Anda di halaman 1dari 27

Hipertensi Esensial, Pre-

Eklampsia, dan Eklampsia

Ai Yeyeh Rukiah S.Si.T. MKM


Hipertensi Esensial
 Hipertensi Esensial adalah penyakit hipertensi
yang kronis disebabkan oleh arterioclerosis.
Penyakit ini tidak hanya wanita yang hamil
saja tapi juga pada wanita yang tidak hamil
dan juga pada pria
 Penyakit ini terutama pada yang tua,
multipara, dan pada wanita yang gemuk dan
bersifat herediter
Gejala - Gejalanya
 Wanita hamil dengan hipertensi esensial
dengan hipertensi esensial hanya
menunjukan segala hipertensi tanpa
menunjukan gejala lain
 Gejala Sekunder : Kelainan Jantung,
arteriosklerosis umum dalam otak,
penyakit Ginjal, Perdarahan.
Penyebab Hipertensi Esensial

Faktor Herediter
Faktor lingkungan
Emosi yang labil
Hipertensi karena Penyakit Ginjal
Penilaian pada penyakit ginjal untuk
menentukan Diagnosis, terapi, dan prognosis
pada pemeriksaan meliputi :
 Pemeriksaan air kencing dan faal ginjal
 Pemeriksaan retina dengan funduskopi
 Pemeriksaan berkala dengan tekanan darah
 Pemeriksaan kuantitatif albumin air kencing
 Pemeriksaan darah lengkap, termasuk kadar
ureum
Penanganan Penyakit Ginjal
Penanganan penyakit ginjal dalam
kehamilan sama dengan penanganan
penyakit ginjal diluar kehamilan yang
terdiri dari :
 Banyak istirahat
 Diit rendah garam
 Apabila tekanan darah sangat tinggi
diberikan obat hipotensif
Hipertensi Karena Kehamilan

Tekanan diastolik merupakan


indikator untuk prognosis pada
penanganan hipertensi dalam
kehamilan
Tekanan diastolik mengukur perifer
dan tidak dipengaruhi oleh keadaan
emosi pasien ( seperti pada tekanan
Sistolik)
Lanjutan..….
JIka tekanan diastolik > 90 mmhg pada 2
pemeriksaan berjarak 4 jam atau lebih,
diagnosisnya adalah Hipertensi, Pada
keadaan urgent, tekanan diastolik 110
mmhg
Jika Hipertensiterjadi pada kehamilan >20
minggu, pada persalinan, diagnosisnya
adalah hipertensi dalam kehamilan
Jika hipertensi pada kehamilan <20
minggu, diagnosisnya adalah hipertensi
kronik
Penyebab terjadinya proteinuria

Infeksi traktus urinarius


Gagal jantung
Partus lama
Hematuria
Kontaminasi dengan darah dari
vagina
Klasifikasi Hipertensi dalam
kehamilan
Hipertensi ( tanpa proteinuria dan
edema )
Pre-eklampsia ringan
Pre-eklampsia berat
Eklampsia
Pre-Eklampsia
Pre-Eklampsia adalah penyakit dengan
tanda – tanda hipertensi, edema dan
proteinuria yang timbul karena
kehamilan. Penyakit ini umumnya
timbul pada triwulan ke 3 kehamilan,
tetapi dapat terjadi sebelumnya
misalnya pada mola hidatidosa
Penyakit di golongkan berat
bila satu atau lebih tanda di
bawah ini
• Tekanan Sistolik 160 mmhg atau lebih, atau
tekanan diastolik 110 mmhg atau lebih.
• Proteinuria 5 g atau lebih dalam 24 jam, 3
atau 4 + pada pemeriksaan kualitatif
• Oliguria, air kencing 400 ml atau kurang
dalam 24 jam
• Edema paru – paru atau sianosis
• Keluhan serebral, gangguan penglihatan
atau nyeri di daerah epigastrium
Gejala subyektif pada pre-
eklampsia berat
• Sakit kepala terutama daerah frontalis
• Rasa nyeri didaerah epigastrium
• Gangguan mata, penglihatan kabur
• Terdapat mual sampai muntah
• Gangguan pernafasan sampai sianosis
• Terjadi gangguan kesadaran
• Dalam pengeluaran proteinuria keadaan
penyakit semakin berat, karena terjadi
gangguan fungsi ginjal
Gejala dan tanda pre
eklampsia ringan
• Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30
mmhg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
• Tekanan darah diastolik 90 mmhg kenaikan
15 mmhg dengan interval pemeriksaan 6 jam
• Kenaikan BB 1 kg lebih dalam 1 minggu
• Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat
kualitatif plus 1 sampai 2 pada urin kateter
atau urin pertengahan
Gejala dan tanda pada
Eklampsia
• Tekanan darah 160?110 mmhg
• Oligoria, urin kurang dari 400 cc/24 jam
• Keluhan subyektif :
Nyeri epigastrium
Gangguan penglihatan
Nyeri kepala
Edema paru dan sianosis
Gangguan kesadaran
Lanjutan…..
• Pemeriksaan :
1. Kadar enzim meningkat disertai
ikterus.
2. Perdarahan pada retina
3. Trombosit kurang dari
100.000/mm
Eklampsia
 istilah eklampsia berasal dari yunani dan
berarti “Halilintar”
 Gejala dan Tanda Eklampsia
1. Nyeri kepala di daerah frontal
2. Gangguan penglihatan
3. Mual keras
4. nyeri epigastrium
Bila gejala – gejala eklampsia tidak
segera diobati akan terjadi kejang
di bagi menjadi 4 tingkatan
 Tingkat awal atau aura
 Tingkat kejang tonik
 Tingkat kejang klonik
 Tingkat koma
Eklampsia sering terjadi pada:

 Kehamilan kembar
 Hidramnion

 Mola hidatidosa
Berdasarkan waktu terjadinya
eklampsia dapat di bagi :

 Eklampsia Gravidarum
 Eklampsia parturientum

 Eklampsia Puerperium
Kejang dapat menimbulkan
komplikasi pada ibu yaitu:
 Menimbulkan sianosis
 Aspirasi air ludah menambah gangguan fungsi
paru
 Lidah dapat tergigit
 Jatuh dalam tempat tidur menyebabkan fraktur
dan luka-luka
 Gangguan fungsi ginjal, oligo sampai anuria
 Perdarahan atau ablasio retina
 Gangguan fungsi hati dan menimbulkan ikterus
Kejang dapat menimbulkan
komplikasi pada janin yaitu :
 Asfiksia mendadak, karena spasme
pembuluh darah menimbulkan kematian
 Solusio plasenta
 Persalinan prematuritas
Penanganan Eklampsia
 Mencegah terjadinya eklampsia dengan
jalan :
1. Meningkatkan jumlah dan kualitas
pemeriksaan hamil
2. Menemukan gejala dini pre-eklampsia serta
mengobatinya
3. Bila gagal mengobatinya pre-eklampsia
berat kehamilan diakhiri, sehingga eklampsia
dapat dicegah
Tujuan pengobatan eklampsia
 Menghindari kejang dan koma yang
menyebabkan angka kematian ibu dan
janin tinggi
 Mengakhiri janin dengan atraumatis
Pengobatan eklampsia

Konsep pengobatannya adalah :


1. Kejang berulang
2. Mengurangi koma
3. Meningkatkan jumlah diuresis
Perjalan ke rumah sakit dapat diberikan :
1. Penenang dengan suntikan 20 mg valium
2. Pasang infus glukosa 5% dan dapat
ditambah valium 10-20 mg
Lanjutan…..

Disertai petugas untuk memberikan


pertolongan :
1. Menghindari gigitan lidah dengan memasang
penyangga lidah
2. Resusitasi untuk melapangkan nafas dan
memberikan O2
3. Menghindari terjadinya trauma
tambahan

Anda mungkin juga menyukai