Anda di halaman 1dari 14

ALZHAEIMER

KELOMPOK 3
1. Ngestining yekti agung
2. Ragilia sekar merah sarawati
DEFINISI
Alzheimer merupakan penyakit kronik, progresif, merupakan gangguan
degeneratif otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif dan
kemampuan untuk merawat diri.
(Brunner &,Suddart, 2002 ).

.
ETIOLOGI Patofisiologi

1. Virus Lambat adanya proses degeneratif dan


2. Proses Autoimun hilangnya kemampuan selektif
3. Keracunan Alumunium sel-sel dalam korteks serebral.
Hilangnya sel-sel otak baik di
kortikal maupun struktur
subkortikal misalnya sel
cholinergik mengakibatkan
menurunnya produksi
neurotransmiter acethylcoline
sampai dengan 75 %.
Manifestasi Stadium
1. Kehilangan daya ingat dan 1. Stadium awal (masa 1-3
memori tahun)
2. Kesulitan melakukan 2. Stadium menengah (masa
aktivitas rutin 3-10 tahun)
3. Kesulitan berbahasa 3. Stadium lanjut (masa 8-12
4. Kesulitan tidur tahun)
5. Disorientasi waktu dan
tempat
6. Penurunan kemampuan
dalam memutuskan sesuatu
7. Emosi labil
8. Apatis
9. Tonus otot/ kekakuan otot
10. Ketidakmampuan menditeksi
bahaya
Pemeriksaan diagnostik Penatalaksaan

1. Neuropatologi 1. Pengobatan simptomatik


2. Neuropsikologik a. Inhibitor kolinesteras
3. CT Scan b. Thiamin
4. MRI c. Nootropik
5. EEG d. Klonidin
6. PET (Positron e. Acetyl L-Carnitine (ALC)
Emission
Tomography) 2. Terapi nonfarmakologi
a. Support nutrisi dan cairan
b. Diet cair atau lunak
c. Fisioterapi
d. Istirahat yang cukup
e. Terapi music
f. Terapi rekreasi
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Anamnese

2. Riwayat penyakit saat ini dan dahulu

3. Riwayat penyakit keluarga

4. Pengkajian psiko sosio spiritual

5. pemeriksaan fisik
DIAGNOSA
1. Risiko defisit nutrisi b.d perubahan napsu
makan
2. Gangguan eliminasi urine b.d kehilangan
fungsi neurologi
3. Gangguan pola tidur b.d kesulitan tidur
4. Defisit perawatan diri b.d kemampuan
melakukan aktiftas
5. Risiko cedera b.d ketidakmampuan
mengidentifikasi bahaya
INTERVENSI  Manajemen nutrisi
1. Observasi
Risiko defisit nutrisi • Identifikasi status nutrisi
b.d perubahan • Identifikasi alegri/intoleransi makanan
napsu makan • Identifikasi makanan yang disukai
Tujuan : 2. Terapeutik
Setelah dilakukan • Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
tindakan sesuai
keperawatan 1x24 • Berikan makanan tinggi serat u/ menvegah
jam diharap pasien konstipasi
memiliki napsu • Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
makan KH: • Berikan suplemen makanan, jika perlu
 Keinginan makan 3. Edukasi
 Energi untuk • Anjurkan posisi duduk, jika perlu
makan • Ajarkan diet yang diprogramkan
 Kemampuan 4. Kolaborasi
menikmati • Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
makan Asupan • Kolaborasi dengan ahli gizi
nutrisi
INTERVENSI  Manajemen eliminasi urine
1. Observasi
• Identifikasi tanda dan gejala retensi
Gangguan eliminasi urine TANDA DAN GEJALA urine/inkontinensia urine
b.d kehilangan fungsi  Mayor • Identifikasi factor yang menyebabkan
neurologi 1. Subjektif retensi
Tujuan : • Desakan berkemih • Monitor eliminasi urine
Setelah dilakukan • Urine menetes 2. Terapetik
tindakan keperawatan • Mengompol • Catat waktu dan haluaran berkemih
1x24 jam diharapkan 2. Objektif • Batasi asupan cairan, jika perlu
pasien dapat • Distensi kandung • Ambil sempel urine tengah atau kultur
mengosongkan kandung kemih 3. Edukasi
kemih dgn lengkap KH : • Berkemih tidak • ajarkan mengenali tanda berkemih dan
 Sensasi berkemih tuntas waktu yang tepat untuk bekemih
 Desakan berkemih • Volume residu • ajarkan terapi modalitas penguatan
 Berkemih tidak tuntas urine meningkat otot panggul
 Urine menetes
4. kolaborasi
 Nokturia Mengompol • kolaborasi pemberian obat supositoria
uretra, jika perlu
INTERVENSI
 dukungan tidur
Gangguan pola tidur b.d  mayor 1. observasi
kesulitan tidur 1. subjektif • identifikasi pola aktivitas dan tidur
Tujuan • mengeluh sulit tidur • identifikasi factor penganggu
Setelah dilakukan • mengeluh sering • identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
tindakan keperawatan terjaga 2. terapeutik
1x24 jam diharapkan • mengeluh tidak puas • modifikasi lingungan
pasien keadekuatan tidur • fasilitasi penghilang stress sebelum tidur
kualitas tidur KH: • mengeluh pola tidur • tetapkan jadwal tidur
• keluhan sulit tidur berubah • sesuaikan jadwal pemberian obat
• keluhan sering • mengeluh istirahat 3. edukasi
• terjaga keluhan tidak cukup • jelaskan pentingnya tidur cukup
istirahat tidak cukup  minor • anjurkan menepati kebiasan tidur
1. subjektif • anjurkan penggunaan obat tidur yang
• mengeluh tidak mengandung supresor
kemampuan • ajarkan relaksasi otot autogenic
beraktivitas
menurun
INTERVENSI
Defisit perawatan diri b.d  mayor  dukungan perawatan diri
kemampuan melakukan 1. subjektif 1. observasi
aktiftas • menolak melakukan • identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri
Tujuan perawatan sesuai usia
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1x24 jam
2. objektif • monitor tingkat kemandirian
diharapkan pasien mampu • tidak mampu mandi, • identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan
melakukan aktivitas mengenakan pakaian/ diri, berpakaian, berhias, dan makan
perawatan diri KH: makan/ ketoilet/ berhias 2. terapeutik
• kemampuan mandi • minat melakukan • sediakan lingkungan yang terapeutik
• kemampuan • siapkan keperluan pribadi
perawatan diri kurang
menggunakan pakaian
• kemampuan makan
• damping dalam melakukan perawatan diri
• kemampuan ke toilet sampai mandiri
• verbalisasi keinginan • jadwalkan rutinitas perawatan diri
melakukan perawatan 3. edukasi
diri • anjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
INTERVENSI
Risiko cedera b.d
 manajemen keselamatan lingkungan
ketidakmampuan
1. observasi
mengidentifikasi bahaya
• identifikasi kebutuhan keselamatan
Tujuan
• monitor status kelemahan keselamatan
Setelah dilakukan
lingkungan
tindakan keperawatan
2. terapeutik
1x24 jam diharapkan
• hilangkan bahaya keselamatan
pasien mampu
lingkungan
mengidentifikasi bahaya
• modifikasi lingkungan untuk
KH :
meminimalkan bahaya
• toleransi aktivitas
3. edukasi
• kejadian cedera
• ajarkan individu, keluarga dan kelompok
• ketegangan otot
risiko tinggi bahaya lingkungan
• ekspresi wajah
kesakitan
• agitasi
• iritabilitas gangguan
mobilitas
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai