1. 2013 9.768.374.651
2. 2014 23.919.878.082
3. 2015 27.648.617.774
4. 2016 29.637.618.231
5. 2017 39.872.098.750
6. 2018 50.270.100.268
7. 2019 87.451.153.254
Dari tahun ketahun pendapatan RSUD Lubuk Sikaping meningkat pada tahun 2018 pendapatan
RSUD Lubuk Sikaping sebesar 50.270.100.268 dan terus meningkat sampai tahun 2019 sebesar
87.451.153.254.
Realisasi Program dan Kegiatan Tahun 2019
No Program / Kegiatan Jumlah Anggaran Realisasi Persentase
Dari tabel diatas, dapat kita lihat bahwa realisasi anggaran pada program dan kegiatan
yang telah dilaksanakan telah mendekati 100 (seratus) persen namun masih ada ditemui
permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan. Berikut permasalahan yang ditemui dan solusinya :
b. Perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan
beberapa tahun terakhir.
Target
Pencapaian
Kinerja Pencapaian
Kinerja
No Indikator Kinerja sesuai Kinerja
Tahun
RENSTRA Tahun 2018
2019
(5 Tahun)
Pelayanan Publik
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah (RENSTRA).
Pelayanan Publik
d. Analisis penurunan kinerja sebagai berikut :
Secara umum tidak ada indikator kinerja yang mengalami penurunan capaian,
RSUD Lubuk Sikaping meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dan
SOP sehingga masyarakat yang datang dapat terlayani dengan baik.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Dalam penggunaan anggaran di setiap program dan kegiatan, RSUD Lubuk
Sikaping sangat memperhatikan faktor efisiensi agar anggaran yang digunakan
tepat sasaran sesuai dengan sasaran strategis. Dengan anggaran yang minimal
diharapkan dapat hasil yang maksimal. Seperti dalam pengadaan alat-alat
kesehatan, sebelum membeli alat dilakukan dulu perbandingan harga dari
beberapa distributor agar mendapatkan harga yang murah dengan barang yang
mempunyai merk dan spesifikasi yang sama. Namun hal ini tetap mengedepankan
prinsip kualitas suatu barang. Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan lain seperti
pengadaan peralatan mesin, pengadaan obat-obatan, dan lainnya.
f. Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja dengan uraian sebagai berikut :
1. Faktor penyebab kegagalan pencapaian sasaran
Bahwa ideal nya RSUD adalah menjalankan fungsi tata kelola rumah sakit dan tata kelola
klinis secara profesional dengan badan hukum tetap sebagai Lembaga Teknis Daerah yang
Jika RSUD dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah guna fungsi PEMBINAAN,
bukankah dalam UU RS Nomor 44 Tahun 2009 sudah sangat jelas salah satu fungsi dan
tugas pokok pembinaan RSUD melekat pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sehingga
sudah menjadi kewajiban Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk melakukan pembinaan
kepada RSUD. apabila ada alasan agar RSUD memberikan laporan kinerja sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada Dinas Kesehatan kabupaten/Kota, bukankah selama ini setiap
tahun RSUD selalu menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) kepada Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Pemerintah Daerah setempat.
Secara umum tidak ditemui kendala yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan tahun
anggaran 2019, dalam anggaran perubahan RSUD Lubuk Sikaping mendapat penambahan
anggaran untuk pelaksanaan kegiatan dan dapat direalisasikan. Disamping itu karena jumlah
anggaran yang relatif terbatas maka solusi penerapan prinsip efisiensi berdasarkan skala
prioritas harus dilaksanakan dalam merealisasikan anggaran.
Dilihat dari tabel diatas, terjadi peningkatan yang signifikan untuk kunjungan rawat jalan
dari tahun ke tahun. Tahun 2017-2018 terjadi peningkatan ditahun 2018 jumlah pengunjung
rawat jalan yaitu 62.435.dan terjadi peningkatan pada tahun 2019 sebnyak 70..348.
Dilihat dari tabel diatas, untuk kunjungan rawat inap ditahun 2018 jumlah pengunjung
rawat inap yaitu 9.317.
Dilihat dari tabel diatas, untuk kunjungan rawat inap ditahun 2019 jumlah pengunjung
rawat inap yaitu 9.660.
1. BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu (Depkes RI.
2005). Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI.
2005).
Rumus BOR =(jumlah hari perawatan rumah sakit / (jumlah tempat tidur x jumlah
hari dalam satu periode) x 100%
2. AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien (Depkes RI. 2005).Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran
mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang
perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9
hari (Depkes RI. 2005).
Rumus AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
3. TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi
berikutnya (Depkes RI. 2005). Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rumus TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien
keluar (hidup + mati)
4. BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur
dipakai dalam satu satuan waktu tertentu (Depkes RI. 2005).Idealnya dalam satu tahun,
satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
Rumus BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur Ditinjau dari
mutu pelayanan ananalisis kinerja RSUD Lubuk Sikaping dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Average Length of stay (AvLOS) mempunyai arti rata-rata lamanya seorang
pasien dirawat. Indikator ini secara umum bisa memberi gambaran efisiensi
pelayanan dirumah sakit.
2. Rasio kematian netto (NDR), yaitu angka kematian pasien rawat inap yang
dirawat lebih atau sama dengan 48 jam untuk tiap 1000 penderita keluar baik
hidup atau mati pada periode tertentu. Indikator ini lebih bermakna dalam
Sesuai dengan data yang diperoleh, maka hasil capaian kinerja rawat inap RSUD Lubuk
Sikaping tahun 2019 adalah
CAPAIAN KINERJA PELAYANAN RSUD LUBUK SIKAPING
TAHUN 2019
TAHUN KET
KINERJA
NO STANDAR
YANMED 2015 2016 2017 2018
2019
1 BOR 60-85 % 77,37 77,44 75 64 72
2 AVLOS 6-9 hari 3 3 3 7 3
3 TOI 1-3 hari 4 3 3 2 3
4 BTO 40-50 hari 39,86 40,16 46 47 50
5 GDR ≤ 45 per 1000 12 34 37 28 26
6 NDR ≤ 25 per 1000 40 16 57 3 9
3. Tingkat frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO), yaitu suatu nilai rata-rata berapa kali
dalam satu periode waktu tertentu,satu tempat tidur rumah sakit dipakai. Indikator ini
penggunaannya tidak berdiri sendiri akan tetapi bersama-sama dengan indicator
LOS,TOI dan BOR melalui analisis Barber & Johnson untuk menilai tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur rumah sakit. Rasio BTO selama tahun 2018 mencapai 47 kali
dan mengalami peningkatan ditahun 2019 yaitu 50 kali. Frekuensi pemakaian tempat
tidur dari 2018 sampai 2019 ini mengalami fluktuasi yang mana nilainya terjadi
peningkatan dan sesuai standar yang ditetapkan kementerian kesehatan.Hal tersebut
menunjukkan bahwa perputaran pemakaian tempat tidur sudah sesuai standar.
Ditinjau dari mutu pelayananan analisis kinerja RSUD Lubuk Sikaping dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Rasio AvLOS selama tahun 2018 adalah 7 hari dan tahun 2019 adalah 3 hari. Hal
ini menunjukkan bahwa rasio AvLOS masih dibawah standar kementerian
kesehatan yaitu 6–9 hari, yang menggambarkan tingkat efisiensi dan mutu
pelayanan RSUD Lubuk Sikaping masih kurang efisien.
2. Rasio NDR RSUD Lubuk Sikaping tahun 2018 adalah 3 dan tahun 2019 naik
menjadi 9 Jadi rasio NDR di RSUD Lubuk Sikaping masih dibawah standar yakni
kurang dari 25 per1000 penderita keluar.
3. Selama tahun 2018 rasio GDR 28 dan tahun 2019 menurun sebesar 26 dengan
standar GDR dari kemeterian kesehatan adalah 4,50 %. Hal ini menunjukkan
bahwa mutu pelayanan di RSUD Lubuk Sikaping kurang baik karena tingkat
kematian umum masih sangat tinggi.
1. Bronchopneumonia 2891
2. Kelainan Refraksi 2648
3. Dyspepsia 1610
4. Tumor Jinak 1119
5. Catarak 1112
6. Kontrol Kehamilan Normal 1031
7. Kontrol kehamilan Resiko tinggi 936
8. Cerumen 490
9. Pembedahan Kusus 476
10. Asthenopia 445
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 10 penyakit pada rawat jalan di RSUD Lubuk
Sikaping tahun 2019, penyakit yang tingkat kasus kejadian cukup banyak adalah
Bronchopneumonia, unspecified sebesar 5.985.
1. Bronchopneumonia 385
2. Demam Berdarah 296
3. Post Date 220
4. GE 207
5. Stoke Iskemik 175
6. Partus Memanjang UNS 151
7. Kelainan Organ Panggul 141
8. TB Paru 130
9. Acute Appendicitis 127
10. Pseudopakia 104
1. Broncopneumonia 411
2. Stroke Iskemik 250
3. Long labor Kala I memanjang 194
4. Diare 192
5. DHF 160
6. Gravida 154
7. TBC 148
8. Partus Lama 113
J.PEMECAHAN MASALAH
Dari hambatan yang dirasakan maka RSUD Lubuk Sikaping perlu berbenah diri
secara bertahap dalam menetapkan target pencapaian melalui pelayanan prima dan
bermutu secara kesinambungan dengan didukung tenaga professional serta fasilitas
peralatan sesuai kemajuan Iptekdok demi tercapainya Visi RSUD Lubuk Sikaping yaitu
2. Program Sicantik
Sicantik suatu program yang dilaksanakan di RSUD Lubuk Sikaping. Sicantik ini
merupakan singkatan dari Situasi, Cepat, Aman, Nyaman, Tepat Waktu, Inovatif, dan
Kekeluargaan. Hal ini bertujuaan untuk meningkatkan pelayanan dirumah sakit
dengan cara mengoptimalisasikan waktu tunggu pasien rawat jalan di RSUD Lubuk
Sikaping.
mengikuti kegiatan Senam DM yang dilaksanakan di halaman depan RSUD Lubuk Sikaping
setiap Hari RABU, pada jam 08.30 sampai dengan selesai. Di komunitas ini tidak hanya
dilakukan senam diabetes saja, tapi juga dilakukan pengukuran tekanan darah, gula darah,
body fit (pengukuran lemak tubuh, lemak perut, usia sel), dilakukan senam kaki diabetes,
terapi aktifitas kelompok dimana dilaksanakan game edukasi yang berguna untuk
merangsang kembali syaraf – syaraf motoric dan sensorik yang kebanyakan mulai terganggu.
Serta di dalam komunitas ini juga diajarkan perawatan kaki pada penderita diabetes, juga ada
edukasi yang disampaikan oleh tenaga – tenaga kesehatan maupun non tenaga kesehatan
yang ada di RSUD Lubuk Sikaping. Dan semua pelayanan itu kami berikan secara GRATIS/
tanpa biaya bagi pasien penderita Diabetes yang bergabung dengan komunitas DM kita yang
7. BALADA
Layanan terbaru di RSUD lainnya yaitu BALADA merupakan singkatan dari “ Bayi
Lahir Dapat Akta “. Dimana yang sama – sama kita ketahui akta kelahiran adalah akta yang
berupa selembar kertas yang dikeluarkan oleh negara berisi informasi mengenai identitas
anak yang dilahirkan yaitu nama anak, tanggal lahir, jenis kelamin anak, nama orang tua,
serta tanda tangan pejabat yang berwenang. Akta kelahiran merupakan salah satu dokumen
resmi negara sebagai bukti keabsahan status hubungan perdata seorang anak.
Berdasarkan akta, seorang anak bisa mengetahui siapa orangtuanya yang sah menurut hukum
negara. Dimana juga banyak sekali manfaat dari akte tersebut bagi si anak nantinya,
diantaranya sebagai hubungan hukum antara si anak dan orang tua, bukti awal
kewarganegaraan bagi si anak, dan juga banyak fungsi dikemudian hari seperti syarat untuk
bersekolah, pembuatakn KTP, untuk melamar pekerjaan, untuk penggunaan hak pilih,
pengurus hak waris, pembuatan paspor, melaksanakan perkawinan serta pembuatan SIM.
Adapaun syarat agar langsung mendapatkan akta kelahiran anak pada saat pulang dari rumah sakit
adalah :
1. Foto copy surat nikah,
2. KK Asli ( jika suami istri belum mempunyai KK yang baru, maka bisa membawa
KK yang lama dari orang tua yang disana tercantum namanya dan akan dilakukan
Profil RSUD Lubuk Sikaping 2020 34
pembuatan KK yang baru),
3. Surat keterangan lahir
4. Nama bayi(Yang Sudah Dipersiapkan terlebih dahulu oleh orang tua menjelang
kelahiran )
5. Mengisi Formulir Perjanjian Bahwa Tidak Akan Merubah Nama Bayi Dikemudian
Hari ( Karena setelah terbitnya Akte Kelahiran bila terjadi proses Perubahan Akte
Kembali seperti perubahan nama, dimana akan melalui proses yang panjang serta
melalui jalur hukum )
8. KUPASIN
Layanan lainnya yang ada di ruang tunggu poliklinik adalah KUPASIN ( Kudapan Pasien
Miskin ), dimana kami menyediakan snack bagi pasien yang kurang mampu, yang di
letakkan di etalase kue yang bisa diambil sendiri oleh pasien tersebut tanpa harus
membayarnya. Merupakan inovasi pelayanan RSUD terhadap masyarakat yang selalu
memberikan layanan terbaik dan selalu berbenah demi kenyamanan pengunjung RSUD
Lubuk Sikaping itu sendiri.