), paired sample t-test merupakan salah satu metode pengujian yang
digunakan untuk mengkaji keefektifan perlakuan, ditandai adanya perbedaan rata-rata sebelum
dan rata-rata sesudah diberikan perlakuan. Penelitian ini membandingkan DER dan Long Term
DER sebelum dan setelah penerapan Siaran Pers DSAK IAI.
SINOPSIS TUGAS AKHIR - FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
TARUMANAGARA - JAKARTA
BAB IV Pembahasan
Berdasarkan hasil uji Paired Sample T-Test pada rata-rata rasio DER dan Long Term DER
diketahui bahwa kedua rasio tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada tahun 2021
dan 2022 atau sebelum dan setelah diterapkan IFRIC AD 2022 pada PSAK 24, hal ini menunjukan
bahwa PSAK 24 yang sebelumnya telah diterapkan di Indonesia tidak memiliki banyak perbedaan
dengan aturan baru IFRIC.

BAB V Penutup
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris terdapat perbedaan signifikan rasio
solvabilitas sebelum perubahan PSAK 24 akibat penerapan IFRIC AD 2022. Berdasarkan hasil uji
beda Paired T-Test antara rasio solvabilitas DER dan Long Term DER pada laporan keuangan
disimpulkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara DER dan Long Term DER tahun 2021
sebelum penerapan IFRIC AD 2022 dengan setelah penerapan IFRIC AD 2022 dimana
menunjukkan bahwa Ha1 tidak dapat diterima. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Ebaid
(2022), Nwaogwugwu (2020), Qadri (2019), Dalcı dan Ozyapıcı (2017) yang juga membuktikan
tidak terdapat perbedaan signifikan atas perubahan IFRS atau standar akuntansi pada rasio
solvabilitas. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa PSAK 24 UU Cipta Kerja yang sebelumnya
telah diterapkan di Indonesia tidak banyak perbedaan dengan pengaturan terbaru oleh IFRIC AD
2022.

Daftar Referensi
Dalcı, I. and Ozyapıcı, H. (2017), “Analysis of the impact of first-time mandatory IFRS adoption
on financial statements: the case study of the listed hotels in Turkey”, Accounting and
Management Information Systems, Vol. 16 No. 1, pp. 5-29.
Ebaid, I.E.-S. (2022), "IFRS adoption and accounting-based performance measures: evidence from
an emerging capital market", Journal of Money and Business, Vol. 2 No. 1, pp. 94-106.
https://doi.org/10.1108/JMB-11-2021-0057
Kantor Konsultan Aktuaria I Gde Eka Sarmaja, FSAI dan Rekan. 2022. IFRIC Agenda Decision -
Pengatribusian Imbalan pada Periode Jasa. Retrieve from https://www.kkagd.com/post/ifric-
agenda-decision-pengatribusian-imbalan-pada-periode-jasa.
Nwaogwugwu, C. (2020), “Effects of IFRS adoption on the financial performance and value of
listed banks in Nigeria”, Journal of Finance and Accounting, Vol. 8 No. 4, pp. 172-181.
Qadri, F. (2019), “The post-effect of IFRS adoption on financial position: an empirical study of
Indian SMSEs”, Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 10 No. 24, pp. 71-77
Widiyanto, Agus (2013), Statistika Terapan : Konsep dan Aplikasi dalam Penelitian Bidang
Pendidikan, Psikologi dan Ilmu Sosial Lainnya, PT Alex Media Komputindo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai