MODUL 3 HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARA DENGAN ILMU-ILMU YANG LAIN
1. KB 1 Hubungan Adm Publik dengan Ilmu-
ilmu lain 2. KB 2 Hubungan Adm Publik dengan Ilmu Politik 3. KB 3 Masalah Focus dan Locus dari Adm Publik 4. KB 4 Redefinisi Politik-Administrasi KB 1 Hubungan Adm Publik dengan ilmu-ilmu lain • Administrasi negara, sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial, kehidupannya berlangsung dalam suatu lingkungan sosial tertentu, sehingga perwujudan aktivitasnya senantiasa berhubungan erat dengan berbagai cabang ilmu sosial, khususnya dengan ilmu sejarah, antropologi budaya, ilmu ekonomi, administrasi niaga, ilmu jiwa, sosiologi dan ilmu politik. • Perspektif administrasi negara akan lebih gampang diungkapkan dengan mempergunakan analisis sejarah dan antropologi budaya. Penggunaan analisis antropologi budaya akan melengkapi analisis sejarah. • Ilmu ekonomi menyumbangkan analisis biaya dan manfaat, sedang administrasi niaga menyumbangkan konsep PPBS dan makna Gerakan Manajemen Ilmiah kepada administrasi negara. Sementara ilmu jiwa membantu untuk memahami individu dalam situasi administrasi. • Sosiologi telah memberikan pembahasan yang mendalam mengenai birokrasi dan kooptasi, yang merupakan hal-hal yang amat menonjol dalam studi administrasi negara. KB 2 Hubungan Adm Publik dengan Ilmu Politik 1. Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karena secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi. 2. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi negara sebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara dipandang sebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem pemerintahan. 3. Munculnya dikotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah. 4. Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara di kombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-manajerial, dan orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-sosio- psikologis. KB 3 Masalah Focus dan Locus Adm Publik 1)Menurut Nicholas Henry, administrasi negara mengenal lima paradigma berikut. • Paradigma 1: Dikotomi politik-administrasi (1900-1926). • Paradigma 2 : Prinsip - prinsip administrasi negara (1927-1937). • Paradigma 3 : Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-1970) • Paradigma 4 : Administrasi Negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970). • Paradigma 5 : Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970 – sampai sekarang). 2)Lima paradigma tersebut bersifat tumpang tindih atau overlaping. Di mana locus (tempat = letak) dan focus (yang diperhatikan) administrasi negara saling berganti. 3)Paradigma 1 lebih mementingkan locus, paradigma 2 menonjolkan focus, paradigma 3 kembali lebih mementingkan locus, sedang paradigma 4 mementingkan focus, dan paradigma 5 berusaha untuk mengaitkan antara focus dan locus dari administrasi negara KB 4 Redefinisi Politik-Administrasi • Woodrow wilson (1887) Administrasi terletak di luar politik. Masalah administrasi bukanlah masalah politik. Sekalipun politik menetapkan tugas administrasi, tetapi administrasi seharusnya tidak dipengaruhi untuk memanipulasi tugas dan kewajibannya. • Kebijakan dibahas, diperdebatkan dan ditetapkan oleh politisi namun kebijakan dilaksanakan oleh birokrasi profesional yg secara politis bersikap netral (denhardt dan grubs, 1999) dengan kata lain bahwa dewan (council) membuat kebijakan sedangkan walikota (city manager) yg melaksanakan kebijakan. • Adm publik saat ini merupakan definisi sbg perkembangan dari studi kebijakan pemerintah. Adm publik untuk public good dgn memperkuat civil society. • Paul Appleby: Administrasi Publik adalah Pembuatan Kebijakan. KB 4 Redefinisi Politik-Administrasi • MENJAMIN AKUNTABILITAS – Administrator bertanggungjawab kepada Dewan yang juga bertanggungjawab atau akuntabel ke rakyat. • BIROKRASI DAN DEMOKRASI – Demokrasi adalah idealisme manajemen birokratik. – Nilai Demokrasi: individual, persamaan, partisipasi. – Nilai-nilai birokrasi : bekerjasama, hierarkhis, kewenangan top down. • EFISIENSI VERSUS RESPONSIVITAS – Dlm organisasi publik sangat sering menghadapi kesulitan utk merekonsiliasi efisiensi dan responsivitas. • LANGKAH ADMINISTRATOR PUBLIK – Memiliki keahlian (Robert Katz), yaitu: konseptual, teknikal dan humanistik.