Dapat menghasilkan informasi yang tidak dapat diterangkan secara eksperimen. Salah satu contohnya adalah penentuan keadaan transisi (keadaan antara) suatu reaksi. Kimia eksperimen tidak dapat mengamati adanya keadaan transisi ini karena hanya suatu dugaan. Di dalam kimia komputasi, keadaandapa transisi tidak hanya sebagai dugaan, namun dapat dihitung energinya, diamati strukturnya, dan dipastikan apakah telah menghubungkan reaktan(senyawa yang bereaksi) dan produk (senyawa hasil reaksi). Dapat digunakan untuk memperkuat teori yang telah didapat dari hasil eksperimen. Dapat digunakan sebagai desain suatu obat (drug design). Sebelum obat dibuat, maka dihitung dahulu apakah reaksi yang terjadi pada obat tersebut telah sesuai harapan. Jika suatu obat tersebut secara perhitungan komputasi telah mampu menghasilkan reaksi yang diharapkan sesuai kondisi tertentu, maka penelitian eksperimen dapat dilakukan secara efektif dan efisen. Dimungkinkannya menghitung sifat molekul yang kompleks dan hasil perhitungannya berkorelasi secara signifikan dengan eksperimen. Dapat menghasilkan perhitungan yang mendekati penyelesaian sebenarnya. Penghitungan semakin lama semakin murah: Eksperimen menjadi semakin mahal. Tidak memerlukan preparasi sampel tertentu yang berbeda dengan metode X-ray dan Mosher dll.
Kekurangan penelitian di bidang komputasi :
Kelemahan dengan metode ab initioa dalah kebutuhan yang besar terhadap
kemampuan dan kecepatan komputer, serta waktu perhitungan lama dibandingkan dengan perhitungan yang menggunakan pendekatan mekanika molekul. Biaya kalkulasi meningkat pesat dengan ukuran molekul; Biaya percobaan umumnya tidak tergantung pada ukuran molekul. Kalkulasi terkadang memberikan hasil yang berbeda tergantung pada model yang digunakan; Eksperimen biasanya hanya memberikan satu hasil. Memerlukan kombinasi dengan metode lain seperti NMR. QM memiliki batasan ukuran molekul.