Dera Syalinda
derasyalindaa@gmail.com
ABSTRAK
ABSTRACT
The unitary state of the Republic of Indonesia acknowledges that human resources
are the most dominant factor affecting every aspect of development as stated in
Law Number 43 of 1999 concerning Personnel Principles. Work motivation for
employees is needed to improve service to customers. Besides having high work
motivation, employees are also required to always improve the quality of service,
because it is necessary training. Training / training carried out by the office in
order to keep up with the demands and advances in technology. Job training is one
of the variables that is quite important in carrying out tasks. The purpose of this
study was to determine the effect of motivation, education and training on the
performance of Civil Servants at the Head Office of Toboali, South Bangka
Regency. this study uses a rhetorical approach with a qualitative descriptive
approach. Methods of data collection through observation, interviews and library
research. The data obtained were then processed by qualitative descriptive
analysis. The conclusion of this study is that motivation, education and training
have a positive and significant effect on the performance of Civil Servants at the
Toboali Sub-District Office, Bangka Selatan Regency.
TINJAUAN PUSTAKA
Motivasi
Motivasi merupakan akar kata dari bahasa Latin movore, yang berarti gerak
atau dorongan untuk bergerak. Motivasi dalam Bahasa Inggris berasaldari kata
motive yang berarti daya gerak atau alasan (Prawira, 2014). Motivasi dalam
Bahasa Indonesia, berasal dari kata motif yangberarti daya upaya yang mendorong
seseorang melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam diri subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan.
Motif tersebut menjadi dasar kata motivasi yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif (Prawira, 2014).
Fungsi motivasi adalah sebagai berikut:
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
kepencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya motivasi akan berfungsi
sebagai penentu cepat lambanya suatu pekerjaan.
4. Motivasi berfungsi sebagai penolong untuk berbuat mencapai tujuan
5. Penentu arah perbuatan manusia, yakni kearah yang akan dicapai.
6. Penyeleksi perbuatan, sehingga perbuatan manusia senantiasa selektif dan
tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai (Hamalik, 2007)
Pendidikan
Menurut Melmambessy Mose s (2012), pendidikan adalah proses pengalihan
pengetahuan secara sistematis dari seseorang kepada orang lain sesuai standar
yang telah ditetapkan oleh para ahli. Dengan adanya transfer pengetahuan tersebut
diharapkan dapat merubah sikap tingkah laku, kedewasaan berpikir dan
kedewasaan kepribadian ke dalam pendidikan formal dan pendidikan informal.
Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional di kemukakan bahwa fungsi pendidikan yaitu:5 Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradabanbangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab
Training (Pelatihan)
Pelatihan adalah proses secara sitematis mengubah tingkah laku pegawai
untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan
membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar
berhasil dalam melaksanakan pekerjaanya (Rivai dkk, 2015).
Training (pelatihan) bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai
keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang.
Program pelatiha bertujuan antara lain untuk menutupi gap antara kecakapan
karyawan dengan permintaan jabatan, selain itu juga untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja.
Kinerja
Kinerja brasal dari penertian performance adalah hasil kerja, prestasi kerja
atau apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Namun, sebenarnya
kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi
termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung.
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan
tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada
ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan
hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang
dikerjakan dan bagaiaman cara mengerjakannya (Wibowo, 2016).
Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen
sebagai berikut: (Yusuf, 2015)
1. Kuantitas dari hasil
2. Kualitas dari hasil
3. Ketepatan waktu dari hasil
4. Kehadiran
5. Kemempuan bekerja sama
Tujuan dan Sasaran Kinerja
Tujuan dan sasaran kinerja disusun pada sumber visi, misi, dan rencana
strategi suatu organisasi. Tujuan dan sasaran kinerja tidak lain adalah untuk
menjamin agar proses kinerja dapat berlangsung seperti yang diharapkan dan
tercapainya kinerja tinggi (Poltak, 2016).
a. Tujuan Kinerja
Tujuan kinerja adalah tentang arah secara umum, sifatnya luas, tanpa batas
waktu, dan tidak berkaitan dengan prestasi tertentu dalam jangka waktu
tertentu. Kinerja bertujuan menyesuakan harapan kinerja individual dengan
tujuan organisasi.
b. Sasaran Kinerja
Menurut Furtwengler, sasaran kinerja mencakup perbaikan minerja,
pengembangan pegawai, kepuasan pegawai, keputusan kompensasi, dan
keterampilan berkomunikasi. Sebagai sasaran, suatu kinerja mencakup unsur-
unsur diantaranya:
1) The Performers, yaitu orang yang menjalankan kinerja
2) The Action atau Performance, yaitu tentang tindakan atau kinerja yang
dilakukan oleh performer (pelaku/karyawan)
3) A Evaluation Method, tentang cara penilaian bagaimana hasil pekerjaan
dapat dicapai.
4) The Place, menunjukkan tempat dimana pekerjaan dilakukan
PENUTUP
Kesimpulan
Simpulan Berdasarkan permasalahan penelitian dan hasil analisis pengaruh
motivasi, pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Kantor Camat Toboali Kabupaten Bangka Selatan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut.
1. Motivasi yang diberikan terhadap pegawai berpengaruh positif signifikan
secara simultan terhadap kinerja pegawai. Hal ini berarti mengindikasikan
bahwa pemberian pelatihan yang baik dan berkesinambungan serta pemberian
motivasi yang tepat akan meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Kantor Camat Toboali Kabupaten Bangka Selatan.
2. Pendidikan dan Pelatihan kerja yang diberikan terhadap pegawai berpengaruh
positif signifikan secara simultan terhadap kinerja pegawai. Hal ini berarti
mengindikasikan bahwa pemberian pelatihan yang baik dan
berkesinambungan serta pemberian motivasi yang tepat akan meningkatkan
kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Toboali Kabupaten Bangka
Selatan.
Saran
Dari hasil kesimpulan yang telah diuraikan diatas dapat diberikan saran – saran
sebagai berikut.
1. Motivasi para pegawai perlu ditingkatkan melalui promosi jabatan, evaluasi
kinerja (minimal harus mendapatkan nilai baik atau muito Bom ) dan
penambahan salari karena banyak pegawai yang masih dengan level 1,2 dan 3
perlu diperhatikan agar kinerja pegawai baik terutama memotivasi pegawai
dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, tepat, dan akurat sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan, diantaranya dengan membuat kebijakan atau
mengambil langkah-langkah yang dapat memotivasi kerja pegawai serta
memberikan sanksi (punishment) yang tegas bagi pegawai yang kurang
disiplin dan tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan tepat.
2. Pendidikan dan Pelatihan para pegawai perlu di tingkatkan karena banyak
pegawai yang belum mengikuti pelatihan, dengan adanya pelatihan pegawai
dapat melaksakan pekerjaan dengan baik, dengan pelatihan pula dapat
merubah sikap, attitude dan disiplin pegawai.
DAFTAR PUSTAKA