Anda di halaman 1dari 29

BAB III

PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA PELAYANAN


SERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI

A. GAMBARAN PROGRAM DAN KEGIATAN


Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan adalah
1. Program pelayanan administrasi perkantoran
a. Kegiatan Administrasi perkantoran
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
a. Kegiatan Pengadaan peralatan dan mesin
3. Program peningkatan disiplin aparatur
a. Kegiatan Pengada
b. an pakaian aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
a. Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ihktiar realisasi kinerja
SKPD
5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
a. Pengandaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
6. Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/
Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
a. Fasilitasi Pelaksana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
7. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ RS Jiwa/RS
Paru/RS Mata
a. Kegiatan Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit
b. Kegiatan Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit
c. Pelaksanaan Kegiatan DAK Bidang Pelayanan Kesehatan Rujukan

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN
Pendapatan RSUD Lubuk Sikaping dapat dilihat pada table dibawah ini:
Data Pendapatan RSUD Lubuk Sikaping 2020
NO TAHUN PENDAPATAN

1. 2013 9.768.374.651
2. 2014 23.919.878.082
3. 2015 27.648.617.774
4. 2016 29.637.618.231
5. 2017 39.872.098.750
6. 2018 50.270.100.268
7. 2019 87.451.153.254

Dari tahun ketahun pendapatan RSUD Lubuk Sikaping meningkat pada tahun 2018 pendapatan
RSUD Lubuk Sikaping sebesar 50.270.100.268 dan terus meningkat sampai tahun 2019 sebesar
87.451.153.254.
Realisasi Program dan Kegiatan Tahun 2019
No Program / Kegiatan Jumlah Anggaran Realisasi Persentase

1 Administrasi Perkantoran Rp. 3.679.500.000 Rp. 3.573.450.000 97%

2 Peningkatan Sarana dan 1.080.000.000 1.052.100.000 97%


Prasarana Aparatur

3 Pengadaan pakaian Aparatur Rp. 138.200.000 Rp. 136.307.800 99%

4 Penyusunan Laporan SKPD Rp.10.000.000 Rp. 10.000.000 100%

5 Pengadaan obat dan perbekalan 9.000.000.000 8.984.446.654 99%


kesehatan

6 Fasilitasi Pelayanan Badan Rp. 49.851.881.764 Rp. 41.951.957.054 84%


Layanan Umum Daerah

7 Pelaksanaan Kegiatan DAK Rp. 14.108.047.000 Rp. 11.716.922.026 83%


Bidang Pelayanan Rujukan

Dari tabel diatas, dapat kita lihat bahwa realisasi anggaran pada program dan kegiatan
yang telah dilaksanakan telah mendekati 100 (seratus) persen namun masih ada ditemui
permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan. Berikut permasalahan yang ditemui dan solusinya :

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


a. Kegiatan administrasi perkantoran
Ditemui keterlambatan pengesahan anggaran APBD Perubahan yang
mengakibatkan hanya 1 (satu) bulan terealisasi honor tenaga kontrak. Dan
tidak datangnya dokter spesialis dari PPDS Kemkes RI dimana honornya telah
dianggarkan.
Solusinya kedepan agar percepatan pengesahan APBD Perubahan pada tahun
berjalan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah serta
meminta kepastian tenaga medis PPDS dari Kemkes RI untuk RSUD Lubuk
Sikaping.
b. Pengadaan obat dan BMHP e-catalog
Ditemui lamanya waktu pengadaan obat /BMHP melalui e-purchasing, mulai
dari pemesanan sampai obat/BMHP diterima. Adanya penolakan dari penyedia
karena ketidaksanggupan distributor dalam memenuhi permintaan terutama
porses e-purchasing serta keterbatasan bahan baku obat/BMHP sulitnya
terpenuhi permintaan.
Solusinya dikarenakan waktu lama dalam proses pengadaan maka pembelian
obat/BMHP dilakukan secara manual karena obat /BMHP menyangkut hajat
hidup masyarakat dan sifatnya segera maka harus dipenuhi. Kuantitas obat
yang tidak mencukupi dari permintaan maka untuk memenuhi kekurangannya
dilakukan pembelian secara manual.
c. Jasa pelayanan BPJS
Target pembayaran Jasa Pelayanan BPJS yang direncanakan 12 (dua belas)
Bulan namun hanya terealisasi 8 (delapan) bulan, hal ini dikarenakan
terlambatan BPJS dalam pembayaran klem kepada RSUD pada akhir tahun
2018.
Solusinya melaksanakan kesepakatan sesuai MOU yang telah ditetapkan
bersama.

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


C. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA ORGANISASI
A. Capaian Kinerja Organisasi
a. Target dan Realisasi Kinerja

Sasaran Strategis 1. Meningkatnya Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan


sesuai standar

No Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

1. Nilai Kepuasan 85 80 94%


Masyarakat (IKM)

2. Tingkat Akreditasi Rumah Paripurna Paripurna Paripurna


Sakit

Sasaran Strategis 2. Meningkatnya Tata Kelola Rumah Sakit

No Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

1. Nilai Evaluasi Sakip BB B B

2. Persentase kepatuhan 85 80 94%


pelaksanaan undang-
undang pelayanan publik

b. Perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan
beberapa tahun terakhir.

Target
Pencapaian
Kinerja Pencapaian
Kinerja
No Indikator Kinerja sesuai Kinerja
Tahun
RENSTRA Tahun 2018
2019
(5 Tahun)

1 Nilai IKM / SPM 100 72 80

2 Tingkat Akreditasi Paripurna Paripurna Paripurna

3 Nilai evaluasi SAKIP A B B

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


Persentase Kepatuhan
4 pelaksanaan UU 100 70 80

Pelayanan Publik

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah (RENSTRA).

No Indikator Kinerja Target Akumulasi % Capaian


Kinerja Kinerja s.d
sesuai Tahun 2019
RENSTRA
(5 Tahun)

1 Nilai IKM / SPM 100 80 80

2 Tingkat Akreditasi Paripurna Paripurna Paripurna

3 Nilai evaluasi SAKIP A B B

4 Persentase Kepatuhan 100


pelaksanaan UU 80 80

Pelayanan Publik
d. Analisis penurunan kinerja sebagai berikut :
Secara umum tidak ada indikator kinerja yang mengalami penurunan capaian,
RSUD Lubuk Sikaping meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dan
SOP sehingga masyarakat yang datang dapat terlayani dengan baik.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Dalam penggunaan anggaran di setiap program dan kegiatan, RSUD Lubuk
Sikaping sangat memperhatikan faktor efisiensi agar anggaran yang digunakan
tepat sasaran sesuai dengan sasaran strategis. Dengan anggaran yang minimal
diharapkan dapat hasil yang maksimal. Seperti dalam pengadaan alat-alat
kesehatan, sebelum membeli alat dilakukan dulu perbandingan harga dari
beberapa distributor agar mendapatkan harga yang murah dengan barang yang
mempunyai merk dan spesifikasi yang sama. Namun hal ini tetap mengedepankan
prinsip kualitas suatu barang. Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan lain seperti
pengadaan peralatan mesin, pengadaan obat-obatan, dan lainnya.
f. Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja dengan uraian sebagai berikut :
1. Faktor penyebab kegagalan pencapaian sasaran

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


a. Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan dalam menggunakan e-
catalog/e-purchasing
b. Ketersedian barang / bahan baku pada distributor
2. Hambatan atau kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan adalah
a. Kegiatan administrasi perkantoran
Ditemui keterlambatan pengesahan anggaran APBD Perubahan yang
mengakibatkan hanya 1 (satu) bulan terealisasi honor tenaga kontrak.
Dan tidak datangnya dokter spesialis WKDS dari PPDS Kemkes RI
dimana honornya telah dianggarkan.
b. Pengadaan obat / BMHP e-catalog
Ditemui lamanya waktu pengadaan obat /BMHP melalui e-purchasing,
mulai dari pemesanan sampai obat/BMHP diterima. Adanya penolakan
dari penyedia karena ketidaksanggupan distributor dalam memenuhi
permintaan terutama porses e-purchasing serta keterbatasan bahan baku
obat/BMHP sulitnya terpenuhi permintaan.
c. Jasa pelayanan BPJS
Target pembayaran Jasa Pelayanan BPJS yang direncanakan 11
(sebelas) Bulan namun hanya terealisasi 8 (delapan) bulan, hal ini
dikarenakan terlambatan pembayaran klem BPJS ke RSUD Lubuk
Sikaping pada tahun 2019.
3. Langkah-langkah antisipasi yang diambil
a. Adminitrasi Perkantoran
Solusinya kedepan agar percepatan pengesahan APBD Perubahan pada
tahun berjalan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
Daerah serta meminta kepastian tenaga medis WKDS dari PPDS
Kemkes RI untuk RSUD Lubuk Sikaping.
b. Pengadaan Obat/BMHP e-catalog
Solusinya dikarenakan waktu lama dalam proses pengadaan maka
pembelian obat/BMHP dilakukan secara manual karena obat /BMHP
menyangkut hajat hidup masyarakat dan sifatnya segera maka harus
dipenuhi. Kuantitas obat yang tidak mencukupi dari permintaan maka
untuk memenuhi kekurangannya dilakukan pembelian secara manual.
c. Jasa Pelayanan BPJS

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


Solusinya melaksanakan denda kepada BPJS sesuai kesepakatan yang
tertuang dalam MOU dan mempertegas kepastian pembayaran klem ke
BPJS.

D. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Untuk menunjang kegiatan pelayanan ,RSUD Lubuk Sikaping memiliki Jumlah Pegawai
(Honor Daerah dan Kontrak) di RSUD Lubuk Sikaping (Per Desember 2019) adalah
sebanyak 242 orang, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
DATA KEPEGAWAIAN RSUD LUBUK SIKAPING TAHUN 2019

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


Ket :
1. PNS : 206 orang
2. Jenis Kelamin : LK 120 orang dan Pr 328 orang
3. Golonga : IV = 19 orang, III = 149 orang, II = 36 orang, I = 2  orang
4. Honor Daerah : 12 orang
5. Kontrak : 230 orang

E. PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI


Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah pada Pasal
43 yang secara substansi menyatakan bahwa terdapat Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah
Kabupaten/Kota di bidang kesehatan berupa rumah sakit Daerah kabupaten/kota dan pusat
kesehatan masyarakat sebagai unit organisasi bersifat fungsional dan unit layanan yang
bekerja secara profesional.
Pasal 43 PP Nomor 18 Tahun 2016 mengandung dua kata kunci pokok yaitu RSD sebagai
Unit Organiasai bersifat FUNGSIONAL dan Unit Layanan yang bekerja secara
PROFESIONAL. Artinya secara kelembagaan atau organisasi bersifat fungsional dan
memberikan layanan secara profesional. Selama inipun sebenarnya RSD dijalankan oleh
para profesional yang bekerja berdasarkan standar tata kelola klinis sehingga tidak ada
perubahan yang bermakna. Namun dari sisi organisasi atau kelembagaan mengalami
perubahan yang sangat fundamental dari yang sebelumnya adalah LEMBAGA yang
dilaksanakan oleh para pejabat STRUKTURAL (eselon-ring) dalam menjalankan tata kelola
rumah sakit berdasarkan kelas rumah sakit sebagaimana diatur pada PP Nomor 41 Tahun
2007, namun saat ini berubah menjadi UNIT yang bersifat FUNGSIONAL. Pada penjelasan
Pasal 43 PP Nomor 18 Tahun 2016 ini disebutkan bahwa yang dimaksud dengan ”unit
organisasi bersifat fungsional” adalah unit organisasi yang dipimpin oleh PEJABAT
FUNGSIONAL. Kesimpulannya adalah Unit Layanan TIDAK mengalami perubahan,
namun Unit Organisasi (lembaga) mengalami perubahan dari STRUKTURAL menjadi
FUNGSIONAL. Secara sederhana diterjemahkan bahwa di RSUD tidak ada lagi pejabat
struktural (eselon-ring) dan hanya diisi oleh para pejabat fungsional dan pelaksana
fungsional layanan secara profesional.

Bahwa ideal nya RSUD adalah menjalankan fungsi tata kelola rumah sakit dan tata kelola
klinis secara profesional dengan badan hukum tetap sebagai Lembaga Teknis Daerah yang

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


bertanggungjawab langsung kepada Bupati/Walikota melalui Sekertaris Daerah dengan
dipimpin oleh seorang dokter fungsional sebagai direktur dan menjalankan fungsi sebagai
TUGAS UTAMA. Struktur manajerial direksi RSUD dibangun berdasarkan peraturan dasar
internal RSUD yaitu Hospital By Laws ataupun Pola Tata Kelola Rumah Sakit dan bersifat
NON ESELONISASI dengan tujuan agar lebih profesional dan terdapat keseimbangan
antara tugas, tanggungjawab dengan kompensasi (reward) yang layak dan wajar. Fungsi-
fungsi yang menuntut pekerjaan yang memerlukan kekuatan hukum (legal formal) seperti
laporan keuangan, aset dan pengadaan barang/jasa ditetapkan secara khusus melalui SK
Bupati/Walikota. Intinya adalah biarkan struktur organisasi pengelola RSUD seperti saat ini
berdasarkan kelas rumah sakit.

Jika RSUD dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah guna fungsi PEMBINAAN,
bukankah dalam UU RS Nomor 44 Tahun 2009 sudah sangat jelas salah satu fungsi dan
tugas pokok pembinaan RSUD melekat pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sehingga
sudah menjadi kewajiban Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk melakukan pembinaan
kepada RSUD. apabila ada alasan agar RSUD memberikan laporan kinerja sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada Dinas Kesehatan kabupaten/Kota, bukankah selama ini setiap
tahun RSUD selalu menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) kepada Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Pemerintah Daerah setempat.

Secara umum tidak ditemui kendala yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan tahun
anggaran 2019, dalam anggaran perubahan RSUD Lubuk Sikaping mendapat penambahan
anggaran untuk pelaksanaan kegiatan dan dapat direalisasikan. Disamping itu karena jumlah
anggaran yang relatif terbatas maka solusi penerapan prinsip efisiensi berdasarkan skala
prioritas harus dilaksanakan dalam merealisasikan anggaran.

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


F.KUNJUNGAN DAN EFISIENSI
Adapun jumlah kunjungan pasien dari tahun 2011 – 2019 adalah sebagai berikut :
DATA JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN TAHUN 2019
TAHUN KET
NO POLI KLINIK
2015 2016 2017 2018 2019
1 Penyakit Dalam/ Interne 7553 11.637 13.879 15.673 17.671
4 Bedah 4074 5.886 6.683 6.169 6.117
3 Anak 2130 2.297 2.973 2.756 3.299
4 Kebidanan 3066 3.634 4.541 6.169 2.792
5 Gigi 1571 1.876 1.644 1.603 1.652
6 Mata 5453 6.577 6.905 6.455 6.324
7 Umum 152 97 43 79 345
8 Igd 7312 7.907 - - -
9 Paru 1738 5.783 8.010 8.696 8.946
10 Neurologi 5951 11.325 14.681 15.340 18.297
11 Tht 1431 2.108 2.777 2.548 1.993
12 Jiwa - - - - -
13 Kulit - - - - -
14 Jantung Dan Pembuluh Darah - - - - 15
15 Hemodialisa (Hd) - - - - 215
16 Ekg - - - - 1.001
Surat Keterangan Tidak Buta
17 - - - - 9
Warna
18 Bebas Narkoba - - - - 217
19 Surat Keterangan Dokter - - - - 1.419
JUMLAH 40.431 59.127 62.136 62.435 70.348

Dilihat dari tabel diatas, terjadi peningkatan yang signifikan untuk kunjungan rawat jalan
dari tahun ke tahun. Tahun 2017-2018 terjadi peningkatan ditahun 2018 jumlah pengunjung
rawat jalan yaitu 62.435.dan terjadi peningkatan pada tahun 2019 sebnyak 70..348.

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


DATA JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT INAP
TAHUN 2018
NO. Diagnosa Jumlah Ket
1. Rawatan Anak dan Perinatologi 1.611  
2. Rawatan Interne 1.760  
3. Rawatan Bedah 1.393  
4. Rawatan VIP 1.080  
5. Rawatan Kebidanan dan Kandungan 1.892  
6. Rawatan Neurologi 551  
7. Rawatan Paru 627  
8. Rawatan ICU 261  
9. Rawatan Mata 142  
Total 9.317  

Dilihat dari tabel diatas, untuk kunjungan rawat inap ditahun 2018 jumlah pengunjung
rawat inap yaitu 9.317.

DATA JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT INAP


TAHUN 2019
No. Ruangan Rawatan Jumlah Ket
1. Rawatan Anak dan Perinatologi 1.858
2. Rawatan Interne – Jantung dan Pembuluh Darah 1.880
3. Rawatan Bedah – THT 1.294
4. Rawatan Kelas I, VIP-PAV 1.094
5. Rawatan Kebidanan dan Kandungan 1.709
6. Rawatan Neurologi 669
7. Rawatan Paru 648
8. Rawatan ICU 380
9. Rawatan Mata 128
Total 9.660

Dilihat dari tabel diatas, untuk kunjungan rawat inap ditahun 2019 jumlah pengunjung
rawat inap yaitu 9.660.

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


Kinerja Pelayanan RSUD Lubuk Sikaping diukur dengan beberapa indikator, Indikator ini
merupakan gambaran untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan
rawat inap di rumah sakit meliputi BOR, AVLOS, TOI dan BTO.
Untuk pengukurnya dilakukan sebagai berikut:

1. BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu (Depkes RI.
2005). Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI.
2005).
Rumus BOR =(jumlah hari perawatan rumah sakit / (jumlah tempat tidur x jumlah
hari dalam satu periode) x 100%

2. AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien (Depkes RI. 2005).Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran
mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang
perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9
hari (Depkes RI. 2005).
Rumus AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

3. TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi
berikutnya (Depkes RI. 2005). Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rumus TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien
keluar (hidup + mati)

4. BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur
dipakai dalam satu satuan waktu tertentu (Depkes RI. 2005).Idealnya dalam satu tahun,
satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
Rumus BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur Ditinjau dari
mutu pelayanan ananalisis kinerja RSUD Lubuk Sikaping dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Average Length of stay (AvLOS) mempunyai arti rata-rata lamanya seorang
pasien dirawat. Indikator ini secara umum bisa memberi gambaran efisiensi
pelayanan dirumah sakit.
2. Rasio kematian netto (NDR), yaitu angka kematian pasien rawat inap yang
dirawat lebih atau sama dengan 48 jam untuk tiap 1000 penderita keluar baik
hidup atau mati pada periode tertentu. Indikator ini lebih bermakna dalam

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


penilaian mutu pelayanan rumah sakit, karena jika dibandingkan dengan yang
meninggal <48 jam setelah dirawat lebih memberikan gambaran upaya rumah
sakit dalam menyelamatkan jiwa pasien. Pasien yang  meninggal > 48 jam
setelah dirawat sangat dipengaruhi oleh tingkat keparahan pasien pada waktu
masuk rumah sakit. Oleh karena itu untuk menilai mutu pelayanan di rumah
sakit, indicator angka kematian yang dipakai adalah angka kematian 48 jam
setelah dirawat (NDR), Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah
kurang dari 25 per 1000 (Kementerian Kesehatan 2011).
3. Angka kematian umum (GDR) ,yaitu angka kematian untuk tiap1000 penderita
keluar baik hidup dan mati pada periode tertentu, Nilai GDR tidak lebih dari 45
per 1000 penderita keluar (Kementerian Kesehatan 2011).

Sesuai dengan data yang diperoleh, maka hasil capaian kinerja rawat inap RSUD Lubuk
Sikaping tahun 2019 adalah
CAPAIAN KINERJA PELAYANAN RSUD LUBUK SIKAPING
TAHUN 2019
TAHUN KET
KINERJA
NO STANDAR
YANMED 2015 2016 2017 2018
2019
1 BOR 60-85 % 77,37 77,44 75 64 72  
2 AVLOS 6-9 hari 3 3 3 7 3  
3 TOI 1-3 hari 4 3 3 2 3  
4 BTO 40-50 hari 39,86 40,16 46 47 50  
5 GDR ≤ 45 per 1000 12 34 37 28 26  
6 NDR ≤ 25 per 1000 40 16 57 3 9  

Pada Tabel diatas tergambar bahwa :


1. Tingkat penggunaan tempat tidur (BOR) selama tahun 2019 mengalami kenaikan
dibanding tahun 2018 , namun angka ini masih berada dalam standar yang ditetapkan
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu
60–85%.
2. Capaian Interval pemakaian tempat tidur (TOI),yaitu suatu rata-rata hari yang
menggambarkan interval pemakaian tempat tidur dari saat terakhir terisi ke saat terisi
berikutnya. Indikator ini sebagaimana halnya indicator BTO penggunaannya tidak
berdiri sendiri,akan tetapi bersama-sama dengan indicator LOS, BTO dan BOR melalui

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


analisis Barber & Johnson untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur
rumah sakit.tahun 2019 menjadi 3 (dua) hari,angka-angka ini masih sesuai standar.

3. Tingkat frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO), yaitu suatu nilai rata-rata berapa kali
dalam satu periode waktu tertentu,satu tempat tidur rumah sakit dipakai. Indikator ini
penggunaannya tidak berdiri sendiri akan tetapi bersama-sama dengan indicator
LOS,TOI dan BOR melalui analisis Barber & Johnson untuk menilai tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur rumah sakit. Rasio BTO selama tahun 2018 mencapai 47 kali
dan mengalami peningkatan ditahun 2019 yaitu 50 kali. Frekuensi pemakaian tempat
tidur dari 2018 sampai 2019 ini mengalami fluktuasi yang mana nilainya terjadi
peningkatan dan sesuai standar yang ditetapkan kementerian kesehatan.Hal tersebut
menunjukkan bahwa perputaran pemakaian tempat tidur sudah sesuai standar.

Ditinjau dari mutu pelayananan analisis kinerja RSUD Lubuk Sikaping dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Rasio AvLOS selama tahun 2018 adalah 7 hari dan tahun 2019 adalah 3 hari. Hal
ini menunjukkan bahwa rasio AvLOS masih dibawah standar kementerian
kesehatan yaitu 6–9 hari, yang menggambarkan tingkat efisiensi dan mutu
pelayanan RSUD Lubuk Sikaping masih kurang efisien.

2. Rasio NDR RSUD Lubuk Sikaping tahun 2018 adalah 3 dan tahun 2019 naik
menjadi 9 Jadi rasio NDR di RSUD Lubuk Sikaping masih dibawah standar yakni
kurang dari 25 per1000 penderita keluar.

3. Selama tahun 2018 rasio GDR 28 dan tahun 2019 menurun sebesar 26 dengan
standar GDR dari kemeterian kesehatan adalah 4,50 %. Hal ini menunjukkan
bahwa mutu pelayanan di RSUD Lubuk Sikaping kurang baik karena tingkat
kematian umum masih sangat tinggi.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa beberapa


indicator sudah sesuai standar yang produktifitas RSUD Lubuk Sikaping. Hal ini menunjukkan
pelayanan medis dan non medis sudah mulai optimal dalam memberikan mutu pelayanan yang
baik kepada pasien.
Sedangkan dari kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berdasarkan sepuluh
besar penyakit yang ditangani dapat diketahui sebagai berikut:

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


A. Sepuluh penyakit terbanyak Rawat jalan dari tahun 2016- 2019

DATA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN TAHUN 2016


DI RSUD LUBUK SIKAPING
No Diagnosa Jumlah Keterangan

1. Gangguan Refraksi 2.355


2. TB Paru 1175
3. Bronchopneumonia 1.171
4. Dispepsia 1.095
5. Ulkus Peptikum 947
6. Kehamilan Normal 889
7. Asthenopia 542
8. Kehamilan Normal,UNS 502
9. Impactet Cerumen 394
10.
Sumber : Bag. Rekam Medis RSUD Lubuk Sikaping (data tahun 2016)

DATA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN TAHUN 2017


DI RSUD LUBUK SIKAPING
No Diagnosa Jumlah Keterangan

1. Bronchopneumonia 2891
2. Kelainan Refraksi 2648
3. Dyspepsia 1610
4. Tumor Jinak 1119
5. Catarak 1112
6. Kontrol Kehamilan Normal 1031
7. Kontrol kehamilan Resiko tinggi 936
8. Cerumen 490
9. Pembedahan Kusus 476
10. Asthenopia 445

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


Sumber : Bag. Rekam Medis RSUD Lubuk Sikaping (data tahun 2017)

DATA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN TAHUN 2018


DI RSUD LUBUK SIKAPING
No Diagnosa Jumlah Keterangan

1. Bronchopneumonia, unspecified 6504


2. Disorder of refraction, unspecified 2388
3. Dyspepsia 1816
4. Other senile cataract 965
5. Supervision of high-risk pregnancy, 643
unspecified
6. Other specified surgical follow-up care 602
7. Benigh neoplasm of unspecified site 483
8. Impacted cerum 424
9. Subjective visual disturbances 421
10. Supervision of other normal pregnancy 339
Sumber : Bag. Rekam Medis RSUD Lubuk Sikaping (data tahun 2018)

DATA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN TAHUN 2019


DI RSUD LUBUK SIKAPING
No Diagnosa Jumlah Keterangan

1. Disorder of refrection, unspecified 2.515


2. Bronchopneumonia, unspecified 5.985
3. Dyspepsia 1.796
4. Other specified surgical follow-up care 631
5. Other senile cataract 1.096
6. Thyrotoxicosis with toxic multinodular 1.312
goitre
7. Unspecified diabetes mellitus without 3.978
complication
8. Low back pain, site unspecified 3.133
9. Tubercolosis of lung, confirmed by 1.479

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


sputum microscop
10. Supervision of other normal pregnancy 353
Sumber : Bag. Rekam Medis RSUD Lubuk Sikaping (data tahun 2019)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 10 penyakit pada rawat jalan di RSUD Lubuk
Sikaping tahun 2019, penyakit yang tingkat kasus kejadian cukup banyak adalah
Bronchopneumonia, unspecified sebesar 5.985.

B. Sepuluh penyakit terbanyak Rawat Inap dari tahun 2016- 2019

DATA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT INAP TAHUN 2016


DI RSUD LUBUK SIKAPING
No Diagnosa Jumlah Keterangan

1. Bronchopneumonia 385
2. Demam Berdarah 296
3. Post Date 220
4. GE 207
5. Stoke Iskemik 175
6. Partus Memanjang UNS 151
7. Kelainan Organ Panggul 141
8. TB Paru 130
9. Acute Appendicitis 127
10. Pseudopakia 104

DATA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT INAP TAHUN 2017


DI RSUD LUBUK SIKAPING
No Diagnosa Jumlah Keterangan

1. Broncopneumonia 411
2. Stroke Iskemik 250
3. Long labor Kala I memanjang 194
4. Diare 192
5. DHF 160
6. Gravida 154
7. TBC 148
8. Partus Lama 113

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


9. Pneumonia 114
10. Apponcitis 107
Sumber : Bag. Rekam Medis RSUD Lubuk Sikaping (data tahun 2017)

DATA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT INAP TAHUN 2018


DI RSUD LUBUK SIKAPING
No Diagnosa Jumlah Keterangan

1. Broncopneumonia, unspecified 394


2. Tuberculosis of lung, without mention of bacteriol 108
3. Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectio 76
4. Cerebral infartion, unspecified 67
5. Essential (primary) hypertension 66
6. Dyspepsia 53
7. Stroke, not specified as haemorrhage or infarction 53
8. Pulmonary heart disease, unspecified 53
9. Dengue haemorrhagic fever 45
10. Other acute upper respiratory infection of multip 40
Sumber : Bag. Rekam Medis RSUD Lubuk Sikaping(data tahun 2018)

DATA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT INAP TAHUN 2019


DI RSUD LUBUK SIKAPING
No Diagnosa Jumlah Keterangan

1. Broncopneumonia, unspecified 173


2. Tuberculosis of lung, without mention of bacteriol 101
3. Acute appendicitis 74
4. Open wound of unspecified body region 42
5. Premature rupture of membranes 33
6. Maternal care due to uterine scar from previous 31
7. Mild hyperemesis gravidarum 29
8. Threatened abortion 28
9. Septicaemia, unspecified 28
10. Incomplete, without complication 25
Sumber : Bag. Rekam Medis RSUD Lubuk Sikaping(data tahun 2019)

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 10 penyakit pada rawat inap di RSUD Lubuk
Sikaping tahun 2019, penyakit yang tingkat kasus kejadian cukup banyak adalah
Bronchopheumonia sebesar 173 kasus.

G. PERMASALAHAN DAN HAMBATAN


Rumah Sakit Umum D a e r a h L u b u k S i k a p i n g Kabupaten P a s a m a n
merupakan Rumah Sakit tipe C Pendidikan milik Pemerintah Kabupaten Pasaman,yang
berdiri sejak tahun1953.Pada tahun 1997 menjadi RSUD tipe C dengan 75 tempat tidur
(Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
480/Menkes/V/1997). Di Tahun 2003 meningkat menjadi RSUD tipe C dengan 85 tempat
tidur, 97 tempat tidur (2005), 125 tempat tidur (2009), 128 tempat tidur (2010), 139 tempat
tidur (2012), 144 tempat tidur (2013), 175 tempat tidur (2015), dan 177 tempat tidur
(2016) Sampai (2018), 179 Tempat tidur (2019) sampai sekarang.
Berdasarkan Peraturan Bupati Pasaman Nomor : 188.45/71/BUP-PAS/2015 tentang
Penetapan S t a t u s P o l a P e n g e l o l a a n K e u a n g a n Badan LayananUmum Daerah
pada RSUD Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, maka sejak bulan Januari tahun 2015
RSUD Lubuk Sikaping menjadi BLUD Penuh.
Luas areal Rumah Sakit UmumD a e r a h Lubuk Sikaping Kabupaten
P a s a m a n merupakan areal yang kurang ideal untuk pengembangan RumahSakit masa
depan.Diperlukan paling sedikit luas areal ±4,5 hektar untuk membangun rumah sakit yang
dianggap ideal dan yang mampu bersaing dan mampu memberikan pelayanan yang
bermutu. Sebanyak 80% luas areal itu telah menjadi bangunan gedung sehingga terasa
kurangnya areal hijau untuk taman dan areal untuk parker kendaraan.
Sarana pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping meliputi sarana
rawat jalan dengan 4 buah poli klinik spesialis dasar (Bedah,Anak, Penyakit Dalam dan
Kebidanan) serta poliklinik-poliklinik lain seperti THT,Umum,N eurologi ,Sarana
Penunjang Medis yang dimiliki adalah sarana radiologi/rontgen,Gizi, Farmasi dan
Laboratorium.
Sarana Rawat Inap yang dimiliki mempunyai kapasitas 179 tempat tidur yang
tersebar dibangsal-bangsal,dan ruang Paviliun/VIP
Peralatan-peralatan kedokterandan sarana penunjang lainnya banyak yang masih
harus ditingkatkan jika dibanding kan dengan Standar Rumah Sakit. Dibutuhkan biaya
yang cukup besar untuk pengadaan dan pemeliharaan peralatan medis tersebut. Kondisi
bangunan gedung sebagian dalam keadaan kurang layak huni dan memerlukan perawatan
dan renovasi yang cukup besar dan secara terus menerus. Sementara itu dana subsidi untuk

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


pemeliharaan semakin berkurang dan harga barang- barang semakin meningkat dengan
amat cepat.
Rumah Sakit Umum D a e r a h L u b u k S i k a p i n g Kabupaten P a s a m a n sudah
membuat perencanaan Master Plan rumah sakit namun masih ada bangunan yang tidak
sesuai dengan master plan, untuk itu pada tahun 2019 akan diadakan kegiatan
review master plan sehingga dengan kegiatan ini pembangunan yang ada akan
lebih terarah.
Pola tariff yang berlaku dirumah sakit masih dibawah unitcost,sehingga semakin
tinggi tingkat hunian maka subsidi rumah sakit menjadi semakin besar. Namun meski
demikian pengembangan investasi dan belanja modal rumah sakit masih memerlukan
dukungan Pemerintah Daerah untuk pengadaannya. Disamping itu dirasakan hambatan
lainnya dalam pengembangan RSUD Lubuk Sikaping adalah:
a. Motivasi dan produktivitas SDM belum optimal
b. Kepatuhan terhadap pelaksanaan SOP belumo ptimal
c. Utilisasi peralatan belum optimal
d. Sosialisasi program pemerintah belum maksimal
e. Pelayanan dan penggunaan bahan habis pakai dan obat belum efisien
f. Marketing & Public Realation belum profesional
g. Belum terpenuhi rasio pengembangan SDM 5 hari perorang
pertahun.Pengembangan karir staf belum proporsional.

H. CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL


Standar Pelayanan Minimal (SPM) RSUD Lubuk Sikaping Tahun 2019

No Jenis Pelayanan Indikator Standar SPM Ket


1 Gawat Darurat 1. Kemampuan menangani life 100 %
saving
2. Jam buka pelayanan gawat 100 %
darurat
3. Pemberi pelayanan
kegawatdaruratan yang masih
berlaku
ATLS/BTCLS/ACLS/PPGD 100 %
a.Dokter 100%
b.Perawat
4. Waktu tanggap pelayanan ≤ 5 menit
dokter digawat darurat
5. Kepuasan pelanggan ≥ 70 %
6. Kematian pasien 24 jam ≤2%
7. Tidak adanya pasien yang 100 %
diharuskan membayar uang
muka
8. Ketersediaan tim 1 Tim

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


penanggulangan bencana
2 Rawat Jalan 1. Dokter pemberi pelayanan di 100 % Spesialis
poliklinik
2. Ketersediaan pelayanan rawat Minimal 4 besar
jalan
3. Jam buka pelayanan 08.00- 100 %
13.00 setiap hari kerja kecuali
jumát

No Jenis Pelayanan Indikator Standar SPM Ket

4. Waktu tunggu rawat jalan (60 60 menit


menit)
5. Kepuasan pelanggan ≥ 70 %
6. Pelayanan DOTS
a. Penegakan diagnosa TB ≥ 60 %
melalui pemeriksaan
mikroskopis
b. Terlaksananya pencatatan ≥ 60 %
dan pelaporan
3 Rawat Inap 1. Pemberi pelayanan dirawat inap
a. Dokter Spesialis
b. Perawat minimal 100 %
Pendidikan D III 100 %
2. Dokter penanggung jawab 100 %
rawat inap
3. Ketersediaan pelayanan rawat Minimal Penyakit
inap Dalam, Anak,
Bedah dan
Kandungan
4. Jam visite dokter spesialis 100 %
08.00-14.00 setiap hari kerja
5. Kejadian Infeksi Nosokomial
(HAIS) Health Care
Association Infection
≤ 35 %
- HAP (hospital aquarid
pneumonia) ≤ 47,7 %
- ISK (infeksi saluran kemih) ≤1‰
- Plebitis
6. Kejadian Infeksi Pasca Daerah ≤ 2%
Operasi (IDO)
7. Tidak adanya kejadian pasien 100 %
jatuh yang berakibat kecacatan
8. Kematian Pasien ≥ 48 jam NDR ≤ 25 ‰
9. Kejadian Pulang Paksa Maks 5 %
10. Kepuasan pelanggan ≥ 90 %
11. Pelayanan DOTS
a. Penegakan diagnosa TB ≥ 60 %
melalui pemeriksaan
mikroskopis
≥ 60 %
b. Terlaksananya pencatatan
dan pelaporan

4 Bedah Sentral 1. Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari


Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34
2. Tidak ada kejadian kematian di 100 %
meja operasi
3. Tidak adanya kejadian operasi 100 %
salah sisi
4. Tidak adanya kejadian operasi 100 %
salah orang
No Jenis Pelayanan Indikator Standar SPM Ket
5. Tidak adanya kejadian operasi 100 %
salah tindakan operasi

6. Tidak adanya kejadian 100 %


tertinggalnya benda asing pada
tubuh pasien setelah operasi
7. Komplikasi anestesi karena ≤6%
overdosis, reaksi anestesi
5 Kamar Bersalin 1. Kejadian kematian ibu karena
persalinan
a. Perdarahan ≤1%
b. Pre eklamsia ≤ 30 %
c. Sepsis ≤ 0,2 %
2. Pemberi pelayanan persalinan Dokter Sp.OG,
normal dokter umum
terlatih, bidan 100
%

3. Pemberi pelayanan persalinan Tim PONEK yang


dengan penyulit terlatih
4. Pemberi pelayanan persalinan Sp.OG, Sp.A,
dengan tindakan operasi Sp.An
5. Kemampuan menangani BBLR 100 %
1.500 gr – 2.500 gr
6. Angka SC ≤ 20 %
7. Keluarga berencana mantap 100 %
8. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %

6 Intensif 1. Rata-rata pasien yang kembali ≤3%


ke perawatan intensif dengan
kasus yang sama < 72 jam
2. Pemberi pelayanan di unit
intensif
a. Dokter Sp.An dan spesialis 100 %
yang sesuai dengan kasus
yang ditangani 100 %
b. Perawat minimal pendidikan
D III dengan sertifikat
perawat mahir ICU

7 Radiologi 1. Waktu tunggu hasil pelayanan Maks 3 jam


thoraks foto
2. Pelaksana Ekspertisi Dokter Spesialis
Radiologi
3. Kejadian kegagalan pelayanan ≤ 2 %
rontgen maks kerusakan foto

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


4. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %

8 Laboratorium 1. Waktu tunggu hasil pelayanan Maks 140 menit


laboratorium (kimia darah &
darah rutin)
No Jenis Pelayanan Indikator Standar SPM Ket
2. Pelaksana Ekspertisi 100 % dokter
berwenang
3. Tidak adanya kesalahan 100 %
penyerahan hasil pemeriksaan
4. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
9 Rehabilitasi Medik 1. Tidak ada kejadian salah 100 %
tindakan
2. Kejadian drop out pasien ≤ 50 %
terhadap program pelayanan
tindakan fisioterapi
3. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %

10 Farmasi 1. Waktu tunggu pelayanan obat ≤ 30 menit


jadi
2. Waktu tunggu pelayanan obat ≤ 60 Menit
racikan
3. Tidak ada kesalahan pemberian 100 %
obat
4. Penulisan resep sesuai dengan 100 %
standard yang berlaku
5. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
11 Gizi 1. Ketepatan pemberian makan ≥ 90 %
kepada pasien
2. Sisa makanan yang tidak Maks 20 %
termakan oleh pasien
3. Tidak adanya kesalahan 100 %
pemberian diet

12 Transfusi Darah 1. Kebutuhan darah bagi setiap 100 %


pasien transfuse
2. Kejadian reaksi transfuse ≤ 0,01 %

13 GAKIN Pelayanan terhadap pasien GAKIN 100 % terlayani


yang datang ke RSUD
14 Rekam Medis 1. Kelengkapan pengisian rekam 100 %
medis 1x24 jam setelah selesai
2. Kelengkapan Infomed Consent 100 %
setelah mendapatkan informasi
3. Waktu penyedian dokumen ≤ 10 menit
rekam medis pelayanan rawat
jalan
4. Waktu penyediaan dokumen ≤ 15 menit
rekam medis pelayanan rawat
inap

15 Administrasi 1. Tindak lanjut penyelesaian hasil 100 %


Manajemen pertemuan direksi
Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34
2. Kelengkapan Laporan 100 %
Akuntanbilitas Kinerja
3. Ketepatan waktu pengusulan 100 %
kenaikan pangkat
No Jenis Pelayanan Indikator Standar SPM Ket
4. Ketepatan waktu pengurusan 100 %
gaji berkala
5. Karyawan yang mendapat ≥ 60%
pelatihan minimal 20 jam
setahun
6. Cost Recovery ≥ 40 %
7. Ketepatan waktu pengusulan 100 %
laporan keuangan
8. Ketepatan waktu pemberian ≤ 2 jam
informasi tentang tagihan
pasien
9. Ketepatan waktu pemberian 100 %
imbalan (insentif)

16 Ambulance/ Mobil 1. Waktu pelayanan ambulance/ 24 jam


Jenazah mobil jenazah
2. Kecepatan pelayanan Maks 30 menit
ambulance/ mobil jenazah

17 Pemulasaran Waktu tanggap pemulasaran Maks 2 Jam


jenazah
18 Loundry 1. Tidak adanya kejadian linen 100 %
yang hilang
2. Ketepatan waktu penyediaan 100 %
linen untuk ruang rawat inap

19 Pemeliharaan Sarana 1. Ketetapan waktu menaggapi ≥ 80 %


dan Prasarana RS kerusakan alat dalam waktu 15
(Alkes) menit
2. Ketepatan waktu pemeliharaan 100 %
alat
3. Peralatan Laboratorium, 100 %
Elektromedik, Alkes lain dan
Alat Ukur yang dapat
digunakan dalam pelayanan
terkalibarasi tepat waktu

20 Pecegahan dan 1. Ada anggota Tim PPI yang 1 Tim


Pengendalian Infeksi terlatih
2. Tersedianya APD disetiap 75 %
Instalasi
3. Kegiatan Pencatatan dan 100 %
pelaporan Infeksi Nasokomial
(Health Assosiated Infection)

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


No Jenis Pelayanan Indikator Standar SPM Ket
4. Angka kejadian HAIS (Health
Care Association Infection)
- HAP (hospital aquarid ≤ 35 %
pneumonia)
≤ 47,7 %
- ISK (infeksi saluran kemih)
≤ 1‰
- Plebitis
≤2%
- IDO ( infeksi daerah
operasi)
5. Hand Hygiene 85 %

I. CAPAIAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT


Hasil surei IKM dan Nilai Rata Rata (NRR) per unsur pada RSUD Lubuk Sikaping tahun
2019 sebagai berikut:
NNR NRR NRR
NO. Unsur Pelayanan
2017 2018 2019
1. Persyaratan Pelayanan 2,83 3,05 3,13

2. Sistem, Mekanisme, Prosedur Pelayanan 3,01 3,07 3,16

3. Waktu Penyelesaian 2,07 2,19 3,18

4. Biaya/Tarif 2,36 2,58 3,18

5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan 2,27 3,29 3,20

6. Kompetensi Pelaksana 3 3,08 3,18

7. Perilaku Pelaksana 2,45 2,64 3,18

8. Sarana dan Prasarana 2,75 3,02 3,16

9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 2,59 2,63 3,09

Nilai IKM dikonversi = nilai indeks x nilai dasar


= 3,12 x 25 = 78
Dari tabel diatas dapat disimpulkan dari 9 unsur penilaian yang diberikan kepada masyarakat
pelayanan RSUD Lubuk Sikaping secara keseluruhan adalah baik yang dapat dilihat nilai indeks
kepuasan masyarakat yang mencapai nilai 78 angka ini nail dari tahun sebelumnya

J.PEMECAHAN MASALAH
Dari hambatan yang dirasakan maka RSUD Lubuk Sikaping perlu berbenah diri
secara bertahap dalam menetapkan target pencapaian melalui pelayanan prima dan
bermutu secara kesinambungan dengan didukung tenaga professional serta fasilitas
peralatan sesuai kemajuan Iptekdok demi tercapainya Visi RSUD Lubuk Sikaping yaitu

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


“Menjadikan Rumah Sakit yang dipercaya dan bermutu dengan mengutamakan
kepuasan pasien“.

K. INOVASI DI RSUD LUBUK SIKAPING


selama tahun 2019 RSUD Lubuk Sikaping terus melakukan pembenahan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualias pada masyarakat. adapun inovasi yang
dilakukan adalah,
1. Sertifikat Akreditasi Nasional
RSUD Lubuk Sikaping memperoleh sertifikat akreidtasi dari KARS Pusat atas
keberhasilan RSUD Lubuk Sikaping dalam penilaian akreditasi untuk menciptakan
pelayanan yang baik dan sesuai standar di RS.

2. Program Sicantik
Sicantik suatu program yang dilaksanakan di RSUD Lubuk Sikaping. Sicantik ini
merupakan singkatan dari Situasi, Cepat, Aman, Nyaman, Tepat Waktu, Inovatif, dan
Kekeluargaan. Hal ini bertujuaan untuk meningkatkan pelayanan dirumah sakit
dengan cara mengoptimalisasikan waktu tunggu pasien rawat jalan di RSUD Lubuk
Sikaping.

3. Pengadaan mesin antrian


Bertujuaan untuk mentertibkan antrian pasien karena pada awalnya saat dilakukan
secara manual sering terjadi permasalahan yang mengakibatkan kurangnya
kenyamanan pasien saat melakukan pendaftaran di rumah sakit.

4. Pengaduan sms center


Merupakan wadah bagi semua konsumen RSUD lubuk sikaping dalam
menyampaikan keluhan, saran dan apresiasi terhadap pelayanan RSUD lubuk
sikaping.

5. Reword buat petugas kesehatan yang terpilih melalui sms center


Reword ini diberikan kepada tenaga kesehatan yang berjasa dalam memberikan
pelayanan kepada pasien di RSUD. hasil penilaian langsung dari pasien atau
masyarakat yang berkunjung yang dikirm memalui sms center.

6. Komunitas Diabetes Melitus ( KODIMERS )

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


Bagi penderita diabetes di seputaran Lubuk Sikaping atau di Pasaman, dipersilahkan untuk

mengikuti kegiatan Senam DM yang dilaksanakan di halaman depan RSUD Lubuk Sikaping

setiap Hari RABU, pada jam 08.30 sampai dengan selesai. Di komunitas ini tidak hanya

dilakukan senam diabetes saja, tapi juga dilakukan pengukuran tekanan darah, gula darah,

body fit (pengukuran lemak tubuh, lemak perut, usia sel), dilakukan senam kaki diabetes,

terapi aktifitas kelompok dimana dilaksanakan game edukasi yang berguna untuk

merangsang kembali syaraf – syaraf motoric dan sensorik yang kebanyakan mulai terganggu.

Serta di dalam komunitas ini juga diajarkan perawatan kaki pada penderita diabetes, juga ada

edukasi yang disampaikan oleh tenaga – tenaga kesehatan maupun non tenaga kesehatan

yang ada di RSUD Lubuk Sikaping. Dan semua pelayanan itu kami berikan secara GRATIS/

tanpa biaya bagi pasien penderita Diabetes yang bergabung dengan komunitas DM kita yang

bernama KODIMERS ( Komunitas Diabetes Mellitus Rumah Sakit ).

7. BALADA

Layanan terbaru di RSUD lainnya yaitu BALADA merupakan singkatan dari “ Bayi

Lahir Dapat Akta “. Dimana yang sama – sama kita ketahui akta kelahiran adalah akta yang

berupa selembar kertas yang dikeluarkan oleh negara berisi informasi mengenai identitas

anak yang dilahirkan yaitu nama anak, tanggal lahir, jenis kelamin anak, nama orang tua,

serta tanda tangan pejabat yang berwenang. Akta kelahiran merupakan salah satu dokumen

resmi negara sebagai bukti keabsahan status hubungan perdata seorang anak.

Berdasarkan akta, seorang anak bisa mengetahui siapa orangtuanya yang sah menurut hukum

negara. Dimana juga banyak sekali manfaat dari akte tersebut bagi si anak nantinya,

diantaranya sebagai hubungan hukum antara si anak dan orang tua, bukti awal

kewarganegaraan bagi si anak, dan juga banyak fungsi dikemudian hari seperti syarat untuk

bersekolah, pembuatakn KTP, untuk melamar pekerjaan, untuk penggunaan hak pilih,

pengurus hak waris, pembuatan paspor, melaksanakan perkawinan serta pembuatan SIM.

Adapaun syarat agar langsung mendapatkan akta kelahiran anak pada saat pulang dari rumah sakit
adalah :
1. Foto copy surat nikah,
2. KK Asli ( jika suami istri belum mempunyai KK yang baru, maka bisa membawa
KK yang lama dari orang tua yang disana tercantum namanya dan akan dilakukan
Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34
pembuatan KK yang baru),
3. Surat keterangan lahir

4. Nama bayi(Yang Sudah Dipersiapkan terlebih dahulu oleh orang tua menjelang
kelahiran )
5. Mengisi Formulir Perjanjian Bahwa Tidak Akan Merubah Nama Bayi Dikemudian
Hari ( Karena setelah terbitnya Akte Kelahiran bila terjadi proses Perubahan Akte
Kembali seperti perubahan nama, dimana akan melalui proses yang panjang serta
melalui jalur hukum )

8. KUPASIN
Layanan lainnya yang ada di ruang tunggu poliklinik adalah KUPASIN ( Kudapan Pasien
Miskin ), dimana kami menyediakan snack bagi pasien yang kurang mampu, yang di
letakkan di etalase kue yang bisa diambil sendiri oleh pasien tersebut tanpa harus
membayarnya. Merupakan inovasi pelayanan RSUD terhadap masyarakat yang selalu
memberikan layanan terbaik dan selalu berbenah demi kenyamanan pengunjung RSUD
Lubuk Sikaping itu sendiri.

9. BINCANG SEHAT MULIA ( BSM )


Bincang Sehat Mulia ( BSM ) adalah salah satu program RSUD Lubuk Sikaping
bekerjasama dengan Radio SPASSY FM. Dimana kegiatan dari BSM ini adalah edukasi
atau penyuluhan kesehatan yang disampaikan oleh tenaga – tenaga kesehatan maupun non
tenaga kesehatan yang ada di RSUD Lubuk Sikaping. acara BSM ini dilakukan setiap hari
Kamis Minggu I dan III setiap bulannya, pada jam 16.00 atau 20.00 WIB.

10. LAYANAN FAST TRACK ( ALUR PELAYANAN JALUR CEPAT )


Bagi Bapak/ Ibu pasien RSUD Lubuk Sikaping, sekarang sudah ada layanan jalur cepat
ke Poliklinik, dengan cara langsung ke tempat Skrining yang berada di Depan IGD Ponek
dengan persyaratan/ kriteria sebagai berikut :
1. Pasien lansia diatas umur 65 tahun dengan kelemahan fisik, memakai kursi roda,
brankar, tongkat dan alat bantu jalan lainnya atau di papah.
2. Pasien yang mengalami gangguan bicara ( BISU )
3. Pasien dengan gangguan penyakit menular, seperti :
 Batuk hebat tidak berhenti – henti ( terus menerus ) atau batuk yang lebih dari dua
minggu dan batuk berdarah.
4. Pasien penyakit kanker
5. Pasien dengan penggunaan restrain/ pengikat/ pengaman atau gangguan jiwa
6. Pasien anak – anak dengan Autisme/ Hiperaktif
7. Pasien Hemodialisa/ Cuci Darah
8. Pasien dengan Riwayat Epilepsi/ Ayan

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34


9. Bayi Baru Lahir Usia Kurang dari 28 hari

Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34

Anda mungkin juga menyukai