Anda di halaman 1dari 7

PENGANTAR ILMU

ADMINISTRASI NEGARA
ADPU4130

ANSHORI, S.AP., M.Si


MODUL 3 HUBUNGAN ADMINISTRASI
NEGARA DENGAN ILMU-ILMU YANG LAIN

1. KB 1 Hubungan Adm Publik dengan Ilmu-


ilmu lain
2. KB 2 Hubungan Adm Publik dengan Ilmu
Politik
3. KB 3 Masalah Focus dan Locus dari Adm
Publik
4. KB 4 Redefinisi Politik-Administrasi
KB 1 Hubungan Adm Publik dengan ilmu-ilmu lain
• Administrasi negara, sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial,
kehidupannya berlangsung dalam suatu lingkungan sosial tertentu,
sehingga perwujudan aktivitasnya senantiasa berhubungan erat
dengan berbagai cabang ilmu sosial, khususnya dengan ilmu sejarah,
antropologi budaya, ilmu ekonomi, administrasi niaga, ilmu jiwa,
sosiologi dan ilmu politik.
• Perspektif administrasi negara akan lebih gampang diungkapkan
dengan mempergunakan analisis sejarah dan antropologi budaya.
Penggunaan analisis antropologi budaya akan melengkapi analisis
sejarah.
• Ilmu ekonomi menyumbangkan analisis biaya dan manfaat, sedang
administrasi niaga menyumbangkan konsep PPBS dan makna Gerakan
Manajemen Ilmiah kepada administrasi negara. Sementara ilmu jiwa
membantu untuk memahami individu dalam situasi administrasi.
• Sosiologi telah memberikan pembahasan yang mendalam mengenai
birokrasi dan kooptasi, yang merupakan hal-hal yang amat menonjol
dalam studi administrasi negara.
KB 2 Hubungan Adm Publik dengan Ilmu Politik
1. Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah
berjalan lama, karena secara praktis tidak ada batas yang tegas
antara politik dan administrasi.
2. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan
administrasi negara sebagai satu elemen dalam proses
pemerintahan. Administrasi negara dipandang sebagai satu
aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem
pemerintahan.
3. Munculnya dikotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan
gerakan koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah.
4. Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi
administrasi negara di kombinasikan dengan orientasi manajerial
yang dikenal dengan orientasi politik-manajerial, dan orientasi
sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-
psikologis.
KB 3 Masalah Focus dan Locus Adm Publik
1)Menurut Nicholas Henry, administrasi negara mengenal lima paradigma
berikut.
• Paradigma 1: Dikotomi politik-administrasi (1900-1926).
• Paradigma 2 : Prinsip - prinsip administrasi negara (1927-1937).
• Paradigma 3 : Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-1970)
• Paradigma 4 : Administrasi Negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970).
• Paradigma 5 : Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970 –
sampai sekarang).
2)Lima paradigma tersebut bersifat tumpang tindih atau overlaping. Di mana
locus (tempat = letak) dan focus (yang diperhatikan) administrasi negara
saling berganti.
3)Paradigma 1 lebih mementingkan locus, paradigma 2 menonjolkan focus,
paradigma 3 kembali lebih mementingkan locus, sedang paradigma 4
mementingkan focus, dan paradigma 5 berusaha untuk mengaitkan antara
focus dan locus dari administrasi negara
KB 4 Redefinisi Politik-Administrasi
• Woodrow wilson (1887) Administrasi terletak di luar politik.
Masalah administrasi bukanlah masalah politik. Sekalipun politik
menetapkan tugas administrasi, tetapi administrasi seharusnya
tidak dipengaruhi untuk memanipulasi tugas dan kewajibannya.
• Kebijakan dibahas, diperdebatkan dan ditetapkan oleh politisi
namun kebijakan dilaksanakan oleh birokrasi profesional yg
secara politis bersikap netral (denhardt dan grubs, 1999) dengan
kata lain bahwa dewan (council) membuat kebijakan sedangkan
walikota (city manager) yg melaksanakan kebijakan.
• Adm publik saat ini merupakan definisi sbg perkembangan dari
studi kebijakan pemerintah. Adm publik untuk public good dgn
memperkuat civil society.
• Paul Appleby: Administrasi Publik adalah Pembuatan Kebijakan.
KB 4 Redefinisi Politik-Administrasi
• MENJAMIN AKUNTABILITAS
– Administrator bertanggungjawab kepada Dewan yang juga
bertanggungjawab atau akuntabel ke rakyat.
• BIROKRASI DAN DEMOKRASI
– Demokrasi adalah idealisme manajemen birokratik.
– Nilai Demokrasi: individual, persamaan, partisipasi.
– Nilai-nilai birokrasi : bekerjasama, hierarkhis, kewenangan top
down.
• EFISIENSI VERSUS RESPONSIVITAS
– Dlm organisasi publik sangat sering menghadapi kesulitan utk
merekonsiliasi efisiensi dan responsivitas.
• LANGKAH ADMINISTRATOR PUBLIK
– Memiliki keahlian (Robert Katz), yaitu: konseptual, teknikal dan
humanistik.

Anda mungkin juga menyukai