Penyalahgunaan Napza
Intervensi Pencegahan Berbasis Penelitian Untuk Anak Usia Dini
dr. Candra Ramadhanny
Klinik Pratama BNN Kota Samarinda
Outline
Pendahuluan
Tahapan Perkembangan
Adiksi Napza
Faktor Resiko
Faktor Pelindung
Prinsip Pencegahan
Pendahuluan
Masa anak-anak awal, didefinisikan mulai dari periode sebelum lahir sampai
dengan usia 8 tahun (National Insitute on Drug Abuse), terbagi menjadi:
Periode Pre-natal (konsepsi – lahir)
Neonatus dan Batita (lahir – usia 3 tahun)
Pra-Sekolah (3 - 6 tahun)
Transisi ke Sekolah (6 - 8 years)
Periode Prenatal
Perkembangan manusia dipengaruhi oleh aspek genetik dan aspek lingkungan.
Telah lama dibuktikan bahwa jika ibu hamil yang merokok, minum alkohol
maupun menyalahgunakan zat tertentu akan menyebabkan masuknya zat-zat
tersebut ke janin yang sedang berkembang. Efek ini menyebabkan resiko
penyalahgunaan zat pada janin yang dikandungnya saat tumbuh dewasa nanti.
Telah ditemukan melalui penelitian pula, bahwa riwayat orang tua yang
menyalahgunakan zat (termasuk rokok) akan berpengaruh kepada anak
melalui gen yang diturunkan.
Nutrisi yang buruk selama kehamilan juga dapat berpengaruh pada
perkembangan janin.
Neonatus dan Batita
Saat bayi dilahirkan, faktor utama yang berperan dalam perkembangan bayi
tsb diantaranya nutrisi dan status kesehatan, kecocokan kepribadian antara
bayi dan yang mengasuh, dan kemampuan yang mengasuh untuk menyediakan
dukungan dan hubungan yang hangat dengan bayi.
Ikatan yang kuat (secure attachment) adalah salah satu faktor yang krusial
untuk menimbulkan self-regulation pada diri si bayi saat tumbuh nanti.
Dimana self-regulation merupakan faktor pelindung utama dari
penyalahgunaan zat dan penyimpangan lainnya di kemudian hari.
Prasekolah
Pada masa anak-anak awal termasuk prasekolah, peran keluarga (orang tua)
tetap menjadi yang utama dalam perkembangan anak baik dari segi sosial,
emosional maupun kognitif.
Tidak ada hubungan yang erat antara orang tua dan anak, suatu waktu akan
meningkatkan level hormon stres pada anak, yang dapat mengganggu kesehatan
dan perkembangan otak dari anak. (Debellis & Zisk, 2014; Thompson, 2014).
Apalagi ketika orang yang mengasuh punya masalah psikologis / mental yang
tidak terdeteksi / tidak diatasi sehingga ia tidak mampu memberi perhatian yang
cukup kepada anak, maka anak akan lebih rentan mengalami masalah prilaku,
sosial emosional, ataupun kognitif. (Madigan et al., 2012; Delker et al., 2014).
Transition to School
Transisi utama pada masa anak-anak adalah ketika memasuki SD.
Bahkan anak yang sudah pernah ikut PAUD atau TK bisa jadi akan susah
beradaptasi dengan aturan dan target-target akademik yang ada di SD.
Intervensi awal akan membantu orang tua dan sekolah untuk mengantarkan
anak melewati masa transisi ini. Guru dianjurkan untuk mempelajari
bagaimana manajemen kelas yang positif sehingga anak dapat melewati masa
transisi ini.
Adiksi Napza
Faktor Resiko
Periode Prenatal
Exposure to alcohol, tobacco, and other drugs of abuse
Neonatus dan Batita
Temperamen
Beberapa bayi ada yang mudah terganggu oleh keadaan lingkungan, sering
menangis dan tidak tenang walaupun dipeluk dan digendong. Ketika orang tua tidak
memahami jenis temperamen dari bayi yang seperti ini, maka orang tua cenderung
akan tertekan. (Kochanska & Kim, 2013; Lee & Bates, 1985).
Ikatan yang kurang antara orang tua dan anak
Agresifitas yang tidak terkontrol
Anak yang agresif dan tidak terkontrol bisa dikucilkan oleh teman-temannya,
dihukum oleh guru, dll
Prasekolah
Kurangnya kesiapan untuk sekolah
Transisi ke Sekolah
Self regulasi yang kurang akan menyebabkan frustasi dan anggapan negatif
terhadap anak dari teman sebaya bahkan gurunya di sekolah.
Semua periode perkembangan
Stress
Penelitian membuktikan bahwa anak yang menghadapi banyak stress saat masa
anak-anak awal bahkan saat masih janin, akan lebih rentan mengalami stress dalam
kehidupannya ketika dewasa (Raposa et al., 2014; Shonkoff et al., 2012; Turner &
Lloyd, 2003).
Orangtua pengguna zat adiktif
Secondhand Smoke
Berdasarkan penelitian anak yang terekspos asap rokok akan mengalami masalah
kesehatan yang sama dengan perokok (HHS, 2006).
Kelainan pada mental / kepribadian
Gejala kelainan mental dapat muncul pada masa anak-anak, yang merupakan resiko
penyalahgunaan zat saat dewasa apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani.
Contoh: gangguan cemas dan ADHD
Resilient children may even have a large number of risk
factors but still not experience difficulties.
Faktor Pelindung
Intervening early in childhood can alter the life course trajectory in a positive
direction (Kellam et al., 2008; Kitzman et al., 2010)
Substance abuse and other problem behaviors that manifest during
adolescence have their roots in the developmental changes that occur earlier
—as far back as the prenatal period. While prevention can be effective at any
age, it can have particularly strong effects when applied early in a person’s
life, when development is most easily shaped and the child’s life is most
easily set on a positive course.
Prinsip 2
Intervening early in childhood can both increase protective factors and reduce
risk factors (August et al., 2003; Catalano et al., 2003).
Risk factors are qualities of children and their environments that place
children at greater risk of later behavioral problems such as substance abuse;
protective factors are qualities that promote successful coping and adaptation
and thereby reduce those risks. All children have a mix of both. Interventions
aim to shift the balance toward protective factors.
Prinsip 4