Anda di halaman 1dari 11

FISIOTERAPI PADA KASUS CAPAL TUNNEL SYNDROME

OLEH :
GALIH FITRIANA
1610301207

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang
suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak belah pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terelesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna di karnakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkana masukan dan kritikan yang dapat
membangun dari berbagai belah pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi banyak orang.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I TINJAUAN PUSTAKA


A. Definisi Kasus...................................................................................................................
B. Etiologi Kasus...................................................................................................................
C. Patologi Kasus...................................................................................................................
D. Tanda dan Gejala Kasus....................................................................................................

BAB II PROSES FISIOTERAPI


A. Assessment Fisioterapi .....................................................................................................
B. Diagnose Fisioterapi.........................................................................................................
C. Rencana Intervensi............................................................................................................
D. Intervensi ..........................................................................................................................
E. Evaluasi.............................................................................................................................
F. Dokumentasi.....................................................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Implikasi Klinis.................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Carpal tunnel syndrome merupakan sindrom yang muncul karena N.medianus

tertekan atau terjepit di dalam trowongan karpal (carpal tunnel) dipergelangan

tangan, sewaktu nervus melewati trowongan terebut dari lengan bawah ke

tangan.

B. Etiologi

1. Trauma Atau Luka Pada Pergelangan Tangan Yang Menyebabkan

Pembengkakan Seperti Fraktur, Peningkatan Aktivitas Kelenjar Pituitari, Dan

Rheumatoid Arthritis.

2. Masalah Mekanik Pada Pergelangan Tangan Seperti Pada Beberapa

Pekerjaan, Retensi Cairan Saat Hamil Atau Menopause, Adanya Kista Atau

Tumor.

3. Pekerjaan Dengan Gerakan Mengetuk Atau Fleksi Dan Ekstensi Pergelangan

Tangan Berulang

C. Patologi

Ketika saraf mengalami gaya tekan, tarik atau geser yang melebihi kapasitasnya,

sirkulasi di dalam saraf dan aliran aksoplasma terhambat, yang menyebabkan

iskemia dan gangguan fungsi. Kompresi saraf tepi dapat menyebabkan disfungsi

motorik dan sensorik. Selain itu, kompresi struktur saraf menyebabkan beberapa

perubahan dalam sirkulasi mikrovaskuler saraf dan memfasilitasi pelepasan


beberapa mediator inflamasi yang menyebabkan nyeri. Akibatnya, terbentuk

adhesi antara akar saraf dan struktur jaringan yang cedera akibat peradangan,

yang menyebabkan terperangkapnya struktur saraf.

D. Tanda dan Gejala

1. Mati rasa, kesemutan atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling) pada

jari dan setengah sisi radial jari.

2. Nyeri di pergelangan tangan, telapak atau lengan bawah, serta bagian saraf

tengah pada bagian jempol, telunjuk, jari tengah, dan setengah dari jari

manis.

3. Penurunan genggaman atau cengkeraman kekuatan.

4. Pada penderita yang sudah lama terkena dapat ditemukan gejala motorik dan

terkadang terdapat hipotrofi tenar, paling sering terjadi di bagian saraf tengah

adalah pada bagian jempol, telunjuk, jari tengah, dan setengah dari jari manis

dan gejala-gejala ini bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila

pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat.


BAB II

A. PROSES FISIOTERAPI

1. Assesment Fisioterapi

a) Assessment subyektif

- Keluhan Sekarang : Pasien merasakan adanya nyeri , panas, kesemutan

pada pegelangan tangannya.

- Riwayat penyakit terdahulu dan penyerta : Seorang admin yang

mengharuskan bekerja didepan laptop dan mengetik

- Riwayat keluarga : -

b) Assessment Obyektif

- TD = 130/80 mmHg

- BB = 55 kg

- TB = 155 cm

- RR = 26x/menit

- HR = 110 x/menit

c) Pemeriksaan IPPA

Inspeksi :

- Statis :

Pergelangan tangan Nampak kemerah-merahan,

Tangan tampak sedikit cekung, kadang tampak oedem di

pungggung tangan,terlihat menahan nyeri.


- Dinamis :

Saat berjalan pergelangan tangan Nampak di pegangi,

Terbatas pada gerak fleksi tangan

d) Pemeriksaan spesifik

1) Tes tinel dilakukan jika timbul parestesia atau nyeri di daerah

distribusi nervus medianusdengan cara mengetuk syaraf medianus

diatas pergelangan tangan pada arah telapak tangan dilakukan pada

daerah terowongan karpal dengan posisi tangan dorso fleksi.

2) Tes wrist extension dilakukan dengan ekstensi tangan secara

maksimal pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila

dalam waktu 60 detik timbul gejala-gejala seperti cts, maka tes ini

mendukung diagnosa cts.

3) Test phalen adalah tes pergelangan tangan dengan menunjukan

bahwa pergelangan tangan atau ulnar terjepit atau tertekan. Tes ini

dilakukan dengan menekuk kedua pergelangan tangan kemudian

saling menekan sekuat-kuatnya selama 30 detik –2 menit (rata-rata 1

menit) bila timbul rasa sakit atau parasthesiadi daerah syaraf

medianus dinyatakan positifjika pasien mengalami kesemutan di ibu

jari, telunjuk jari, jari tengah, dan bagian lateral jari manis.

B. Diagnosa Fisioterapi

1. Impairment :

- Adanya nyeri
- Adanya kelemahan otot

- Adanya keterbatasan gerak

- Adanya spasme

2. Functional Limitation

- Kesulitan untuk mengetik

3. Participation Restriction

- Kesulitan saat bekerja

C. Rencana Intervensi

1. Jangka pendek =

- Mengurangi rasa nyeri

- Mengurangi spasme

- Meningkatkan kemampuan LGS

- Meningkatkan kekuatan otot

2. Jangka Panjang =

- Mencegah terjadinya atrofi

- Mencegah terjadinya kontraktur

- Mengembalikan kemampuan fungsionalnya seperti sedia kala

D. Intervensi

1) Stretching exercise yaitu menjaga dan meningkatkan kekuatan dan daya

tahan otot, meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional, dan menjaga

fleksibilitas serta ekstensibilitas jaringan.

2) Neuromobilization : gerakan: (1) abduksi glenohumeral, ekstensi

pergelangan tangan, dan supinasi, dan (2) ekstensi siku, ekstensi pergelangan

tangan, dan gerakan counter lateral servikal.


Mobilisasi saraf memiliki efek hipoalgesik pada serat-c yang mengirimkan

sinyal nyeri setelah penerapan beberapa teknik mobilisasi saraf ke saraf

median.

Edukasi : Menghindari gerakan repetitif, menggunakan peralatan ergonomis,

posisi ergonomis, rajin olahraga agar menjaga berat badan ideal, mengubah

gaya hidup sehat.

E. Evaluasi

Setelah dilakukan terapi pasien merasakan adanya pengurangan dari rasa nyeri.

F. Dokumentasi
BAB III

PENUTUP

A. Implikasi Klinis

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah penekanan saraf medianus pada pergelangan

tangan yang menimbulkan rasa nyeri, paresthesia, numbness dan kelemahan sepanjang

perjalan saraf medianus.

DAFTAR PUSTAKA

Andani, N.L.N., Wibawa, A,. & Nugraha, M.H.S. (2020). Effective Ultrasound Therapy
And Neural Mobilization Combinations In Reducing Hand Disabilities In Carpal
Tunnel Syndrome Patients. Jurnal Keperawatan Indonesia. 23(2). 93-101. DOI:
10.7454/jki.v23i2.988.
Farahdhiya, F.A., Jayanti, S., & Ekawati. (2020). Hubungan Durasi, Frekuensi, Gerakan
Repetitif Dan Postur Pergelangan Tangan Dengan Carpal Tunnel Syndrome Pada
Violinis Chamberstring Orkestra. 8(5). 657-664.
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Purnomo, D., Amin, A.A., & Ardiningsih, R.C. (2017). Pengaruh Ultrasound Dan
Terapi Latihan Pada Carpal Tunnel Syndrome. Jurnal Fisioterapi Dan
Rehabilita. 1(2). 34-42.
http://jurnal.akfis-whs.ac.id/index.php/akfis/article/view/58
Suparto., Lisandra, V.M., Tanpomas, I., & Angin, C.R.P. (2020). Gambaran Risiko
Kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada Karyawan Administrasi Universitas
Kristen Krida Wacana. Jurnal Kedokteran Meditek. 26(2). 71-76.
http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/index.

Anda mungkin juga menyukai