OLEH :
GALIH FITRIANA
1610301207
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa
kurang suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak belah pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terelesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna di karnakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkana masukan dan kritikan yang dapat
membangun dari berbagai belah pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi banyak orang.
i
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................ii
BAB I TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................1
A. DEFINISI SPINA BIFIDA............................................................................1
B. Klasifikasi Spina Bifida ................................................................................2
C. Etiologi ..........................................................................................................3
D. Patogenesis ....................................................................................................5
E. Tanda dan gejala...........................................................................................5
BAB II PROSES FISIOTERAPI...............................................................................7
A. Assesment Fisioterapi....................................................................................7
B. Diagnose Fisioterapi.......................................................................................10
C. Rencana intervensi ........................................................................................10
D. Prognosis .......................................................................................................10
E. Intervensi .......................................................................................................11
F. Evaluasi .........................................................................................................12
G. Dokumentasi .................................................................................................12
BAB III PENUTUP....................................................................................................
A. Implikasi ........................................................................................................
ii
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Bifida
minggu keempat pasca pembuahan. Dalam bentuknya yang paling umum dan
punggung, membentuk sebuah tempat di belakang janin atau bayi yang baru
lahir yang sering bertumpu pada kantung meningeal ( kemudian dinamai spina
bifida cystica 1). Vertebra pada tingkat lesi tidak memiliki lengkungan saraf,
dan sensorik di bawah tingkat lesi. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan
Inkontinensia urin dan feses sering terjadi, seperti halnya herniasi otak
korelasi yang kuat antara tingkat aksial lesi dan tingkat kecacatan yang
1
dialami oleh individu dengan MMC. Sebuah tindak lanjut selama 40 tahun
dari 117 anak yang lukanya diperbaiki di Inggris selama 1960-an dan 1970-an
menemukan hanya 17% yang selamat dengan lesi di atas vertebra toraks ke-11
(T11), sedangkan 61% masih hidup dengan lesi di bawah vertebra lumbal ke-
3. (L3) 2.
Spina bifida kira-kira muncul pada 1-2 dari 1000 kelahiran hidup,
tetapi bilasatu anak telah menderita maka resiko untuk anak yang lain
menderita spina bifida , maka resikohal ini terulang lagi pada kehamilan
Hispanik dan beberapa kulit putih diEropa, dan dalam jumlah yang kecil pada
dari populasi. Sedangkan spina bifida tipe cystic terjadi pada 0,1 %
oleh kulit yang biasanya tidak mengenai jaringan saraf yang ada di bawahnya.
2
di daerah lumbosakral ( L4 – S1 ) dan biasanya ditandai dengan plak rambut
yang yang menutupi daerah yang cacat. Kecacatan ini disebabkan karena tidak
Adalah suatu defek neural tube berat dimana jaringan saraf dan atau
Pada beberapa kasus hanya meningens saja yang berisi cairan saja yang
dimana cairan yang ada di kantong terlihat dari luar ( daerah belakang ), tetapi
kantong tersebut Bayi yang terkena akan mengalami paralisa di bagian bawah.
naik di sepanjang daerah torakal bawah dan lumbosakral dan tetap sebagai
3
Kelainan-kelainan di atas biasanya timbul di daerah cervical dan atau
dan gangguan kandung kemih. Defek neural tube ini dapat dideteksi melalui
pemeriksaan kadar alfa feto protein ( AFP ) pada sirkulasi fetus setelah
C. Etiologi
tube adalah :
Carbamazepine
Valproic acid
Sulfonamide
sebesar 1-2%, maka dari itu seorang wanita hamil yang mengkonsumsi obat-
Overweight berat
4
Diabetes mellitus
D. Patogenesis
mempengaruhi neural dan struktur kutaneus ectodermal. Hal ini terjadi pada
bermula dari sel yang datar, yang kemudian membentuk silinder yang disebut
neural tube. Jika bagian tersebut gagal menutup atau terdapat daerah yang
terbuka yang disebut cacat neural tube terbuka. Daerah yang terbuka itu
kemungkinan 80% terpapar atau 20% tertutup tulang atau kulit. 90% dari
kasus yang terjadi bukanlah faktor genetik / keturunan tetapi sebagian besar
terjadi dari kombinasi faktor lingkungan dan gen dari kedua orang tuanya.
belakang. Tanda dari spina bifida occulta adalah terlihat sejumput rambut di
punggung bayi baru lahir, atau ada lekukan (lesung) kecil di punggung bawah
bayi. Pada meningokel, kantung ini memiliki lapisan kulit tipis. Pada
5
mieomeningokel, kantung ini bisa muncul tanpa lapisan kulit sehingga cairan
yang baru lahir juga dapat mengalami sejumlah gejala di bawah ini:
3. Mengalami kejang.
6
BAB II
PROSES FISIOTERAPI
A. Assessment Fisioterapi
1. Assessment subjektif
tungkainya serta anak memiliki bentuk kaki, pinggul, dan tulang belakang
2. Assessment objektif
a. Vital sign
tahun)
tahun)
7
Usia Frekuensi pernafasan
jam)
b. Inspeksi
1) Statis
8
Pasien selalu dalam posisi tengkurap
2) Dinamis
c. Palpasi
d. Auskultasi
Normal
e. Perkusi
Normal
f. PFGD
1) Aktif
2) Pasif
3) Resisted
Kekuatan otot 5
3. Pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan penunjang
9
b. USG tulang belakang bisa menunjukkan adanya kelainan pda korda
B. Diagnose Fisioterapi
1. Impairment
Gangguan perkemihan.
2. Fungsional Limitation
3. Participation restriction
C. Rencana Intervensi
D. prognosis
10
congenital lainnya. Dengan penanganan yang baik sebagian besar anak-anak
Infra red
Massage
Streching ditahan selama 5-10 hitungan, diulangi 5 kali per sesi dan
11
F. Evaluasi
bagian cervical.
G. Dokumentasi
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Implikasi Kasus
didiadnosi sejak kelahiran sehingga seorang ibu hamil harus mampu merawat
kehamilannya sebaik mungkin agar tidak terjadi hal yang diinginkan. Ketika
anak yang dilahirkan mengalami kelainan tulang belakang atau disebut spina
bifida seorang guru atau orang tua harus mampu memaksimalkan potensi
14
DAFTAR PUSTAKA
Assjari, M. (1995). Ortopedagogik Anak Tuna Daksa.Bandung: UPI
_______. (tt). Apa itu Spina Bifida: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara
Mengobati. Diakses dari
https://www.docdoc.com/id/id/info/condition/spina-bifida.
15