ABSTRAK
Pekerja pandai besi bekerja menggunakan tangan dan pergelangan tangan secara aktif menggenggam alat
yang digunakan saat bekerja, menempa besi secara berulang-ulang mengalami keluhan akibat kerja menjadi
faktor risiko timbulnya Carpal Tunnel Syndrome. Keluhan yang terjadi berupa nyeri yang dapat
mempengaruhi aktifitas pekerja pandai besi. Untuk mengurangi adanya keluhan nyeri dapat diberikan active
stretching pergelangan tangan. Rancangan penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah pre-
eksperimental dengan one group pretest-postest design. Sampel yang menjadi subyek penelitian berjumlah
15 orang. Analisis penelitian ini menggunakan uji t berpasangan (paired t-test). Hasil uji mendapatkan nilai
signifikan 0,000 yang artinya 0,000 < 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian active stretching
pergelangan tangan mengurangi keluhan nyeri Carpal Tunnel Syndrome pada pekerja pandai besi di Desa
Sidan Kabupaten Gianyar.
Kata Kunci: pekerja pandai besi, Carpal Tunnel Syndrome, aktif stretching
ABSTRACT
The blacksmith actively use their hand and wrist to grab the tools when working, forging iron repeatedly can
experience work complaints that may causes the risk factor of Carpal Tunnel Syndrome. The Pathology of
Carpal Tunnel Syndrome actually can be done by preventive action that is active stretching wrist exercise.
The research design applied in this study ispre-experimental with of One Group Pretest-Posttest Design. The
sample in this study amounted to 15 people. The analysis of this study used paired t-test. The study resulted
significant value 0.000 which means 0.000 <0,05, so it can be concluded that given active wrist stretching
can reduce the symptom of carpal tunnel syndrome in blacksmith at Sidan village Gianyar regency.
lemah karena dalam serabut otot kekurangan ATP. Keluhan pada carpal tunnel syndrome akan
Hambatan aliran darah yang menuju otot yang sangat mengganggu aktivitas kegiatan sehari-hari
sedang berkontraksi mengakibatkan kelelahan otot yang melibatkan fungsional tangan seperti
yang hampir sempurna dalam waktu kurang dari 1 menggenggam, menjepit dan sebagainya. Adanya
menit karena kehilangan suplai zat gizi terutama keluhan tersebut dapat dikurangi dengan
kehilangan oksigen (Guyton, 2011). melakukan active stretching.
Pekerjaan yang monoton dan gerakan yang Stretching merupakan penguluran otot yang
berulang akan menyebabkan pembengkakan sarung dilakukan untuk mempersiapkan otot tubuh dalam
tendon sehingga menimbulkan tekanan pada beraktivitas dan merileksasikan otot (Nohantiya,
tendon pergelangan tangan. Jika kontraksi otot 2016). Peregangan aktif atau active stretching
melebihi 20% maka peredaran darah ke otot merupakan jenis prosedur peregangan yang
berkurang menurut tingkat kontraksi yang lakukan secara mandiri setelah diberikan instruksi
dipengaruhi oleh besarnya tenaga yang diperlukan. yang dilakukan tanpa mendapat bantuan dari
Suplai oksigen ke otot menurun, kerja saraf yang kekuatan eksternal. (Kisner & Colby, 2017).
menginervasi otot-otot terganggu, proses Peregangan yang dilakukan secara teratur disela-
metabolisme terhambat akibatnya terjadi sela pekerjaan dapat bermanfaat bagi tubuh yaitu,
penimbunan asam laktat yang menimbulkan rasa dapat mengurangi ketegangan otot, memperbaiki
nyeri pada otot (Lazuardi, 2016). Dalam hal ini peredaran darah, mengurangi kecemasan, perasaan
saraf yang berperan adalah nervus mendianus yang tertekan dan kelelahan, mengurangi risiko cidera
mempersarafi otot-otot fleksor di lengan bawah dan membuat merasa lebih baik (Anderson, 2008).
yang merupakan percabangan dari flexus brachialis
bagian sistem saraf tepi yang keluar dari vertebra METODE PENELITIAN
C5, C6, C7, C8 dan T1 (Snell, 2014). Rancangan penelitian ini adalah penelitian
Aktivitas yang dilakukan dengan frekuensi pre-eksperimental dengan rancangan satu
tinggi seperti gerakan berulang dapat menjadi kelompok dengan tes awal dan tes akhir (one-
faktor risiko timbulnya carpal tunnel syndrome group pretest-posttest design). Penelitian dilakukan
(Selviyati, 2016). Faktor risiko yang juga di Desa Sidan Kabupaten Gianyar pada bulan 29
menyebabkan terjadinya carpal tunnel syndrome Mei hingga 16 Juni tahun 2017. Sampel pada
yaitu adanya tekanan pada otot, getaran, suhu, penelitian ini sebanyak 15 orang dengan teknik
sikap kerja yang tidak ergonomis (Kurniawan, pengambilan sampel secara purposive sampling
2008). Selain itu usia, cara kerja, dan peralatan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
kerja juga berkaitan dengan terjadinya carpal Variabel terbagi menjadi dua yaitu variabel
tunnel syndrome (Lusianawaty, 2012). bebas active stretching pergelangan tangan dengan
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah melakukan gerakan active stretching pergelangan
dilakukan, diambil 5 orang secara acak untuk tangan pada pergelangan tangan dan tahan masing-
dijadikan sebagai sampel. Selanjutnya dilakukan masing gerakan selama 7 detik dilakukan 5 sesi
wawancara dan observasi kepada sampel dari usia, disetiap posisi serta dilakukan pada pagi hari saat
masa kerja dan keluhan yang sering dirasakan akan bekerja dan pada saat istirahat kerja secara
sehingga didapatkan hasil 5 sampel mengalami teratur 3 kali seminggu sedangkan variabel terikat
keluhan nyeri, kesemutan dan kaku pada yaitu keluhan carpal tunnel syndrome dengan
pergelangan tangan. Sampel 1 berusia 65 tahun melakukan pengisian kuesioner 11 pertanyaan
dengan masa kerja > 20 tahun, sampel 2 berusia 47 dengan penilaian menggunakan skala Likert.
tahun dengan masa kerja < 20 tahun, sampel 3 Kemudian dilanjutkan dengan Phalen Test
berusia 50 tahun > 20 tahun, sampel 4 berusia 52 dilakukan dengan menekuk kedua tangan pada
tahun dengan masa kerja > 20 tahun dan sampel 5 kedudukan fleksi secara maksimal selama 30 detik.
berusia 40 tahun dengan masa kerja < 20 tahun. Bila timbul rasa tebal aatau parestesia di daerah
Dari hasil studi pendahuluan tersebut dapat persarafan nervus medianus tes dinyatakan positif.
menjadi faktor risiko terjadinya carpal tunnel Data yang diperoleh oleh peneliti pada
syndrome. Pada pemeriksaan objektif didapatkan penelitian ini dianalisis untuk mengetahui pengaruh
hasil vital sign berupa denyut nadi antara 72 kali pemberian pemberian active stretching pergelangan
per menit sampai 88 kali per menit dan tekanan tangan dapat mengurangi keluhan carpal tunnel
darah antara 110/70 mmHg-130/80 mmHg sebelum syndrome pada pekerja pandai besi di Desa Sidan
bekerja. Kemudian dilakukan phalen’s test yaitu Kabupaten Gianyar menggunakan uji statistik yaitu
tes yang baik untuk diagnosis carpal tunnel Shapiro Wilk Test dan karena hasil berdistribusi
syndrome dan mendapatkan hasil positif carpal normal p ≥ 0,05 data kembali diuji menggunakan
tunnel syndrome. uji paired t-test.
tangan (pretest) adalah 0.391 dan signifikansi dari tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal
data sesudah active stretching pergelangan tangan karena tingkat signifikasi lebih dari 0,05.
(posttest) adalah 0.443, sehingga kedua data
Uji hipotesis
Table 6. Hasil Analisis Uji t Berpasangan (Paired t-Test)
Uji Paired t-test
Data Mean N Mean
Thitung df Ttabel Sig.
d
Sebelum 33,6
15 6,60 18,903 14 2,145 0,000
Sesudah 27
Berdasarkan tabel 6, rata-rata yang didapat usia paruh baya kekuatan dan ketahanan otot mulai
sebelum pemberian active stretching pergelangan menurun karena proses penuaan, misalnya
tangan (pretest) adalah 33,60 dan untuk rata-rata degeneratif otot, tendon, ligamen dan sendi
sesudah pemberian active stretching pergelangan sehingga risiko terjadinya keluhan meningkat
tangan (posttest) adalah 27. Uji hipotesis (Rahayu, 2012).
berdasarkan perbandingan t-hitung dengan t-tabel Pada penelitian ini diketahui masa kerja
dimana nilai t-hitung adalah 18.903 dan t-tabel pekerja pandai besi di Desa Sidan Kabupaten
adalah 2,145. Berdasarkan df atau derajat Gianyar dapat dilihat pada Tabel 2. Menurut
kebebasan dimana n-1 yaitu 15-1 = 14 sehingga penelitian yang dilakukan oleh Cris (2012)
pada t tabel didapat angka 2,145. memperoleh hasil ada hubungan antara masa kerja
Jadi, berdasarkan perbandingan t hitung dengan sindrom terowongan karpal pada pembatik
dengan t-tabel yaitu 18.903 > 2,145 maka H0 di CV. Pusaka Beruang Lasem. Masa kerja > 4
ditolak dan Ha diterima dan pada hasil signifikan tahun dapat menyebabkan stress disekitar jaringan
0,000 yang artinya 0,000 < 0,05 menyatakan terowongan karpal dan akan menyebabkan sindrom
bahwa pemberian active stretching pergelangan terowongan karpal.
tangan dapat mengurangi keluhan carpal tunnel Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan
syndrome pada pekerja pandai besi di Desa Sidan menggunakan uji t berpasangan (paired t-test)
Kabupaten Gianyar. yaitu perbandingan t hitung dengan t tabel yaitu
18.903 > 2,145 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Pembahasan Pada hasil signifikan 0,000 yang artinya 0,000 <
Pada umumnya keluhan muskuloskeletal 0,05 menyatakan bahwa pemberian stretching
mulai dirasakan pada umur 30 tahun dan semakin pergelangan tangan dapat mengurangi keluhan
meningkat pada umur 40 tahun ke atas. Hal ini carpal tunnel syndrome pada pekerja pandai besi di
disebabkan perubahan biologis secara alamiah pada Desa Sidan Kabupaten Gianyar.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peregangan dapat mengurangi gejala kekurangan
oleh Ristiyanto (2015) dinyatakan ada perbedaan oksigen sel yang dapat menyebabkan peningkatan
nyeri sendi sebelum dan sesudah stretching di Unit asam laktat sehingga menimbulkan nyeri (Nurdiati
Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang. dkk, 2015). Pemberian tendon strech dan nerve
Terapi latihan peregangan atau stretching gliding yang dilakukan oleh Kaur (2016) selama 3
bermanfaat selain dapat menurunkan nyeri juga minggu menunjukkan bahwa latihan ini baik
dapat mengembalikan kelenturan otot-otot yang dilakukan untuk carpal tunnel syndrome. Dan tidak
mengalami kekakuan. Stretching itu sendiri dapat ada perbedaan terhadap penurunan nyeri carpal
membuat otot tetap lentur, kesiapan otot untuk tunnel syndrome dengan pemberian tendon strech
bergerak dalam melakukan aktivitas tanpa yang sasarannya pada tendon dan pemberian neural
menimbulkan ketegangan (Mujianto, 2013). mobilisasi yang sasarannya pada saraf karena
Mekanisme stretching termasuk dalam kategori memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan
stimulasi mekanik yang dapat mengaktivasi fungsi sirkulasi darah pada pergelangan tangan sehingga
serabut saraf berpenampang tebal non-nociceptif meningkatkan perbaikan pada jaringan lunak (Nur,
(A alpha dan A beta) dan menutup gerbang kontrol 2015).
sehingga nyeri yang dibawa serabut saraf
berpenampang tipis (A delta dan C) tidak dapat
diteruskan ke otak (Rovitri, 2015). Dengan latihan