Anda di halaman 1dari 2

Cases : Work – Life Program

Work from Home/Anywhere di Maybank Indonesia

Sejak Pandemi tahun 2020 yang lalu, pemerintah telah menganjurkan karyawan
perusahaan untuk bekerja di rumah atau WFH untuk menjaga jarak. Selain karyawan
harus bisa beradaptasi dengan kondisi yang baru, perusahaan pun harus menyiapkan
prasarana yang baik demi mempertahankan bisnis di tengah lesunya bertumbuhan
ekonomi saat ini.
Bersamaan dengan perkembangan teknologi digital yang membuat pekerjaan menjadi
lebih efisien dan mudah diakses dimana saja, banyak perusahaan mulai membiasakan
karyawannya berkeja di rumah dengan waktu yang bebas. Salah satunya Maybank
Indonesia mulai menerapkan konsep kerja secara WFH ditahun 2020 untuk unit kerja
yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan atau koordinasi dengan pihak
external. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, diantaranya :
• Berapa besar pengaruh pendemi dan penerapan pola kerja WFH terhadap kondisi
finansial perusahaan?
• Apakah pola kerja WFH memberikan dampak negative terhadap produktivitas
karyawan dan finansial bagi perusahaan?
• Rekomendasi dan Tindakan apa yang dilakukan untuk memitigasi risiko dari penerapan
pola kerja WFH?
Pengaruh Pendemi dan Pola Kerja WFH
Data keuangan selama pandemic 2020 memang mengalami penurunan laba cukup
signifikan dari sebelumnya tahun 2019 sekitar 2 Trilyun, menjadi 1,6 trilyun di tahun 2020.
Kondisi tersebut dipengaruhi kondisi market yang tidak stabil, kondisi manajemen
internal perusahaan yang harus beradaptasi dg kondisi pandemic sehingga berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas karyawan, serta adanya investasi yang cukup besar di
sektor IT sekitar 100 milyar di tahun 2020 dengan focus area pengembangan salah
satunya untuk menunjang pola kerja WFH dan enhanching security system IT.
Dampak Secara Produktivitas dan Finansial
Selama konsep WFH berjalan, ternyata dari sisi produktivitas karyawan dan efisiensi biaya
terlihat cukup menguntungkan bagi Bank. Sehingga di tahun 2021 setelah pandemic mulai
reda, konsep WFH tersebut coba dipertahankan dengan mengubah istilah menjadi WFA
untuk memberikan fleksibilitas kerja dan untuk melihat seberapa efektif konsep ini
memberikan kontribusi positif pada produktivitas karyawan, efisiensi biaya, dan laba
perusahaan. Jika melihat data histori laporan keuangan perusahaan sejak tahun 2019-
2022, hasil penerapan konsep WFA ini (meskipun bukan termasuk faktor utama)
terindikasi ikut memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.
*dalam jutaan rupiah
Laporan Tahunan 2022 2021 2020 2019
Jumlah Staff 6.922 6.803 6.887 7.048
Biaya Operasional * 6.912.850 6.987.873 7.788.294 8.178.275
Laba * 1.751.472 1.794.195 1.613.692 2.163.127
Sumber : Laporan Tahunan Maybank Indonesia 2019 – 2022
Indikasi pertama, konsep ini cukup berpengaruh terhadap tingkat retensi karyawan, dan
terlihat adanya peningkatan jumlah karyawan dari jumlah 6803 di tahun 2021, menjadi
6922 di tahun 2022, meskipun pada tahun pandemic 2020 sempat mengalami penurunan
dari 7048 karyawan di tahun 2019 menjadi 6887 di tahun 2020. Indikator yang kedua
adalah terkait efisiensi biaya, dari data laporan keuangan histori sejak tahun 2019
terdapat tren penurunan Biaya Operasional perusahaan dari tahun 2019 sekitar 8 Trilyun,
tahun 2020 sekitar 7.7 Trilyun, dan pada tahun 2021-2022 stabil diangka sekitar 6,9
Trilyun. Indikator ketiga terkait laba, dari data histori sejak tahun 2019 memang terlihat
sempat mengalami penurunan di tahun 2020 karena situasi pandemic dari sekitar 2
Trilyun di tahun 2019, turun menjadi sekitar 1,6 Trilyun, namun pada tahun 2021-2022
laba perusahaan sedikit meningkat dan stabil diangka sekitar 1,8 Trilyun.
Tindak Lanjut Perusahaan
Untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan tingkat produktivitas karyawan sebagai
dampak diterapkannya pola kerja WFA ini, sepanjang tahun 2021, Bank mengeluarkan
biaya pengembangan kompetensi karyawan sebesar Rp63,3 miliar, rata-rata jumlah jam
pelatihan yang diselenggarakan Bank mencapai lebih dari 42 jam per karyawan dan
melibatkan lebih dari 56.000 peserta pelatihan. Penerapan pola kerja secara hybrid Work
From Office (WFO), Split-Operations, dan mobile working (working from anywhere)
setelah pandemi Covid-19. Memberikan fasilitas pinjaman tanpa bunga bagi karyawan
untuk menunjang lingkungan kerja WFH/WFA seperti pembelian furniture, AC, dekorasi
ruang, dsb untuk meningkatkan kenyamanan dalam bekerja di rumah.
Mengimplementasikan program pengembangan talenta dan suksesor berlandaskan
prinsip 70% (experiential-based) : 20% (relationship-based): 10% (formal learning) yang
mana dapat disesuaikan dengan tujuan bisnis yang senantiasa dinamis. Serta menerapkan
akselerasi kapabilitas SDM di berbagai area kompetensi yang diperlukan untuk menjadi
SDM yang tak hanya kompeten, namun juga mampu mengaplikasikan Future
Readyrelated skills dalam keseharian kerja professional
Kesimpulan dari penerapan pola kerja WFH/WFA diatas, diantaranya sebagai berikut :
1. Menghemat biaya operasional perusahaan.
2. Meningkatnya produktifitas karyawan.
3. Mengurangi absensi.
4. Meeting menjadi lebih terorganisir.
5. Bisa Merekrut Karyawan Dari Mana saja.

Anda mungkin juga menyukai