Elusidasi Struktur

(Structure Elucidation)
 Elucidation = determination = penetapan, penentuan (unknown compound)
• Identification = identifikasi (known compound)
• Characterization = karakterisasi (unknown compound), sifat-sifatnya (kimia,
fisika, dan fisikokimia.
• Structure = struktur senyawa organik (sederhana maupun komplek
mencakup stereokimianya) O

O
O
H3CO CHO O O
O OMe
O O

p-metoksibenzaldehid
bifurano kumarin
 OH
OMe H
HO

O O O
O O

O O
O O
O
H
O O

O
OH

HO
O

O O O
O
NCH3

HO H OMe
 Elusidasi Struktur

Metode Kimia (Chemical Method) Metode Fisikokimia (Spectroscopic Method)

• test gugus fungsi
• test kelarutan
• penentuan berat molekul
• analisis elementer
• etc
Kelemahannya:
• diperlukan waktu yang lama
• jumlah zat harus banyak
• struktur belum dapat dipastikan
(relatif)
• antaraksi antara cahaya dengan atom atau
molekul
• setiap senyawa akan menyerap energi yang
berbeda (tergantung pada strukturnya)
Kelebihannya:
• diperlukan waktu yang cepat
• jumlah zat yang kecil (mg atau g)
• struktur dapat dipastikan
UV-Vis, IR, 1H-NMR, 13C-NMR, 2D-NMR dan
MS

Catatan:
Kadang-kadang kedua cara diatas diperlukan untuk mengkonfirmasi struktur.
Strategy for structure elucidation from spectroscopic data
Jarpars, M., et al, (1999), Nat. Prod. Report, 16, 241-248
Tujuan :

Dapat menginterpretasi spektra terintegrasi yang tediri dari UV,

IR, NMR dan MS untuk mendapatkan struktur kimia dari
senyawa organik.

Sifat soal:

Problem Solving

• Elucidate the organic structure from integrated spectra

• Elucidate the organic structure from spectroscopic data.

Spectroscopic data:
An organic compound has molecular mass 126 and containing
57.14% carbon, 4.76% hydrogen. The UV spectrum shows
absorption maxima at 280 (max 5600). In the IR spectrum,
absorption bands are formed at 3054 (m), 2890 (m), 1718
(s), 1605 (s), 1540 (s), 1457 (m), 1395 (s), and 1115 cm-1 (s).
In the 1H-NMR spectrum (500 MHz in CDCl3), the signals are
observed at: i).  3.50 (3H, s),  6.38 (1H, dd, J=0.9, 9.8 Hz),
 6.70 (1H, dd, J=2.4, 9.8 Hz), and  7.56 (1H, dd, J=0.9, 9.8
Hz. The 13C-NMR together with DEPT spectra (125 MHz in
CDCl3) showed one methyl group at C 56.0, three sp2
methines at (C 95.8, 120.9, and 146.7), two sp2 quarternary
carbons at (C 139.6, and 161.0). Elucidate the organic
structure?.
Kontrak Kuliah Elusidasi Struktur Kimia S3
 
26 Januari : Introduction
02 Februari : Spektrometri ultraviolet
09 Februari : Spektrometri ultraviolet
16 Februari : Spektrometri inframerah
23 Februari : Spektrometri inframerah
02 Maret : Spektrometri Massa
09 Maret : Spektrometri Massa
16 Maret : Midtest
23 Maret : Spektrometri 1H-NMR
30 Maret : Spektrometri 1H-NMR
06 April : Spektrometri 1H-NMR
13 April : Spektrometri 13-NMR
20 April : Spektrometri 2D-NMR
27 April : Structure elucidation by NMR
04 Mei : Structure elucidation by spectra
11 Mei : Final Exam
 
Daftar Pustaka
1. Creswell, C.J., Runguist, O, A., and Campbell, M.M., (1982),
Analisis Spektrum Senyawa Organik, Penerbit ITB.
2. Friebolin, H., (1993),”Basic One and Two-dimensional NMR
Spectroscopy”, 2nd., VHC, Germany
3. Kosela, S., (2010), Cara Mudah dan Sederhana Penentun Struktur
Molekul Berdasarkan Spektra Data (NMR, Mass, IR, UV), Lembaga
Penerbit UI.
4. Shriner., et al., (2004), The systematic Identification of Organic
Compounds., 8th ed., John Wiley and Sons INC
5. Silverstein, R.M., Bessler, G., and Morril, T.C. (1999),
“Spectroscopic Identification of Organic Compounds”, fifth ed,
John Wiley and Sons
6. Supratman, U., (2010), Elusidasi Struktur Senyawa Organik:
Metode Spektroskopi untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik.,
Widya Padjadjaran.
 Radiasi Elektromagnetik
• Radiasi elektromagnetik adalah energi yang dipancarkan menembus ruang
dalam bentuk gelombang
• Tiap tipe radiasi elektromagnetik (gelombang radio, ultra violet, tampak,
dan lain-lain) dicirikan oleh panjang gelombang (wavelength, λ) yaitu jarak
antara puncak panjang gelombang yang satu ke puncak gelombang
berikutnya

Wavelenght of electromagnetic radiation

 The Electromagnetic Spectrum

Cosmic
Cosmic rays
rays
 Rays
Rays
X-rays
X-rays
Energy Ultraviolet
Ultraviolet light
light
Visible
Visible light
light
Infrared
Infrared radiation
radiation
Microwaves
Microwaves
Radio
Radio waves
waves
 The Electromagnetic Spectrum

Shorter Wavelength () Longer Wavelength ()

400 nm 750 nm
Visible Light

Higher Frequency () Lower Frequency ()

Higher Energy (E) Lower Energy (E)

Ultraviolet Infrared
• radiasi dapat dicirikan oleh frekuensinya (frequency), yaitu
sebagai banyaknya daur (lingkar) lengkap tiap detik (cps, cycle
per second) juga disebut Hertz (Hz)

• Radiasi dengan frekuensi lebih tinggi mengandung lebih

banyak gelombang perdetik, oleh karena itu panjang gelombang
itu haruslah lebih pendek

• Panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik.

Hubungan ini dapat diungkapkan secara matematik sebagai;
 
c

λ

dimana  = frekuensi (Hz)

c = 3 x 1010 cm/det (laju rambat cahaya),
λ = Panjang gelombang (cm)
Frequency of electromagnetic radiation
• Dalam spektroskopi infra merah, frekuensi dinyatakan dalam
bilangan gelombang (wave numbers); banyaknya daur per
sentimeter

• Satuan bilangan gelombang ialah persentimeter (1/cm atau

cm-1)

• Satuan yang digunakan untuk panjang gelombang dalam

spektroskopi inframerah ialah mikrometer (μm)

1 1
Bilangan gelombang (cm ) =
-1  x10 4
 (cm)  ( m)
• Radiasi elektromagnetik dipanjarkan dalam bentuk paket-
paket energi yang menyerupai partikel yang disebut foton
atau kuantum

• Energi suatu foton berbanding terbalik dengan panjang

gelombangnya:
 
c
Eh

dimana h = Tetapan Planck (6,63 . 10-34 Js)

• Radiasi dengan panjang gelombang lebih pendek

mempunyai energi yang lebih tinggi; oleh karena itu sebuah
foton cahaya ultraviolet berenergi lebih tinggi dari pada
sebuah foton cahaya nampak dan jauh lebih tinggi daripada
sebuah foton gelombang radio
• Sebaliknya, energi sebuah foton suatu radiasi berbanding
lurus dengan frekuensinya (lebih banyak gelombang
persatuan waktu berarti lebih tinggi energinya)

Hubungan ini dirumuskan dalam persamaan:

 
E=h

dimana: hv, seringkali digunakan dalam persamaan

reaksi untuk menyatakan radiasi elektromagnetik.
 
• Molekul menyerap hanya radiasi elektromagnetik dengan
panjang gelombang yang khusus (spesifik untuk molekul
tersebut)

• Absorpsi cahaya ultraviolet (radiasi berenergi tinggi)

mengakibatkan pindahnya sebuah elektron ke orbital dengan
energi yang lebih tinggi (transisi elektronik)

• Radiasi inframerah tidak cukup energi untuk mempromosikan

elektron semacam itu; absorpsi radiasi inframerah hanya
mengakibatkan membesarnya amplitudo getaran atom-atom
yang terikat satu sama lain.

 
 
 
 
 
• Bila suatu contoh senyawa menyerap foton-foton radiasi,
maka banyaknya foton yang berhasil melewati senyawa
organik itu akan lebih rendah daripada yang mula-mula
memasuki senyawa organik

• Absorpsi ini akan diamati sebagai menurunnya intensitas

(atau kuantitas) radiasi. Perubahan intensitas inilah yang
digunakan sebagai suatu pengukuran dalam spektroskopi.
 
 
 
 
 
 
 Summary of the Spectroscopic Techniques
Radiation absorbed Effect on the molecule of substance and
information obtained
Ultra-violet (200-400 nm) Changes in electronic energy levels within the
and visible (400-800 nm) molecule, conjugated unsaturation, conjugated
with non-bonding electrons, extent of -electron
system

) Infra-red Changes in the vibrational and rotational

(667-4000 cm-1) movements of the molecule. Detection of the
almost all functional frequencies such as C=O,
O-H, NH2, etc.

) Radio-frequency Nuclear magnetic resonance, induces changes in

Frequency 60-500 MHz the magnetic properties of certain atomic nuclei,
notably that of hydrogen (hydrogen atoms in
different environments can be detected, counted
and analysed for structure determination.

v) Electron beam impact Ionization and fragmentation of the molecule

70 eV, 6000 kJ mol-1 into a spectrum of fragment ions (determination
of molecular weight and deduction of molecular
structure from the fragments obtained)
Spektrum UV
Spektrum IR
Spektrum 1H-NMR
Spektrum 13 C-NMR