PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN
Anggaran biaya operasional merupakan batas atas pengeluaran biaya operasional yang dapat
dilakukan oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan. Anggaran biaya operasional
merupakan suatu komitmen manajemen dalam pelaksanaan pengeluaran biaya operasional yang
dilakukan oleh masing-masing manajer dalam melaksanakan fungsi dan tanggungj awabnya sesuai
dengan bidang tugas masing-masing. Anggaran ini memberikan pedoman agar biaya sesungguhnya
tidak melebihi jumlah yang telah disetujui dalam anggaran.
Secara umum anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam
bentuk angka dan dinyatakan dalam bentuk unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan desa untuk
jangka waktu (priode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang di susun
dinyatakan dalam bentuk moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan.
Dalam anggaran, suatu kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala
kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan
efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Tidak jarang dalam suatu penyusunan anggaran selaluh mendapat kontropersi didalamnya
mulai dari tahap penyusunan atau perencanaan, terdapat selisih dan masalah-masalah lainnya yang
mungkin terjadi.
Dalam hal ini setelah proses pengaggaran selesai berikutnya yang harus diperhatikan adalah
bagaimana realisasi pendapatan yang diterima oleh badan usaha tersebut, pendapatan sangat
berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan atau badan usaha, semakin besar pendapatan yang
diperoleh maka semakin besar kemampuan desa untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan oleh desa. Salah satu bagian terpenting dari anggaran operasional
yaitu anggaran pendapatan. Anggaran pendapatan merencanakan secara terperinci mengenai
pendapatan yang akan diperoleh desa, Anggaran pendapatan mengandung unsur ketidakpastian
yang sangat besar. Anggaran pendapatan bagi PDAM Kabupaten Dairi akan menentukan seberapa
besar kontribusi laba yang akan diberikan untuk PAD. Pendapatan pada PDAM Kabupaten Dairi
berasal dari pendapatan penjualan air,pendapatan non air, dan pendapatan lain-lain. Pendapatan dari
penjualan air di PDAM Kabupaten Dairi meliputi harga air, administrasi dana meter. Anggaran
pendapatan pada PDAM Kabupaten Dairi akan menyajikan seberapa besar pendapatan yang berasal
dari penjualan air, non air maupun pendapatan lainnya dimasa yang akan datang. Untuk melakukan
evaluasi terhadap anggaran pendapatan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis varians
analisis ini dilakukan dengan membandingkan hasil realisasi pendapatan dengan anggaran
pendapatan yang sudah ditetapkan sebelunya oleh PDAM Kabupaten Dairi.
Objek pada penelitian ini adalah PDAM TIRTA NCIHO KABUPATEN DAIRI yang merupakan
salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam bidang penyedia air bersih
bagi masyarakat. Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia PDAM merupakan pelaku ekonomi
milik Negara yang diharapkan dapat berperan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
terutama dalam jasa pelayanan air bersih.
Kebutuhan manusia sangat bergantung pada kebutuhan air bersih setiap harinya, hampir setiap
aktivitas manusia bergantung pada ketersediaan air bersih. Dalam perkembangan dunia usaha, dari
sumber air yang ada dapat diolah untuk usaha bisnis dan didalam menjalankan usahanya maka
terkadang membutuhkan biaya operasional lebih besar dari pendapatan atau anggaran yang telah
ditetapkan. Agar pengelolaan air bersih yang didistribusikan kepada masyarakat dapat terlaksana
dengan baik maka diperlukan pengelolaan dengan sistem manajemen yang lebik baik dari segi
perencanaan, kapasitas produksi, sistem pendistribusian, pengelolaan keuangan, serta pengawasan,
sehingga kebutuhan masyaratakat akan air bersih dapat terpenuhi.
Untuk menjalankan fasilitas yang telah disediakan oleh perusahaan tidak sedikit biaya
operasional yang dikeluarkan. Komponen utama dari perhitungan pendapatan operasional adalah
komponen penting dari banyak ukuran finansial. Pada dasarnya semua biaya dilaksanakan oleh
anggaran yang di buat oleh perusahan dan dihitung satu kali setahun pada akhir periode. Dengan
diketahuinya anggaran yang diperoleh setiap tahun maka perusahaan harus lebih ekstra menjaga
agar segala tagihannya mencukupi setiap biaya yang di keluarkan oleh perusahaan dan dapat
mengetahui berapa besar anggaran yang diperolehnya. Setelah anggaran diketahui maka perusahaan
dapat merencanakan berapa besar biaya operasi yang harus dianggarkan untuk akivitas-aktivitas
perusahaan tahun berikutnya. Dalam penganggarkan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan
dibutuhkan ketelitian dan kejujuran agar tidak terjadi kesalahan serta kecurangan.
Pengendalian biaya operasional yang efektif sangat diperlukan sebagai alat dan pertimbangan
pihak manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsi pengendalian untuk mengetahui efisien
atau tidaknya beban operasional dalam perusahaan tersebut. Sehingga untuk beban lainnya yang
dikeluarkan dapat dibuat semaksimal mungkin dan dapat dipertanggungjawabkan oleh perusahaan.
PDAM Tirta Nciho Sidikalang juga mengalami fenomena dari biaya operasional yang tinggi,
dimana ini dapat dilihat biaya operasional dengan realisasi anggaran yang telah dibuat oleh PDAM
Tirta Nciho Sidikalang, salah satunya pemborosan biaya operasional yang tidak terduga. PDAM
Tirta Nciho Sidikalang membuat laporan anggaran secara berkala dan teratur dan dibuat untuk satu
tahun, kemudian dari hasil laporan dapat terlihat bahwa biaya operasional pada tahun 2022
mengalami peningkatan biaya operasional. Adapun biaya operasional yang dikeluarkan oleh PDAM
Tirta Nciho Kota Sidikalang selama 1 tahun 2022 adalah sebagai berikut:
Tabel Realisasi Biaya Operasional 1.1
Sumber TAHUN
: PDAM Tirta Nciho Kota Sidikalang Kab.Dairi 2022
KETERANGAN
2020 2021 2022
Biaya Operasional
Biaya Pegawai Pengolahan 4.514.150.171 5.655.688.898 7.223.269.471
Biaya Energi 203.602.290 195.504.080 201.685.095 Pada
Pemakaian Bahan Kimia 100.400.000 163.400.000 168.600.000
Biaya Pemeliharaan 1.206.501.734 644.176.136 875.988.204
Pemakaian Bahan
1.775.000 56.396.047 42.124.850
Instalasi/Pembantu
Biaya Penyusutan Aktiva
1.145.512.771 1.168.131.471 1.238.650.679
Tetap
Biaya Penyisihan Piutang
622.210.372 887.412.358 887.867.791
Usaha
Biaya Kantor 47.573.894 96.595.283 123.117.291
Biaya ATK & Barang
47.455.450 112.804.262 152.198.238
Cetakan
Biaya Promosi 21.317.000 - 16.309.000
Biaya Penelitian dan
48.850.000 8.340.000 10.905.000
Pengembangan
Biaya Pajak & Retribusi 574.887 - -
Biaya Operasional Lainnya 1.103.589.503 830.700.207 996.437.754
TOTAL 9.063.513.072 9.819.148.742 11.937.153.373
laporan realisasi tabel diatas bahwa angka pada biaya operasional di PDAM Tirta Nciho Sidikalang
dari tahun 2020 mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 jumlah biaya operasional sejumlah Rp.
9.063.513.072 dan pada tahun 2021 jumlah biaya operasional mengalami peningkatan drastis Rp
9.819.148.742 dan pada tahun 2022 biaya operasinal mengalami peningkatan sebanyak
11.937.153.373. Berikut tabel realisasi anggaran pada tahun 2021-2022 pada PDAM Tirta Nciho
Sidikalang.
Tabel Realisasi dan anggaran biaya operasinal 1.2
Pada tahun 2020 proyeksi dana anggaran yang ditetapkan oleh PDAM
anggaran yang terjadi pada tahun tersebut yaitu mencapai angka sebesar Rp
9.063.513.072. Pada tahun 2021 dan anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.
yaitu mencapai Rp 9.819.148.742, dan pada tahun 2022 dana anggarannya sebesar
Rp. 14.742.506.850 sedangkan realisasi anggaran yang terjadi pada tahun tersebut
menggambarkan nilai ekonomi, efesiensi dan efektifitas yang ada di PDAM Tirta
Nciho Sidikalang pada tahun 2020 - 2022 dimana realisasi anggaran biaya
mengakibatkan banyak kegiatan yang tidak teralisasikan. Maka dari itu penulis
[Type text]
tertarik untuk memilih topik tugas akhir ini dengan judul “Analisis
[Type text]
1.5.2 Manfaat Praktis
1.Bagi penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai
Penggunaan anggaran serta mengetahui pengendalian biaya perusahaan, terutama
pada anggaran kas.
2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan
dalam Penggunaan anggaran kas sebagai tolak ukur pengendalian biaya dalam Suatu
perusahaan atau bidang usaha.
3.Bagi Universitas Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan dapat dijadikan
sebagai pelengkap bagi penelitian-penelitian sebelumnya dan menjadi sebuah acuan
pada proses belajar mengajar
[Type text]
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk
angka dan dinyatakan dalam satuan uang yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan
untuk jangka waktu (Priode) tertentu dimasa yang akan datang.
[Type text]
umum perusahaan atau badan usaha itu sendiri, kemungkinan perkembangan kondisi
ekonomi, adanya perubahan kebijakan pemerintah, dan penelitian untuk
pengembangan perusahaan. Anggaran yang dibuat akan mengalami kegagalan jika
pembuatan anggaran tidak baik, tidak mampu berfikir kedepan, dan tidak memiliki
wawasan yang luas, wewenag dalam membuat anggaran tidak tegas, tidak didukung
oleh masyarakat, dan danah tidak cukup. Setelah anggaran yang menjadi pedoman
dalam mengerjakan kegiatan yang telah direncanakan, realisasi anggaran harus juga
diperhatikan.
[Type text]
tergantung pada kondisi dan kegiatan manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Proses penyusunan anggaran adalah tahap kegiatan yang dilakukan dalam anggaran
sehingga tersusun dan manjadi pegangan manajemen dalam kegiatan operasional.
Proses penganggaran mempunyai beberapa tujuan:
[Type text]
2) Koordinasi Anggaran dapat mempermudah koordinasi antar bagian-
bagian didalam perusahaan.
3) Motivasi Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-
target tertentu yang harus dicapai oleh perusahaan.
4) Pengendalian Keberadaan anggaran diperusahaan memungkinkan
manajemen untuk melakukan fungsi pengendalian atas aktivitas-
aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan.
Tujuan penyusunan anggaran menurut M.Nafarin (2013) antara
lain, sebagai berikut :
a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memili
sumber dan investasi dana.
b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan
digunakan.
c. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai
hasil yang maksimal.
d. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan
menjadi lebih jelas dan nyata terlihat.
[Type text]
1. Appropriation budget adalah untuk memberikan batas pengeluaran yang boleh
dilakukan. Batas tersebut merupakan jumlah maksimum yang dapa
tdikeluarkan untuk suatu hal tertentu. Anggaran ini umumnya digunakan
dalam pemerintahan. Namun bagi perusahaan untuk hal-hal tertentu sangat
terbatas keinginan seperti hanya untuk penelitian dan advertising saja.
2. Performance budget adalah anggaran yang didasrkan pada penelitian atau
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk suatu hal tertentu.dengan demikian
efisiensi dan efektifitas operasi dapat diketahui. Didalam perusahaan anggran
yang lazim digunakan adalah performance budget.
3. Fixed budget adalah anggaran yang dibuat untuk suatu tingkat kegiatan
selama jangka waktu tertentu, dimana tingkat kegiatan ini dapat dinyatakan
dalam persentase dan kapasitas jumlah produk yang dihasilkan selama jangka
waktu tertentu pada fixed budget hanya digunakan jika diketehui dengan pasti
bahwa volume real yang akan dicapai tidak jauh berbeda dengan volume yang
direncanakan semula.
4. Flexible budget adalah bahwa untuk setiap tingkat kegiatan terdapat
normanorma atau ketentuan antar biaya yang diperlukan. Norma itu
merupakan patokan dari pengeluaran yang seluruhnya dilakukan pada masing-
masing tingkat kegiatan tersebut.
Menurut M.Nafarin (2013) anggaran dapat dikelompokan dari
beberapa sudutpandang sebagai berikut:
1) Menurut dasar penyusunan, aggaran terdiri dari:
a. Anggaran variable (variable budget), yaitu anggaran yang disusun
berdasrkan interval aktivitas tertentu dan pada intinya merupakan
suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat
aktivitas yang berbeda.
b. Anggaran tetap (fixed budget), yaitu anggaran yang disusun
berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.Anggaran tetap disebut
juga anggaran statis.
[Type text]
2) Menurut cara penyusunan, anggaran dapat dibedakan menjadi:
a. Anggaran priodik (priodic budget), yaitu anggaran yang disusun untuk
suatu periode tertentu, umumnya satu tahun, yan disusun setiap akhir
priode anggaran.
b. Anggaran kontinu (continuous budget) adalah anggaran yang dibuat
untuk mengadakan perbaikan atas anggaran yang perna dibuat,
misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang
dibuat dalam setahun mengalami perubahan.
3) Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran jangka pendek (short range budget/ anggaran taktis)adalah
anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun.
Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan jenis anggaran
jangka pendek.
b. Anggaran jangka panjang (long range budget/anggaran strategis)
adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu
tahun.Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan
jenis anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital
budget). Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar
penyusunan anggaran jangka pendek.
4) Menurut bidangnya, anggaran terdiri atas anggaran operasional dan anggaran
keuangan. kedua anggaran ini bila dipadukan disebut anggaran induk (muster
budget).
a. Anggaran operasional (operational budget) adalahanggaran untuk
menyusun anggaran laba/rugi. Contonya anggaran penjualan, anggaran
biaya pabrik (meliputi anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya
tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik), anggaran
bahan baku, dan anggaran laba rugi.
[Type text]
b. Anggaran keuangan (financial budget)adalah anggaran untuk
menyusun anggaran neraca. Contohnya anggaran kas, anggaran
piutang, anggaran persediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca.
5) Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran konfrehensif ( conprehensive budget) adalah rangkaian dari
berbagai jenis anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran
komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan
anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.
b. Anggaran persial (Partially Budget) adalah anggaran yang disusun
secara tidak lengkap atau anggaran yang hanya menyusun bagian
anggaran tertentu saja.
6) Menurut fungsinya, anggaran meliputi:
a. Anggaran apropriasi (Appropriation Budget) adalah anggaran yang
diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk
manfaat lain.
b. Anggaran kinerja (Performance Budget) adalah anggaran yang disusun
berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan,
misalnya untuk menilai apakah biaya yang dikeluarkan oleh masing-
masingaktivitas tidak melampaui batas.
2.4 Tinjauan Mengenai Realisasi
2.4.1 Pengertian Realisasi
[Type text]
Dalam bidang akuntansi dikenal dengan laporan realisasi anggaran yang
merupakan bagian dari laporan keuangan pada suatu instansi yang berisi informasi
mengenai sumber dana, alokasi dana, serta kemana penggunaan dana tersebut dalam
satu priode beberapa hal yang wajib disertakan dalam sebuah laporan realisasi
diantaranya pendapatan, belaja, transfer,surplus/deficit, penerimaan, pembiayaan
pengeluaran, pembiayaan neto serta sisa pembiayaan anggaran (apakah kekurangan
atau kelebihan).
[Type text]
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama satu priode jika
arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan entitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal pendapatan adalah arus masu aktiva dana atau
penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produk barang, pemberian jasa, atau
kegiatan menghasilkan labah lainnya yang membentuk operasi utama atau inti
perusahaan yang berkelanjutan selama satu priode.
[Type text]
yang menghasilkan selisih lebih
atau tidak menguntungka. Hal
ini menunjukan bahwa secara
eseluruhan PD Pasar Kota
Kendari mampu untuk
melakukan efisiensi
biay.persentase yang dihitung
berdasarkan rumus variance
menghasilkan nilai 94,31% yang
menunjukkan bahwa kierja PD
Padar Kota Kendari sudah
cukup baik.
2 Prasetyo Adi Analisis Kuantitatif Dari 15 vasi, faktor variabel
Priatno FaktorFaktor awal yang dimunculkan,
Yang diperoleh 3 faktor yakni faktor
Mempengaruhi administ dan SDM, faktor
Penyebab perencanaan, dan faktor
Anggaran Pada pengadaan barang dan jasa.
Satuan Kerja Mempunyai pengaruh yang
Lingkup signifikan terhadap penyerapan
Pembayaran anggaran.
KKPN Blitar
(2013)
3 Roland Geruld Analisis Efisiensi Analisis Dari hasil penelitian
Toog, Daved dan efektifitas deskriptif berdasarkan Laporan Realisasi
Paul Elia Laporan Realisasi dengan rasio Anggaran di BAPPELIBANG
Saerang, dan Anggaran Badan perbanding Kabupaten Minahasa Utara
Lidia Perencanaan an,efisiensi secara keseluruhan rata-rata
Mawakere Pebangunan Dan dan tingkat efisiensi Laporan
Penenlitian efektifitas Reaisasi Anggaran di Badan
Pengebangan Perencanaan Pembangunan dan
[Type text]
(BAPPELIBANG Penelitian Pengembangan
) Kabupaten selama tahun anggaran 2011
Minahasa Utara sampai tahun 2015 rata-rata
(2017) berada pada tingkat 90%-100%,
hal ini menunjukkan bahwa
tingkat efisien Laporan Realisasi
Anggaran di BAPPELITBANG
Kabupaten Minahasa Utara
selama tahun anggaran 2011
sampai tahun 2015 pada tingkat
100% yaitu sangat
efektif.Sebaliknya penerimaan
Kabupaten Minahasa Utara
lebih mengoptimalkan
pendapatan/penerimaan dalam
menerapkan proyek dan
program yang terkait dengan
Laporan Realisasi Anggaran dan
melakukan skala prioritas dalam
penentuan anggaran
pembelanjaan di daerah agar
sesuai dengan harapan dan
tujuan serta manfaat untuk
kualitas dalam ealisasi anggaran
di daerah.
4 Ni Komang Analisis Kualitatif dengan desain desktiptip
Laksmita Anggaran Dan dengan Prosedur penyusunan anggaran
Ayudiasari, Realisasi Pada desain pada KPRI Bakti Husada
Anantawikr KPRI Bhakti desktiptip menunjukkan Buttom-
ama Tungga Husada Dinas upapproach yang berarti
Atmadja, dan Kesehatan bendahara mengajukan rencana
[Type text]
Gede Kabupaten anggaran pendapatan dan biaya
Buleleng Tahun serta rencana kerja
Sumber: Artikel Penelitian tahun 2013-2016
HASIL PENELITIAN
BAB III
[Type text]
METODE PENELITIAN
1. Jenis data yang digunakan pada penelitian kali ini adalah data kualitatif, yaitu
data yang tidak dapat dihitung dan bukan berupa angka.
2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian kali iniadalah:
a. Data sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara seperti catatan, dokumen atau laporan historis
Desa
b. Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung melalui data
hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Dalam hal ini
keterangan dari staf keuangan PDAM Kabupaten Dairi mengenai
teknik penyusunan anggaran dan faktor yang memungkinkan tejadinya
selisih anggaran dengan realisasi pada PDAM Kabupaten Dairi
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di kantor PDAM Kabupaten
Dairi, yang beralamat Jl. Rumah Sakit Umum No 28 A, Batang Beruh, Kec.
Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Sedangkan untuk waktu
penelitian diperkirakan dalam waktu 3 Bulan.
3.3 Teknik Analisis Data
Berikut ini rancangan analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti,
diantaranya sebagai berikut:
3.3.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah proses pertama yang dilakukan pada
penelitian ini. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
[Type text]
semua data- data yang diperlukan untuk menunjang penelitian. Data tersebut
diperoleh secara langsung dan tidak langsung melalui observasi, wawancara,
dan dokumen yang ada di subjek penelitian yaitu PDAM Dairi. Data tersebut
berupa jawaban dari hasil wawancara dan observasi pada bagian Anggaran
Operasional. Penunjang dari hasil wawancara tersebut diperkuat lagi dengan
adanya data asli berupa dokumen tertulis yang diberikan yaitu berupa laporan
keuangan dan tahunan milik perusahaan. Pada saat pengumpulan data, tidak
semua data yang dapat dikumpulkan baik dari hasil observasi, wawancara
maupun dari dokumen yang ada, dipakai semuanya karena tidak semua data
berkaitan dengan apa yang akan diteliti. Data tersebut harus dipilah-pilah lagi
mana saja dari data tersebut yang nantinya akan menunjang penelitian. Oleh
karena itu, pengumpulan data harus tetap mengacu pada rumusan masalah
penelitian yang ada agar data yang dikumpulkan tidak melenceng terlalu jauh
dari apa yang diperlukan seharusnya.
3.3.1 Observasi Pengamatan
3.3.2 Wawancara
[Type text]
Analisis yang dilakukan berupa analisis mendalam pada data yang
sudah dikumpulkan yang berasal dari jawaban- jawaban hasil wawancara dan
observasi serta data berupa angka-angka yang berasal dari laporan keuangan.
Analisis tersebut dilakukan dengan cara menelaah dan mencocokkan anggaran
operasional yang digunakan oleh perusahaan dengan permasalahan, standart
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dalam Pernyataan Standart
Akuntansi Keuangan (PSAK) serta asumsi yang ada mengenai anggaran
operasional yang diasumsikan pada penelitian ini.
[Type text]
dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah
dalam bisnis.
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif, Sugiyono (2014) mendefinisikan metode
deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas.
Wawancara
Dokumen Faktor-Faktor Yang Menyebabkan
T
Terjadinya realisasi anngaran Selisih
Anggaran Dengan Realisasi
Analisis Data
[Type text]
DAFTAR PUSTAKA
Didiharyono, D., Marsal, M., & Bakhtiar, B. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas
Produksi Dengan Metode Six-Sigma Pada Industri Air Minum PT Asera Tirta
Posidonia, Kota Palopo. Sainsmat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam,
7(2), 163-176.
Iriyadi, dan Alfian, D. (2018). Analisis Anggaran Biaya Sebagai Alat Pengendalian
Manajemen Pada Kantor PT. Asuransi Jiwasraya. Jurnal Penganggaran Biaya
Control Manajemen. 1(3), 1-11.
Roland Geraldtoong, Daved Paul Elia Seerang, Lidia Mawikare. “Analisis Efisiensi
Dan Eviktivitas Laporan Realisasi Anggaran Di Badan Perencanaan
[Type text]
Pembangunan Dan Penelitian Pengembangan (BAPPELITBANG) Kabupaten
Minahasa Utara”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No.04 Tahun
2016.
Runik Puji Rahayu. “Analisis Atas Laporan Realisasi Anggaran Untuk Mengukur
Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Peakasan”. Makro, Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan. Vol 1 No. 01 Mei 2016.
[Type text]