pemakaian splint selama 2 jam, sedengan kelompok C diberikan perlakuan pemakain splint
selama 3 jam. Populasi dalam penelitian adalah semua penderita stroke yang melakukan
kunjungan ke poliklinik fisioterapi RSU PKU Muhammadiyah Surakarta periode Januari
sampai dengan April 2005. Pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel ditetapkan 60 dengan masingmasing kelompok perlakuan sebanyak 20 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan
skala asworth yang telah
dimodifikasi baik sebelum maupun setelah pemakain splint. Analisa data meliputi analisis
deskriptif kemudian diikuti analisa uji beda baik dalam setiap kelompok perlakuan maupun
antar kelompok perlakuan. Untuk melakukan analisa ini peneliti menggunakan alat bantu
software SPSS versi 10.00 for windows. Metode analisa yang dipakai adalah analisa statistik
non parametrik Wilcoxon untuk uji beda dalam kelompok dan Kruskal-Wallis untuk uji beda
antar kelompok. Pada akhir penelitian ternyata pada pemakaian alat bantu splint selama 1
jam, 2 jam dan 3 jam semuanya dapat menurunkan spastisitas otot penderita stroke dengan
hasil statistik yang bermakna. Waktu yang paling efektif dalam pemakaian splint
untuk menurunkan spastisitas otot penderita stroke adalah selama 2 jam. Terdapat perbedaan
yang bermakna antara pemakaian alat bantu splint selama 1 jam, 2 jam dengan 3 jam
terhadap penurunan spastisitas penderita stroke.
Kata Kunci : Splint, Spastisitas, Stroke
Beda Pengaruh Penambahan Long Axis Oscillated Traction Pada Intervensi MWD Dan
TENS Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Pada Capsullar Pattern Akibat Osteoatritis
Lutut
M.Irfan, Rizka Gahara
Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pengaruh penambahan Long axis
oscillated traction pada intervensi MWD dan TENS terhadap penurunan nyeri pada kondisi
capsullar pattern akibat osteoatritis lutut. Penelitian ini dilaksanakan di unit Fisioterapi RSAL
MINTOHARDJO Bendungan Hilir, Jakarta. Dimulai pada tanggal 11 Juli sampai 20 Agustus
2005. Penelitian bersifat Quasi eksperimental dan mengunakan teknik perposive sampling.
Osteoatritis adalah suatu patologi yang mengenai kartilago hialin
dari sendi lutut, kondisi ini berpengaruh pada pengerasan jaringan subchondral, rawan sendi
mengeras, pemendekan capsul-ligament, spasme otot dan terjepitnya saraf poli modal yang
berada di sekitar sendi oleh osteofite maka keluhan yang dapat timbul yaitu berupa nyeri.
Pemberian intervensi MWD, TENS dan long axis oscillated traction memberikan pengaruh
yang sangat bermakna pada penurunan nyeri akibat osteoatritis lutut. Hal ini disebabkan
karena efek terapetik dari MWD dan TENS melalui level sensoris dan level spinal serta efek
traksi pada jaringan sekitar sendi. Hasil uji Mann-Whitnay selisih nilai VAS akhir pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukan nilai P = 0,001, terdapat perbedaan
pengaruh yang
sangat signifikan pada kedua kelompok. Peneliti menyimpulkan bahwa penambahan long
axis oscillated traction pada intervensi MWD, TENS berpengaruh terhadap penurunan nyeri
pada capsullar pattern akibat osteoatritis lutut. Dengan demikian pemilihan salah satu metoda
dapat digunakan sebagai solusi dan juga kombinasi kedua intervensi tersebut dapat digunakan
untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Kata Kunci: Long Axis Oscillated Traction, Capsular Pattern, Osteoarthritis
kesimpulannya adalah terapi Short Wave Diathermy dan Contract Relax and Stretcing sangat
bermakna pengaruhnya terhadap pengurangan nyeri akibat sindroma nyeri miofasial otot
levator skapula dari pada terapi Short Wave Diathermy dan Transverse Friction.
Kata Kunci: Contract Relax and Stretching, Transverse Friction, Sindroma Miofasial Otot
Levator Skapula.
SUMBER:
2006.html
http://jurnal.esaunggul.ac.id/index.php/abstrak-fisioterapi-vol-6-no-1-april-