Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS PENYIMPANGAN PENDAPATAN DAN BIAYA ANGGARAN DENGAN

REALISASI PENDAPATAN PDAM TIRTA NCIHO KABUPATEN DAIRI

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.Ak)

OLEH

NAMA : SUSI MELANI BATUBARA


NPM : 19510121
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anggaran biaya operasional merupakan batas atas pengeluaran biaya operasional yang dapat
dilakukan oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan. Anggaran biaya operasional
merupakan suatu komitmen manajemen dalam pelaksanaan pengeluaran biaya operasional yang
dilakukan oleh masing-masing manajer dalam melaksanakan fungsi dan tanggungj awabnya sesuai
dengan bidang tugas masing-masing. Anggaran ini memberikan pedoman agar biaya sesungguhnya
tidak melebihi jumlah yang telah disetujui dalam anggaran.

Realisasi biaya operasional merupakan pengeluaran biaya operasional yang sesungguhnya


untuk kepentingan aktivitas operasional perusahaan, biaya operasional yang telah dianggarkan
kemudian dibandingkan dengan biaya operasional yang telah terealisasi untuk mengetahui
penyimpangan biaya operasional. Penyimpangan adalah suatu ukuran yang menunjukan tinggi
rendahnya perbedaan data yang diperoleh atau homogenitas data.

PDAM Kabupaten Dairi merupakan perusahaan daerah yang pengelolahannya diserahkan


kepada pemerintah daerah Kabupaten Dairi. PDAM Kabupaten Dairi merupakan salah satu BUMD
yang berorientasi sosial. Seperti yang telah disebutkan bahwa perusahaan yang berorientasi sosial
pada umumnya tidak bertujuan untuk mengejar keuntungan semata, tetapi juga berorientasi kepada
pelayanan masyarakat. Di sisi lain keuntungan merupakan persyaratan kelangsungan hidup bagi
sebuah perusahaan. Sehingga PDAM sebagai salah satu BUMD yang berorientasi sosial dituntut
untuk tetap memberikan kontribusi laba terhadap PAD. PDAM Kabupaten Dairi juga harus mampu
untuk membiayai diri sendiri dan harus mengembangkan tingkat pelayanan umum serta mampu
memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah sebagai salah satu sumber PAD, Karena itulah
desa Kabupaten Dairi membutuhkan alat perencanaan dan pengendalian pendapatan dan
keuntungan. Perencanaan tersebut dituangkan dalam bentuk sebuah anggaran.

Secara umum anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam
bentuk angka dan dinyatakan dalam bentuk unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan desa untuk
jangka waktu (priode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang di susun
dinyatakan dalam bentuk moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan.
Dalam anggaran, suatu kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala
kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan
efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.

Tidak jarang dalam suatu penyusunan anggaran selaluh mendapat kontropersi didalamnya
mulai dari tahap penyusunan atau perencanaan, terdapat selisih dan masalah-masalah lainnya yang
mungkin terjadi.

Dalam hal ini setelah proses pengaggaran selesai berikutnya yang harus diperhatikan adalah
bagaimana realisasi pendapatan yang diterima oleh badan usaha tersebut, pendapatan sangat
berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan atau badan usaha, semakin besar pendapatan yang
diperoleh maka semakin besar kemampuan desa untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan oleh desa. Salah satu bagian terpenting dari anggaran operasional
yaitu anggaran pendapatan. Anggaran pendapatan merencanakan secara terperinci mengenai
pendapatan yang akan diperoleh desa, Anggaran pendapatan mengandung unsur ketidakpastian
yang sangat besar. Anggaran pendapatan bagi PDAM Kabupaten Dairi akan menentukan seberapa
besar kontribusi laba yang akan diberikan untuk PAD. Pendapatan pada PDAM Kabupaten Dairi
berasal dari pendapatan penjualan air,pendapatan non air, dan pendapatan lain-lain. Pendapatan dari
penjualan air di PDAM Kabupaten Dairi meliputi harga air, administrasi dana meter. Anggaran
pendapatan pada PDAM Kabupaten Dairi akan menyajikan seberapa besar pendapatan yang berasal
dari penjualan air, non air maupun pendapatan lainnya dimasa yang akan datang. Untuk melakukan
evaluasi terhadap anggaran pendapatan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis varians
analisis ini dilakukan dengan membandingkan hasil realisasi pendapatan dengan anggaran
pendapatan yang sudah ditetapkan sebelunya oleh PDAM Kabupaten Dairi.

Objek pada penelitian ini adalah PDAM TIRTA NCIHO KABUPATEN DAIRI yang merupakan
salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam bidang penyedia air bersih
bagi masyarakat. Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia PDAM merupakan pelaku ekonomi
milik Negara yang diharapkan dapat berperan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
terutama dalam jasa pelayanan air bersih.

Kebutuhan manusia sangat bergantung pada kebutuhan air bersih setiap harinya, hampir setiap
aktivitas manusia bergantung pada ketersediaan air bersih. Dalam perkembangan dunia usaha, dari
sumber air yang ada dapat diolah untuk usaha bisnis dan didalam menjalankan usahanya maka
terkadang membutuhkan biaya operasional lebih besar dari pendapatan atau anggaran yang telah
ditetapkan. Agar pengelolaan air bersih yang didistribusikan kepada masyarakat dapat terlaksana
dengan baik maka diperlukan pengelolaan dengan sistem manajemen yang lebik baik dari segi
perencanaan, kapasitas produksi, sistem pendistribusian, pengelolaan keuangan, serta pengawasan,
sehingga kebutuhan masyaratakat akan air bersih dapat terpenuhi.

Untuk menjalankan fasilitas yang telah disediakan oleh perusahaan tidak sedikit biaya
operasional yang dikeluarkan. Komponen utama dari perhitungan pendapatan operasional adalah
komponen penting dari banyak ukuran finansial. Pada dasarnya semua biaya dilaksanakan oleh
anggaran yang di buat oleh perusahan dan dihitung satu kali setahun pada akhir periode. Dengan
diketahuinya anggaran yang diperoleh setiap tahun maka perusahaan harus lebih ekstra menjaga
agar segala tagihannya mencukupi setiap biaya yang di keluarkan oleh perusahaan dan dapat
mengetahui berapa besar anggaran yang diperolehnya. Setelah anggaran diketahui maka perusahaan
dapat merencanakan berapa besar biaya operasi yang harus dianggarkan untuk akivitas-aktivitas
perusahaan tahun berikutnya. Dalam penganggarkan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan
dibutuhkan ketelitian dan kejujuran agar tidak terjadi kesalahan serta kecurangan.

Keberadaan sistem pengendalian operasional merupakan pedoman untuk melakukan evaluasi


tujuan-tujuan jangka pendek, umumnya jangka waktu satu bulan hingga satu tahun.Terdapat tiga
sistem untuk pengendalian operasional yaitu anggaran (budgets), jadwal (schedule), dan faktor
penentu keberhasilan (key success factors). Namun dalam penelitian ini peneliti lebih berfokus
kepada nilai anggaran, karena nilai anggaran yang dimiliki perusahaan belum memenuhi nilai
standart. Pengendalian biaya operasional harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya
dikeluarkan dalam proses usaha jasa yang dilakukan.

Pengendalian biaya operasional yang efektif sangat diperlukan sebagai alat dan pertimbangan
pihak manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsi pengendalian untuk mengetahui efisien
atau tidaknya beban operasional dalam perusahaan tersebut. Sehingga untuk beban lainnya yang
dikeluarkan dapat dibuat semaksimal mungkin dan dapat dipertanggungjawabkan oleh perusahaan.

PDAM Tirta Nciho Sidikalang juga mengalami fenomena dari biaya operasional yang tinggi,
dimana ini dapat dilihat biaya operasional dengan realisasi anggaran yang telah dibuat oleh PDAM
Tirta Nciho Sidikalang, salah satunya pemborosan biaya operasional yang tidak terduga. PDAM
Tirta Nciho Sidikalang membuat laporan anggaran secara berkala dan teratur dan dibuat untuk satu
tahun, kemudian dari hasil laporan dapat terlihat bahwa biaya operasional pada tahun 2022
mengalami peningkatan biaya operasional. Adapun biaya operasional yang dikeluarkan oleh PDAM
Tirta Nciho Kota Sidikalang selama 1 tahun 2022 adalah sebagai berikut:
Tabel Realisasi Biaya Operasional 1.1

Tahun 2020 – 2022

Sumber TAHUN
: PDAM Tirta Nciho Kota Sidikalang Kab.Dairi 2022
KETERANGAN
2020 2021 2022
Biaya Operasional
Biaya Pegawai Pengolahan 4.514.150.171 5.655.688.898 7.223.269.471
Biaya Energi 203.602.290 195.504.080 201.685.095 Pada
Pemakaian Bahan Kimia 100.400.000 163.400.000 168.600.000
Biaya Pemeliharaan 1.206.501.734 644.176.136 875.988.204
Pemakaian Bahan
1.775.000 56.396.047 42.124.850
Instalasi/Pembantu
Biaya Penyusutan Aktiva
1.145.512.771 1.168.131.471 1.238.650.679
Tetap
Biaya Penyisihan Piutang
622.210.372 887.412.358 887.867.791
Usaha
Biaya Kantor 47.573.894 96.595.283 123.117.291
Biaya ATK & Barang
47.455.450 112.804.262 152.198.238
Cetakan
Biaya Promosi 21.317.000 - 16.309.000
Biaya Penelitian dan
48.850.000 8.340.000 10.905.000
Pengembangan
Biaya Pajak & Retribusi 574.887 - -
Biaya Operasional Lainnya 1.103.589.503 830.700.207 996.437.754
TOTAL 9.063.513.072 9.819.148.742 11.937.153.373
laporan realisasi tabel diatas bahwa angka pada biaya operasional di PDAM Tirta Nciho Sidikalang
dari tahun 2020 mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 jumlah biaya operasional sejumlah Rp.
9.063.513.072 dan pada tahun 2021 jumlah biaya operasional mengalami peningkatan drastis Rp
9.819.148.742 dan pada tahun 2022 biaya operasinal mengalami peningkatan sebanyak
11.937.153.373. Berikut tabel realisasi anggaran pada tahun 2021-2022 pada PDAM Tirta Nciho
Sidikalang.
Tabel Realisasi dan anggaran biaya operasinal 1.2

Tahun 2020 - 2022

Tahun Realisasi (Rp) Anggaran (Rp)


2020 9.063.513.072 13.212.657.850
2021 9.819.148.742 14.399.406.000
2022 11.937.153.373 14.742.506.850
Sumber: PDAM Tirta Nciho Kota Sidikalang Kab.Dairi 2022

Pada tahun 2020 proyeksi dana anggaran yang ditetapkan oleh PDAM

Tirta Nciho Sidikalang yaitu sebesar Rp 13.212.657.850 sedangkan realisasi

anggaran yang terjadi pada tahun tersebut yaitu mencapai angka sebesar Rp

9.063.513.072. Pada tahun 2021 dan anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.

14.399.406.000, sedangkan realisasi anggaran yang terjadi pada tahun tersebut

yaitu mencapai Rp 9.819.148.742, dan pada tahun 2022 dana anggarannya sebesar

Rp. 14.742.506.850 sedangkan realisasi anggaran yang terjadi pada tahun tersebut

sebesar Rp. 11.937.153.373. Dari fenomena diatas dapat disimpulkan bahwa

PDAM Tirta Nciho Sidikalang mengalami banyak penyimpangan sehingga tidak

mampu mengendalikan biaya operasionalnya dari tahun ke tahun, serta

menggambarkan nilai ekonomi, efesiensi dan efektifitas yang ada di PDAM Tirta

Nciho Sidikalang pada tahun 2020 - 2022 dimana realisasi anggaran biaya

operasional perusahaan tidak mencapai target yang dianggarkan sehingga terjadi

selisih pada anggaran perusahaan dan realisasi anggaran perusahaan yang

mengakibatkan banyak kegiatan yang tidak teralisasikan. Maka dari itu penulis

[Type text]
tertarik untuk memilih topik tugas akhir ini dengan judul “Analisis

Penyimpangan Pendapatan dan Biaya Anggaran Dengan Realisasi

Pendapatan PDAM Tirta Nciho Sidikalang”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan


masalah yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penyimpangan
Pendapatan dan Biaya Anggaran Dengan Realisasi Pendapatan PDAM Tirta Nciho
Sidikalang?

1.3 Tujuan Peneltian


Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah
yang telah diterapkan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan
mengetahui penyimpangan pendapatan dan biaya anggaran dengan realisasi
pendapatan PDAM Tirta Nciho Kabupaten Dairi.
1.4 Ruang Lingkup / Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya berfokus pada anggaran biaya yang terealisasi pada PDAM
Tirta Nciho Kabupaten Dairi
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ni diharapkan dapat memberikan kegunaan secara teoritis
maupun praktis bagi semua kalangan yang berkaitan dengan penelitian ini.
1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat diharapkan bermanfaat serta memberikan
sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan khususnya pada bagian
akuntansi, mengenai pentingnya mengatur biaya yang dikeluarkan dengan baik dan
perhitungan biaya anggaran sebaiknya harus sesuai dengan realisasi agar tidak terjadi
penyimpangan.

[Type text]
1.5.2 Manfaat Praktis
1.Bagi penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai
Penggunaan anggaran serta mengetahui pengendalian biaya perusahaan, terutama
pada anggaran kas.
2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan
dalam Penggunaan anggaran kas sebagai tolak ukur pengendalian biaya dalam Suatu
perusahaan atau bidang usaha.
3.Bagi Universitas Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan dapat dijadikan
sebagai pelengkap bagi penelitian-penelitian sebelumnya dan menjadi sebuah acuan
pada proses belajar mengajar

[Type text]
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Mengenai Anggran

Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk
angka dan dinyatakan dalam satuan uang yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan
untuk jangka waktu (Priode) tertentu dimasa yang akan datang.

Anggaran merupakan bagian dari pelaksanaan aktivitas perencanaan yang


dilakukan oleh manajemen yang dituangkan dalam bentuk kuantitatif dengan bentuk
susunan formal dan sistematis yang dibuat dalam suatu priode tertentu yang umunya
adalah satu tahun.Satu tahun merupakan jangka wakyu yang dicakup oleh anggaran,
anggaran jangka pendek kemungkinan mencakup jangka waktu tiga atau enam
bulan,tergantung atas sifat bisnis perusahaan.

Anggaran berfungsi sebagai alat untuk perencanaan dan alat untuk


pengendalian. Keberhasilan suatu perusahaan tidak lepas dari usaha dan upaya yang
dilakukan oleh manajer perusahaan. Manajer menyusun sebuah anggaran perusahaan
harus dibuat serealistis dan secermat mungkin sehingga tidak terlalu rendah atau
terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah, sedangkan anggaran yang dibuat
terlalu tinggi hanyalah angan-angan. Oleh karena itu, anggaran merupakan alat
manajemen dalam mencapai tujuan suatu perusahaan.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Anggaran adalah perkiraan,


perhitungan,aturan,taksiran mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang
diharapkan untuk periode yang akan datang.

Menurut M. Nafarin (2013), penyusunan suatu anggaran perlu


mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan

[Type text]
umum perusahaan atau badan usaha itu sendiri, kemungkinan perkembangan kondisi
ekonomi, adanya perubahan kebijakan pemerintah, dan penelitian untuk
pengembangan perusahaan. Anggaran yang dibuat akan mengalami kegagalan jika
pembuatan anggaran tidak baik, tidak mampu berfikir kedepan, dan tidak memiliki
wawasan yang luas, wewenag dalam membuat anggaran tidak tegas, tidak didukung
oleh masyarakat, dan danah tidak cukup. Setelah anggaran yang menjadi pedoman
dalam mengerjakan kegiatan yang telah direncanakan, realisasi anggaran harus juga
diperhatikan.

Sedangkan M Nafarin (2013), mendifinisikan bahwa Anggaran (budget)


merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan
dalam suatuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa. Sasongko
dan Parulian (2015), berpendapat bahwa Anggaran adalah rencana kegiatan yang
akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode yang tertuang secara kuantitatif.
Informasi yang dapat diperoleh dari anggaran di antaranya jumlah produk dan harga
jualnya untuktahun depan.

2.2 Tujuan dan Fungsi Anggaran

Perencanaan dan pengendalian dalam suatu perusahaan sangat diperlukan


untuk tujuan yang ingin dicapai. Anggar perusahaan dapat tumbuh dan berkembang,
maka perlu diterapkan suatu anggaran dalam perusahaan. Dengan adanya anggaran,
perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usahanya dan mengetahui kemungkinan
penyimpangan yang terjadi dari rencana kegiatan.

Suatu anggaran disusun untuk mencoba menjawab dan memperkirakan apa-


apa saja yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Hal ini merupakan bagian dari
fungsi perencanaan, karena merupakan proyeksi kedepan dan dijabarkan dalam
bentuk angka-angka. untuk itu sangat dibutuhkan persiapan penyusunan anggaran
yang matang, jelas, dan teliti. Penyusunan anggaran yang dilakukan oleh perusahaan
dapat mengungkapkan metode yang lazim digunakan. Pilihan metode ini sangat

[Type text]
tergantung pada kondisi dan kegiatan manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Proses penyusunan anggaran adalah tahap kegiatan yang dilakukan dalam anggaran
sehingga tersusun dan manjadi pegangan manajemen dalam kegiatan operasional.
Proses penganggaran mempunyai beberapa tujuan:

1. Anggaran penyajian perencanaan peganggaran keuangan yang memungkinkan


perusahaan untuk dapat mengkoordinasikan semua aktivitasnya.Dengan
menggunakan anggaran para manejer dapat memproyeksikan hasil dan
mengatur strategi yang akan dibutuhkan sebelu operasi perusahaan dapat
dimulai, sehingga dapat menghindari kesalahan yang merugikan.
2. Proses pengaggaran mendorong para manajer utuk menguji kembali prestasi
yang perna diraih dan memungkinkan mereka mengubah kembali dan
mengoreksi metode operasi yang kurang efisien.
3. Anggaran memungkinkan para manajer untuk menginplementasikan fungsi
perencanaan dan pengawasan.
Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan sekaligus sebagai alat
pengendalian dan telah banyak digunakan secara umum. Dalam suatu
perusahaan, anggaran yang merupakan alat perencanaan digunakan sebagai
alat tolak ukur dalam melaksanakan tugas operasionalnyadan semakin besar
pengaruhnya sejalan dengan perkembangan perusahaan tersebut, sehingga
dalam penyusunanya harus dilakukan secara memadai agar fungsinya sebagai
alat pengendalian dapat terlaksana. Anggaran dirumuskan oleh organisasi
secara keseluruhan ataupun sub unit, dimana anggaran merupakan suatu
prosedur yang disebut budgeting system.
Menurut Sasongko dan Parulian (2013) tujuan lain yang terkait dengan
penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan Anggaran memberikan arahan bagi penyusunan tujuan
dan kebijakan perusahaan.

[Type text]
2) Koordinasi Anggaran dapat mempermudah koordinasi antar bagian-
bagian didalam perusahaan.
3) Motivasi Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-
target tertentu yang harus dicapai oleh perusahaan.
4) Pengendalian Keberadaan anggaran diperusahaan memungkinkan
manajemen untuk melakukan fungsi pengendalian atas aktivitas-
aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan.
Tujuan penyusunan anggaran menurut M.Nafarin (2013) antara
lain, sebagai berikut :
a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memili
sumber dan investasi dana.
b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan
digunakan.
c. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai
hasil yang maksimal.
d. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan
menjadi lebih jelas dan nyata terlihat.

Menurut M Nafari (2013), anggaran mempunyai banyak manfaat antara lain:

1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan Bersama.


2. Dapat dipergunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai.
3. Dapat memotivasi pegawai.
4. Menimbulkan rasa tanggungjawab pada pegawai.
5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
6. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan dan dana yang dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin.
2.3 Jenis Anggaran

Ada empat jenis anggaran sebagai berikut:

[Type text]
1. Appropriation budget adalah untuk memberikan batas pengeluaran yang boleh
dilakukan. Batas tersebut merupakan jumlah maksimum yang dapa
tdikeluarkan untuk suatu hal tertentu. Anggaran ini umumnya digunakan
dalam pemerintahan. Namun bagi perusahaan untuk hal-hal tertentu sangat
terbatas keinginan seperti hanya untuk penelitian dan advertising saja.
2. Performance budget adalah anggaran yang didasrkan pada penelitian atau
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk suatu hal tertentu.dengan demikian
efisiensi dan efektifitas operasi dapat diketahui. Didalam perusahaan anggran
yang lazim digunakan adalah performance budget.
3. Fixed budget adalah anggaran yang dibuat untuk suatu tingkat kegiatan
selama jangka waktu tertentu, dimana tingkat kegiatan ini dapat dinyatakan
dalam persentase dan kapasitas jumlah produk yang dihasilkan selama jangka
waktu tertentu pada fixed budget hanya digunakan jika diketehui dengan pasti
bahwa volume real yang akan dicapai tidak jauh berbeda dengan volume yang
direncanakan semula.
4. Flexible budget adalah bahwa untuk setiap tingkat kegiatan terdapat
normanorma atau ketentuan antar biaya yang diperlukan. Norma itu
merupakan patokan dari pengeluaran yang seluruhnya dilakukan pada masing-
masing tingkat kegiatan tersebut.
Menurut M.Nafarin (2013) anggaran dapat dikelompokan dari
beberapa sudutpandang sebagai berikut:
1) Menurut dasar penyusunan, aggaran terdiri dari:
a. Anggaran variable (variable budget), yaitu anggaran yang disusun
berdasrkan interval aktivitas tertentu dan pada intinya merupakan
suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat
aktivitas yang berbeda.
b. Anggaran tetap (fixed budget), yaitu anggaran yang disusun
berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.Anggaran tetap disebut
juga anggaran statis.

[Type text]
2) Menurut cara penyusunan, anggaran dapat dibedakan menjadi:
a. Anggaran priodik (priodic budget), yaitu anggaran yang disusun untuk
suatu periode tertentu, umumnya satu tahun, yan disusun setiap akhir
priode anggaran.
b. Anggaran kontinu (continuous budget) adalah anggaran yang dibuat
untuk mengadakan perbaikan atas anggaran yang perna dibuat,
misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang
dibuat dalam setahun mengalami perubahan.
3) Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran jangka pendek (short range budget/ anggaran taktis)adalah
anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun.
Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan jenis anggaran
jangka pendek.
b. Anggaran jangka panjang (long range budget/anggaran strategis)
adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu
tahun.Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan
jenis anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital
budget). Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar
penyusunan anggaran jangka pendek.
4) Menurut bidangnya, anggaran terdiri atas anggaran operasional dan anggaran
keuangan. kedua anggaran ini bila dipadukan disebut anggaran induk (muster
budget).
a. Anggaran operasional (operational budget) adalahanggaran untuk
menyusun anggaran laba/rugi. Contonya anggaran penjualan, anggaran
biaya pabrik (meliputi anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya
tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik), anggaran
bahan baku, dan anggaran laba rugi.

[Type text]
b. Anggaran keuangan (financial budget)adalah anggaran untuk
menyusun anggaran neraca. Contohnya anggaran kas, anggaran
piutang, anggaran persediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca.
5) Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran konfrehensif ( conprehensive budget) adalah rangkaian dari
berbagai jenis anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran
komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan
anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.
b. Anggaran persial (Partially Budget) adalah anggaran yang disusun
secara tidak lengkap atau anggaran yang hanya menyusun bagian
anggaran tertentu saja.
6) Menurut fungsinya, anggaran meliputi:
a. Anggaran apropriasi (Appropriation Budget) adalah anggaran yang
diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk
manfaat lain.
b. Anggaran kinerja (Performance Budget) adalah anggaran yang disusun
berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan,
misalnya untuk menilai apakah biaya yang dikeluarkan oleh masing-
masingaktivitas tidak melampaui batas.
2.4 Tinjauan Mengenai Realisasi
2.4.1 Pengertian Realisasi

Realisasi adalah tindakan untuk mencapai sesuatu yang direncanakan atau


diharapkan. Dibidang akuntansi realisasi bermakna “uang” yaitukonversi aktiva,
barang dan jasa menjadi cash atau piutang yang melalui tahapan penjualan.

Istilah realisasi digunakan dalam berbagai bidang seperti bisnis, akuntansi,


pemasaran dan lain sebagainya untuk mengetahui seberapa besarpencapaian yang
telah diraih untuk kemudian dibandingkan dengan target yang telah ditentukan.

[Type text]
Dalam bidang akuntansi dikenal dengan laporan realisasi anggaran yang
merupakan bagian dari laporan keuangan pada suatu instansi yang berisi informasi
mengenai sumber dana, alokasi dana, serta kemana penggunaan dana tersebut dalam
satu priode beberapa hal yang wajib disertakan dalam sebuah laporan realisasi
diantaranya pendapatan, belaja, transfer,surplus/deficit, penerimaan, pembiayaan
pengeluaran, pembiayaan neto serta sisa pembiayaan anggaran (apakah kekurangan
atau kelebihan).

Laporan realisasi anggaran menurut PP No. 17 tahun 2010 tentang Standar


Akuntansi Pemerintahan Laporan Realisasi Amnggaran menyajikan ikhtisar sumber
alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah
pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasi
dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran tahunan disajikan dengan
suatu periode yang lebih panjang atau pendek dari satu tahun, entitas harus
mengungkapkan informasi berupa alasan menggunakan periode pelaporan tidak satu
tahun dan fakta bahwa jumlah- jumlah komparatif dalam Laporan Realisasi Anggaran
dan catatan-catatan terkait tidak dapat dibandingka.

2.4.2 Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterimah oleh perusahaan dari


aktivanya kebanyakan dari penjualan produk atau jasa kepada
pelanggan.Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan
pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang
konsisten, dan juga pertumbuhan keuntungan, dianggap penting bagi perusahaan yang
dijual ke publik melalui saham utuk menarik infestor.

Menrut Ikatan Akuntansi Indonesi ( IAI) Dalam persyaratan standar akuntansi


keuanan (PSAK) N. 23 (revisi 2009) pendapatan adalah arus masuk bruto dari

[Type text]
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama satu priode jika
arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan entitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal pendapatan adalah arus masu aktiva dana atau
penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produk barang, pemberian jasa, atau
kegiatan menghasilkan labah lainnya yang membentuk operasi utama atau inti
perusahaan yang berkelanjutan selama satu priode.

Dwi martani, dkk (2015) menyatakan bahwa Pendapatan adalah penghasilan


yang berasal dari aktivitas normal dari suatu entitas dan merujuk pada istilah yang
berbeda-beda seperti penjualan (sales), pendapatan jasa (fess), bunga (interest),
deviden (dividend), dan royalty (royalty).

Menurut L.M. Samryn (2014) Siklus pendapatan meliputi transaksi untuk


distibusi barang dan jasa kepada pelangan sampai dengan timbulnya piutang. Dalam
bahasa sederhana siklus pendapatan meliputi transaksi penjualan barang dagangan
atau jasa dengan cara kredit.

2.5 Penelitian Terdahulu


Tabel 1. Penelitian

No Nama Judul Metode Hasil Penelitian


Peneliti
1 Santiadji Analisis Varians Kualitatif Berdasarkan anlisis variance
Mustafa dan Anggaran dan yang dilkuka dengan melihat
Dwi Ananda Pendapatan biaya kuantitatif selisih antara anggaran dan
Anugranita (Studi Pada realisasi, anggaran biaya
PD.Pasar Kota (belanja) pada Perusahaan
Kendari) 2014 Daerah Pasar Kota kendari
paada tahun 2014 secara
keseluruhan menunjukan selisih
kurang atau menguntungkan
yaitu sebesarRp151.256.060,-
meskipun terdapat dua pasar

[Type text]
yang menghasilkan selisih lebih
atau tidak menguntungka. Hal
ini menunjukan bahwa secara
eseluruhan PD Pasar Kota
Kendari mampu untuk
melakukan efisiensi
biay.persentase yang dihitung
berdasarkan rumus variance
menghasilkan nilai 94,31% yang
menunjukkan bahwa kierja PD
Padar Kota Kendari sudah
cukup baik.
2 Prasetyo Adi Analisis Kuantitatif Dari 15 vasi, faktor variabel
Priatno FaktorFaktor awal yang dimunculkan,
Yang diperoleh 3 faktor yakni faktor
Mempengaruhi administ dan SDM, faktor
Penyebab perencanaan, dan faktor
Anggaran Pada pengadaan barang dan jasa.
Satuan Kerja Mempunyai pengaruh yang
Lingkup signifikan terhadap penyerapan
Pembayaran anggaran.
KKPN Blitar
(2013)
3 Roland Geruld Analisis Efisiensi Analisis Dari hasil penelitian
Toog, Daved dan efektifitas deskriptif berdasarkan Laporan Realisasi
Paul Elia Laporan Realisasi dengan rasio Anggaran di BAPPELIBANG
Saerang, dan Anggaran Badan perbanding Kabupaten Minahasa Utara
Lidia Perencanaan an,efisiensi secara keseluruhan rata-rata
Mawakere Pebangunan Dan dan tingkat efisiensi Laporan
Penenlitian efektifitas Reaisasi Anggaran di Badan
Pengebangan Perencanaan Pembangunan dan

[Type text]
(BAPPELIBANG Penelitian Pengembangan
) Kabupaten selama tahun anggaran 2011
Minahasa Utara sampai tahun 2015 rata-rata
(2017) berada pada tingkat 90%-100%,
hal ini menunjukkan bahwa
tingkat efisien Laporan Realisasi
Anggaran di BAPPELITBANG
Kabupaten Minahasa Utara
selama tahun anggaran 2011
sampai tahun 2015 pada tingkat
100% yaitu sangat
efektif.Sebaliknya penerimaan
Kabupaten Minahasa Utara
lebih mengoptimalkan
pendapatan/penerimaan dalam
menerapkan proyek dan
program yang terkait dengan
Laporan Realisasi Anggaran dan
melakukan skala prioritas dalam
penentuan anggaran
pembelanjaan di daerah agar
sesuai dengan harapan dan
tujuan serta manfaat untuk
kualitas dalam ealisasi anggaran
di daerah.
4 Ni Komang Analisis Kualitatif dengan desain desktiptip
Laksmita Anggaran Dan dengan Prosedur penyusunan anggaran
Ayudiasari, Realisasi Pada desain pada KPRI Bakti Husada
Anantawikr KPRI Bhakti desktiptip menunjukkan Buttom-
ama Tungga Husada Dinas upapproach yang berarti
Atmadja, dan Kesehatan bendahara mengajukan rencana

[Type text]
Gede Kabupaten anggaran pendapatan dan biaya
Buleleng Tahun serta rencana kerja
Sumber: Artikel Penelitian tahun 2013-2016

2.6 Kerangka Konseptual


Agar penelitian ini lebih mudah dipahami, maka penulis
menggambarkannya dalam suatu kerangka pikir seperti pada gambar berikut
ini:
Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian

Perusahaan Daerah Air Minum


(PDAM) Kab.Dairi

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya


Selisih Anggaran Dengan Realisasi

HASIL PENELITIAN

BAB III

[Type text]
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara
memperolehnya, dan waktu pengumpulannya, sedangkan sumber data adalah salah
satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian dan subyek dari mana data
dapat diperoleh.

1. Jenis data yang digunakan pada penelitian kali ini adalah data kualitatif, yaitu
data yang tidak dapat dihitung dan bukan berupa angka.
2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian kali iniadalah:
a. Data sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara seperti catatan, dokumen atau laporan historis
Desa
b. Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung melalui data
hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Dalam hal ini
keterangan dari staf keuangan PDAM Kabupaten Dairi mengenai
teknik penyusunan anggaran dan faktor yang memungkinkan tejadinya
selisih anggaran dengan realisasi pada PDAM Kabupaten Dairi
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di kantor PDAM Kabupaten
Dairi, yang beralamat Jl. Rumah Sakit Umum No 28 A, Batang Beruh, Kec.
Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Sedangkan untuk waktu
penelitian diperkirakan dalam waktu 3 Bulan.
3.3 Teknik Analisis Data
Berikut ini rancangan analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti,
diantaranya sebagai berikut:
3.3.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah proses pertama yang dilakukan pada
penelitian ini. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengumpulkan

[Type text]
semua data- data yang diperlukan untuk menunjang penelitian. Data tersebut
diperoleh secara langsung dan tidak langsung melalui observasi, wawancara,
dan dokumen yang ada di subjek penelitian yaitu PDAM Dairi. Data tersebut
berupa jawaban dari hasil wawancara dan observasi pada bagian Anggaran
Operasional. Penunjang dari hasil wawancara tersebut diperkuat lagi dengan
adanya data asli berupa dokumen tertulis yang diberikan yaitu berupa laporan
keuangan dan tahunan milik perusahaan. Pada saat pengumpulan data, tidak
semua data yang dapat dikumpulkan baik dari hasil observasi, wawancara
maupun dari dokumen yang ada, dipakai semuanya karena tidak semua data
berkaitan dengan apa yang akan diteliti. Data tersebut harus dipilah-pilah lagi
mana saja dari data tersebut yang nantinya akan menunjang penelitian. Oleh
karena itu, pengumpulan data harus tetap mengacu pada rumusan masalah
penelitian yang ada agar data yang dikumpulkan tidak melenceng terlalu jauh
dari apa yang diperlukan seharusnya.
3.3.1 Observasi Pengamatan

Observasi pengamatan dilakukan langsung pada lokasi yaitu kantor


PDAM Dairi yang dimana pengumpulan data dapat diperoleh oleh pihak
pihak yang bersangkutan seperti bagian Keuangan terutama anggaran
Realisasi Pendapatan Bagi PDAM Dairi.

3.3.2 Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung dengan pihak pihak yang


bersangkutan dimana wawancara tersebut berkiatan dengan pertanyaan-
pertanyaan yang menyangkut Anggaran Realisasi Pendapatan dan profil
perusahaan PDAM Dairi.

3.3.3 Analisis Anggaran Realisasi Pendapatan

[Type text]
Analisis yang dilakukan berupa analisis mendalam pada data yang
sudah dikumpulkan yang berasal dari jawaban- jawaban hasil wawancara dan
observasi serta data berupa angka-angka yang berasal dari laporan keuangan.
Analisis tersebut dilakukan dengan cara menelaah dan mencocokkan anggaran
operasional yang digunakan oleh perusahaan dengan permasalahan, standart
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dalam Pernyataan Standart
Akuntansi Keuangan (PSAK) serta asumsi yang ada mengenai anggaran
operasional yang diasumsikan pada penelitian ini.

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif- kualitatif yang


merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti
data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam
sebanyak mungkin pada aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga
memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan
sebenarnya yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki. Analisisini yang nantinya akan
membantu peneliti untuk menjawab permasalahan yang ada pada rumusan
masalah yang ada pada penelitian.

3.4 Populasi dan Sampel Penilaian


Untuk memecahkan masalah lebih terarah maka peneliti menentukan
populasi dan sampel untuk kegiatan penelitian ini. Peneliti memilih populasi
seluruh data anggaran. Sedangkan sampel yang digunakan adalah laporan
Realisasi Pendapatan PDAM tahun 2021.

3.5 Metode Analisi Data


Menurut Sugiyono (2014) metode penelitian adalah merupakan cara
ilmiah mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

[Type text]
dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah
dalam bisnis.
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif, Sugiyono (2014) mendefinisikan metode
deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas.

Gambar. 3.1 Alur Penelitian

Perusahaan Daerah Air Minum


Tehnik Pengmpulan Data (PDAM) Kab.Dairi

 Wawancara
 Dokumen Faktor-Faktor Yang Menyebabkan
T
Terjadinya realisasi anngaran Selisih
Anggaran Dengan Realisasi

Analisis Data

Hasil dan Kesimpulan

[Type text]
DAFTAR PUSTAKA

Andre P.Tulangow,Treesje Runtu.“Analisis Realisasih Anggaran Pendapatan Dan


Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Minahasa”. Jurnal EMBA. Vol.4 No.3
September 2016. Hal.564 571.

Didiharyono, D., Marsal, M., & Bakhtiar, B. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas
Produksi Dengan Metode Six-Sigma Pada Industri Air Minum PT Asera Tirta
Posidonia, Kota Palopo. Sainsmat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam,
7(2), 163-176.

Fianta, A. (2016). Analisi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian


Biaya Produksi Pada CV. Konveksi intim di Baganbatu. Skripsi. Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Fitri, S. (2018). Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Pengendalian


Pada PT. Sarana Argo Nusantara. Skripsi. Ekonomi dan Bisnis. Akuntansi.
Muhammadiyah Sumatera Utara. Medan

Iriyadi, dan Alfian, D. (2018). Analisis Anggaran Biaya Sebagai Alat Pengendalian
Manajemen Pada Kantor PT. Asuransi Jiwasraya. Jurnal Penganggaran Biaya
Control Manajemen. 1(3), 1-11.

Murzalita, Nadirsyah, Syukri Abdullah. “Faktor-Faktor Yang Mepengaruhi


Perubahan Anggaran Belanja Barang Dan Jasa Pada Pemerintah Daerah Di
Indonesia”. Jurnal Magister Akuntansi Vol:3 No 3 Agustus 2014.

Roland Geraldtoong, Daved Paul Elia Seerang, Lidia Mawikare. “Analisis Efisiensi
Dan Eviktivitas Laporan Realisasi Anggaran Di Badan Perencanaan

[Type text]
Pembangunan Dan Penelitian Pengembangan (BAPPELITBANG) Kabupaten
Minahasa Utara”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No.04 Tahun
2016.

Runik Puji Rahayu. “Analisis Atas Laporan Realisasi Anggaran Untuk Mengukur
Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Peakasan”. Makro, Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan. Vol 1 No. 01 Mei 2016.

Sandi Candra Saputra, I Wayan Suwendra, Faridayana Yudiaatmaja. “Analisis


Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Di Kabupaten Jembrana Tahun 2010-2014”.
EJurnal. Bisma Universitas Pendidikan Genasha Jurnal Manajemen Volume 4
Tahun 2016”.

Sunanto. (2016). Analisis Anggaran Operasional Sebagai Alat Pengendalian


Keuangan. Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu. IV (1), 1-11

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai