Anda di halaman 1dari 13

PENGHENTIAN

PENYIDIKAN
ALYA RAMADHINA SOFIA SALMA
MUTIA ZALIKA NATARINA SIDHARTA
TANTRI NURMALITA KIRANA KARTIKA
ALYA BATIRISIYA HILMY TSABITA
RAHIMAH SYAMSYI SABRINA FARAHIYAH
ANINDITA PUTI
 Berdasarkan Pasal 109 ayat (2) KUHAP, surat perintah
penghentian penyidikan biasa disingkat dengan SP3
 Surat Perintah Penghentian Penyidikan wajib dilaporkan
kepada Jaksa Penuntut Umum
 Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) huruf I KUHAP, Penyidik
berwenang untuk mengadakan penghentian penyidikan
ALASAN PENGHENTIAN PENYIDIKAN
(PASAL 109 AYAT (2) KUHAP)
1. TIDAK DIPEROLEH BUKTI
YANG CUKUP
Bukti yang dibutuhkan Minimal 2 Alat bukti. Jika tidak
memenuhi, maka tidak dapat dilanjuti. Namun, bukan
berarti menghapus wewenang penyidik untuk menyidik
kasus tersebut (Pasal 183 KUHAP)
2. PERISTIWA YANG DISANGKAKAN
BUKAN MERUPAKAN TINDAK PIDANA
Apabila dari hasil penyidikan dan pemeriksaan, penyidik
berpendapat apa yang disangkakan terhadap tersangka
bukan merupakan pelanggaran dan kejahatan, dalam hal ini
berwenang menghentikan penyidikan.
3. PENGHENTIAN PENYIDIKAN DEMI KEPENTINGAN HUKUM:
(PASAL 76 – 78 KUHP)

a) Nebis in idem (Pasal 76 KUHP) : seseorang tidak bisa


dituntut untuk kedua kalinya atas perbuatan yang sama
yang sudah diputus perkaranya sebelumnya, serta telah
menghasilkan putusan berkekuatan hukum tetap.
b) Tersangka Meninggal Dunia (Pasal 77 KUHP)
c) Daluwarsa/tenggat waktu (Pasal 78 KUHP)
Tindak Pidana Tenggang
Waktu
Alat percetakan 1 tahun
Ancaman TP: denda, kurungan, penjara 6 tahun
tidak lebih dari 3 tahun
Kejahatan: ancaman pidana lebih dari 3 12 Tahun
tahun
Kejahatan: ancaman pidana mati / 18 tahun
seumur hidup
Bagi orang yang umurnya di bawah 18 Tahun

Tindak Pidana Tenggang Waktu


Alat percetakan 1 tahun – (1/3 dari 1
tahun) = 8 bulan

Ancaman TP: denda, kurungan, penjara tidak lebih dari 3 6 tahun – (1/3 dari 6
tahun tahun) = 4 tahun

Kejahatan: ancaman pidana lebih dari 3 tahun 12 tahun – (1/3 dari


12 tahun) = 8 tahun

Kejahatan: ancaman pidana mati / seumur hidup 18 tahun – (1/3 dari


18 tahun) = 12 tahun
PEMBERITAHUAN
PENGHENTIAN PENYIDIK
Berdasarkan Pasal 109 ayat (2) Huruf A KUHAP,
1. jika yang melakukan penghentian penyidikan adalah POLRI, pemberitahuan
Penghentian Penyidikan disampaikan kepada penuntut umum, tersangka
atau keluarganya.
2. Apabila yang melakkukan penghentian penyidikan adalah PPNS,
pemberitahuan penghentian penyidikan harus disampaikan kepada penyiidik
POLRI dan Penuntut Umum
Berdasarkan angka 11 Lampiran Kep. Menkeh. No. M. 14-PW.03/1983
Pemberitahuan penghentian penyidikan meliputi pemberitahuan penasihat
hukumnya dan saksi pelapor atau korban
PELAKSANA PEMBERHENTIAN PENYIDIKAN

1. Pelaksanaan penghentian penyidikan oleh penyidik, dilakukan dalam


bentuk:
 penerbitan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3) oleh pejabat
yang berwenang;
 pembuatan Berita Acara Penghentian Penyidikan yang dibuat oleh penyidik
dan disahkan oleh Pengawas Penyidik;
 mengirim surat pemberitahuan penghentian penyidikan perkara oleh
penyidik kepada tersangka / keluarganya dan JPU
2. Keputusan penghentian Penyidikan hanya dapat dilaksanakan setelah
melalui 2 (dua) tahapan gelar perkara luar biasa yang dipimpin oleh pejabat
yang berwenang serendah-rendahnya Kasat Reskrim.
3. Hasil gelar perkara Penghentian penyidikan dilaporkan kepada pejabat atasan
pimpinan gelar perkara untuk mendapatkan arahan dan keputusan tindak lanjut
hasil gelar perkara.
4. Dalam hal pejabat atasan pimpinan gelar perkara menyetujui untuk dilaksanakan
penghentian penyidikan, penyidik wajib segera melaksanakan penghentian
penyidikan.
5. Dalam hal pejabat atasan pimpinan gelar perkara tidak menyetujui hasil keputusan
gelar perkara maka atasan penyidik membuat sanggahan tertulis terhadap hasil
gelar perkara diberi alasan yang cukup yang diajukan kepada pimpinan kesatuan
atas.
6. Pengawas penyidik kesatuan atas melakukan supervisi terhadap sanggahan hasil
gelar.
7. Mengirimkan SP2HP kepada pelapor tentang penghentian penyidikan yang
dilakukan dengan memberikan pertimbangan pertimbangan dilakukannya
penghentian penyidikan.
KEBERATAN ATAS PENGHENTIAN PENYIDIKAN
Berdasarkan Pasal 80 KUHAP, Yang berhak mengajukan keberatan atas
Penghentian Penyidikan adalah :
1. Penuntut Umum, apabila pendapat penghentian tidak sah
2. Pihak ketiga yang berkepentingan, berhak mengajukan keberatan atas
penghentian penyidikan kepada Pra peradilan

Pasal 77 Huruf A memberi wewenang kepada Pengadilan Negeri, untuk


memeriksa sah tidaknya penangkapan, penahan dan penghentian penyidikan dan
penghentian penuntutan

Yang berwenang melakukan pemeriksaan tentang sah tidaknya penghentian


penyidikan tersebut ialah praperadilan. (Pasal 78 ayat (1) KUHAP.
DAFTAR REFERENSI
1. Aristo Dkk. 2018. Pengantar Acara Hukum Pidana di Indonesia. Depok : Rajawali Pers
2. Harahap, yahya. 2018. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Penyidikan dan
Penuntutan. Jakarta : Sinar Grafika

Anda mungkin juga menyukai